Sejarah Pemikiran Ekonomi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR PERKOPERASIAN
Advertisements

PERSPEKTIF DALAM EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI
Masyarakat Sosio-Ekonomi.
Liberalisme dan Sosialisme
Asal-usul perkembangan Sosiologi Politik
Urgensi Dakwah Ekonomi Islam
PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
Sejarah Pemikiran Ekonomi
Berhasil/di masa mendatang
SOSIALISME (MARXISME)
Kritik atas kapitalisme
Sistem ekonomi Author dan Koordinator Tim Teaching:
MARXISME DAN STRUKTURALISME Kelompok 2 : Kumala Kurniawidi Susilo Nadia Agitaswari Muhammad Reza Wijaya Louis Embun Prastika Sabillina Mareta.
Mikroekonomi.
Liberalisme dan Sosialisme sebagai Perjuangan Moral
Liberalisme dan Sosialisme
ERICH FROMM Latar belakang dan pandangan-pandangan Fromm:
PERTEMUAN KE-5 MASYARAKAT SOSIO EKONOMI
MASALAH EKONOMI DAN KEBUTUHAN UNTUK MEMBUAT PILIHAN
TEORI PERTUMBUHAN/ PEMBANGUNAN EKON.
macam-macam sistem ekonomi Pelaku-pelaku perekonomian di Indonesia
STRUKTUR AGRARIA NEGARA BERKEMBANG
PEMIKIRAN EKONOMI MASA PRA-KLASIK
PERTUMBUHAN EKONOMI ,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI , DAN KRISIS EKONOMI
Sejarah Pemikiran Ekonomi
TEORI UMUM PEMBANGUNAN EKONOMI DAN MODEL PENERAPANNYA Kelompok 7 : Dian agni arditama Basofi Abdullah Riza Nurjaya
TUTORIAL TATAP MUKA IPEM4428 EKONOMI PEMERINTAHAN
Sistem Ekonomi.
liberalisme dan sosialisme
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
Perkembangan ilmu ekonomi makro
IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA
SISTEM EKONOMI KAPITALIS
Feminisme Marxis dan Sosialis
KELOMPOK 2 ANJASMARA ( ) IKA AMALIA ( )
Pancasila Sebagai Ideologi nasional (2)
Pancasila Sebagai Ideologi nasional (2)
Sosialisme dan Komunisme
Ideologi yang Berkembang di Dunia
SISTEM EKONOMI Pertemuan 4.
Pandangan Filsafat Sejarah Karl Marx
SISTEM EKONOMI SOSIALISME
EKONOMI PEMBANGUNAN 1. Apakah sesungguhnya arti pembangunan itu ? 2. Apakah sumber-sumber pertumbuhan ekonomi nasional dan internasional ? 3. Manakah teori.
Kekuasaan Negara.
Pancasila sebagai PARADIGMA KEHIDUPAN BERBANGSA & BERNEGARA
Ekonomi Politik Internasional
POKOK BAHASAN KONSEP NILAI MASA MURAM EKONOMI KLASIK
PERSPEKTIF DALAM EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
Sejarah Pemikiran Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Faktor-faktor yang Menentukan Pertumbuhan
Sejarah Pemikiran Ekonomi
ADAM SMITH
Social Change.
Sejarah Pemikiran Ekonomi
LINGKUNGAN SOSIAL PEMERINTAHAN DALAM EKOLOGI PEMERINTAHAN
PERUBAHAN SOSIAL MATERI SOSPEND.
Sistem Ekonomi.
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
KOMUNISME.
ADAM SMITH
Pancasila Sebagai Ideologi
IDEOLOGI KOMUNISME DICKY DWI SATRIA NOVIANTO
Part 2 Pendekatan Sosiologi Ekonomi
STRUKTUR AGRARIA NEGARA BERKEMBANG
Konsep dan pendekatan sosiologi
Dr. ir. Harsuko riniwati, mp
TEORI PEMBANGUNAN Pertemuan ke-3.
MENJELASKAN TENTANG BERBAGAI CIRI DAN KEBIJAKAN EKONOMI KAPITAL,DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA SEBUKAN CONTOH KEBIJAKANNYA DI INDONESIA.
Transcript presentasi:

Sejarah Pemikiran Ekonomi oleh Siti Hodijah,SE,M.Si Fakultas Ekonomi Univ. Jambi

SOSIALISME MARX (MARXISME) KULIAH KEENAM

Diantara sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl Heindrich Marx (1818-1883) dianggap paling berpengaruh. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan atas pandangan ekonomi saja, tetapi juga melibatkan moral, etika, sosial, politik, sejarah, falsafah dsb.Suatu hal yang agak istimewa dari teori marx, hampir seluruh pandangan marx diliputi oleh konflik.

