LATIHAN dan PENGEMBANGAN (TRAINING) Training : proses yang sistematis untuk mengubah tingkah laku dan/atau sikap tenaga kerja, dengan tujuan meningkatkan pencapaian tujuan organisasi. Training erat kaitannya dengan “PROSES BELAJAR” beberapa prinsip belajar yang perlu diperhatikan dalam training : ● motivasi peran “reward” & “Punishment” ● feedback ● learning by doing
Tujuan Training : Menutup “gap” antara kecakapan atau kemampuan tenaga kerja dengan persyaratan jabatan Menutup “gap” antara kecakapan atau kemampuan tenaga kerja dengan persyaratan jabatan Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja naker dalam mencapai tujuan organisasi Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja naker dalam mencapai tujuan organisasi
Manfaat Training : 1.Bagi Perusahaan : ☺ meningkatkan kuantitas dan kualitas output output ☺ menurunkan ongkos “waste” ☺ menurunkan ongkos “maintenance” ☺ menurunkan tingkat & ongkos kecelakaan kerja ☺ menurunkan tingkat absensi & turn over ☺ memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil terampil
2.Bagi Individu : ☺meningkatkan kemampuan / keterampilan naker keterampilan naker ☺meningkatkan “market value” naker naker ☺meningkatkan kepuasan kerja
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan program training : 1.Training Need Analysis (Penilaian dan Identifikasi kebutuhan-kebutuhan) Melihat kesenjangan antara harapan dan kenyataan, pada tingkat : organisasi; operasional; individu
2. Sasaran Training Menetapkan Tujuan Instruksional umum, yaitu rumusan umum tentang tujuan yang diharapkan dapat dicapai setelah mengikuti training tertentu Menetapkan Tujuan Instruksional khusus (sasaran belajar) yaitu rumusan terinci tentang yang diharapkan dicapai setelah mengikuti training tertentu
3.Menentukan Teknik Pengajaran yang akan dipakai Ditentukan berdasarkan sasaran dari program training. ● metode paktis (on the job training) skill training : practise mode ●teknik-teknik persentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training) knowledge building : presentation mode attitude development : participative mode
Metode terbaik tergantung sejauh mana teknik memenuhi faktor-faktor : 1.E fektivitas biaya 2.I si program yang dikehendaki 3.K elayakan fasilitas 4.P referensi dan kemampuan peserta 5.P referensi dan kemampuan instruktur/pelatih 6.P rinsip-prinsip belajar
1. On the Job Training : training yang diberikan langsung di tempat kerja Job Instruction Training (Latihan Instruksi Pekerjaan) Untuk mengajarkan tenaga kerja melaksanakan pekerjaannya (present) Ada instruktur (supervisor/trainer/co-worker) Job Rotation (Job Rotasi) Untuk melatih berbagai pekerjaan pada trainee Trainee dipindahkan dari 1 bagian ke bagian lain Apprenticeship/coaching/assistantship/Internship Trainee belajar dari tenaga kerja yang lebih berpengalaman Bisa ditambah off the job classroom training Tingkat keterlibatan trainee (partisipasi) tinggi
2. Off the job training : training yang diberikan diluar tempat kerja yang sebenarnya Lecture & Video Presentation Vestibule Training Agar instruksi (proses belajar) tidak mengganggu operasi/kegiatan normal sehari-hari Diluar tempat kerja diatur peralatan/mesin seperti di tempat kerja Role Playing Trainee dipaksa untuk mengandaikan berbagai identitas yang berbeda Tujuannya adalah untuk : Mengubah sikap Menanamkan empati yang lebih baik Mengembangkan keterampilan interpersonal Mengembangkan toleransi terhadap perbedaan antar individu
Case study Case study –Mempelajari “isi” kasus (substansi permasalahan) –Mengembangkan kemampuan untuk mengambil keputusan –Efekti untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah Simulation/bussiness game Simulation/bussiness game Self study Self study –Untuk proses belajar jarak jauh –Terdiri dari manual + cassette + video tape + computer + modul + pertanyaan + jawaban Laboratory Training (atau Sensitivity Training) Laboratory Training (atau Sensitivity Training) –Training kelompok untuk mengembangkan keterampilan interpersonal –Ada fasilitator
Sumber-sumber yang dibutuhkan : 1.Hardware : fasilitas fisik 2.Software : kurikulum/silabi; materi training; metoda 3.Humanware/brainware : Tenaga administrasiTenaga administrasi Tenaga pengembang/pengajar (trainer/instruktur)Tenaga pengembang/pengajar (trainer/instruktur) TraineesTrainees
Evaluasi terhadap Training 1.Kriteria evaluasi a. cost/benefit analysis b. result vs objectives c. lain-lain, misalnya : - performance/sikap/perilaku trainers - performance/sikap/perilaku trainee - validitas metoda yang digunakan - kecepatan/tingkat “learning” yang dicapai + isi dicapai + isi
Kriteria evaluasi dikelompokkan ke dalam : a.Kriteria internal : langsung berhubungan dengan isi program training b.Kriteria eksternal : hasil akhir yang ingin dicapai misalnya : - peningkatan volume penjualan - penurunan tingkat “turn-over”, dll - penurunan tingkat “turn-over”, dll c. Reaksi partisipan : kesan partisipan tentang program tersebut. Biasanya dipakai “Multiple Kriteria” unt. Mengevaluasi training tsb, yaitu kombinasi dari : Participant”s reaction + Learning + Changes in Job Behavior + Effect upon organizational dimention Biasanya dipakai “Multiple Kriteria” unt. Mengevaluasi training tsb, yaitu kombinasi dari : Participant”s reaction + Learning + Changes in Job Behavior + Effect upon organizational dimention
Alat evaluasi yang digunakan : Company record Company record Interview/observasi Interview/observasi Questionaires Questionaires Test/eksperiments Test/eksperiments Sumber informasi : Trainee yang bersangkutan Trainee yang bersangkutan Atasan; bawahan; rekan kerja Atasan; bawahan; rekan kerja