Alat ukur yg dipakai untuk mengukur potensial / tegangan antara dua titik, disebut volt meter. Jika akan mengukur potensial yang dibangkitkan oleh battery atau akkumulator, volt meter dihubungkan pada kutub 2 positif dan negatif dari battery atau akkumulator tsb, Jadi volt meter disambungkan parallel pada potensial yang akan diukur. PENGUKURAN TEGANGAN.
Gambar : Cara pemasangan volt meter. Karena volt meter dihubungkan langsung dengan potensial, maka volt meter harus mempunyai tahanan dalam (Rv atau Rm) yg sangat besar, sebab jika tidak demikian maka volt meter akan merupakan alat yang turut memakai aliran dari battery atau akkumulator sehingga didalam battery atau akkumulator tersebut akan kehilangan potensial yang akan mengakibatkan turunnya potensial pada kutub 2 positif dan negative battery atau akkumulator tsb. tersebut.
Dalam hal tsb diatas volt meter tdk mengukur potensial sebenarnya. Pemasangan volt meter adalah parallel dgn beban yang terpasang (diambil titik-titik sebelum beban ataupun sesudah beban). Walaupun volt meter tdk rusak bila tersambung seri, namun hal ini perlu dihindari karena tidak sesuai fungsinya.
VOLTMETER. Peukur tegangan dipasang paralel Rm besar ( tahanan idaman ~ ) Arus mengalir lewat peukur sangat kecil V 10 kΩ 5 kΩ Rm = 3 k Ω 10 V V V V BU = 10 V
Tahanan pengali (multiplier). Dengan menambah sebuah atau beberapa tahanan secara seri dengan instrument dapat merobah batas ukur instrument tsb. V = Im (Rs + Rm) Rs = (V-Im.Rm) / Im Rs = (V/Im ) - Rm Rm Im Gerak D’ Arsonval Rs I
Multi range Voltmeter: R 1 = (V 1 /Im) – Rm R 2 = (V 2 /Im) – Rm R 3 = (V 3 /Im) – Rm. R 1 = (V 1 /Im) – Rm R 2 = (V 2 /Im) – (Rm+R 1 ) R 3 =(V 3 /Im)–(Rm+R 1 + R 2 ) R1 R3 R2 Rm Im V1 V2 V3 R3R2R1 V1 Im V2 V3
PENGARUH PEROBAHAN TEMPERATUR PADA VOLTMETER Tahanan seri Rs tidak ter pengaruh perobahan suhu. Rm terpengaruh dengan koefisien α pada (t 2 – t 1 ) I = E / [Rm{1+α(t 2 – t 1 )} + Rs] = E / (Rm + Rs) x { 1 – (α.Rm)/(Rm+Rs) x (t 2 – t 1 ) Perubahan arus yang terjadi akibat perubahan temperatur: (α.Rm) / (Rm+Rs) x (t 2 – t 1 ) x 100% E Rs I Rm
Contoh : Voltmeter dengan Rs = 45 Ω Rm= 5 Ω masing 2 terbuat dari bahan manganin dan tembaga. Koefisien temperatur Rs = 0 %/ o C dan α untuk Rm = 0,4 %/ o C pada perobahan dari 20 o C ke 30 o C Penyelesaian: Perubahan arus yang terjadi: (α.Rm) / (Rm+Rs) x (t 2 – t 1 ) x 100% (0,004x5) / (45+5) x10 x100% = 0,4 % Terjadi kesalahan baca akibat perobahan arus mengalir sebesar 0,4 %
SENSITIFITAS Input resistan dari voltmeter yang paling simpel adalah: Rin = Rs + Rm atau Rin = V / Im Faktor sensitivitas => S S di defenisikan 1/arus skala penuh. S = 1/Im atau S = 1/ A S = 1 / V/ Ω = Ω / V Rm = S x V
LOADING EFFECT Va-b = (200 / )x 100 V = 50 V Va-b (terukur Voltmeter dgn S = 20 kΩ/V) : mempunyai => Rin = S x V = 20 kΩ/V x 50 V => 1000 kΩ kemudian : Rin // R 2 = (200x1000)/1200 = / = 166,667 kΩ. Va-b = 166,667/( ,667) x`100 V = 45,45 V Teg sesungguhnya 50 V, terbaca : 45,45 V. LOADING EFFECT => penyusutan tegangan terukur dari tegangan sesungguhnya. V 200 kΩ 100 V S=20 k Ω / V R1 R2
AKURASI: Kv = Vw / Vo ; I = Vo / (Ro + Rin) Vw = teg terukur Vo = teg sesungguhnya Tegangan terukur : Vw = I. Rin atau Vw = {Rin/(Ro+Rin)} x Vo Jadi Kv = Vw / Vo Kv = Rin / (Ro + Rin) LOADING ERROR : Loading Error (%) = (1 – Kv) 100 Ro V I Vo Vw Rin = Rs+Rm
Contoh: Vo = (200 / )x 100 V = 50 V Ro ( R equvalen bila dilihat dari a-b) => Ro = (200x200)/( ) = 100 k Ω Rin = S. V = 20 kΩ/V x 50 V => 1000 kΩ Vw = Rin / (Ro + Rin) x Vo => Vw = 10 3 / ( ) x 50V =>Vw = 45,45 Volt Kv = Vw/Vo = 45,45/50 x 100% Kv = 91 %. V 200 kΩ 100 V S=20 k Ω / V R1 R2