Irigasi II DOSEN PENGAMPU DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
Advertisements

PKPD-PU Tahun 2007 Bidang Sumber Daya Air DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
Saluran dan Bangunan Irigasi
Bangunan Bagi dan Bangunan Sadap
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Irigasi ii (Pertemuan iii)
Irigasi I Jaringan Irigasi.
Bangunan Irigasi.
KELOMPOK 3 : Juwita Aprilia S ( ) Sugiyanti Handayani ( )
Bangunan Bagi.
Irigasi 1 Perencanaan Irigasi.
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
I PUTU GUSTAVE SURYANTARA PARIARTHA
DOSEN PENGAMPU DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT NIDN :
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
IRIGASI Bangunan Utama - 1 Sanidhya Nika Purnomo.
KERAGAMAN KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA
Pertemuan 3 Sistem Jaringan Irigasi
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
PENDAHULUAN IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
Pertemuan 3 Karakteristik Jaringan dan Perencanaan Saluran
BANJIR.
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
TRI NUGRAHA ADIKESUMA ST., MT.
Infrastruktur Air Jaringan Irigasi.
BAB 1 PENDAHULUAN.
Pertemuan 6a BANGUNAN SILANG DAN BANGUNAN TERJUN
SUMBER AIR IRIGASI UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN
SUMBER AIR IRIGASI UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN
Kelompok Sirih Anggota : -> Aimatush Sholihah (03)
Menghitung konstruksi bangunan air sederhana
KEBUTUHAN AIR IRIGASI.
Sistem Jaringan Irigasi
Kuliah ke-2 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
DRAINASE.
Data Panen Sistem Produksi Produktivitas GKP (ton/ha) GKG (ton/ha)
BANGUNAN PEMBAWA – I: Bangunan Siku dan Tikungan Gorong-gorong
HIDROSFER.
Irigasi I Jaringan Irigasi.
Bab 4 pedosfer.
4. Rencana Tata Letak ( Lay out )
Jaringan Irigasi Adalah Kesatuan lahan saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,
Action plan Produk PLP-BK Pemetaan Swadaya Gambaran Umum wilayah Penggalian visi & misi Rencana Pengembangan.
Disusun oleh : Bias Pantura F. A ( 06 ) Zainuna Ramadhani ( 32 )
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
PENDAHULUAN KULIAH KE - 1.
Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan.
NOMENKLATUR MANFAAT NOMENKLATUR
ASSALAMUALAIKUM WR. WB Hayat
DESAIN KONSTRUKSI AIR Adhi Muhtadi.
Rek.irigasi SKS 2 oleh Jurusan Sipil FT UNDIP S a l a m u n
KELOMPOK 4 ZONI SATRIA ( ) DINA AULIA FITRI ( )
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT
Untuk Jaringan Irigasi Adalah Kesatuan lahan saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan,
Jaringan Irigasi Adalah Kesatuan lahan saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,
1. Jaringan Irigasi Adalah Kesatuan lahan saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,
Sistem Drainase fakta, konsep, dan prinsip
Topik 4 Drainase Permukaan Pertemuan suhardjono 12/27/2018.
PERKEMBANGAN IRIGASI DAN PERANANNYA DALAM PERTANIAN
DRAINASE PERMUKIMAN DAN JALAN RAYA
MATA KULIAH HIDROLIKA. III. SISTEM PENILAIAN 2 URAIANNilai Relatif ABSEN10 % KUIS30 % TUGAS BESAR25 % UJIAN35 % TOTAL100 %
Pertanian di Indonesia
PENGETAHUAN UMUM IRIGASI
PENGANTAR JARINGAN IRIGASI IR.FERDINAND PAKPAHAN,ME
This presentation uses a free template provided by FPPT.com PENDAYAGUNAAN BENDUNGAN UNTUK IRIGASI.
Saluran Sekunder Saluran sekunder Bangunan bagi dengan pintu sadap Bangunan sadap bendung Intake Lay out jaringan irigasi Saluran Primer Saluran tersier.
PENGANTAR DAN PENGENALAN SABO
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Transcript presentasi:

