SK. Mentan No. 190/Kpts/Org/5/1975 SK Mentan No. 406/Kpts/Org/8/1980

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 21 Tahun 2011
Advertisements

GUDANG BAHAN PELEDAK.
MENURUT HUKUM INDONESIA
Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
Kelas X Agribisnis Ternak Unggas Semester Gasal
Penanganan Pasca Panen
SK DIRJEN PETERNAKAN No: 774/KPTS/DJP/DEPTAN/1982 SYARAT-SYARAT TEKNIS PERUSAHAAN PETERNAKAN AYAMPETELUR ATAU AYAM PEDAGING MENIMBANG : SK Menteri Pertanian.
SALMONELLOSIS (PULLORUM)
Good Manufactory Practices
Ternak kelinci.
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
NAMA: DENNY BAGUS SETYAWAN KELAS: IESP 2A NIM:
FMIPA Universitas Negeri Medan
SISTEM PRODUKSI SAPI POTONG
SERTIFIKASI BENIH PENGERTIAN : suatu cara pemberian sertifikat atas cara perbanyakan, produksi dan penyaluran benih sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
Tata Cara Izin Peternakan (Kab. Cianjur)
PENDAFTARAN DAN LEBELISASI PAKAN
SK MENTERI PERTANIAN NO: 555/Kpts/TN.240/1986
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
HAK-HAK ATAS TANAH.
BUDIDAYA ULAT SUTRA Kelompok B 12
MANAJEMEN TERNAK BABI.
TUGAS AKHIR UTS BUATLAH POSTER YG BERTEMA SANITASI MAKANAN & MINUMAN ATAU KEAMANAN PANGAN PRINTOUT DIKUMPULKAN SAAT UTS, DITARUH DITENGAH LEMBAR JAWAB.
SKMHT Notariil ?.
Manajemen Broiler Breeder Periode Grower
Dr. Ir. Atien Priyanti SP, M.Sc
KEMASAN DAN LABELLING (PEMBERIAN LABEL) PRODUK PANGAN
SOSIALISASI SITU.
TUJUAN PENGATURAN PENYELENGGARAAN PONDOKAN
PAKAN KENARI Kenari besifat omnivora dengan pakan berupa bijian, serangga, daun muda, buah masak. Bijian yang dimakan berupa biji-jenis kecil, biji rumput,
MANAJEMEN TELUR TETAS Keberhasilan penetasan, sangat ditentukan oleh kualitas dan manajemen telur tetas sejak dimulai dari sarang bertelur. Telur tetas.
PENETASAN AYAM Lokasi hatchery biasanya terletak dalam kawasan farm, jika berada diluar farm sebaiknya tidak terlalu jauh, karena terkait dengan resiko.
Penanganan Pasca Panen
PENETASAN AYAM Lokasi hatchery biasanya terletak dalam kawasan farm, jika berada diluar farm sebaiknya tidak terlalu jauh, karena terkait dengan resiko.
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
USAHA TERNAK AYAM POTONG (broiler)
MANAJEMEN BREEDING LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENETASAN TELUR.
PRODUKSI TERNAK UNGGAS
PENDAHULUAN Sistem penyediaan makanan nasional di Indonesia salah satu di antaranya dipenuhi oleh industri pangan. Dalam penyediaan makanan tersebut, Industri.
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
Budidaya Burung Puyuh (Coturnix-coturnix Japonica )
KANDANG DAN PROGRAM SANITASI
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 2010
KANDANG AYAM Pertimbangan dalam membuat kandang :
PEMELIHARAAN ANAK AYAM TIPE PETELUR
AYAM BROILER.
Pakan Non-Ruminansia Eko Widodo.
Beternak Itik Secara Intensif
SK MENTERI PERTANIAN No: 557/Kpts/TN.529/9/1976
Oleh :.
Manajemen Broiler Breeder Periode Grower
SISTEM PRODUKSI SAPI PERAH
Tata Cara Izin Peternakan (Kab. Cianjur)
FASE PRODUKSI.
TARGET PERFORMANCE (S/D UMUR 35 HARI)
Pengelolaan Ternak Ayam Kampung Intensif
Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati 2013
SISTEM PRODUKSI SAPI POTONG
GUDANG BAHAN PELEDAK.
KANDANG DAN PROGRAM SANITASI
PEMELIHARAAN ANAK AYAM TIPE PETELUR
FASE PRODUKSI.
PEMELIHARAAN AYAM PETELUR KOMERSIL
MANAJEMEN USAHA UNGGAS
PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN
DESAIN MESIN TETAS DALAM MENUNJANG PENGEMBANGAN LABORATORIUM
1 MEMAHAMI KANDANG TERNAK Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Ruminansia.
Transcript presentasi:

SK. Mentan No. 190/Kpts/Org/5/1975 SK Mentan No. 406/Kpts/Org/8/1980 SK DIRJEN PETERNAKAN No: 274/Kpts/Ditjen/Deptan/1980 SYARAT-SYARAT TEKNIS PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN AYAM BIBIT MENIMBANG: Syarat-syarat dan tatacara permohonan pemberian izin Usaha Peternakan  perlu penetapan syarat-syarat teknis. MENGINGAT: UU No.6 tahun 1967 PP No. 15 tahun 1977 PP No. 16 tahun 1977 Kepres RI No. 12/M Thun 1971 Kepres RI No. 44 dan 45 tahun 1974 Kepres RI NO. 47 tahun 1979 SK. Mentan No. 190/Kpts/Org/5/1975 SK Mentan No. 406/Kpts/Org/8/1980

