Plagiarisme dalam Penulisan Karya Ilmiah
Pengertian Plagiarisme (Permendiknas No 17 2010) Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
lanjutan….. Plagiator adalah orang seseorang atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok dan atas nama suatu badan.
Kecurangan Akademik menggunakan bantuan dalam ujian (kalkulator, handphone, buku, outline, catatan, dsb) yang penggunaannya tidak mendapatkan ijin secara terbuka; mencoba membaca apa yang ditulis orang lain selama ujian, atau bertukar informasi di dalam atau di luar tempat ujian; menggunakan identitas orang lain selama ujian; memiliki soal ujian yang akan dikerjakan sebelum jadwal ujian dilaksanakan; memalsukan atau membuat-buat jawaban wawancara atau survei atau data riset
Plagiarisme menggunakan atau mengambil teks, data atau gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan terhadap sumber secara benar dan lengkap; menyajikan struktur, atau tubuh utama gagasan yang diambil dari sumber pihak ketiga sebagai gagasan atau karya sendiri bahkan meskipun referensi pada penulis lain dicantumkan; mengambil materi audio atau visual orang lain, atau materi test, sofware dan kode program tanpa menyebut sumber dan menampilkannya seolah-olah sebagai karyanya sendiri; tidak menunjukkan secara jelas dalam teks, misalnya dengan tanda kutipan atau penggunaan lay-out tertentu, bahwa kutipan literal atau yang mendekati literal dimasukkan dalam sebuah karya, bahkan meskipun rujukan yang benar terhadap sumber sudah dimasukkan;
lanjutan… memparafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) isi dari teks orang lain tanpa rujukan yang memadai terhadap sumber; menggunakan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya, atau menggunakan teks yang mirip dengan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya untuk tugas sebuah mata kuliah; mengambil karya sesama mahasiswa dan menjadikannya sebagai karya sendiri mengumpulkan paper yang dibuat dengan cara membeli atau membayar orang lain untuk membuatnya.
Jenis Plagiat Plagiat langsung (direct plagiarism). Jenis plagiat ini sangat berat. Mengapa? Karena si plagiator mengopi langsung sumber kata demi kata tanpa menunjukkan bahwa itu merupakan hasil kutipan dan sama sekali tidak menyebutkan siapa penulis atau pemilik karya cipta intelektualnya.
Tidak jelas atau salah kutip (vague or incorrect citation) Tidak jelas atau salah kutip (vague or incorrect citation). Seorang penulis harus menunjukkan di mana ia mulai mengutip sumber luar dan di mana berakhirnya. Penulis tidak berusaha menunjukkan rujukan dengan jelas. Semestinya, parafrasa dan ringkasan harus dinyatakan dengan tegas dan sejelas-jelasnya di bagian awal dengan nama penulis.
Plagiat mosaik (mosaic plagiarism) Plagiat mosaik (mosaic plagiarism). Ini merupakan bentuk plagiat yang paling sering terjadi. Penulis tidak secara langsung menyebutkan sumbernya. Ia hanya mengubah sedikit kata dan menggantinya dengan kata-katanya sendiri, mengubah beberapa kata dalam kalimat (reworks a paragraph) dengan cara kata-katanya sendiri tanpa menyebutkan penulis asli. Kalimat dan paragraf bukan dalam bentuk kutipan, namun apabila dicermati dengan saksama maka sangat mirip dengan sumbernya.
Kiat menghindari plagiarisme Menyebut sumber dengan jelas Jika mengutip kalimat persisnya jangan lupa di berikan tanda kutip Melakukan parafrase
Membuat Parafrase Mengungkapkan ide atau informasi esensial dari orang lain dan menyajikannya dalam bentuk baru. Salah satu cara yang absah (ketika disertai dengan dokumentasi yang akurat) untuk meminjam dari atau menggunakan sebuah sumber. Sebuah pernyataan kembali yang lebih rinci dibandingkan dengan rangkuman, dengan memusatkan perhatian pada ide atau gagasan tunggal yang penting, secara ringkas.
