Dalam konsep pengetahuan Teori Psikoanalisis menyebutkan manusia sebagai Homo Valent ( makhluk berkeinginan, memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis, psikologis, dan sosial) Teori Behaviorisme menyebutkan manusia sebagai Homo Mechanicus (tingkah laku manusia terbentuk dari proses pembelajaran dengan lingkungannya, tidak dari aspek rasional/emosionalnya) Teori Humanisme menyebutkan manusia sebagai Homo Ludens (makhluk bermain, manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan selalu mengaktualisasikan dirinya/bersifat selalu aktif) Teori Kognitif menyebutkan manusia sebagai Homo Sapiens (makhluk berfikir, yang selalu berusaha memahami lingkungannya)
Dalam konsep Al-Qur’an Konsep Basyar, adalah makhluk sekedar berada (being), biologis, statis, seperti hewan. Konsep Insan, adalah makhluk yang menjadi (becoming), psikologis, spiritualis, yang bergerak ke arah kesempurnaan. Konsep An-Naas, adalah yang menunjuk kepada semua manusia sebagai makhluk sosial. Banu Adam, sebagai anak keturunan adam yang merupakan manusia yang pertama.
Persamaan dan perbedaan manusia dengan hewan
Dalam hal pengetahuan hewan manusia Luas Tak terbatas Universal Pengetahuan masa lampau dan yang akan datang. Dangkal Parsial – Khusus Regional Berlaku saat sekarang
Dalam hasrat dan keinginan hewan manusia Bersifat material makan, minum, tidur, kawin, dsb. Non material: insting alamiah untuk mempertahankan kehidupan fisik. Bersifat individual dan pribadi. Bersifat regional Bersifat seketika dan berkaitan dengan masa sekarang. Bersifat material makan, minum, tidur, kawin, dsb. Bersifat non material; seperti unsur spiritual, moral, cita-cita, pemikiran. Bersifat individual pribadi dan sosial. Bersifat universal Bersifat tak terbatas.
Potensi alamiah hewan manusia Potensi termateri; bentuk fisik tidak sempurna. Potensi imateri ; bersifat naluriah, berdasarkan pada insting dan nafsu. Orientasi semata-mata melangsungkan hidup. Tidak memiliki Potensi termateri; bentuk fisik sempurna. Potensi imateri; ruh ilahiyah. Potensi fitrah dan hanif. Nafsu, akal, qalbu.
sejarah manusia pertama Proses penciptaan manusia Pengetahuan Qur’an Khalifah (manusia) pertama adalah Adam, bukan dari primat melainkan diciptakan dari thin / turab (saripati tanah). Pengetahuan Qur’an Manusia keturunan Adam diciptakan Allah dari nutfah. Q.S. 32: 8-9) Q.S. 23 : 12-14 Q.S. 86 : 5-7 Q.S. 32 : 8- 9
Almu’minun ayat 12-14 12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
At-thariq ayat 5-7 5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan? 6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, 7. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
As-Sajdah ayat 8-9 8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. 9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
Proses Penciptaan Manusia Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang reproduksi manusia menegaskan bahwa manusia tercipta dari sesuatu yang merupakan asal baginya, yaitu dari tanah atau dari saripati yang berasal dari tanah. Menurut Quraish Shihab (1987) sewaktu menyitir Qs. Al- Mu’minun ayat 12-14, beliau menyimpulkan bahwa proses kejadian manusia secara fisik/materi ada lima tahap.
5 tahap tersebut adalah (1) nuthfah (tetes air mani yang menembus sel telur); (2) ’alaqah (gumpalan darah di dalam rahim); (3) mudlghah atau pembentuk organ-organ penting, yang dalam Qs. Al-Hajj ayat 5 ditegaskan adanya mudlghah mukhallaqah (mudlghah yang berbentuk secara sempurna) dan mudlghah ghoiru mukhallaqah (mudlghah yang cacat atau tidak terbentuk secara sempurna); (4) ’idham (tulang); dan (5) lahm (daging).
Menurut Ali Syariati On the Sociology of Islam (1970) bertemunya dua unsur manusia; tanah dan ruh yang ditiupkan Tuhan merupakan dua kutub yang berlawanan. Unsur tanah melambangkan dimensi jasmani dan unsur Ruh Ilahi melambangkan ruhani manusia yang mendorong manusia berbuat baik dan menyesali atas perbuatan dosa.
Proses Kehidupan Manusia Terdapat lima fase dalam kehidupan manusia : Fase alam arwah Fase alam rahim Fase alam dunia Fase alam barzah Fase alam akhirat
Tujuan Penciptaan Manusia Vertical (aspek ritual). Horisontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam semesta).
Fungsi dan peran manusia Sebagai khalifah (penguasa/pengganti) Allah di bumi. Manusia berkewajiban mewujudkan kehidupan menurut jalan Allah (sebagai abdullah, hamba Tuhan).
Beberapa peran manusia antara lain : Belajar (An-Naml : 15-16, dan Al-Mukmin :54) 15. Dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman". 16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1092], dan Dia berkata: "Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata". [1092] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya.
Mengajarkan ilmu (Al-Baqarah : 31-33)
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" 32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]." 33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
Membudayakan ilmu (Al-Mu’min : 35) 35. (yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka[1322]. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang. [1322] Maksudnya mereka menolak ayat-ayat Allah tanpa alasan yang datang kepada mereka.
Tanggung Jawab Manusia Sebagai hamba Allah Sebagai khalifah di bumi Tunduk, patuh, taat kepada Allah. Memelihara iman yang bersifat fluktuatif. Tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, maupun pada Allah SWT. Tugas kepemimpinan, memelihara, dan mengelola alam. Terdapat wewenang berupa kebebasan untuk memilih dan menentukan sesuatu yang berlandaskan tauhidullah. Kekuasaan manusia dibatasi oleh aturan-aturan dan hukum-hukum Allah.