SEJARAH PERKEMBANGAN DAN TIPE-TIPE TRAKTOR DI BIDANG PERTANIAN A. SEJARAH PERKEMBANGAN TRAKTOR Kronologis perkembangan: Tahun 1858: Traktor motor uap beroda besi oleh JW. Fawkes dg alat luku 8 singkal dan kec. 4,5 km/jam. Tahun 1868: “Standisk Steam Plow” dg bajak putar dan alat tanam. Tahun 1873: Traktor beroda rantai pertama dari Parvin. Tahun 1876: NA Otto memperoleh paten untuk motor bakar internal (bensin). “ Tahun 1889: Telah ada sedikitnya satu perusahaan yang memproduksi traktor dengan MB internal di USA. Tahun 1910 - 1919: Telah ada 5 - 6 perusahaan yang memproduksi traktor dengan MB internal di USA. Traktor pertanian dilengkapi gigi/gear transmisi tertutup dan bantalan anti gesekan. Traktor kecil dan besar diperkenalkan. Traktor tanpa kerangka landasan dibuat pertama kali. Introduksi PTO (Power Take Off). Undang-undang pengujian traktor di Nebraska.
Tahun 1920 - 1924: Penggunaan traktor serbaguna (all purpose traktor). Tahun 1930 - 1937: Penggunaan motor diesel pada traktor ukuran besar . Penggunaan ban karet pada traktor dengan kecepatan lebih besar. Tahun 1937 - 1949: Penggunaan tiga titik gandeng (three-point-linkage/hitch) dan kontrol hidrolik yang automatis pada alat-alat yang ditarik. Sistem penyundutan/penyalaan dengan memanfaatkan sumber daya batterei mulai populer. Penggunaan PTO yang hidup mulai digunakan. Penggunaan traktor tangan dan kebun berkembang pesat. Tahun 1950 - 1960: Traktor dengan daya lebih besar berkembang pesat. Traktor dengan motor diesel berkembang pesat dan menggantikan traktor bermotor bakar bensin. Traktor dengan “power steering”, “transmisi otomatis” dengan gigi-gigi (gears) lebih banyak tersedia. Tahun 1961 - 1970: Daya Traktor dengan daya lebih besar meningkat pemakaiannya. Semua traktor berukuran besar telah menggunakan motor diesel. Penyempurnaan desain dan peningkatan efisiensi serta usaha-usaha penyeragaman (standardization) telah dilakukan. Perkembangan traktor terfokus ke arah kenyamanan dan keamanan. Tahun 1971 - 1979: Penggunaan “turbo charger” pada motor diesel dengan pendinginan sendiri. Penggunaan “cab” pada traktor-traktor besar. Penggunaan traktor “4-wheels drive” meningkat.
Berdasarkan sistem traksi dan putaran roda: Perkembangan selanjutnya lebih mengarah pada tingkat kenyamanan, keamanan serta pengontrolan jarak jauh. B. TIPE-TIPE TRAKTOR Berdasarkan sistem traksi dan putaran roda: a. Traktor roda ban: Traktor roda satu Traktor roda dua Traktor roda tiga Traktor roda empat Traktor beroda lebih dari empat. b. Traktor dengan roda rantai (crawler tractor) c. Traktor dengan kombinasi roda ban dan rantai
Berdasarkan penggunaan di lapang: a. Traktor standar/tujuan umum (general purpose) b. Traktor serba guna (all purpose) c. Traktor untuk kebun buah-buahan (orchads) d. Traktor untuk industri (industrial) e. Traktor tangan untuk kebun kecil (garden) Berdasarkan daya yang tersedia: 1. Traktor kecil (daya < 15 kW), terdiri atas: Traktor tangan (2 roda) Klas A: ≤3,5 kW, Klas B: 3,5 – 5,5 kW, Klas C: 5,5 – 9,5 kW.
b. Traktor mini (4 roda), daya 10 – 15 kW. 2. Traktor sedang (4 roda), daya 22 – 34 kW. 3. Traktor besar (4 roda), daya ≥50 kW. Untuk budidaya pertanian, Traktor besar (4 roda) dapat digolongkan sbb.: Traktor dg daya 50-60 kW; Traktor dg daya 60 - 90 kW; Traktor dg daya ≥ 90 kW. Untuk traktor beroda rantai yg digunakan untuk pembukaan dan penyiapan lahan dapat digolongkan sbb.: Traktor dg daya ≤ 60 kW, umumnya untuk pengolahan tanah; Traktor dg daya 90 - 150 kW, untuk pembukaan & penyiapan lahan dg keadaan hutan sekunder; Traktor dg daya 150 – 275 kW, untuk pembukaan hutan primer terganggu; Traktor dg daya ≥ 275 kW, untuk pembukkan hutan belantara (primer) & proyek-proyek besar.