KELOMPOK 1 Standar Kompetensi : Bilangan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM PEMECAHAN MASALAH
Advertisements

MATHEMATICS FOR JUNIOR HIGH SCHOOL
BAB i BILANGAN BULAT Oleh : Bapak Hartono, SPd.
BILANGAN CACAH OLEH : 1. ANIS TRI ROH MAWATI ( )
KELOMPOK 6 Nama Kelompok : 1.Ratih Dwi P ( )
STRUKTUR ALJABAR 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Open. Open 3 opening Main Menu SK & KD Operasi Hitung Bilangan Bulat Tujuan Pembelajaran Sifat-Sifat Pengerjaan Hitung Pada Bilangan.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
Sifat komutatif pada penjumlahan
SMK NEGERI 4 SURAKARTA (RSBI) TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Oleh: Yuli Prihantini.
SISTEM BILANGAN MATEMATIKA EKONOMI.
Materi Matematika.
BAB II HIMPUNAN.
PENGANTAR STATISTIKA TATAP MUKA 2.
Pada bab ini kita akan belajar:
RING Suatu ring (R;+;x) adalah himpunan tidak kosong yang pada tiap elemennya berlaku dua operasi biner yaitu penjumlahan dan perkalian yang memenuhi.
SISTEM BILANGAN Sistem bilangan yang biasa digunakan pada piranti digital adalah sistem-sistem bilangan biner, desimal, dan heksa-desimal. Sistem desimal.
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
KOMUTATIF, ASOSIATIF, DISTRIBUTIF
Bilangan Asli Dan Cacah
Disusun oleh : Ummu Zahra
BILANGAN BULAT Bilangan Bulat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
C Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum di Sekolah Dasar
Operasi Hitung Bentuk aLjabar …
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh
PEMBAGIAN KELOMPOK KELOMPOK I : SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG
DERET TAYLOR DAN ANALISIS GALAT
Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com
BILANGAN BULAT.
Bilangan Bulat By: Novika Anggrieni, S.Pd.
BILANGAN BULAT.
SISTEM BILANGAN MATEMATIKA EKONOMI.
BILANGAN BULAT DAN OPERASI +, -, x, : BESERTA PEMBELAJARANNYA
ALJABAR LINIER WEEK 2. MATRIKS
Mengenal nama dan lambang bilangan.
Operasi Pada Bilangan Bulat
Bilangan bulat Definisi dan operasi.
Bilangan Bulat dan Pecahan
BILANGAN BULAT Oleh Ira Selfiana ( )
OPERASI BILANGAN BULAT
Matematika Lanjutan Bilangan Bulat Ke Pokok Pembahasan.
Kania Evita Dewi Sistem Bilangan Real.
MATEMATIKA Kelas IV SDK Generasi Unggul
Maya Nurlastyaningtyas Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pertemuan 2 (Himpunan Bilangan) .::Erna Sri Hartatik::.
Sistem Bilangan Bulat.
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
Operasi Hitung Bentuk aLjabar …
BILANGAN BULAT OLEH: AINNA ULFA NST PENDIDIKAN MATEMATIKA
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
Pembelajaran Bilangan Bulat
2. Dengan garis bilangan Ketentuan : Ketentuan : –Operasi Penjumlahan dan Pengurangan adalah operasi 2 atau lebih bilangan yang di operasikan dengan tanda.
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
OPERASI HITUNG BILANGAN SAMPAI DENGAN 20
OPERASI HITUNG BILANGAN
OPERASI ALJABAR PADA MATRIKS
Sifat-Sifat Pengerjaan Hitung pada Bilangan Bulat
PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT SD
MODEL EKONOMI.
SISTEM BILANGAN.
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
DERET TAYLOR DAN ANALISIS GALAT
OPERASI MATRIKS Untuk SMA Kelas XII/IS 1. PENJUMLAHAN MATRIKS
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
LOGO SISTEM BILANGAN Pertemuan ke-2 by: Choirul Umam Mujaddi.
DEPRESIASI.
MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS. Konsep Himpunan  Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.  Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur,
Bilangan Ribuan
Transcript presentasi:

KELOMPOK 1 Standar Kompetensi : Bilangan Kompetensi Dasar : 1. Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung 2. Bilangan Ribuan 3. Melakukan operasi perkalian dan pembagian 4. Operasi Hitung Campur 5. Pembulatan dan Penaksiran 6. Menaksir Harga Kumpulan Barang Oleh : Riski Rahmawati (1201100252) Pungky Candra A (1201100253)

Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung a. Sifat Pertukaran (Komutatif) Sifat ini hanya berlaku pada operasi hitung Penjumlahan dan perkalian Contoh: 1. 1 + 3 = 4 2. 2 x 4 = 8 3 + 1 = 4 4 x 2 = 8 Jadi 1 + 3 = 3 + 1 Jadi 2 x 4 = 4 x 2 a + b = b + a a x b = b x a

b. Sifat Pengelompokan (Asosiatif) Sifat ini hanya berlaku pada operasi hitung Penjumlahan dan perkalian Contoh: 4 + 6 + 8 Hitung dari dua sisi, yaitu dari kiri dan dari kanan. Menjumlahkan dari kiri: 4 + 6 + 8 = (4 + 6) + 8 = 10 + 8 = 18 Menjumlahkan dari kanan: 4 + 6 + 8 = 4 + (6 + 8) = 4 + 14 = 18 Ternyata diperoleh hasil yang sama. Jadi, (4 + 6) + 8 = 4 + (6 + 8) (a + b) + c = a + (b + c) (a x b) x c = a x (b x c)

b. 2 × 5 × 3 Mengalikan dari kiri: 2 × 5 × 3 = (2 × 5) × 3 = 10 × 3 = 30 Mengalikan dari kanan: 2 ×5 × 3 = 2 × (5 × 3) = 2 × 15 = 30 Ternyata diperoleh hasil yang sama. Jadi, (2 × 5) × 3 = 2 × (5 × 3) c. Sifat Penyebaran (Distributif) Sifat ini hanya berlaku pada gabungan operasi hitung Perkalian dengan penjumlahan dan perkalian dengan pengurangan a × (b + c) = (a × b) + (a × c) a × (b – c) = (a × b) – (a × c)

Contoh: 1. 9 × (8 + 2) = 9 x 10 = 90 (9 × 8) + (9 × 2) = 72 + 18 = 90 Ternyata diperoleh hasil yang sama Jadi 9 x (8 + 2) = (9 x 8) + (9 x 2) 2. 5 × (4 – 3) = 5 x 1 = 5 (5 × 4) – (5 × 3) = 20 – 15 = 5 Jadi . 5 × (4 – 3) = (5 × 4) – (5 × 3) d. Menggunakan Sifat-Sifat Operasi Hitung 200 + 416 + 300 = 200 + 300 + 416 (sifat komutatif) = (200 + 300) + 416 (sifat asosiatif) = 500 + 416 = 916

Bilangan yang terdiri dari 4 angka disebut bilangan 2. Bilangan Ribuan Bilangan yang terdiri dari 4 angka disebut bilangan ribuan. Bilangan ribuan memiliki nilai tempat dan nilai angka Contoh bilangan ribuan: 1000, 1234, 2254, dan lain-lain Contoh nilai tempat dan nilai angka dari bilangan ribuan: 3476 Bilangan 3476 Angka Nilai Tempat Nilai Angka 3 Ribuan 3000 4 Ratusan 400 7 Puluhan 70 6 Satuan

Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Untuk membandingkan dua bilangan, bandingkan masing-masing angka dari kedua bilangan yang mempunyai nilai tempat sama (dimulai dari angka yang paling kiri). Bandingkan angka ribuan. Jika sama, bandingkan angka ratusan. Jika sama, bandingkan angka puluhan. Jika sama, bandingkan angka satuan. Jika keempat angka tersebut sama, maka dua bilangan yang kita bandingkan sama nilainya. Setelah dapat membandingkan bilangan, kita dapat mengurutkannya. Contoh: Urutkan bilangan-bilangan 5.235, 6.981, 4.564 Jawab: Dapat kita bandingkan bahwa: 4.564 < 5.235 < 6.981 Jadi, urutan bilangan tersebut adalah 4.564, 5.235, 6.981

Perkalian dan Pembagian Bilangan Melakukan Operasi Perkalian contoh soal yang berkaitan dengan operasi perkalian. Ema mempunyai 4 kaleng permen pemberian paman. Setelah dibuka satu kaleng ternyata berisi 21 permen. Menurut Paman, semua kaleng isinya sama. Berapa banyaknya permen Ema pemberian paman?

b. Melakukan operasi pembagian pembagian sebagai pengurangan yang berulang oleh Bilangan pembagi terhadap bilangan yang dibagi. Contoh: 20 : 5 Jawab: 20 – 5 = 15 15 – 5 = 10 10 – 5 = 5 5 – 5 = 0 Pengurangan terjadi sebanyak empat kali. Jadi 20 : 5 = 4 Pembagian tersebut dinamakan pembagian tanpa sisa.

20 : 6 Jawab: 20 – 6 = 14 14 – 6 = 8 8 – 6 = 2 Pengurangan terjadi sebanyak tiga kali, dan memiliki sisa 2 Jadi dapat dituliskan : 20 : 6 = 3 (sisa 2) atau 3 2/6 atau 3 1/3 Pembagian tersebut dinamakan pembagian bersisa.

