الخطبة طريق لتعرف كل من الخاطبين على الاخر .

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
تلخيص من كتاب عمدة الأحكام. a) Bahasa : الدعاء (Do’a) b) Istilah : “Ibadah tertentu yang memiliki gerakan tertentu, perkataan dan perbuatan tertentu,
Advertisements

Spionase dalam Tinjauan Dalam
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits
Pembagian Hadis Oleh: Nur Kholis, M.Ag. H. Thonthowi, S.Ag.
MENATA LANGKAH MENUJU WALIMAH
OLEH: MUHAMAD FATONI,M.Pd.I BAB III. Allah Menilai Hati Manusia عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : ' إن الله لا ينظر إلى صوركم.
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ASSALAMUALAIKUM WR. WB.
LARANGAN PERGAULAN BEBAS DAN PERBUATAN ZINA
HUKUM MEMINTA-MINTA FATWA TARJIH.
Nikah Arti Nikah; Bahasa: الضم و الجمع (bergabung dan berkumpul), terkadang kata-kata ‘Nikah’ sebagai ungkapan berhubungan dan juga kata ini dimaksudkan.
Amalan Setelah Melahirkan
Mu’tazilah, Syi’ah, Ahli Sunnah wal Jama’ah
MA’RIFATUSY SYAHADATAIN
Oleh: Ali Maulida, S.S, M.Pd.I. Kebaikan dan Keburukan وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا “Demi jiwa dan penyempurnaan penciptaannya “ QS. Asy-Syams: 7.
MUNAKAHAT DAN MAWARIS Ayu Yanuar P Elsa Suminar Fuzie Indah N
Pertemuan Ke-15 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
LARANGAN PERKAWINAN DALAM ISLAM
Fiqh Adab Walimah Yosi Al Muzanni. Fiqh Adab Walimah Yosi Al Muzanni.
HadiTH Tiga Serangkai KURSUS BIMBINGAN UGAMA (KBU)
HIJRAH Dari Kompetensi Ke Kontribusi
PERTEMUAN KE-3 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
Pertemuan Ke-14.
Pertemuan Ke-3.
PRA NIKAH ANITA RAHMAWATI / 5 NUR FAUZIAH / 10 FADHIL ABIYYU YOFI / 16.
ESENSI PUASA DARI SUDUT PANDANG HADITS
BUSANA MUSLIM BAB 2 KELAS X.
Dakwah Periode Mekkah Bab IV.
PUTERI-PUTERI TERSAYANG
BAB II HORMAT KEPADA ORANG TUA DAN GURU
والعق في اللغة: القطع، ومنه عق الوالدين؛ أي قطع صلتهما
وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً
عدم الخوف أو التخوف من هذه الليلة
RENUNGAN.
Beberapa Hadits Yg Mengundang Kritik
Amalan Setelah Melahirkan
WALIMATIL URSY’ KELOMPOK ENAM 6 ZIAN LUKMAN WAHDAN MAULIDA FAIZ.
Amalan Setelah Melahirkan
Maulid Nabi Muhammad SAW
Rasul saw melarang untuk berpuasa Arafah di Arafah. (HR.Ahmad)
ANASIR HADIS SIAP UNTUK KULIAH??? SANAD / RAWI MATAN
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH.
Surat al-Muzammil Para ulama mengatakan: Surat al-Muzammil termasuk dalam surat Makkiyyah (surat yang diturunkan sebelum Hijrahnya Nabi Muhammad saw) Jabir.
أتى الناس النبي فجعلوا ينادزنه ز هو في الحجرة ” يا محمد ! يا محمد !“
Wali Dalam Pernikahan (1)
Menemani Rasulullah di Surga
Menuntut Ilmu dan Menghargai waktu
Kalian tau siapa SITI FATIMAH AZ-ZAHRA ??. Kalian tau siapa SITI FATIMAH AZ-ZAHRA ??
ETIKA Berumah Tangga.
AKAD BISNIS DALAM ISLAM
Cinta yang membawa ke surga
WELCOME TO KEPUTRIAN 4 April 2014
AL-SUNNAH & AL-HADITS PENGERTIAN & FUNGSI
Materi Pertemuan IV Al Hadis/ As Sunnah.
PENERAPAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM BIDANG FARMASI
AKIDAH AKHLAK Adab Bergaul Kepada Saudara dan Teman Oleh: Ridwan.
SISTEM SOSIAL:- PERBANDINGAN ANTARA ISLAM DAN MASA KINI
Oleh : Dr. Octaria Saputra SABAR dan BERSYUKUR.
Cinta yang membawa ke surga
مختارات في آداب المجالس.
Cinta yang membawa ke surga
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw di Mekah
IMAM FASIH FATWA TARJIH 2004.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
حَـــــــــلاَوَةُ الإِيْمَـــــــــانِ
Toleransi, Kerukunan dan Menghindari Tindak Kekerasan Kelompok 1.
presentasi hadits Tentang Iman
Transcript presentasi:

