Nurul F.
KARAKTER ? Karakter adalah …..
Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Karakter merupakan sifat- sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain
TABULASI SANKSI KPI PUSAT (Januari - Desember 2014) NoBentuk Sanksi JumlahPresentase 1.Teguran Teguran Penghentian Sementara 74 4.Pembatasan Durasi 32 JUMLAH No.Lembaga Penyiaran JumlahPresentase 1.Trans TV RCTI Trans ANTV Global TV127 6.SCTV TPI/MNC TV169 8.TV ONE137 9.Metro TV95 10.Indosiar TVRI42 12.NET TV11 13.RADIO21 JUMLAH No.Bentuk Pelanggaran JumlahPresentase 1.Norma Kesopanan dan Kesusilaan Kepentingan Publik Perlindungan Anak dan Remaja Jurnalistik11 5.Penghormatan Terhadap Golongan 32 6.Ketentuan Siaran Iklan Siaran Pemilu148 8.Makian atau Kata Kasar 11 9.Privasi32 10.Adegan Kekerasan11 JUMLAH Berdasarkan Bentuk PelanggaranBerdasarkan Lembaga PenyiaranBerdasarkan Isi Siaran
Persoala n Bangsa Disorientasi implementasi nilai-nilai Pancasila Bergeserny a nilai etika Pudarny a nilai budaya Ancaman disintegra si bangsa Melemahnya kemandirian bangsa
KEBIJAKAN KARAKTER Kebijakan Pendidikan Karakter Konsep Pendidikan Karakter Implementasi Pendidikan Karakter
KEBIJAKAN PEMERINTAH 1. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun : Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu: “Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.
KEBIJAKAN PEMERINTAH Tujuan pendidikan nasional: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Sumber: UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional - UUSPN)
FAKTOR PENDORONG 1.MEA: Bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas antara negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Rencananya, akan diberlakukan akhir Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas. 3. Pengakuan kualifikasi profesional. 4.Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan.
K E B I J A K A N P E N D I D I K A N K A R A K T E R Pendidikan Karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. (Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010)
Nilai-nilai Karakter 1. Religius 2. Jujur 3. Disiplin 4. Kerja Keras 5. Kreatif 6. Mandiri 7. Demokratis 8. Semangat Kebangsaan 9. Cinta Tanah Air 10. Menghargai Prestasi 11. Bersahabat/ Komunikatif 12. Toleransi 13. Cinta Damai 14. Gemar Membaca 15. Peduli Lingkungan 16. Peduli Sosial 17. Rasa Ingin Tahu 18. Tanggung Jawab
Penguat Karakter bagi siswa SMK Softskill Memiliki komitmen yang kuat Kerjasama dalam tim Gigih Mengambil inisiatif Berani mengambil keputusan Bersikap kooperatif Disiplin
Penguat Karakter bagi siswa SMK Disiplin Waktu Mutu Prosedur Budaya Industri dan Berproduksi Daya Saing
Trans Forming Character Transfor- ming beliefs Change mana- gement Stress manage- ment Time Manage- ment Creative thinking processes Goal setting life purpose Accele- rated learning techni- ques
A L U R P I K I R P E M B A N G U N A N K A R A K T E R RAN : POLHUKAM, KESRA, PEREKONOMIAN STRATEGI : 1.SOSIALISA SI / PENYADAR AN 2.PENDIDIKA N 3.PEMBERDA YAAN 4.PEMBUDAY AAN 5.KERJASAM A Pembangunan karakter bangsa Konsensus Nasional: 1.Pancasila 2.Uud 45 3.Bhineka Tunggal Ika 4.Nkri Lingkung an Strategis: Global, Regional, Nasional, 1. Tangguh 2. Kompetitif 3. Berakhlak mulia 4. Bermoral 5. Bertoleransi 6. Bergotong royong 7. Berjiwa patriotic 8. Berkembang dinamis 9. Berorientasi iptek yang semuanya dijiwai oleh IMTAQ kepada Tuhan YME berdasarkan Pancasila PERMASALAHAN BANGSA&NEGA RA 1.Disorientasi dalam implementasu nilai nilai pancasila 2.Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 3.Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa 4.Ancaman disintegrasi bangsa 5.Melemahnya kemandirian bangsa Bangsa Yang Berakhla k Mulia, Bermoral, Beretika, Berbuda ya Dan Beradab Berdasar kan Pancasil a FITRAH MANUSIA DICIPTAKAN SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL YANG BERHARKAT DAN BERMATRABAT BANGSA BERKARAKT ER YES NO
