Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Februari 2015

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : M.YUSUF AWALUDDIN, S.Kel
Advertisements

Cuaca Ekstrem di Depan Mata
"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Update NCEP/NOAA POAMA Jamstec Prediksi BMKG (Indonesia)
Jakarta, 26 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 27 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 8 MEI BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : SENIN, 9 MEI 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 2 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : MINGGU, 03 APRIL 2011 DI LOKASI.
NCEP/NOAA BoM/POAMA La Nina Kuat (-2.2) La Nina Moderate (-1.8)
Prediksi BMKG (Indonesia) Update NCEP/NOAA BoM/POAMA Jamstec La Nina moderate (-1.7) La Nina Kuat (-2.3) La Nina Moderate (-1.85) La Nina Kuat (-2)
Jakarta, 16 Nopember BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 17 NOPEMBER 2009 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI.
Jakarta, 04 J u n i BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG MINGGU, 05 JUNI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI :
Jakarta, 17 Januari BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 18 JANUARI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI.
Arief suryantoro LINGKUNGAN TROPIS (VOL.4 NO.1, MARET 2010)
Anomali Capai Tingkat Ekstrem
Jakarta, 19 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 20 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 7 APRIL BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : JUM’AT, 8 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 12 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG RABU, 13 APRIL 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Awal Musim Kemarau Mundur
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG
Disampaikan Pada : Rapat Koordinasi Penanggulangan Banjir Jakarta, 13 Nopember 2014 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG.
Jakarta, 29 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : SABTU, 30 APRIL 2011 DI LOKASI.
Update BoM/POAMA NCEP/NOAA Jamstec Prediksi BMKG (Indonesia)
Jakarta, 25 Maret BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG JUMAT, 25 MARET 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Jakarta, 17 Maret BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : Selat Malaka Perairan Utara.
Jakarta, 16 MARET BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : DI LOKASI TERSEBUT BERPELUANG.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I Desember 2014
Jakarta, 18 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 19 APRIL 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI :
Dampak Kegiatan pada Iklim
Jakarta, 23 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : MINGGU, 24 APRIL 2011 DI.
PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Desember 2014 Update 22 DESEMBER 2014 Bidang Informasi Iklim.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I Maret 2015
Prakirawan BMKG Juanda Surabaya
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Maret 2015 Update 23 Maret 2015 Bidang Informasi Iklim.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III Desember 2014 Update 03 Januari 2014 Bidang Informasi Iklim.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Januari 2015
ARUS PERMUKAAN LAUT PASIFIK DAN SUB TROPIK
MONITORING DAN PREDIKSI EL ÑINO TAHUN 2009 DAN
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III Maret 2015
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II November 2014
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III November 2014 Update 02 DESEMBER 2014 Bidang Informasi Iklim.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I April 2015
Analisis Perkembangan Dinamika Atmosfer dan Laut
Analisis Gelombang Panas di India Mei 2015
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
KONDISI INDIAN OSCILLATION DIPOLE (IOD), EL NINO SOUTHERN OSCILLATION (ENSO), CURAH HUJAN DAN PRAKIRAAN IKLIM DI INDONESIA (UPDATE JUNI 2016) Tim Agroklimatologi.
PRAKIRAAN KONDISI IKLIM DI INDONESIA (UPDATE JULI 2016)
Resiko Iklim dan Kerentanan Kota Bandung
Yonny Koesmaryono Yayan Apriyana
Seiring dengan makin intensifnya global warming, maka intensitas extreme event seperti El Niño dan La Niña, yang biasa disebut ENSO (El.
ASPEK KEBENCANAAN DALAM PERENCANAAN
UDARA, IKLIM, DAN CUACA.
ARLINDO Baruna Kusuma, S.Pi., M.P..
IKLIM INDONESIA.
EL NINO DAN LA NINA.
HASIL PENELITIAN (8) Gambar 7 Peta Potensi Energi Angin Perairan Pantai Nusa Tenggara Barat (Tahun )
EL NINO LA NINA.
Keunggulan Lokasi dan Kehidupan Masyarakat Indonesia
JURNAL LINGKUNGAN NAMA : YOGA PRATAMA
KEADAAN ALAM INDONESIA
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
RAPAT KOORDINASI ANTISIPASI KESIAPAN MENGHADAPI MUSIM KEMARAU TAHUN 2018 ANALISA KONDISI DINAMIKA ATMOSFER DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN WILAYAH JAWA TENGAH.
HUBUNGAN ANTARA IKLIM, PERUBAHAN IKLIM DAN PRODUKSI PADI
ARLINDO. O Posisi Indonesia spesial karena terletak di dua benua dan dua samudera disamping posisinya di khatulistiwa O Selain itu juga perairan Indonesia.
Pengaruh IOD Terhadap Variasi Curah Hujan di Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat Oleh: Fatika OktarinaG Karina Indah SG Pembimbing:
HASIL PENELITIAN (3) Gambar 2 Peta Potensi Energi Gelombang Laut Perairan Pantai Selatan Jawa (Musim Peralihan I Barat Timur)
Transcript presentasi:

Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Februari 2015 Update 23 Februari 2015 Bidang Informasi Iklim

OUTLINE Kondisi Umum Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Februari 2015 Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut Februari s.d. Juli 2015 Kesimpulan

KONDISI UMUM Sampai dengan Dasarian II Februari, kondisi ENSO berada pada kisaran Normal, sedangkan Dipole Mode berada pada kisaran normal SSTA Indonesia umumnya relatif hangat dibandingkan rata-ratanya Aliran massa udara di wilayah Indonesia bagian utara equator umumnya sama dengan klimatologinya, terdapat pertemuan massa udara di selatan Balinusta yang mendukung pertumbuhan awan yang berpotensi hujan. Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di sumatera bagian selatan, Jawa bagian barat, sebagian besar Kalimantan & Sulawesi, sebagian besar pulau Papua terutama bagian selatan.

Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Februari 2015

ANALISIS ANGIN LAP 850mb Pertemuan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan yang berpotensi hujan Aliran massa udara di wilayah Indonesia bagian utara equator umumnya sama dengan klimatologinya, terdapat pertemuan massa udara di selatan Balinusta yang mendukung pertumbuhan awan yang berpotensi hujan. (Sumber : JRA/ JDAS)

ANALISIS ANGIN ZONAL LAP 850mb Pola aliran massa udara komponen zonal (timur-barat) umumnya sama dengan klimatologinya. Angin baratan dominan hampir di seluruh wilayah selatan Indonesia. (Sumber : JRA/ JDAS)

ANALISIS ANGIN MERIDIONAL LAP 850mb Pola aliran massa udara komponen meridional (utara-selatan) umumnya berbeda dengan klimatologisnya. Aliran massa udara dari utara lebih lemah dibagian barat dan lebih kuat dibagian timur. (Sumber : JRA/ JDAS) 9

Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di sumatera bagian selatan, Jawa bagian barat, sebagian besar Kalimantan & Sulawesi, sebagian besar Papua terutama bagian selatan. (Sumber : JRA/ JDAS)

Analisis Anomali Suhu Muka Laut (Sumber : JRA/ JDAS) Indeks DM : -0.18/Normal; Anomali SST Indonesia : -0.5 s.d + 1.0oC/ Hangat; Indeks Nino3.4 : 0.419 oC /Normal Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya, serta terjadi penambahan pasokan uap air yang tidak signifikan dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bag. barat

Analisis Anomali Suhu Muka Laut Terkini (Sumber : JRA/ JDAS) Indeks DM : -0.20/ Normal; Anomali SST Indonesia : -0.5 s.d + 1.5 oC/ Hangat; Indeks Nino3.4 : 0.426 oC /Normal  Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya terutama di Indonesia bag barat, serta terjadi penambahan pasokan uap air yang tidak signifikan dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia

PANTAUAN NILAI SOI TERKINI HINGGA DASARIAN II FEBRUARI 2015 Nilai Southern Oscilation Index (SOI) rata - rata 30 hari terakhir : -0.8/Negatif; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Australia (Darwin); tidak terdapat pengurangan suplai uap air dari Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik

Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut Februari s.d. Juli 2015

PREDIKSI ENSO OLEH 3 INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG (UPDATE 22 FEBRUARI 2015) 1. NCEP/NOAA (USA) Feb-Jul15El Nino Lemah 2. Jamstec (Japan) Feb-Jun15  El Nino Lemah Jul15  El Nino Moderate 3. BoM/POAMA (Australia) Feb-Mar15 Kondisi Normal Apr-Jul15El Nino Lemah 4. BMKG (Indonesia) Feb-Jul15 Kondisi Normal El Nino Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia  Samudera Pasifik El Nino Moderate El Nino Lemah NORMAL La Nina Lemah Aliran massa uap air dari Samudera Pasifik  Indonesia La Nina Moderate La Nina Kuat INSTITUSI Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 NCEP/NOAA 0.95 1 0.85 0.8 0.75 Jamstec 0.6 BoM 0.37 0.46 0.53 0.64 0.78 BMKG 0.27 0.14 0.31 0.35 0.33 Jul-15 0.75 1.1 0.97 0.42 15

PREDIKSI INDEKS DIPOLE MODE (UPDATE 22 FEBRUARI 2015) BMKG Kesimpulan: Prediksi Indeks Dipole Mode Februari s/d Juli 2015: Normal/penambahan Curah Hujan kurang signifikan di Indonesia bagian barat. DM (+) Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia ke Afrika Timur NORMAL DM (-) Kuat Aliran massa uap air dari Afrika Timur ke Indonesia Prediksi IOD Institusi Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 BoM -0.06 -0.12 -0.04 -0.02 -0.08 BMKG 0.09 0.07 0.05 16 16

PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST INDONESIA oleh NCEP (USA) (UPDATE 22 FEBRUARI 2015) Mar 2015 Jun 2015 Apr 2015 Jul 2015 May 2015 Agt 2015 Maret- Agustus 2015. Umumnya SST perairan Indonesia cenderung hangat/ penambahan massa uap air cukup signifikan, terutama di Samudera Hindia di barat Sumatera dan selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara. Sedangkan wilayah Laut Cina selatan, Laut Jawa, Laut Banda dan laut Arafuru umumnya lebih dingin dibandingkan wilayah perairan lainnya.

MONSOON ASIA Monsun dari Asia saat ini menguat (ditandai dengan magnitude nilai indeks monsun Asia lebih besar dari normalnya). Diprediksi akan mulai menguat dalam satu bulan kedepan, hal ini mengindikasikan bahwa mulai bertambahnya peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan di sekitar Sumatera dan Jawa. Sumber: JRA-55 dan JMA Model

MONSOON AUSTRALIA Monsoon dari Australia saat ini lemah . Diprediksi akan sedikit menguat pada akhir bulan feb. kemudian terus melemah untuk beberapa minggu berikutnya. Hal ini mengindikasikan bahwa potensi pembentukan awan di sekitar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara relatif berkurang kemudian akan lebih banyak beberapa minggu berikutnya. Sumber: JRA-55 dan JMA Model

Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Februari 2015

PREDIKSI CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN FEBRUARI 2015 PETA PRAKIRAAN CURAH HUJAN FEBRUARI 2015 PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN FEBRUARI 2015

Kesimpulan ENSO berada pada kondisi Netral sehingga tidak terjadi pengurangan pasokan uap air dari wilayah Indonesia bagian timur ke Samudra Pasifik Dipole Mode bernilai negatif sehingga terjadi penambahan pasokan uap air yang tidak signifikan dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat Kondisi SST di wilayah Indonesia relatif lebih hangat dibandingkan dengan klimatologisnya mengakibatkan mulai terdapat suplai uap air di perairan Indonesia. SOI bernilai negatif (-0.8) ; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih tinggi dibandingkan Australia (Darwin); tidak terdapat pengurangan suplai uap air yang signifikan dari Samudra Pasifik ke Indonesia. Aliran massa udara di wilayah Indonesia bagian utara equator umumnya sama dengan klimatologinya, terdapat pertemuan massa udara di selatan Balinusta yang mendukung pertumbuhan awan yang berpotensi hujan. Beberapa bulan ke depan ENSO diprediksi berada pada kondisi Normal, Dipole Mode Normal, dan SST perairan Indonesia cenderung hangat .

