1 Pertemuan 06 Kinerja Saham Matakuliah: F0392/Simulasi Perdagangan di Bursa Efek Tahun: 2005 Versi: 1/3
2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menghitung rata-rata tingkat saham, tingkat laba, tingkat risiko dan kinerja saham
3 Outline Materi Tingkat Laba Saham Tingkat Risiko Saham Tingkat Kinerja Saham Tingkat Laba Bursa Tingkat Risiko Bursa
4 Sumber Laba Saham Dividend adalah laba yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham. Dividend tidak selalu dibagikan setiap periodik, karena tergantung keputusan RUPS. Capital Gain adalah laba yang diperoleh dari selisih positif (+) dalam perdagangan saham. Tidak selamanya pemegang saham memperoleh Capital Gain, karena mungkin saja menjadi selisih negatif (-) alias rugi. Hal ini tergantung pada pergerakan harga saham di bursa.
5 Dividends time Close Sell Receive Dividend Open Buy Bullish or Bearish Market
6 Capital Gain time Price Close Sell Open Buy Gains Long-position in Bullish Market time Price Close Buy Open Sell Gains Short-Selling in Bearish Market
7 Tingkat Laba Saham (Capital Gain) Perhitungan Aritmatika Perhitungan Lognormal
8 Contoh Perhitungan Tingkat Laba (Capital Gain) Date Close Price 5$10.00 = P 1 6$10.20 = P 2 Perhitungan Aritmatika Perhitungan Lognormal
9 Arithmatic Average Return (AAR) Tingkat laba saham A selama 2 hari adalah 5% dan 6%, maka AAR = (5%+6%) : 2 = 5,5% Tingkat laba saham B selama 2 hari adalah 4% dan -2%, maka AAR = (4% - 2%) : 2 = 1,0% Tingkat laba saham C selama 2 hari adalah 3% dan - 3%, maka AAR = (3%-3%) : 2 = 0 %
10 Kelemahan AAR AAR hanya cocok digunakan untuk data yang memiliki fluktuasi rendah Harga saham sangat berfluktuasi, sehingga estimasi rata-rata tingkat laba saham tidak cocok menggunakan AAR Untuk menjembataninya, estimasi rata-rata tingkat laba saham akan menggunakan metode GMR
11 Geometric Mean Return (GMR) Tingkat laba saham A selama 2 hari adalah 5% dan 6% (terdapat 2 data maka n = 2), perhitungan GMR :
12 Contoh GMR Pada saham B dan C (n = 2) dapat diketahui bahwa :
13 Kelemahan GMR Membutuhkan perhitungan yang panjang Bila dilakukan perhitungan secara manual, maka kesalahan pembulatan angka desimal akan menurunkan akurasinya TETAPI dengan bantuan komputer, kedua kelemahan di atas dapat dikurangi
14 Risiko Risiko Risiko adalah ketidak-pastian dari laba atau nilai suatu aset (investasi). Risiko tidak dapat dihilangkan sama sekali, tetapi dapat dikurangi dengan pembentukan portfolio.
15 Ilustrasi Risiko TimeStock’sPrice High Risk Time Medium Risk Time Low Risk Time Free Risk
16 Tingkat Risiko Saham : Risk Range Risk Range = Highest Return – Lowest Return Semakin besar Risk Range berarti semakin riskan saham tersebut Kelebihan Risk Range adalah perhitungannya sangat sederhana Tetapi, faktor kesalahan menentukan peringkat saham lebih besar
17 Tingkat Risiko Saham : Beta Risk Beta risk ( ) atau disebut juga sebagai Systematic Risk, adalah tingkat sensitivitas suatu saham terhadap kejadian yang berlangsung di bursa, dihubungkan dengan indeks saham (misal IHSG atau LQ45). Semakin besar maka semakin sensitif harga saham tersebut bila terjadi perubahan sentimen bursa (semakin riskan) tidak dapat dikurangi dengan diversifikasi aset.
18 Tingkat Risiko Saham : Beta Risk Beta Risk ( dapat dihitung dari regresi liniear antara tingkat laba saham (R i ) dan tingkat laba pasar (R M ) Gunakan Ms Excel untuk menentukan Beta Risk
19 Tingkat Risiko Saham : Model Errors Model errors ( ) disebut juga unsystematic risk. Risiko ini timbul karena adanya selisih (kesalahan) antara prediksi tingkat laba suatu saham dengan tingkat laba aktualnya. Risiko ini bisa dikurangi dengan diversifikasi aset. Misal i = 1%, i = 0,3, R M = 5%, R F = 2% dan tingkat laba saham aktual (R i ) = 3%, maka :
20 Tingkat Risiko Saham : CV Coefficient of Variance (CV) adalah ukuran distribusi risiko suatu aset Semakin kecil CV berarti semakin lebar distribusi risikonya, dengan kata lain : saham tersebut semakin rendah risikonya.
21 Tugas Kerjakan dan dikumpulkan pada Pert 07 Tugas 06-1 Tugas 06-2 Tugas 06-3