Tutorial Modul 1 Disusun oleh Kelompok 7 Bayu Fajar PratamaCahyu Nency Elsa SundariFadilayana Damanik Firdath Rubenzani AlcanMuthmainnah Rachmi AfriyantiRima Ayu Lestari Rizky Nanda PutriRony Wahyudi Vicennia Serli Fakultas Kedokteran Universitas Riau 2011
Learning Issue Hakikat Belajar Konsep Belajar (Adult Learner, SCL, dan PBL) Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pemanfaatan IT Berpikir Kritis Berpikir Reflektif Manajemen Stress
Hakikat Belajar Apa itu belajar? – Belajar adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan perilaku. Ciri-ciri Belajar – Memiliki tujuan yang jelas – Perbuatan yang disengaja – Perubahan yang berkesinambungan / terus-menerus – Terarah ke arah yang positif – Aktif
Hakikat Belajar Mengapa kita harus belajar? – Untuk mengenal atau mengetahui sesuatu – Agar dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk – Mengubah perilaku ke arah yang positif
Konsep Belajar Adult Learner Adult learner (adult = dewasa, learner = pelajar) adalah pelajar yang sudah dewasa. Proses pembelajaran bagi orang dewasa disebut dengan adult learning. Prinsip adult learner – Belajar untuk berubah – Adanya keinginan / kesadaran untuk belajar – Belajar sambil berbuat – Fokus pada masalah yang nyata – Belajar dari pengalaman – Variasi dalam metode pembelajaran – Evaluasi
Konsep Belajar SCL (Student Centered Learning) SCL adalah suatu sistem pembelajaran dimana proses pembelajaran berpusat pada pelajar. Di dalam universitas, pelajar adalah mahasiswa. Pelajar harus memahami konsep belajar yang diberikan oleh dosen dan mencari informasi tambahan secara mandiri, tidak hanya sebatas pemberitahuan dari dosen saja.
Konsep Belajar SCL (Student Centered Learning) Pelajar Pelajar sebagai subjek Pelajar berperan aktif di dalam proses belajar dan diskusi Pelajar dituntut untuk belajar mandiri Pelajar punya motivasi internal dan kesadaran sendiri kalau dirinya harus belajar Pengajar Pengajar berperan sebagai fasilitator dan motivator Pengajar memancing jalannya diskusi Pengajar mengarahkan diskusi jika pembicaraan melenceng jauh dari “benang merah” Pengajar mengkaji kompetensi yang dimiliki mahasiswa di akhir pembelajaran
Konsep Belajar PBL (Problem Based Learning) PBL adalah metode belajar dimana pelajar dihadapkan pada suatu masalah dan pelajar itu menimbulkan pengetahuan yang baru dari masalah tersebut. Kita menggunakan metode seven jumps di dalam PBL. Tujuan PBL – Menyimulasikan kepada mahasiswa dengan memberikan masalah dan dengan pengetahuan / informasi untuk menyelesaikannya.
Konsep Belajar PBL (Problem Based Learning) Seven jumps – Mengidentifikasi kata-kata sulit – Menentukan masalah – Menganalisis masalah (brainstorming) – Membuat kajian yang sistematis – Menentukan tujuan pembelajaran – Mengumpulkan informasi – Berbagi dan menguji informasi yang didapat
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) KBK adalah kurikulum yang berdasarkan kompetensi dari mahasiswanya. Kurikulum yang bertujuan untuk menghasilkan output yang berkompeten di bidangnya. Kurikulum terdahulu hanya menekankan pelajar untuk mengetahui dan memahami ilmu (menekankan pada nilai yang tinggi). KBK menekankan pelajar harus berkompeten untuk dapat melakukan seperangkat tindakan cerdas yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Strategi belajar dalam KBK adalah SPICES. – S CL (Student Centered Learning) – P BL (Problem Based Learning) – I ntegrated – C ommunity Oriented – E lective / Early Clinical Exposure – S istematis
Pemanfaatan IT Bagi mahasiswa – Kuliah yang fleksibel (dapat diakses kapan saja dan dimana saja) – Sebagai sumber informasi dan referensi – Sebagai organisasi informasi Bagi dosen – Materi pengajaran yang lengkap melalui multimedia – Sebagai sumber informasi dan referensi – Sebagai organisasi informasi
Berpikir Kritis Cara berpikir seseorang yang tidak mudah percaya dan tidak menolak sepenuhnya informasi yang diterimanya. Orang yang berpikir kritis akan memahami terlebih dahulu suatu masalah atau informasi. Kemudian, mencari bukti dan fakta yang valid untuk melakukan pembuktian. Orang itu juga mampu menentukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan.