الخطبة طريق لتعرف كل من الخاطبين على الاخر . Khitbah / Melamar Arti Khitbah الخطبة هي اظهار الرغبة في الزواج بامرأة معينة واعلام المرأة او وليها بذلك Khitbah itu menampakkan keinginan untuk menikah dengan seorang wanita tertentu, dan memberitahukan (keinginannya itu) kepada wanita atau walinya. Hikmah Khitbah الخطبة طريق لتعرف كل من الخاطبين على الاخر . Khitbah adalah salah satu jalan untuk saling mengenal kedua belah pihak Dianjurkan bagi walinya untuk memberikan Tarhib atau motifasi kepada putrinya untuk menerima khitbah dari seseorang yang ber-Agama dan ber-Ahklak mulia, dan sebaliknya untuk memberikan Targhib keburukan yang akan didapat bila menerima lamaran orang yang tidak ber-Agama atau ber-Ahklak buruk

ولا تنكحوا القرابة القريبة, فان الولد يخلق ضاويا Sifat Yang Dikhitbah; Ber-Agama Islam dan Ber-Ahklak Mulia Dari Keturunan yang baik lebih baik bukan dari kerabat dekat Ada riwayat yang mengatakan: ولا تنكحوا القرابة القريبة, فان الولد يخلق ضاويا Janganlah kalian menikah dengan kerabat yang dekat, sungguh anak diciptakan (dilahirkan) dalam keadaan lemah. (Ibnu Sholah rhm: Riwayat ini tidak diketahui asalnya. Ibnu Atsir rhm telah menyebutkan dalam kitabnya ‘An-Nihayah fi Gharibi al-Hadits wal Atsar’) Tetapi tidak boleh dicela bagi mereka yang melakukannya, karena Nabi saw telah menikahkan putrinya dengan Fathimah dengan Ali bin Abi Thalib ra. Apa yang dilakukan oleh Rasul saw ini menunjukkan boleh atau diantara keduanya tidak terhitung kerabat yang terlalu dekat. Kafa’ah, seimbang dalam banyak hal. Karena bukan dari rukun nikah maka menentukan kafa’ah Ini merupakan hak dari istri atau walinya. Selamat dari ke’cacat’an yang dapat mengganggu hidup kekeluargaannya

Abu Hurairah ra, Rasul saw: Tidak mengapa untuk mencari tahu atau memberi tahu ke’cacat’an wanita yang hendak dilamar atau laki-laki yang melamar. Bila seseorang mengetahui adanya ke’cacat’an maka tidak mengapa untuk memberitahukan tanpa niat menghinakannya. Mengetahui Keadaannya melalui sahabat atau kerabatnya Abu Hurairah ra, Rasul saw: الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ Seseorang atas Agama yang menemaninya, maka lihatlah oleh salah seorang diantara kalian siapa yang menemani (HR.Abu Daud dan Thurmudzi) Tidak Dalam Khitbah Orang Lain Ibnu Umar ra, Rasul saw: لَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ، وَلَا يَخْطُبْ بَعْضُكُمْ عَلَى خِطْبَةِ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ، إِلَّا أَنْ يَأْذَنَ لَهُ Tidak boleh menjual salah seorang diantara kalian dalam penjualan orang lain dan tidak boleh melamar salah seorang diantara kalian dalam lamaran saudaranya kecuali telah diberikan izin kepadanya. (HR.Muslim)

Pembukaan Khitbah Melalui Perantara Pernikahan Rasul saw dengan Khadijah ra رجعت قافلة التجارة من الشام وقد ربحت أضعاف ما كانت تربح من قبل، واخبر الغلام " ميسرة " خديجة عن اخلاق محمد وصدقه وامانته، فأعجبها وحكت لصديقتها "نفيسة بن مُنية"، واعتزمت أن تخبر محمد برغبة خديجة من الزواج منه .. Setelah pulang kafilah dagang dari Syam dengan membawa keberuntungan berlipat tidak seperti biasanya. Maisarah pembantu Khadijah memberitahukan kepada Khadijah tentang Akhlak, kejujuran dan amanat Nabi Muhammad saw, berita itu membuat Khadijah kagum lalu beliau menceritakannya kepada sahabatnya yaitu Nafisah binti Munayyah, maka Nafisah mengkhabarkan akan keinginan Khadijah untuk menikahinya… Pernikahan Rasul saw dengan Aisyah ra لَمَّا تُوفِّيَتْ خَدِيجَةُ جَاءَتْ خَوْلَةُ بِنْتُ حَكِيمٍ امْرَأَةُ عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ. قَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ, أَلَا تَزَوَّجُ؟ قَالَ: مَنْ؟ قَالَتْ: إِنْ شِئْتَ بِكْرًا, وَإِنْ شِئْتَ ثَيِّبًا. قَالَ: فَمَنْ الْبِكْرُ؟ قَالَتْ: ابْنَةُ أَحَبِّ خَلْقِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْكَ عَائِشَةُ بِنْتُ أَبِي بَكْرٍ. قَالَ: وَمَنْ الثَّيِّبُ؟ قَالَتْ: سَوْدَةُ ابْنَةُ زَمْعَةَ..

