PENGAMANAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN TAHUN 2011
STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERLUASAN AREAL TANAM PENGAMAN PRODUKSI PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PERTANIAN DAN DUKUNGAN PEMBIAYAAN USAHATANI
ISU-ISU PENTING MENGHADAPI TAHUN 2011 KEBUTUHAN PANGAN MENINGKAT KEADAAN IKLIM SULIT DIPREDIKSI PERKIRAAN BMKG : KONDISI BASAH S/D BULAN MEI PARA PETANI MERUBAH POLA TANAM DARI IP-200 MENJADI IP-300 BAHKAN IP-400 SUMBER SERANGAN OPT PADA AWAL MH.2010/2011 CUKU TINGGI PENGAMANAN PRODUKSI 2011 DARI SERANGAN OPT DAN DPI HARUS DITINGKATKAN
TARGET PENGAMANAN PRODUKSI 95 % DARI PERTANAMAN PADI AMAN ATAU KEHILANGAN HASIL OLEH OPT,NANJIR DAN KEKERINGAN DIBAWAH 5 % INTENSITAS SERANGAN SAMPAI DENGAN RINGAN
PETA PENYEBARAN WBC BULAN (DESEMBER 2010) DI PULAU JAWA
UPAYA YG TELAH DILAKUKAN MENGHADAPI 2011 SURVEILLANCE OPT UTAMA DI 5 PROVINSI DI P. JAWA, TGL 10 DES 2010 SURAT DIRJEN KEPADA SELURUH KADISTAN PROVINSI TTG PENINGKATAN GERAKAN PENGENDALIAN DINI, TGL 15 DES 2010 RAPAT KOORDINASI PENANGGULAN OPT DI JAKARTA TGL 22 DES.2011 DIHADIRI KADISTAN PROV, Ka BPTPH, KADISTAN KAB DI 5 PROVINSI DAERAH ENDIMIS DI P.JAWA SURAT MENTERI PERTANIAN KEPADA GUBERNUR DAN BUPATI DAERAH ENDEMIS OPT DI P. JAWA : PENINGKATAN UPAYA PENANGGULANGAN OPT MONEV LAPANGAN OLEH TIM PUSAT DAN PROV, TGL 17-20 JANUARI 2011 MENYUSUN INPRES KEBIJAKAN PENGADAAN GABAH/BERAS, PERPRES BLBU/BLP DAN PERPRES ANTISIPASI DPI, BERKAITAN JUGA DGN UPAYA PENANGANAN OPT
USULAN MATRIK PENGAMANAN OPT DAN DPI DALAM RANGKA PENGAMANAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN Permasalahan Akibat Usulan Tindak Lanjut Penanggungjawab Manfaat 1 Tata hubungan kerja tripatit (POPT, PPL dan KCD) di lapangan belum optimal Rekomendasi POPT-PHP belum ditindak lanjuti secara cepat Peningkatan fungsi, tanggung jawab dan kinerja tripatit sesuai dengan tupoksi masing-masing melalui diseminasi dan sosialisasi oleh Ditjen TP dan Badan Penyuluh Pertanian Ditjen Tanaman Pangan dan Badan Penyuluhan Pertanian Terjadinya kerjasama yang sinergis dan harmonis antara tripatit di tingkat lapangan sehingga eksekusi pengendalian OPT dalam rangka pengamanan produksi tanaman pangan dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat serta terkoordinasi 2 Fungsi Posko dalam operasional pengendalian OPT belum maksimal 3 Pendampingan petani oleh PPL serta operasional pengendalian belum optimal Sumberdaya manusia (SDM) khususnya POPT-PHP masih terbatas/kurang, tidak sesuai dengan jumlah kecamatan/wilayah pengamatan Sebanyak 3.579 kecamatan belum mempunyai tenaga POPT-PHP sehingga kondisi serangan OPT di wilayah tersebut tidak dilaporkan Penambahan SDM POPT-PHP melalui penyediaan formasi CPNS (3.579 orang) atau perpanjangan kontrak tenaga THL-TB POPT-PHP Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Pertanian, Ditjen TP, Dinas Pertanian Provinsi, Kabupaten/Kota Perkembangan OPT, bencana banjir/kekeringan di seluruh wilayah pengamatan (6.180 kecamatan) dapat dimonitor dengan baik, dan penanggulangannya dapat dilakukan cepat dan tepat sehingga kehilangan hasil yang diakibatkannya seminimal mungkin Tindakan pengendalian di daerah tersebut tidak dapat dilakukan secara optimal 2
3 Sarana dan Prasarana Pengendalian OPT berupa gudang penyimpanan, alat dan pestisida belum memadai 1 Bahan (pestisida) dan alat pengendalian OPT tidak tersimpan dengan baik sehingga mutunya tidak terjamin untuk operasional pengendalian OPT. Penyediaan sarana pengendalian perlu ditingkatkan Renovasi/pembangun-an gudang penyimpanan sarana pengendalian OPT Ditjen TP, Dinas Pertanian Provinsi, Kabupaten/Kota - Tersedianya sarana pengendalian OPT tepat waktu sesuai dengan jumlah dan jenis kebutuhan di setiap lokasi. 2 Jumlah sarana pengendalian (pestisida dan peralatan belum seimbang dengan luas areal pertanaman yang dikendalikan Terjaminnya mutu sarana pengendalian OPT dan siap digunakan apabila diperlukan 4 Kemampuan teknis SDM pelaksana lapangan belum optimal Penguasaan dan transfer teknologi kepada petani belum maksimal Peningkatan kemampuan teknis petugas lapangan melalui pelatihan dan training baik jangka pendek maupun jangka panjang Ditjen TP, Badan SDM Pertanian Petugas lapangan mau dan mampu meningkatkan upaya pengendalian OPT dan penanggulangan dampak perubahan iklim untuk mengamankan sasaran produksi tanaman pangan Penerapan teknologi pengendalian belum sempurna Pendampingan petani oleh petugas belum terlaksana secara maksimal 5 Aktivitas budidaya tanaman sering terganggu akibat dampak perubahan iklim Terjadinya banjir, kekeringan dan longsor di areal tanaman pangan Peningkatan "early warning system" tentang perubahan iklim Ditjen TP, BMKG, Dinas Pertanian Provinsi, Kabupaten/Kota Meningkatnya kemampuan petugas dan petani untuk merancang dan menyesuaikan pola tanam dengan kondisi iklim setempat (spesifik lokasi) Perkembangan dan perubahan perilaku OPT dapat diketahui lebih awal/dini sehingga tindakan pengendalian dapat dilakukan dengan tepat Terjadinya peningkatan serangan dan perubahan perilaku OPT Peningkatan kemampuan petugas dan petani melalui pelaksanaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) terutama di lokasi-lokasi rawan banjir dan kekeringan Peningkatan frekuensi pengamatan pola perkembangan dan serangan OPT akibat perubahan iklim 2 2 2
TERIMAKASIH