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER OLA H HATI OLA H RAG A OLAH RASA/ KARSA OLA H PIKI R PERTIMBANGAN: DIMULAI DARI SEDIKIT,YANG ESENSIAL, YANG SEDERHANA, DEKAT, YANG MUDAH DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KONDISI MASING-MASING SEKOLAH/WILAYAH CERDAS, PEDULI, TANGGUH, JUJUR LINGKUNGAN (BERSIH, RAPIH, NYAMAN), DISIPLIN, SOPAN-SANTUN
R U A N G L I N G K U P P E N D I D I K A N K A R A K T E R OLA H HATI OLA H RAG A OLAH RASA/ KARSA OLA H PIKI R BERIMAN DAN BERTAKWA, JUJUR, AMANAH, ADIL, BERTANGGUNG JAWAB, BEREMPATI, BERANI MENGAMBIL RESIKO, PANTANG MENYERAH, RELA BERKORBAN, DAN BERJIWA PATRIOTIK RAMAH, SALING MENGHARGAI, TOLERAN, PEDULI, SUKA MENOLONG, GOTONG ROYONG, NASIONALIS, KOSMOPOLIT, MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN UMUM, BANGGA MENGGUNAKAN BAHASA DAN PRODUK INDONESIA, DINAMIS, KERJA KERAS, DAN BERETOS KERJA CERDAS, KRITIS, KREATIF, INOVATIF, INGIN TAHU, BERPIKIR TERBUKA, PRODUKTIF, BERORIENTASI IPTEKS, DAN REFLEKTIF BERSIHDAN SEHAT, DISIPLIN, SPORTIF, TANGGUH, ANDAL, BERDAYA TAHAN, BERSAHABAT, KOOPERATIF, DETERMINATIF, KOMPETITIF, CERIA, DAN GIGIH
S T R A T E G I K E B I J A K A N P E N D I D I K A N K A R A K T E R 1. INTERVENSI MELALUI KEBIJAKAN (Top- Down) 2. PENGALAMAN PRAKTISI (Bottom- Up) 3. REVITALISASI PROGRAM Sosialisasi, Pengembangan Regulasi, Pengembangan Kapasitas, Implementasi Kerjasama, Monitoring & Evaluasi ILUSTRASI BEST PRACTICE Talent Scouting; Satuan Pendidikan,ihf; YPI Al - Hikmah; The ESQ Way 165; MHMMD; SOSIO PEDAGOGIS Pramuka ; Kantin Kejujuran ; UKS; PMR; Perlombaan / - Olimpiade Sains & OR; Revitalisasi Gugus Sekolah INTEGRASI 3 STRATEGI 1.KBM 2.Pengembanga n Budaya Satuan Pendidikan; 3.Keg. Ko - Kurikuler &/ Ekstrakurikuler ; 4.Kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat.
Implementasi Pendidikan Karakter Pembelajaran Budaya Sekolah Pengembangan diri Kegiatan keseharian di rumah Integrasi ke dalam pembelajaran setiap mapel Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di sekolah Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di sekolah Integrasi ke dalam layanan konseling dan kegiatan ektrakurikuler misalnya Rohis, PMR, Olahraga, KIR, dsb.
Tahap Pelaksanaan Sosialisasi Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi Pentingnya komitmen semua Stakeholder Analisis konteks dan rencana aksi Penilaian merujuk indikator dan supervisi Mengintegrasikan dalam KTSP, silabus, dan DRP dan mengkodisian
Penanaman Karakter Pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan- kebiasaan yang baik (habituation) Perlu cara yang tepat sehingga mampu menanamkan kebiasaan yang baik Pendidikan karakter yang baik harus melibatkan: 1.Pengetahuan yang baik (moral knowing) 2.Perasaan yang baik atau loving good (moral feeling) 3.Perilaku ynag baik (moral action) Sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik
Pengembangan Soft Skill Peran Keluarga Pola dan Didikan Keluarga Peran Sekolah 1.Ditanamkan bukan diajarkan 2.Ketersediaan role models 3.Proses dari Moral Action menjadi Action Moral Knowing
Contoh Keberhasilan Karakter Outbound Paskibraka Pramuka Wirausaha Karya Ilmiah
“Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya. Tanda kecerdasan sejati bukanlah pengetahuan, tapi imajinasi.” (Albert Enstein)