Terima Kasih

Lampiran

PREDIKSI ENSO OLEH 3 INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG (UPDATE 22 FEBRUARI 2015) BoM/POAMA NCEP/NOAA NCEP/NOAA El Nino Lemah (1) El Nino Lemah (0.95) Kondisi Normal (0.4) Kondisi Normal (0.43j) BMKG Jamstec El Nino Lemah (0.8) El Nino Lemah (0.6) Kondisi Normal (0.14) Kondisi Normal (0.27)

KEJADIAN EL NINO DAN DIPOLE MODE 1981 – sekarang Sumber : NOAA EN/LN Lemah ± 0.5 – 1.0 0C EN/LN Moderate ±1.0 – 2.0 0C EN/LN Kuat > ±2.0 0C Level EN/LN & DM Dipole Mode (DM) Normal ±0.40 PERIODE EL NINO Anomali Suhu Muka Laut (0 C) Pasifik Tengah (El Nino/ La Nina) Perairan Indonesia Samudera Hindia (Dipole Mode) AMJ 1982 – MJJ 1983 + 2.3 -0.60 + 2.20 JAS 1986 – JFM 1988 + 1.6 -0.05 + 1.88 AMJ 1991 – JJA 1992 + 1.8 -0.23 + 1.56 AMJ 1994 – FMA 1995 + 1.3 -0.52 + 2.73 AMJ 1997 – AMJ 1998 + 2.7 s/d +3.2 -0.29 + 3.22 AMJ 2002 – FMA 2003 + 1.5 0.17 + 0.96 MJJ 2004 – JFM 2005 + 0.9 -0.06 - 0.19 JAS 2006 - DJF 2006/07 + 1.1 -0.25 + 1.59 JJA 2009- MAM 2010 +1.6 +0.55 +0.08 Januari 2015 21 Februari 2015 +0.45 +0.65 +0.24 +0.26 -0.49 -0.22 26

PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST oleh NCEP (USA) (UPDATE 22 FEBRUARI 2015) Prediksi anomali suhu permukaan laut (SPL) di Pasifik tengah pada Maret 2015 menunjukkan kondisi cenderung hangat selanjutnya diprediksi akan tetap hangat di bulan-bulan berikutnya hingga Agustus 2015

KESIMPULAN BMKG Prediksi Elnino/La Nina BMKG dan Institusi Internasional : Indeks Nino34 bulan Febuari 2015 diprediksi berada pada El Nino Lemah menurut NCEP (USA) dan JAMSTEC (Japan). Sedangkan BMKG dan POAMA (Aus) memprediksi Kondisi Normal. Prediksi indeks Nino34 hingga Juli 2015 yaitu El Nino Lemah hingga Kondisi Normal. Dampak El Nino/La Nina di Indonesia : Anomali Curah Hujan di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor El Nino/La Nina saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor pengendali Curah Hujan lainnya, yaitu Indeks Dipole Mode (IDM) dan Suhu Muka Laut Indonesia. Walaupun terjadi kejadian El Nino di Lautan Pasifik tetapi pada saat bersamaan suhu Muka Laut di Perairan Indonesia cukup hangat maka dampak El Nino tersebut tidak terlalu signifikan. Untuk memprakirakan kondisi Curah Hujan Bulanan/Musiman, BMKG secara rutin memperhatikan ketiga faktor pengendali Curah Hujan yaitu El Nino/La Nina, Indeks Dipole Mode dan Suhu Permukaan Laut Perairan Indonesia. Maret 2015: Anomali suhu permukaan laut di Nino34 diprediksi berada pada kondisi cenderung hangat terutama di Samudera Hindia di barat Sumatera dan selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, sementara prediksi kondisi suhu perairan Indonesia umumnya normal cenderung hangat, memberikan indikasi bahwa curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan berkisar pada normalnya pada musim Hujan 2014/2015. 28

Prediksi ENSO dari Institusi Internasional Seluruh institusi internasional memprediksi perkembangan ENSO bulan Maret 2015 berada pada kondisi normal cenderung El Nino. Summarized by POAMA 29

Prediksi Probabilistik Elnino/Lanina Sumber: IRI 30

Tabel Prediksi Elnino/La Nina Kondisi Netral diprediksi akan lebih dominan pada periode FMA hingga MAM 2015, sedangkan periode AMJ hingga OND kondisi El Nino lebih dominan. Sumber: IRI 31

Summary Fenomena ENSO diprediksi berada pada kondisi El Nino Lemah hingga Kondisi Normal pada beberapa bulan ke depan. Indeks Dipole Mode diprediksi akan berada pada kondisi normal pada beberapa bulan ke depan. SST perairan Indonesia diprediksi akan cenderung hangat pada beberapa bulan ke depan.