Ketika Khadijah ra meninggal, Khaulah binti Hakim ra istri Utsman bin Mat’un ra berkata; Ya Rasul, tidakkah kamu hendak menikah ? Rasul saw: Dengan siapa ? Khaulah berkata: Yang Anda kehendaki gadis atau janda ? Rasul saw: Bila gadis siapa ? Khaulah ra: Putri seseorang yang sangat dicintai Allah swt yaitu Aisyah binti Abu Bakar ra. Rasul saw: Dan bila janda siapa ?, Khaulah ra: Saudah binti Zam’ah ra….(As-Siyar,1/36) Rasul saw Jadi Perantara Untuk Julaibib ra Anas bin Malik ra: خَطَبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى جُلَيْبِيبٍ امْرَأَةً مِنَ الْأَنْصَارِ إِلَى أَبِيهَا فَقَالَ: حَتَّى أَسْتَأْمِرَ أُمَّهَا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَنَعَمْ إِذًا» قَالَ: فَانْطَلَقَ الرَّجُلُ إِلَى امْرَأَتِهِ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهَا، فَقَالَتْ: لَاهَا اللَّهُ إِذًا، مَا وَجَدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا جُلَيْبِيبًا وَقَدْ مَنَعْنَاهَا مِنْ فُلَانٍ وَفُلَانٍ؟ قَالَ: وَالْجَارِيَةُ قَالَ: فَانْطَلَقَ الرَّجُلُ يُرِيدُ أَنْ يُخْبِرَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِذَلِكَ، فَقَالَتِ الْجَارِيَةُ: أَتُرِيدُونَ أَنْ تَرُدُّوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمْرَهُ؟ إِنْ كَانَ قَدْ رَضِيَهُ لَكُمْ، فَأَنْكِحُوهُ قَالَ: فَكَأَنَّهَا جَلَّتْ عَنْ أَبَوَيْهَا، وَقَالَا: صَدَقْتِ. فَذَهَبَ أَبُوهَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: إِنْ كُنْتَ قَدْ رَضِيتَهُ فَقَدْ رَضِينَاهُ. قَالَ: «فَإِنِّي قَدْ رَضِيتُهُ» . فَزَوَّجَهَا، ثُمَّ فُزِّعَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ، فَرَكِبَ جُلَيْبِيبٌ فَوَجَدُوهُ قَدْ قُتِلَ، وَحَوْلَهُ نَاسٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ قَدْ قَتَلَهُمْ، قَالَ أَنَسٌ: «فَلَقَدْ رَأَيْتُهَا وَإِنَّهَا لَمِنْ أَنْفَقِ ثَيِّبٍ فِي الْمَدِينَةِ فِي سِتْرِهَا تَسْتَمِعُ (HR.Abu Daud)

Al-Qomah ra mengatakan; Sahabat Menjodohkan Sahabat lainnya Al-Qomah ra mengatakan; كُنْتُ أَمْشِي مَعَ عَبْدِ اللهِ بِمِنًى، فَلَقِيَهُ عُثْمَانُ، فَقَامَ مَعَهُ يُحَدِّثُهُ، فَقَالَ لَهُ عُثْمَانُ: يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ، أَلَا نُزَوِّجُكَ جَارِيَةً شَابَّةً، لَعَلَّهَا تُذَكِّرُكَ بَعْضَ مَا مَضَى مِنْ زَمَانِكَ، قَالَ: فَقَالَ عَبْدُ اللهِ: لَئِنْ قُلْتَ ذَاكَ، لَقَدْ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ Dahulu aku berjalan dengan Abdullah di Mina, lalu bertemu dengan Utsman ra, kemudian dia berdiri bersamanya berbincang-bincang. Utsman ra berkata: Wahai Abu Abdurrahman, maukah kami menikahkan kamu dengan wanita muda, mungkin hal itu akan mengingatkan kamu dengan masa lalu. Berkata Abdullah ra berkata: Seandainya anda mengatakan itu sungguh Rasul saw telah bersabda : Wahai para pemuda…(HR.Muslim)