SYARAT-SYARAT TEKNIS LOKASI Pemukiman penduduk dan pet unggas lainnya, + 1 km Batas lokasi diberi pagar > 2 m. BANGUNAN-BANGUNAN: Penetasan, kandang anak ayam, dara, dewasa. Gudang pakan, laboratorium, ruang dan alat sanitasi Kantor, rumah jaga PENATAAN BANGUNAN : Jarak antar kandang beda umur > satu kali lebar kandang Tidak ada pencemaran dari kandang lain Rumah penetasan di luar komplek kandang atau > 50 m. Pd ruang penetasan ada r.penyimpanan telur, cuci alat, pengeraman, sexing, seleksi, pengepakan, kantor, yang dipisahkan dinding rapat Arus lalu lintas satu arah Bangunan lain bukan utk ternak harus berjarak > 50 m dari kandang.

SYARAT-SYARAT TEKNIS Perlengkapan harus cukup, sesuai, bersih dan cuci hama. Tempat makan dan minum Brooder Tempat bertelur Mesin penetasan Ruang penyimpanan telur+ alat pengukur suhu dan kelembaban Ruang fumigasi telur Alat pengobatan dan vaksinasi Alat sanitasi Incinerator Tempat penyimpanan vaksin.

SYARAT-SYARAT TEKNIS KHUSUS PEMELIHARAAN BIBIT : Dalam satu kandang umur harus seragam Tidak mencampurkan ayam dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Kompleks bebas dari ternak dan unggas lain Parent stock harus berasal dari grand parent stock dengan SK dari instansi berwenang. Induk sehat, bebas penyakit unggas  ket. drh Tidak boleh melakukan persilangan tanpa ijin Ada sarjana pet/drh bekerja penuh Tidak ada pekerja rangkap antar kandang

SYARAT-SYARAT TEKNIS Pakan : Tidak boleh berasal dari peternakan lain Sesuai persyaratan Gudang pakan tertutup rapat + 50m dari kandang Ada sumber air Ransum yang dibuat di peternakan tidak boleh dijual. Telur : Telur tetas 50 – 65 gram Umur telur < 7 hari Telur dari induk 28 – 72 minggu Telur bersih, bentuk normal, shape index 1:2 Pengambilan telur 3 kali (pagi, siang, sore). Segera bawa keluar kandang.

SYARAT-SYARAT TEKNIS DOC dipasarkan sebelum diberi makan dan minum. DOC diterima konsumen < 60 jam. Syarat doc, sehat, tidak cacat, bentuk dan warna seragam, Cara-cara pengurusan doc: Ruang khusus, bersih, sucihama, berventilasi, bebas bahan/benda lain. Kemasan bersih, ventiasi, sucihama, disegel, satu kalipakai Kapasitas 105 ekor doc. Kendaraan tertutup, bersih, ventilasi, suchama. Label : Tanggal jam menetas Galur (strain) Jumlah isi kemasan Nama dan alamat perusahaan Nama pemesan/penerima + alamat Vaksinasi yang telah dilakukan Cap perusahaan pengirim.

SYARAT-SYARAT TEKNIS Perusahaan memiliki flock pengujian jumlahnya < 10% dari jumlah induk Hasil pengujian dari flock tidak dapat diperjual belikan Lokasi pengujian di luar kompleks peternakan.

SYARAT-SYARAT KESEHATAN HEWAN Wajib Sucihama dan Hapushama Kompleks peternakan Orang dan kendaraan yang keluar masuk kandang Kandang bekas pakai > 2 minggu. Telur dari kandang Peralatan penetasan Induk : Wajib uji penyakit Pullorum oleh Dispet Prop/ instansi yang ditunjuk. NCD dan Diptheri DOC : Vaksinasi Marek’s Disease

SYARAT-SYARAT KESEHATAN HEWAN Punya sertifikat bebas Pullorum (1 th), dan NCD. Tatacara mendapat sertifikat : Mengajukan permintaan uji ke Dispet Kab  Prop Dispet Prop menunjuk Lembaga/Instansi mengambil sample. Perush membayar biaya pengujian kepada Lembaga pemeriksa. Hasil uji oleh Lembaga  Dispet Prop dengan tembusan ke perusahaan dan ditjen peternakan Dispet Prop membuat sertifikat, tembusan ke Ditjen Pet.

PENGAWASAN, KETENTUAN PERALIHAN, PENUTUP Perusahaan buat laporan / 6 bulan ke Ditjen Pet/pejabat yang ditunjuk Wajib melayani petugas yang ditunjuk Ditjen Pet. KETENTUAN PERALIHAN : Perusahaan harus memenuhi ketentuan yang berlaku Perusahaan yang berdiri sebelum SK  menyesuaikan PENUTUP : Yang melanggar ketentuan SK  sanksi SK ini mulai berlaku 21 Juli 1980