A. KECAMAN MARX TERHADAP SISTEM KAPITALIS Karl Marx sangat benci dgn sistem pereko-nomian liberal yg digagas oleh Adam Smith. Dari segi moral Marx melihat bahwa sistem kapitalis mewarisi ketidakadilan dari dalam. Hal itu karena sistem liberal tersebut tidak perduli tentang masalah kepincangan dan kesenjangan sosial. Dari segi Sosiologi, Marx melihat adanya sumber konflik antar kelas, yaitu para pemilik modal yang menguasai kapital yang kaya raya dilain pihak ada sekelompok orang Lainnya yaitu kaum buruh sebagai kelas proletar yang sangat miskin menduduki posisi kelas bawah.

B. TEORI PERTENTANGAN KELAS Teori Marx tentang pertentangan kelas ditulis dalam buku Manifesto Komunis. Dizaman kuno ada kaum bangsawan yang bebas dan budak yang terikat. Dizaman pertengahan ada tuan tanah sebagai pemilik dan hamba sahaya yang menggarap tanah bukan kepunyaannya. Dizaman modern ada majikan yang memiliki alat-alat produksi dan buruh yang hanya punya tenaga kerja untuk dijual kepada majikan. Ada masyarakat kelas kaya (the haves) dan kelas masyarakat tak berpunya (the haves not).

C. TEORI SURPLUS VALUE DAN PENINDASAN BURUH Kelebihan nilai produktivitas kerja buruh atas upah alami disebut nilai lebih (surplus value), dinikmati oleh para pemilik modal. Semakin kecil upah alami yang dibayarkan pada kaum buruh, semakin besar nilai surplus yang dinikmati pemilik modal. Berarti semakin besar pengisapan atau eksploitasi dari pemilik modal atas kaum buruh. Hal ini ditulis Marx dalam Das Kapital. Sebagian dari laba yang merupakan surplus value tersebut ditanamkan kembali sebagai investasi, apakah untuk memperluas usaha yang ada atau membuka lapangan usaha baru. Dari hasil investasi ini kekayaan mereka akan semakin menumpuk, semakin lama semakin besar.

D. DIALEKTA MATERIALISME HISTORIS Dengan materialisme historis, Marx percaya sejarah manusia ditentukan oleh kebutuhan ekonominya yang paling dasar, yaitu kebutuhan akan materi. Seluruh tindak tanduk manusia didorong oleh motif ekonomi, yaitu pemuasan materi. Marx percaya bahwa kekuatan-kekuatan ekonomi (yang disebutnya kekuatan-kekuatan produktif, productive force sangat menentukan hubungan-hubungan produksi, pasar, masyarakat, dan bahkan termasuk Supra struktur ideologi,falsafah, Hukum, sosial, budaya, agama, kesenian, dsb) nantinya diorganisasi.

E. FASE-FASE PERKEMBANGAN MASYARAKAT Menurut Marx, semua kelompok masya-rakat akan mengalami fase-fase sbb : Komunisme Primitif (suku) Perbudakan Feodalisme Kapitalisme Sosialisme Komunisme

F. PERBEDAAN SOSIALISME DAN KOMUNISME MENURUT MARX Perbedaan diantara kedua fase tersebut dapat dilihat dari : Produktivitas Dalam fase sosialisme, produktivitas masih rendah dan kebutuhan materi belum terpenuhi secara cukup. Dalam fase komunisme penuh, produktivitas sudah tinggi sehingga semua kebutuhan materi sudah diproduksi secara cukup. Hakikat manusia sebagai produsen Dalam fase sosialisme manusia belum cukup menyesuaikan diri sehingga menjadikan kerja sebagai hakikat dan masih mementingkan insentif materi untuk bekerja. Pada tahap komunisme penuh, kerja sudah menjadi hakikat. Manusia bekerja dgn penuh kegembiraan, sukacita. Semua pekerjaan dilakukan dgn sukarela, dgn efisien, tanpa terlalu mengharapkan insentif langsung seperti upah, yg hanya merupakan produk sampingan dari kerja. Pembagian pendapatan. Dalam fase sosialisme berlaku prinsip, from each according to his ability, to each according to his labor. Dalam fase komunisme penuh prinsipnya, from each according to his ability, to each according to his needs.

Pada tahap komunisme penuh. Bahkan, uang tidak perlu lagi digunakan. Dalam tahap komunisme penuh tidak ada lagi soal kelangkaan, juga tidak ada lagi kelas-kelas masyarakat, pengisapan dari suatu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lainnya.