PENGALIHDAYAAN (OUTSOURCING) OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS
PENGERTIAN Pengalihdayaan (outsourcing) adalah upaya memperoleh barang dan jasa yang biasanya merupakan bagian suatu orga-nisasi dari pemasok luar. Kata lain : suatu perusahaan mengalihkan fungsi-fungsi yang dulunya dilakukan di dalam perusahaan (seperti : fungsi pem-bukuan, pemeliharaan gedung, atau layanan telepon) agar dilakukan oleh perusahaan lain.
Yang bukan termasuk pengalihdayaan : a. Realokasi produksi dari satu pabrik ke pabrik lainnya. b. Offshoring : suatu perusahaan meng- memindahkan sebagian proses usaha- nya ke negara asing tetapi tetap meme- gang kendalinya (misalnya untuk meng- hemat cukup banyak biaya transportasi)
Perusahaan yang mengalihdayakan kegiatan internalnya dinamakan perusaha-an klien (client firm). Perusahaan yang menyediakan jasa pengalihdayaan disebut penyedia alih daya (outsource provider)
JENIS-JENIS PENGALIHDAYAAN Hampir semua kegiatan usaha dapat dialihdayakan. Berbagai proses bisnis yang dialihdayakan : 1. Pembelian 2. Logistik 3. Pengoperasikan prasarana 4. Litbang 5. Pengelolaan jasa layanan
6. Sumberdaya manusia 7. Keuangan/pembukuan 8. Hubungan dengan pelanggan 9. Penjualan/Pemasaran 10. Pelatihan 11. Proses-proses hukum
RESIKO DARI PENGALIHDAYAAN Proses pengalihdayaan dan resiko terkait Proses Pengalihdayaan Contoh Resiko yang mungkin ada Identifikasi kompetensi non-unggulan Dapat disalahartikan sebagai suatu kompetensi non-unggulan Identifikasi kegiatan non-unggulan yang harus dialihkan Apabila suatu kegiatan usaha bukanlah merupakan kompetensi inti perusahaan, belum tentu berarti perusahaan penyedia pengalihdayaan dapat lebih kompeten dan efisien. Identifikasi dampak terhadap fasilitas, kapasitas, dan logistik yang sudah ada Mungkin gagal memahami perubahan sumberdaya dan bakat yang diperlukan di dalam perusahaan Menentukan tujuan dan membuat garis besar ketentuan perjanjian pengalihdayaan Tujuan yang ditetapkan terlalu tinggi sehingga pasti akan mengalami kegagalan
Proses Pengalihdayaan Contoh Resiko yang mungkin ada Mengenali dan memilih perusahaan penyedia alih daya Mungkin salah dalam memilih perusahaan penyedia alih dayaan Negosiasi tujuan yang ingin dicapai dan ukuran kinerja pengalihdayaan Mungkin salah menaksir pengukuran dan tujuan, bagaimana cara pengukurannya, dan makna pengukuran itu Memantau dan mengendalikan program pengalihdayaan yang ada sekarang Mungkin tidak dapat mengendalikan pengembangan, jadwal, dan mutu produk Evaluasi perusahan penyedia pengalihdayaan dan memberikan umpan balik kepadanya Mungkin pihak penyedia tidak menanggapi (penyedia mengabaikan umpan balik) Evaluasi resiko mata uang dan politik internasional Mata uang negara tersebut mungkin tidak stabil, situasi politik di negara tersebut mungkin tidak stabil, atau perbedaan budaya dan bahasa dapat menghambat keberhasilan kerja sama tersebut Evaluasi keselarasan yang diperlukan untuk mengirim dan distribusi Mungin tidak memahami ketepatan waktu yang diperlukan untuk mengelola arus ke fasilitas-fasilitas dan pasar-pasar yang berbeda
METODOLOGI PENGALIHDAYAAN Dua pendekatan analitis yang dapat diterapkan pada pengambilan keputusan pengalihdayaan : 1. Peringkat faktor resiko 2. Analisis titik impas
1. Peringkat Faktor Resiko Contoh : Toronto Airbags memproduksi kantong udara untuk mobil dan truk untuk Nissan, Chrysler, Mercedes, dan BMW. Perusa-haan tersebut ingin mengkaji resiko dari pengalihdayaan proses pembuatannya. Ada 4 negara yang sedang dipertimbang-kan, yaitu Inggeris, Meksiko, Spanyol, dan Kanada (negara pembuatan sekarang).