Tahapan Melakukan Parafrase Baca dan baca kembali bagian kalimat dari sumber asli yang hendak dikutip agar anda sungguh-sungguh memahami artinya Kesampingkan bagian kalimat dari sumber asli di atas, dan tulislah kalimat atau kata-kata sendiri dalam sebuah kartu catatan. Buatlah catatan ringkas di bawah parafrase yang anda buat untuk mengingatkan anda kelak bagaimana anda telah membayangkan materi yang anda pergunakan sebagai bahan untuk dikutip. Di atas kartu catatan, tulislah kata-kata kunci atau frase untuk menunjukkan pokok masalah dari parafrase anda
lanjutan….. Periksa kembali susunan kalimat yang anda buat dengan susunan kalimat aslinya untuk memastikan bahwa versi dari susunan kalimat yang anda buat secara akurat mengungkapkan semua informasi penting dalam sebuah bentuk yang baru. Pergunakan tanda kutipan untuk mengidentifikasi istilah atau ungkapan yang unik yang sudah anda pinjam atau anda ambil secara persis dari sumber tersebut. Jangan lupa mencatat asal sumber (termasuk halaman) dalam kartu catatan anda sehingga anda dapat menyebutkannya secara mudah jika anda memutuskan untuk memasukkannya ke dalam tulisan anda.
Contoh Parafrase Contoh 1: kalimat asli: Parafrase: Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi pada tahun 1961 dengan kemunculan Sensorama-nya Heilig. Parafrase: Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang signifikan dalam sejarah realita maya.
Contoh 2: kalimat asli: Parafrase: Komputer mampu membawa orang ke tempat-tempat yang belum pernah bisa mereka kunjungi sebelumnya, termasuk ke permukaan planet lain. Parafrase: Melalui komputer, orang dapat pergi ke tempat yang belum pernah mereka kenal.
Contoh 3, Naskah Asli: Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat kita melakukan ringkasan atau parafrase. Keduanya memang berbeda, tetapi batas-batas parafrase dan ringkasan sangatlah tipis sehingga kita tidak menyadari jika kita berpindah dari melakukan parafrase menjadi meringkas, kemudian berpindah ke melakukan plagiasi. Apapun tujuannya, parafrase yang sangat mirip dengan naskah asli dianggap sebagai melakukan plagiasi, meskipun kita telah menuliskan sumbernya.
Paragraf dibawah ini dianggap hasil plagiasi karena parafrase yang sangat mirip dengan naskah aslinya: Sangatlah sulit untuk mendefinisikan plagiasi saat ringkasan dan parafrase terlibat didalamnya, karena meskipun mereka berbeda, batas-batas keduanya sangatlah samar, dan seorang penulis mungkin tidak mengetahui kapan ia melakukan ringkasan, parafrase atau plagiasi. Meski demikian, parafrase yang sangat dekat dengan sumbernya diperhitungkan sebagai hasil plagiasi, meskipun sumber aslinya dicantumkan disana.
Contoh berikutnya menunjukkan parafrase yang berada di perbatasan antara plagiasi dan yang diijinkan: Sangatlah sulit untuk membedakan antara ringkasan, parafrase dan plagiasi. Kita berisiko melakukan plagiasi jika kalian melakukan parafrase yang sangat mirip, meskipun kita tidak bermaksud untuk melakukan plagiasi dan mencantumkan sumber naskah aslinya.
Kata-kata dalam paragraf diatas masih dapat dilacak sumbernya oleh seorang pembaca yang teliti, jika ia pernah membaca sumber tersebut. Berikut ini adalah contoh parafrase yang aman dan tidak dianggap sebagai plagiasi: Menuruth Booth, Colomb, dan Williams, penulis terkadang melakukan plagiasi tanpa mereka sadari karena mereka mengira melakukan ringkasan, saat mereka melakukan parafrase yang terlalu mirip dengan naskah asli, suatu aktivitas yang disebut plagiasi. Bahkan saat aktivitas tersebut dilakukan dengan tidak sengaja dan sumber pustakanyapun dituliskan.
Contoh 4, Naskah Asli: Mahasiswa sering berlebihan dalam menggunakan kutipan langsung saat membuat catatan, sebagai akibatnya mereka menggunakan kutipan yang berlebihan dalam tugas karya ilmiah (paper). Mungkin hanya sekitar 10% dari manuskrip akhir yang diperbolehkan muncul dalam bentuk kutipan langsung. Oleh sebab itu, kita harus berusaha untuk membatasi jumlah penulisan yang sama persis dengan materi sumber saat kita menulis catatan.
Parafrase versi plagiat: Mahasiswa sering menggunakan terlalu banyak kutipan langsung saat mereka menulis catatan. Sebagai akibatnya, ada banyak kutipan langsung dalam paper tugas akhir mereka. Seharusnya hanya sekitar 10% paper berisi kutipan langsung. Dengan demikian, sangatlah penting untuk membatasi jumlah materi yang dikopi saat melakukan catatan.
Parafrase yang legal: Dalam paper ilmiah, mahasiswa sering mengutip berlebihan, dan gagal untuk mengubah materi yang dikutip ke level yang diinginkan. Karena masalahnya bersumber dari penulisan catatan, maka sangatlah penting untuk meminimalkan pencatatan materi atau kata per kata yang sama persis