Berpikir Kritis Ciri-ciri berpikir kritis – Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi – Tidak mudah percaya (tidak menerima informasi mentah-mentah) – Mengambil keputusan yang tepat (decision maker) – Terbuka – Melakukan pembuktian dengan fakta-fakta ilmiah yang valid
Berpikir Reflektif Suatu proses berpikir aktif, hati-hati, dan dilandasi proses berpikir ke arah kesimpulan- kesimpulan yang definitif. Berpikir reflektif terdiri dari berpikir kritis dan berpikir kreatif. Langkah-langkah berpikir reflektif – Mengenali masalah – Menganalisis masalah – Mencari bukti – Mendapat kesimpulan
Manajemen Stress Manajemen stress adalah kemampuan untuk mengelola diri dari stressor (faktor penyebab stress). Stress terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu distress (-) dan eustress (+). Contoh stressor – Gaji tinggi – Jabatan – Tugas – Ujian – Tidak lulus ujian – Uang buku – dll
Manajemen Stress Cara memanajemen stress – Mengenal stressor yang sedang melanda kita – Hadapi stressor dengan tenang, tidak terburu- buru, dan tidak memaksakan diri – Optimis – Beradaptasi – Relaksasi dan rekreasi – Doa
Pertanyaan Apakah perbedaan berpikir kritis dengan berpikir reflektif? – Berpikir kritis adalah cara praktis untuk mengetahui, mengenal, mengevaluasi, dan menyelesaikan permasalahan. – Berpikir reflektif adalah kemampuan menyeleksi pengetahuan yang kita miliki untuk memilih solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan. – Berpikir reflektif seperti kita bercermin dan mengenal bagaimana diri kita. Kita lihat kembali apa saja yang sudah kita lakukan pada masa lalu dan mawas diri agar menjadi lebih baik.
Pertanyaan Implementasi berpikir kritis dan berpikir reflektif dalam belajar – Berpikir kritis Tutorial (PBL) – Berpikir reflektif Buku jurnal (kolom refleksi)
Pertanyaan Apakah anak kecil yang tidak ingin diatur dan ingin mengeksplor kemampuan dirinya sendiri dianggap melakukan adult learning? – Anak kecil belum bisa memecahkan masalahnya sendiri. Seorang adult learner harus mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Jadi, anak kecil tidak bisa dianggap adult learner. – Sekalipun anak tersebut tidak ingin diatur, secara tidak sadar anak kecil itu pasti diatur oleh orang tuanya melalui nasihat dan perintah. Contohnya, tidur jam 9 malam atau cuci kaki sebelum tidur.
Pertanyaan Apakah anak kecil bisa menerapkan adult learning? – Belum bisa, tetapi konsep-konsepnya dapat diajarkan kepada anak kecil. Konsep adult learning secara keseluruhan belum dapat diterapkan pada anak kecil karena anak kecil belumlah dewasa.
Pertanyaan Kita sebagai mahasiswa FKUR dituntut menjadi adult learner atau diri kita sendiri yang menuntut menjadi adult learner? – Pada awalnya, kita dituntut untuk menjadi adult learner. Setelah melewati proses pembelajaran dan mempelajari konsepnya, kita yang menuntut diri menjadi adult learner. – Mahasiswa adalah adult learner. Karena kita mahasiswa, maka kita dituntut menjadi adult learner. – Kita berada di antara keduanya. Kita dituntut dan menuntut diri sendiri untuk menjadi adult learner. Keduanya perlu untuk menentukan keberhasilan adult learning itu sendiri.
Pertanyaan Apakah yang dimaksud dengan stress netral? – Stress netral adalah suatu tekanan pada emosional kita yang tidak memberikan efek apa pun kepada diri kita, tidak membuat kita down maupun membuat kita termotivasi. – Contohnya, ada seseorang yang diejek. Tetapi, ia tidak menanggapi ejekan tersebut sehingga ejekan itu tidak membuatnya marah atau down.
Pertanyaan Jika ada mahasiswa yang merokok di depan dosen, apakah dosen berhak untuk mengurangi nilai attitude dari mahasiswa tersebut? Bagaimana pula jika ada mahasiswa yang tidak menegur dosen? – Dosen berhak untuk hal itu karena itu merupakan pelanggaran terhadap professional behavior.