Mandeknya Perekonomian Prancis Krisis Monarki: Khususnya krisis keuangan sangat berat: - Pengeluaran kerajaan - Pengeluaran Perang - Keuangan negara bangkrut Untuk mengatasi masalah ini, Raja Louis XVI mengusulkan adanya Pemilihan Umum untuk memilih anggota Etats Généraux: untuk mencari sumber pajak baru. Jumlah Etats Généraux: 1200 députes: 300 untuk wakil noblesse, 300 untuk wakil clergé, dan 600 untuk wakil Tiers Etats.
Les Cahiers de Doléances Tiga kelompok masyarakat menyiapkan suatu daftar keluhan masyarakat dan meminta jalan keluarnya kepada raja; sementara kaum noble tidak mau melepaskan hak-hak istimewanya. - Kaum petani menghendaki adanya persamaan pajak dan penghapusan hak feodal; - Kaum borjuis menghendaki adanya konstitusi untuk lebih memantapkan organisasi/kekuasaan raja. Selama 6 minggu membiarkan députés berdiskusi untuk melakukan pemilihan umum. Kelompok Tiers Etats mengendaki dibentuk Assemblée Nationale untuk menentukan pajak.
Pertemuan Etats Généraux Sidang Etats Généraux I dilaksanakan di Versailles, 5 Mei 1789. Raja mendukung peneguhan hak istimewa kaum bangsawan dan rohaniwan. 17 Juni 1789 beberapa Curé bergabung dengan Tiers Etats mengatas namakan wakil rakyat membentuk Assemblée Nationale. 20 Juni 1789 menutup ruang sidang wakil Tiers Etats yang sedang bersidang di ruangan Jeu de Paume. Mereka akhirnya bersumpah belum akan bubar sebelum menelorkan sebuah konstitusi yang dikenal dengan Serment de Jeu de Paume. Mereka mengajak pula wakil dari kaum bangsawan dan rohaniwan untuk bergabung.
Revolusi Prancis Keadaan tidak menguntungkan ini mendorong Louis XVI meminta bantuan asing (Austria), yang membuat rakyat marah. Penjara Bastille diserang tanggal 14 Juli 1789. Tanggal 4 Agustus 1789 diputuskan bahwa Privileges dihapuskan. 26 Agustus 789 dinyatakan Déclaration des droits de l’homme et du Citoyen (Pernyataan hak-hak asasi manusia dan warga negara). Raja terus menolak menyesuaikan diri, akhirnya dipaksa meninggalkan Versailles tanggal 5 Oktober 1789. Ia dan keluarganya tinggal di istana Tuileries di Paris. 14 Juli 1790 rakyat merayakan Fête de la Fédération untuk menyatakan kesetiaannya pada Bangsa, Hukum dan raja. Hari inilah seterusnya diperingati sbg. Hari Nasional prancis.
Raja berkeinginan untuk memulihkan kekuasaannya yang absolut dan melarikan diri dengan tujuan kembali lagi beserta bantuan asing yang terlatih dan bersenjata lengkap. Usaha Louis XVI gagal, rakyat Prancis menangkapnya karena dianggap berkhianat. Rakyat meminta dibubarkan Assemblée Constituante pada tanggal 30 September 1791 dan segera dibentuk Assemblée Legislative tanggal 20 Oktober 1791. 5
Assemblée Legislative 1791 - 1792 Menghadapi banyak masalah. Yang terpenting: ketidak puasan dan kecurigaan terhadap raja serta ancaman dari luar. 20 April 1792 Prancis menyatakan perang terhadap Austria yang dianggap membantu raja Louis XVI. Louis XVI melakukan hubungan rahasia dengan Austria, kemudian dipenjarakan. Dibentuklah pemerintahan Convention. 6
Convention 1792 -- 1795 Tanggal 21 September 1792 Kerajaan Prancis dihapuskan. 22 September 1792 dibentuk Republik Prancis (Republik I). Maka diberlakukan sistem kalender baru yang dimulai dengan Tahun I.(Republik Pertama) 21 Januari 1793 Louis XVI dipancung, kemudian Marie Antoinette dipancung 16 Oktober 1793. Akibatnya negara-negara Eropa bersatu untuk menghancurkan Prancis. Dan ini mengancam kelanjutan Republik Prancis. Convention terdiri dari berbagai kelompok terkuat: Kaum Girondin (pimpinan Danton) dan Montagnard (Robespierre). Kelompok yang menang yaitu Montagnard (garis keras). 7
1793 dibentuk pemerintahan Terreur yang diketuai oleh Robbespierre yang bertugas mengamankan Revolusi baik dari luar maupun dari dalam Prancis. Dibentuk badan Comite du Salut Public untuk melacak musuh Revolusi. Selama masa Terreur 30.000 orang mati dipancung dalam waktu 18 bulan. Setelah keadaan dianggap aman, Terreur dibubarkan. Robbespierre menolak sehingga ia dipancung tanggal 27 Juli 1794. Dengan demikian berakhirlah periode Terreur di Prancis. 8
DIRECTOIRE Tujuan pemerintahan Directoire: Menata kembali ekonomi Prancis dan mengalahkan musuh revolusi terutama Inggris dan Austria. Napoléon Bonaparte menang melawan Austria di Italia dan memaksa Austria menandatangani perjanjian Campoformio (1797). Napoléon Bonaparte berambisi mengalahkan Inggris dengan menyerang Mesir, tetapi Napoléon Bonaparte dipanggil ke Paris untuk mengatasi masalah dalam negeri Prancis, karena pemerintahan Directoire tidak mampu menanganinya. 9 dan 10 Nopember 1799 (18 dan 19 Brumaire) Napoléon Bonaparte melakukan kudeta. Dibentuk Consulat yang dipimpin oleh Premier Consul: Napoleon Bonaparte. 9
CONSULAT Inggris menandatangani perjanjian di Amiens tahun 1802. 2 Desember 1804 Napoléon Bonaparte menobatkan dirinya menjadi Kaisar Napoleon I berlangsung hingga 1815. PREMIER EMPIRE (1804 -- 1815) Masa stabil setelah Prancis mengalami masa pergolakan selama Revolusi. Napoléon Bonaparte membentuk parlemen dan para menteri yang kebanyakan dari golongan Bourgeois. Kelompok Borjuis tumbuh menjadi keompok menengah di Prancis. Kaum Borguis yang menduduki pemerintahan disebut kelompok Notables. 10