Leukosit.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DIAGNOSIS HEMATOSEROLOGIS PADA INFEKSI
Advertisements

26 Maret 2010Struktur Hewan/Any Aryani/Bio1. 26 Maret 2010Struktur Hewan/Any Aryani/Bio2 PLASMA DARAH BENDA DARAH SEDOT DARAH MASUKKAN KE DALAM TABUNG.
DR. RINI R. KADIR, M.KES, CWCCA
KEMATIAN SEL drh. Herlina Pratiwi.
DARAH PERIFER, SUM-SUM TULANG DAN HEMATOPOIESIS
STRUKTUR SEL.
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS BALAI LABORATORIUM KESEHATAN
HISTOLOGI VETERINER drh. Herlina Pratiwi.
Peredaran darah manusia
CONNECTIVE TISSUE HANDAYU UNTARI.
DARAH DAN SUMSUM TULANG
SISTEM PEREDARAN DARAH
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
Pengantar- perhatikan!
LEUKOPOIESIS ENGGIE CORVI BAHARI/
Respon Imun Nonspesifik
LEUKOPOIESIS.
PEMERIKSAAN SST.
DARAH DAN SIRKULASI FISIOLOGI HEWAN I April 2008 UNIVERSITAS
Animal Parasite to Infect Human
LEUKOSIT Disusun oleh : Tita Izatul Mubarokah (20/XI MIA 1)
DARAH drg.Fidya, MSi.
TROMBOSIT Disusun oleh : Kirana Wahyu Damayanti/09
JARINGAN IKAT Kelompok 1 : Anggraini Dwi I (02)
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Jumlahnya sekitar 4,5 – 5,5 juta sel per mm3
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
Mengenal Berbagai Rupa dan Warna Feses Bayi ASI
JARINGAN IKAT Mata Kuliah: Struktur Perkembangan Hewan
BIOKIMIA DARAH Lilis Hadiyati, S.Si..
Leukosit Oleh : sukarniwati.
MOTIVASI.
DARAH Imran Tumenggung.
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL. PERTEMUAN 3
KHAMIR/YEAST.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
2 Cisauk Junior high School
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA LEUKEMIA AKUT
SISTEM PEREDARAN DARAH
EVALUASI SHDT.
BAHAN AJAR BIOLOGI Kelas XI Semester I
PENGATURAN HEMATOPOEISIS
DARAH DAN PEMBULUH DARAH
SISTEM LIMFATIK SANTI KARTIKASARI,dr.
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
Sistem Perdaran Darah.
JARINGAN IKAT KHUSUS Disusun Oleh : EKA FITRIA ( )
KEGANASAN DARAH ( LEUKEMIA ).
Materi Ajar Sistem Kekebalan
Minggu ke-3 STRUKTUR SEL TUMBUHAN.
SISTEM KARDIOVASKULER Anatomi dan Fisiologi Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh
Rangkuman Praktikum Hematologi
Nama Kelompok : Athena Joanne Tarigan ( XI A7 / 05 )
Struktur Ultra dan Komponen Sel
SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIA
DARAH.
SISTEM PEREDARAN DARAH Akademi Famasi Tolitoli
KOMPONEN SEL PADA ORGANISME EUKARIOTIK
Struktur Jaringan Hewan ‘’Jaringan Mieloid‘’
SEL DARAH.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
HEMATOLOGI SUKARNI. CAPAIAN PEMBELAJARAN Mampu Memahami: Sel darah putih (leukosit), eosinofil, basofil, leukopenia dan leukemia Sifat pertahanan netrofil.
PENGATURAN HEMATOPOEISIS
KAMRIANTI RAMLI, S.Pd, M.Pd
JARINGAN PENGIKAT DAN JARINGAN PENUMPU
Leukosit. Darah Terdiri dari : – Plasma – Sel darah Eritrosit Leukosit trombosit.
BAB 4 SISTEM PEREDARAN DARAH By : Anna Laura Silaban, S.Si.
Transcript presentasi:

Leukosit

Darah Terdiri dari : Plasma Sel darah Eritrosit Leukosit trombosit

Leukosit dalam darah perifer

Leukosit Terdiri dari: Basofil Eosinofil Neutrofil Batang Neutrofil Segmen Limfosit Monosit

Leukosit merupakan kelompok sel yang fungsi utamanya untuk pertahanan terhadap bakteri, virus, jamur atau benda asing lainnya. Jumlah leukosit dalam darah sering menjadi indikator terjadinya penyakit. Normalnya antara 4,8×109 sampai 10,8×109 leukosit per liter darah, kira-kira 1% volume darah dewasa sehat. Peningkatan jumlah leukosit leukositosis penurunannya leukopenia. Morfologi leukosit seperti ukuran dan granul dapat berubah sesuai aktivitasnya.

