Perkembangan Manusia STIT NF, Cimanggis Kamis, 3 Desember 2009

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkembangan Psikologi Bayi - Remaja
Advertisements

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
BAB 11 PERILAKU MANUSIA.
PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA
Aku seorang REMAJA Layanan Informasi Bidang Bimbingan Pribadi
DELINQUENT (KENAKALAN)
PERKEMBANGAN PSYCHO-FISIK ANAK
Al-Halim Khasia Rahman
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
MASALAH PADA ANAK-ANAK DAN PENYELESAIANNYA
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
Om swastyastu.
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
Periode Remaja (Adolescence) Pertemuan 9
Perkembangan Peserta Didik “Fase Remaja(Adolescence)”
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
MK PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Ratna D. Suryaratri
Oleh : KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008
DASAR PERKEMBANGAN MASA REMAJA
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
Perkembangan Moral, Nilai dan Agama PSIKOLOGI REMAJA
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
POKOK BAHASAN Pertemuan 3
Periodisasi Masa Remaja dan Ciri Khasnya
Psikologi Perkembangan 1
Oleh : Hanafi & Tony Suryanto
Psikologi Remaja Prestasi, Karir dan Pekerjaan
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 2
DASAR PERKEMBANGAN MASA REMAJA, PUBERTAS, DAN PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan Psikologi Bayi - Remaja
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
Perkembangan fisik dan kognitif masa remaja
Edward Andriyanto Soetardhio
MASA DEWASA AWAL DAN MADYA
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
Pengertian ppd Proses PBM
DELINQUENT (KENAKALAN) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
Keluarga dengan Anak Usia Remaja
KARAKTERISTIK TAHAP PERKEMBANGAN REMAJA
PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
PENDAHULUAN.
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
PENGENALAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN REMAJA Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara matang Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial Menerima keadaan.
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Tugas Perkembangan Manusia Sepanjang Rentang Kehidupan
Psikologi Perkembangan 1
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PSIKOLOGI REMAJA Oleh : Citra Dewi, M.Psi., Psikolog
Tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangan
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Perkembangan dewasa awal
PERKEMBANGAN INDIVIDU
PERMASALAHAN MAHASISWA
PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA
Pelatihan Dasar Konsultan
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 5 Anggota :1.Roni Hermawan ( ) 2. Joko Sutrisno( ) 3. Ilvan Triyudha Pangestu( ) 4. Resti Nurmaya( )
Transcript presentasi:

Perkembangan Manusia STIT NF, Cimanggis Kamis, 3 Desember 2009 Prepared by: Winna Andini H., S.Psi

DEFINISI REMAJA : Helms & Turner (1995) : “remaja berarti tumbuh menjadi matang” dan memberikan perngertian bahwa remaja adalah kehidupan yang berada antara masa kanak-kanak dan masa dewasa Santrock (1998) : “Adolescence is defined as developmental period of transition between childhood and adulthood; it involves biological, cognitive and socioemotional changes.” Papalia & Olds (2001) : “developmental transition between childhood and adulthood, entailing major physical, cognitive, and psychosocial changes”

BATASAN USIA REMAJA : WHO : Remaja (10-20 tahun) Bigner (1994) : Early Adolescence (13-16 tahun) Late Adolescence (16-20 tahun) Santrock (1998) : Early Adolescence (usia SMP) Late Adolescence (usia SMU) Sarwono (1991) : Remaja Awal (10-14 tahun) Remaja Akhir (15-20 tahun) WHO : Remaja (10-20 tahun)

KARAKTERISTIK REMAJA : Perkembangan fisik dan psikologis yang cepat Kebebasan Individual Eksperimentasi, idealisme, konflik, ketidakpuasan, kekecewaan Masa ‘badai’ dan penuh tekanan Adanya harapan dan aspirasi yang tidak realistis Menuntut kemampuan adaptasi terhadap tuntunan masa dewasa

TUGAS PERKEMBANGAN : Mampu menjalin hubungan baru dan hubungan yang lebih dewasa dengan teman seusia Mencapai peran sosial yang maskulin dan feminin Menerima keadaan fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya Mencapai kepastian/jaminan akan kemandirian ekonomi Memilih dan menyiapkan bidang pekerjaan

TUGAS PERKEMBANGAN : Mempersiapkan diri untuk menikah dan menghadapi kehidupan berkeluarga Mengembangkan keahlian intelektual dan menguasai konsep yang diperlukan untuk meningkatkan kompetensi pribadi sebagai warga negara Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial Memperoleh sejumlah nilai-nilai dan sistem-sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkahlaku

ASPEK PERKEMBANGAN REMAJA: Perkembangan Fisik Perkembangan Mental Perkembangan Emosi Perkembangan Sosial Perkembangan Kepribadian

PERKEMBANGAN FISIK : Pubertas Adolescence growth spurt Primary sex characteristic Secondary sex characteristic Spermarche Menarche Early and late maturer

PERKEMBANGAN FISIK : Sakit/penyakit disebabkan karena kemiskinan atau gaya hidup beresiko tinggi Remaja putri biasanya kurang olahraga Masalah kurang tidur/istirahat Aneroxia nervosa dan bulimia nervosa Substance abuse dependence Kematian disebabkan karena kecelakaan, bunuh diri, perkelahian atau gaya hidup beresiko tinggi

PERKEMBANGAN KOGNITIF: Piaget : Formal Operational Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru. sudah mampu berpikir secara abstrak dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks Hypothetical-deductive reasoning Elkind : immature thought patterns Imaginary audience—personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh hukum alam. Remaja memiliki semacam perasaan invulnerability yaitu keyakinan bahwa diri mereka tidak mungkin mengalami kejadian yang membahayakan diri (Beyth-Marom, dkk., 1993).

PERKEMBANGAN MORAL : Bagaimana Remaja melakukan pertimbangan moral : Kohlberg : moral reasoning is rooted in the dev of sense of justoce and occur son three main levels : Preconventional morality Conventional morality Postconventional morality

PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI : Erikson : Identity vs confuse identity PENCARIAN IDENTITAS DIRI proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001) Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua (Papalia & Olds, 2001)

5 DIMENSI SOCIAL SKILLS : Peer relation Hubungan pertemanan Self Management Manajemen diri Academic skills Kemampuan Akademik Complience Assertion

BERBAGAI PERUBAHAN YANG MEMERLUKAN PENYESUAIAN : Perubahan fisik, fisiologis dan seksual terhadap tekanan biologis dan sosial Egosentrisme-personal fable-imaginary audience Perubahan hormonal terhadap ketegangan emosi yang meningkat Dorongan untuk mencapai individuasi dan otonomi Tuntutan sosial/masyarakat untuk penguasaan social skills Krisis identitas diri (identity vs role confusion)

PERILAKU BERMASALAH PADA REMAJA : Berbagai tindakan yang mengganggu kehidupan diri sendiri dan orang lain dan dapat membahayakan keamanan dan harta Collins (1995) : Externalizing problems Internalizing problems

PENDIDIKAN DAN DUNIA KERJA Keberhasilan di sekolah dipengaruhi oleh : Motivasi Akademik Gaya atau pola asuh orang tua Suku bangsa Status sosial ekonomi Kualitas sekolah dalam meningkatkan prestasi Self eficacy Sikap orangtua dan teman sebaya

PILIHAN BIDANG KERJA Dipengaruhi oleh : Dorongan dari orangtua Gender streotypes Bekerja sambil sekolah mem punyai pengaruh yang positif maupun negatif bagi pendidikan, perkembangan sosial maupun pengembangan karir/occupational