D. Operasi Hitung Campuran Operasi-operasi hitung mempunyai tingkatan dalam urutan pengerjaannya. 456 + 167 – 308 = (456 + 167) – 308 = 623 – 308 = 315   695 – 500 + 75 = (695 – 500) + 75 = 195 + 75  = 270 Operasi penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat. Urutan pengerjaannya mulai dari kiri

Operasi hitung campuran perkalian dan pembagian   28 × 10 : 4 = (28 × 10) : 4 = 280 : 4 = 70 450 : 75 × 16 = (450 : 75) × 16 = 6 × 16 = 96 Operasi perkalian dan pembagian adalah setingkat. Urutan pengerjaannya mulai dari kiri.

Operasi hitung perkalian dan pembagian berasal dari penjumlahan dan pengurangan yang berulang   187 + 39 : 3 = 187 + (39 : 3) = 187 + 13 = 200 196 – 5 × 25 = 196 – (5 × 25) = 196 – 125 = 71 14 × 10 – 1.750 : 25 = (14 × 10) – (1.750 : 25) = 140 – 70 = 70 Jika dalam operasi hitung campuran terdapat tanda kurung, maka operasi hitung yang di dalamnya dikerjakan paling awal

E. Pembulatan dan Penaksiran Pembulatan Bilangan Pembulatan bilangan pada satuan terdekat 1,8 2 1,8 lebih dekat ke bilangan satuan 2, maka dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 2 3,4 3 3,4 lebih dekat ke bilangan satuan 3, maka dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 3

52 lebih dekat ke bilangan puluhan 50, maka Pembulatan bilangan pada puluhan terdekat 52 50 52 lebih dekat ke bilangan puluhan 50, maka dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 50 169 170 169 lebih dekat ke bilangan puluhan 170, maka dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 170

175 lebih dekat ke bilangan ratusan 200, maka Pembulatan bilangan pada ratusan terdekat. 175 200 175 lebih dekat ke bilangan ratusan 200, maka dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 200 425 400 425 lebih dekat ke bilangan ratusan 400, maka dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 400

Pembulatan Bilangan ke Satuan dan Puluhan Terdekat Jika angka tersebut kurang dari 5 (1, 2, 3,4) maka bilangan dibulatkan ke bawah (dihilangkan) 2 , 3 kurang dari 5 (dibulatkan ke bawah) 2,3 dibulatkan menjadi 2 Angka tersebut paling sedikit 5 (5, 6, 7, 8, 9), maka bilangan dibulatkan ke atas (satuan ditambah 1) 5 , 7   lebih dari 5 (dibulatkan ke atas) 5,7 dibulatkan menjadi 6

Perhatikan angka pada satuan, jika angka tersebut kurang dari 5 (1, 2, 3, 4), maka bilangan dibulatkan ke bawah (dihilangkan) 1 4   kurang dari 5 (dibulatkan ke bawah) 14 dibulatkan menjadi 10 Angka tersebut paling sedikit 5 (5, 6, 7, 8, 9), maka bilangan dibulatkan ke atas (puluhan ditambah 1) 7 6 lebih dari 5 (dibulatkan ke atas) 76 dibulatkan menjadi 80

Tentukan hasil dari operasi hitung 22 × 58. 2. Menaksir Hasil Operasi Hitung Dua Menaksir operasi hitung adalah memperkirakan hasil operasi hitung. a. Taksiran Atas Taksiran atas dilakukan dengan membulatkan ke atas bilangan- bilangan dalam operasi hitung. Tentukan hasil dari operasi hitung 22 × 58.   Karena taksiran atas, maka setiap bilangan dibulatkan ke atas. 22 dibulatkan ke atas menjadi 30 58 dibulatkan ke atas menjadi 60 Jadi, taksiran 22 × 58 adalah 30 × 60 = 1.800

b. Taksiran Bawah  Taksiran bawah dilakukan dengan membulatkan ke bawahbilangan-bilangan dalam operasi hitung. Tentukan hasil taksiran bawah dari operasi hitung 22 × 58  Karena ini taksiran bawah, maka bilangan dibulatkan ke bawah. 22 dibulatkan ke bawah menjadi 20 58 dibulatkan ke bawah menjadi 50 Jadi, taksiran 22 × 58 adalah 20 × 50 = 1.000 c. Taksiran Terbaik Taksiran terbaik dilakukan dengan membulatkan bilangan-bilangan dalam operasi hitung menurut aturan pembulatan. Tentukan hasil taksiran terbaik dari operasi hitung 22 × 58   22 menurut aturan pembulatan dibulatkan menjadi 20 58 menurut aturan pembulatan dibulatkan menjadi 60 Jadi, taksiran 22 × 58 adalah 20 × 60 = 1.200

F. Menaksir Harga Kumpulan Barang   Bilangan yang menyatakan nilai uang adalah bilangan bulat. Buku gambar Rp1.675,00 Pensil Rp 950,00 Buku tulis Rp1.450,00 Penghapus Rp 675,00 Bolpoin Rp1.275,00 Rautan Rp 750,00 Jika Abid ingin membeli 2 buku tulis, 1 bolpoin, danpenghapus,kira-kira berapa banyaknya uang yang harus dimiliki Abid?

Sekian & Terimakasih