Irigasi II DOSEN PENGAMPU DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT TSKB-0615 DOSEN PENGAMPU DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT NIDN : 1104047601

Sejarah Irigasi Jaman Hindu Sistem Subak di Bali Sistem Tuo Banda di Sumatera Barat Sistem Tudang Sipulung di Sulawesi Selatan Dikembangkan Jaman penjajahan Belanda Jaman Indonesia Membangun Bangunan irigasi yang pertama dibangun yaitu di Jawa Timur terbukti dengan prasasti Harinjing (Musium Jakarta),

Saluran air tertua dibangun di desa tugu dekat cilincing abad V masehi Pembuatan bendung pertama di Indonesia untuk Irigasi dilakukan di Jawa Timur yaitu Bendung Ampean di kali Sampean tahun 1832 Tahun 1852 – 1857 dibangun bendungan lengkong di Mojokerto 1852 – 1859 dibangun bendungan Glapan di kali Tuntang Jawa Tengah.

Pengertian Irigasi Irigasi : Usaha untuk memperoleh air yang menggunakan bangunan dan saluran buatan untuk keperluan penunjang produksi Pertanian (Prof R.Drs Erman Mawardi, Dipl. AIT)

Menurut Abdullah Angoedi Irigasi : Menyalurkan air melalui saluran – saluran pembawa ke tanah pertanian dan setelah air tersebut diambil manfaat sebesar – besarnya menyalurkan ke saluran – saluran pembuangan terus ke sungai

Saluran dan Bangunan Irigasi Saluran Irigasi secara teknis di bedakan Saluran Irigasi Pembawa Saluran Irigasi Pembuang Secara Jenis dan Fungsinya Irigasi Pembawa dibedakan Saluran Primer Saluran Sekunder Saluran Tersier Saluran Kuarter

Ditinjau dari letaknya saluran irigasi Pembawa dibedakan 1 Ditinjau dari letaknya saluran irigasi Pembawa dibedakan 1. Saluran Irigasi Tinggi / Kontur : Saluran yang ditempatkan sejurusan dengan garis tinggi / kontur. 2. Saluran Irigasi Punggung : Saluran yang ditempatkan pada punggung medan

Saluran Pembuang Saluran ini direnanakan untuk mengalirkan kelebihan air secara gravitasi. Berfungsi untuk mengalirkan kelebihan air dari sawah untuk mencegah terjadinya genangan dan kerusakan tanaman atau untuk mengatur banyaknya air tanah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman.

Bangunan Irigasi dalam Jaringan Irigasi Teknis Bangunan untuk pengambilan / penyadapan, pengukuran dan pembagian air Bangunan Pelengkap untuk mengatasi halangan / rintangan sepanjang saluran dan bangunan lain.

Bangunan untuk Pengambilan / Penyadapan, pengukuran dan pembagian air Bangunan penyadap/pengambilan pada saluran induk yang mempergunakan atau tidak bangunan bendung Bangunan Penyadap yaitu bangunan untuk keperluan penyadapan air dari saluran primer ke saluran sekunder maupun dari saluran sekunder ke tersier Bangunan Pembagi untuk membagi – bagikan air dari satu saluran ke saluran – saluran yang lebih kecil Bangunan Pengukur yaitu bangunan untuk mengukur banyaknya debit / air yang melalui saluran tersebut

Bangunan Pelengkap untuk Mengatasi Halangan / Rintangan Sepanjang saluran dan Bangunan Lain Bangunan Pembilas untuk membilas endapan angkutan sedimen di kantong sedimen / saluran induk Bangunan peluap/pelimpah samping yaitu untuk melimpahkan debit air yang kelebihan ke luar saluran Bangunan persilangan antara saluran dengan jalan, selokan, bukit dan sebagainya. Bangunan ini antara lain meliputi jembatan, sipon, gorong – gorong, talang, terowongan dan sebagainya Saluran untuk mengurangi kemiringan dasar saluran yaitu bangunan terjun dan got miring Bangunan pelengkap : bangunan cuci, minum hewan dan sebagainya