PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PEKALONGAN HAKIKAT WACANA DAN ANALISIS WACANA Oleh: Afrinar Pramitasari, M.Pd. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PEKALONGAN 2014
PROSES KOMUNIKASI BAHASA * * PROSES KOMUNIKASI BAHASA Ekspresi lambang wacana (teks/ujaran) tafsiran lambang Pesan makna amanat (pikiran/kehendak) -langsung (pikiran/kehendak) -kiasan Komunikasi Penyapa Medium Pesapa
KEDUDUKAN WACANA DALAM BAHASA * * KEDUDUKAN WACANA DALAM BAHASA Tata bahasa Wacana Paragraf Tata Wacana Kalimat Tata Kalimat Klausa Frasa Tata Kata Kata Morfem Tata Bunyi Fonem Fon
PENGERTIAN WACANA wacana merupakan satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang berkesinambungan serta mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikannya secara lisan atau tulisan (Tarigan, 1987:27). wacana adalah satuan bahasa terlengkap; dalam hierarki tatabahasa merupakan satuan tatabahasa tertinggi atau terbesar. Wacana itu direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri ensiklopedia, dsb), paragraf, atau kata yang membawa amanat yang lengkap (Kridalaksana, 1982- 179)
Wacana merupakan rentetan kalimat yang berkaitan serta menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain untuk membentuk suatu kesatuan (Moeliono & Dardjowidjojo, 1988:334). Samsuri mengemukakan pendapatnya mengenai wacana yaitu rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi, biasanya terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian yang satu dengan yang lain. Komunikasi itu dapat menggunakan bahasa lisan, dan dapat pula memakai bahasa tulisan. Hasan Alwi, dkk (2000:41) menjelaskan pengertian wacana sebagai rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu. Van Dijk (1997:3) mengemukakan bahwa wacana adalah suatu abstract theoretical construct. Wacana adalah konstruksi teoretis abstrak yang terwujud melalui teks.
PENGERTIAN analisis WACANA Stubbs (dalam Oetomo, 1993: 4) menyatakan bahwa analisis wacana merujuk pada upaya mangkaji pengaturan bahasa di atas kalimat atau klausa Kartomihardjo (1993 : 21) menyatakan bahwa analisis wacana merupakan cabang ilmu bahasa yang dikembangkan untuk menganalisis suatu unit bahasa yang lebih besar daripada kalimat dan lazim disebut wacana Jadi analisis wacana lebih pada suatu pengkajian suatu unit bahasa yang lebih besar daripada kalimat yang juga melibatkan aspek-aspek di luar aspek linguistik yang turut memberi makna terhadap suatu bahasa yang digunakan tersebut. Unit bahasa yang dimaksud bisa berupa paragraf, teks bacaan, undangan, percakapan, cerita pendek, dan sebagainya
menyampaikan informasi, menggugah perasaan, dan gabungan keduanya * * TUJUAN WACANA Tujuan wacana yaitu menyampaikan informasi, menggugah perasaan, dan gabungan keduanya Ketiga tujuan penuangan wacana itu masing-masing berfungsi informatif, emotif, dan informatif-emotif
* * CIRI-CIRI WACANA satuan gramatikal; untaian kalimat-kalimat; memiliki hubungan proposisi; memiliki hubungan keherensi; memiliki hubungan kohesi; rekaman kebahasaan utuh dari peristiwa komunikasi mediumnya bisa lisan bisa tulisan; dan sesuai dengan konteks atau kontekstual.
Lanjutan….. Meskipun hanya terdiri dari satu kata, tulisan toilet di pintu, sudah dapat dikatakan sebagai wacana, karena dengan bantuan pengujarannya (situasi komunikasinya), kata itu sudah komunikatif. Sudah membawakan pesan yang jelas. Demikian pula kata masuk dan keluar di atas sebuah pintu, sudah dapat dikatakan wacana.
PERBEDAAN WACANA DAN TEKS Pengalaman Manusia Luar Bahasa Kerangka Acuan Wacana Langue Bahasa Teks Parole
PERBEDAAN WACANA DAN TEKS Perhatikan contoh berikut. Dilarang berjualan di sini (di papan pengumuman) Wah, indah benar lukisan yang dibuat olehnya (dalam dialog) Awas ada anjing galak (tulisan di atas pintu pagar) Bunga itu kukirimkan padanya (dalam sebuah novel) Di sini tampak bahwa semuanya (a,b,c, dan d) bisa disebut teks, tetapi hanya (a) dan (c) saja yang bisa disebut wacana, karena (b) dan (d) tidak menunjukkan satuan makna yang jelas. Bila diperhatikan, “nya” dalam kalimat (b) dan “ku” dan “nya” dalam kalimat (d) tidak memberi makna sepenuhnya.
Teks adalah realisasi wacana Lanjutan… Teks adalah realisasi wacana Van Dijk (1997:3) mengemukakan bahwa Wacana adalah suatu bangun teoretis yang abstrak sehingga belum dapat dilihat sebagai perwujudan fisik bahasa. Jadi, dapat dikatakan bahwa wacana berada pada tingkat langue, sedangkan teks adalah realisasi atau perwujudan dari wacana. Jadi, teks termasuk dalam tataran parole.
TERIMA KASIH