Basofil Ukuran sel: 12 - 18 m Bentuk sel: bulat atau oval Warna sitoplasma: merah jambu, ditutupi granul dan nukleus Granularitas: basofilik gelap, ukuran bervariasi. Jumlah bervariasi Bentuk inti: bentuk oval pada basofil muda dan berbentuk lobular pada basofil dewasa Tipe kromatin: padat, pucat Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah Nukleolus: tak tampak Distribusi: darah: < 1 %  sumsum tulang: < 1 % Perbesaran: x 1000

Eosinofil Ukuran sel: 15 - 25 m Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: pucat, ditutupi granul Granularitas: eosinofilik (orange-red)banyak, ukuran sama besar Bentuk inti: lobulated (biasanya bilobus) Tipe kromatin: padat Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah Nukleolus: tak tampak Distribusi: darah: 2 - 4 %  sumsum tulang: < 2 % Perbesaran: x 1000

Neutrofil batang Ukuran sel: 14 - 20 m Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: pink Granularitas: sedikit azurofilik neutrofilik, Bentuk inti: lonjong, Spt sepatu kuda atau berlobus tp tidak bersegmen Tipe kromatin: padat Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah Nukleolus: tak terlihat Distribusi : darah: < 5%  sumsum tulang: 5 - 20 % Perbesaran: x1000

Neutrofil segmen Ukuran sel: 14 - 20 m Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: pink Granularitas: sedikit azurofilik neutrofilik Bentuk inti: berlobus(normal kurang dari 5 lobus) Tipe kromatin: padat Ratio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendah Nukleolus: tak terlihat Distribusi :   darah: 40 - 75 %  sumsum tulang: 5 - 20 % Perbesaran: x1000

Monosit Ukuran: 15 - 25 m Bentuk: bulat, oval atau tidak teratur Warna sitoplasma: abu-abu biru Granularitas: tidak ada atau sedikit granul azurofilik halus Bentuk inti: biasanya tidak teratur Tipe kromatin: kromatin kasar, berkelompok Rasio inti/sitoplasma: sedang atau rendah Nukleolus: tak terlihat Distribusi:  Darah: 2 - 8 %  sumsum tulang: < 2 % Perbesaran:  x1000

Monosit khas dengan sitoplasma biru lembayung yang berisi vakuola-vakuola kecil. Monosit khas dengan sitoplasma ungu dan bentuk nukleus sangat tidak teratur

Monosit dan neutrofil segmen Monosit dan neutrofil segmen. pada monosit kromatinkurang padat, warna dan granularitas sitoplasma berwarna merah jambu, ukuran sering lebih besar dan terdapatnya banyak vakuola

Limfosit Ukuran: 10 - 15 m Bentuk: bulat, kadang-kadang oval Warna sitoplasma: biru Granularitas: tidak ada Bentuk inti: bulat atau agak oval Tipe kromatin: homogen, padat Rasio inti/sitoplasma: tinggi atau sangat tinggi Nukleolus: tidak terlihat, kadang-kadang hampir tidak terlihat , satu nukleolus kecil Distribusi:  darah: 25 - 40 %  sumsum tulang: 5 - 20 % Perbesaran:  x1000

Limfosit normal besar dengan sitoplasma pucat tanpa granul Limfosit granular besar dengan butir azurofilik kasar dan sitoplasma jernih.

Limfosit granular dengan granula azurofilik kasar.

Limfosit reaktif Limfosit reaktif yang terlihat selama infeksi, khususnya infeksi virus. Namun bisa juga dijumpai dalam darah normal.

Limfosit plasma biru Limfosit plasma biru sering ditemukan pada infeksi virus, terutama pada DHF

Limfosit Atipik

Sel plasma Ukuran: 15 - 20 m Bentuk: oval Warna sitoplasma: biru tua, dengan halo dekat inti besar, kadang-kadang ada satu vakuola Granularitas: tidak ada Bentuk inti: bulat Tipe kromatin: padat Rasio inti/sitoplasma: rendah Nukleolus: tidak kelihatan Distribusi:  darah: tidak ada  sumsum tulang: < 3% Perbesaran:  x1000

Sel Plasma dalam sumsum tulang