Pendekatan : pihak pengelola Toronto mengidentifikasi sembilan faktor dan menilai setiap negara tersebut secara subjektif dengan skala 0-3 dimana 0 adalah tanpa resiko, 2 adalah resiko sedang, dan 3 adalah resiko tinggi. Penilaian resiko diberikan untuk menemu-kan lokasi di mana terdapat resiko teren-dah.
Faktor resiko perusahaan Toronto Airbags Internasional menurut negara (pendekatan tanpa menggunakan pembobotan). Faktor Resiko Inggeris Meksiko Spanyol Kanada (negara asal) Ekonomi : biaya tenaga kerja/undang-undang 1 2 Ekonomi : ketersediaan modal Ekonomi : infrastruktur Kebudayaan : bahasa Kebudayaan : norma-norma sosial Migrasi : tidak terkendali Publik : Ideologi Politik : ketidakstabilan Politik : legalitas 3 Jumlah total skor penilaian resiko 8 7 11 10
2. Analisis Titik Impas Dalam situasi dimana produksi perusaha-an diidentifikasi sebagai kandidat untuk dialihdayakan, analisis titik impas dapat diterapkan. 1. Definisikan biaya total internal : TCin= Fin + (Vin * Xin) Dimana : TCin = biaya total dari barang yg diproduksi secara internal
Fin = Biaya tetap internal Vin = Biaya variabel internal Xin = Jumlah total unit yang diproduksi secara internal. Dengan cara yang sama, biaya total peng-alihdayaan : TCout = Fout + (Vin * Xin) dimana :
TCout = biaya total dari barang yg diproduksi dari pengalihdayaan Fout = Biaya tetap pengalihdayaan Vout = Biaya variabel pengalihdayaan Xout = Jumlah total unit yang diproduksi secara pengalihdayaan. Titik Impas : X =
Contoh Kasus Perusahaan Baker Toys di kota Tolido memproduksi mainan terkenal, yaitu Astro Transformet. Biaya tetap tahunan saat ini adalah $2 juta dan biaya variabel sebesar $3 per mainan yang dihasilkan. Sebuah pabrik Cina yang bernama Jumbo Products telah mendekati perusahaan Baker Toys untuk dapat menghasilkan Astro Transformet dengan mutu yang sama dengan pembayaran biaya tetap tahunan sebesar $1 juta dan biaya variabel per
unitnya adalah $4. Saat ini Baker Toys mempunyai permintaan 1,1 juta mainan Astro Transformet setiap tahunnya. Apakah Baker perlu mengalihdayakan produksinya ke Jumbo ? Penyelesaian : Analisis titik impas : X= Karena nilai X hasil perhitungan adalah 1 juta unit lebih rendah dari permintaan yang diperkirakan sebesar 1,1 juta unit, maka perusahan Baker Toys tetap memprodusi secara internal karena biaya tetap yg lebih rendah.
Keuntungan dan Kerugian Pengalihdayaan 1. Penghematan biaya 2. Mendapatkan keahlian dari luar 3. Meningkatkan operasi dan layanan 4. Mengkonsentrasikan diri pada kompe- tensi inti 5. Mendapatkan teknologi dari luar 6. Perusahaan klien dapat meningkatkan kinerja dan citra kerja sama
Kerugian : 1. Meningkanya ongkos transportasi 2. Hilangnya kendali 3. Menciptakan saingan baru di masa yang akan datang 4. Dampak yang buruk bagi karyawan 5. Banyaknya resiko yg harus ditanggung perusahaan yang mengalihdayakan fungsinya yg awalnya tidak terlihat pada laporan keuangan.