Silvana Beby Kwaitota 832014006 TEORI TES KLASIK.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
WINDA APRILIA AZIZAH ( ) Pendidikan Matematika
Advertisements

SUPLEMEN SIMPLE RANDOM SAMPLING
PENGERTIAN DAN PROSEDUR SIMPLE RANDOM SAMPLING
Validitas dan Reliabilitas
Statistik Parametrik.
STATISTIKA NON PARAMETRIK
BAB 12. RELIABILITAS I A. DASAR
Sesi 9. Pengantar Dalam penelitian komparasional yang melakukan pembandingan antar dua variabel, yaitu apakah memang secara signifikan dua variabel yang.
Diskusi dan Take Home Assignment
ESTIMASI PROPORSI POPULASI
BAB VI UKURAN VARIASI ATAU DISPERSI (Pengukuran Dispersi) (Pertemuan ke-8) Oleh: Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I. Program Studi Sistem Informasi Sekolah.
Ukuran Penyimpangan (Dispersi)
KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
Regresi Linier Berganda
PENGERTIAN DAN PROSEDUR STRATIFIED RANDOM SAMPLING
BAB XIII REGRESI BERGANDA.
m.zainal abidin – a.fauzi
RANK FULL MODEL (VARIANCE ESTIMATION)
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
REVIEW.
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Tes Psikologis Maria Astri Wanda
PRISKILA KURNIA PUTRI Validitas berasal dari kata validity Valid tidaknya alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai.
Penyusunan Maximal Performance Test (Tes Performansi Maksimal)
RELIABILITAS DALAM MODEL TES KLASIK
Agribusiness Study of Programme Wiraraja University
Validitas & Reliabilitas Instrumen
TES PSIKOLOGI.
PERTEMUAN 6 Teknik Analisis dan Penyajian Data
K O N S E P D A S A R A N A L I S I S R E G R E S I
Regresi Linear Dua Variabel
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
METODE KOMPARATIF DAN METODE KORELASIONAL Program MPMT PPs UT
Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
NOTASI PENJUMLAHAN ()
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
Analisis Regresi Sederhana
Teori reliabilitas.
UKURAN VARIASI ATAU DISPERSI (Pengukuran Dispersi)
KUANTIFIKASI DAN OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS Pertemuan 2
UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013
Uji Kolmogorov-Smirnov
Reliabilitas.
Validitas (dalam tes klasik)
Reliabilitas.
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013
OLEH SAMIRUDIN RUJUMI G2I
Teori tes.
PERTEMUAN KE-14 STATISTIK DESKRIPTIF
Ukuran Variasi atau Dispersi
Aplikasi Validitas dan Reliabilitas
Ukuran Variasi atau Dispersi
Teori skor murni klasik
Metode estimasi reliabilitas
Ukuran Variasi atau Dispersi
TEMU 11 COMPARE MEANS: MEANS.
MUHAMMAD HAJARUL ASWAD
Teori skor murni klasik
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
UJI RELIABILITAS INSTRUMEN EVALUASI
TEMU 11 COMPARE MEANS: MEANS.
Analisis Statistika MULTIVARIATE
PENERAPAN KOMPUTER Bidang HPT
BAB 10 STATISTIK INFEREN TENTANG DUA POPULASI
RELIABILITAS TES/INSTRUMEN
Structural Equation Modeling
VARIANS DAN CONTROL DALAM
Statistika Non-Parametrik
Statistika Non-Parametrik
Transcript presentasi:

Silvana Beby Kwaitota 832014006 TEORI TES KLASIK

Teori tentang tes menyajikan sejenis kerangka umum untuk menjelaskan kaitan antara variabel-variabel yang teramati dalam praktik pengetesan dengan variabel-variabel yang tidak teramati Salah satu masalah utama dalam praktik pengukuran psikologis yang harus ditangani dengan menggunakan teori tentang tes adalah measurement errors atau kesalahan pengukuran

mengestimasikan abilitas testi dan cara meminimalkan sumbangan kesalahan pengukuran itu sendiri T eori tes yang baik mempengaruhi korelasi antar variabel memengaruhi skor murni dan skor abilitas

Model Tes Klasik tes score atau skor tampak dan diberi lambang X Teori tes klasik menjelaskan skor tes dengan mengajukan tiga macam konsep true score atau skor murni dan diberi lambang T error score atau skor kesalahan yang diberi lambang E

Model tes klasik adalah sebuah model linear sederhana yang mempostulasikan bahwa observable test score atau skor tampak (X) yang dicapai seorang testi dalam sebuah tes dapat diuraikan ke dalam dua latent variables atau variabel laten atau variabel yang tak teramati, yaitu skor murni (T) dan skor kesalahan (E) X = T + E

Dalam praktik administrasi tes, informasi yang dimiliki hanyalah tentang skor tampak X, yaitu skor total masing-masing testi dalam suatu tes, sedangkan dua unsur lainnya tidak diketahui karena bersifat laten Kepentingan utama kita adalah mengetahui dua unsur tersebut, yaitu besar skor murni dan skor kesalahan Namun karena dua unsur laten tersebut tidak diketahui, maka rumus X = T + E tidak mungkin diselesaikan dan tidak bisa menentukan kualitas dalam arti ketepatan hasil pengukuran yang diperoleh

Asumsi keenam dan ketujuh adalah tentang bentuk paralel tes Beberapa Asumsi Asumsi pertama sampai dengan asumsi kelima pada hakikatnya adalah definisi model tes klasik tentang error of measurement atau kesalahan pengukuran Asumsi keenam dan ketujuh adalah tentang bentuk paralel tes

X = T + E Skor tampak berupa skor total yang dicapai seorang testi dl suatu tes adalah hasil penjumlahan dari dua bagian atau komponen, yaitu skor murni dan skor kesalahan atau kesalahan pengukuran ɛ(X) = T Expected value atau nilai yang diharapkan, yaitu mean populasi, dari X adalah T ET = 0 Skor-skor kesalahan E dan skor-skor murni T yang dicapai oleh suatu populasi testi pada sebuah tes yang tidak saling berkorelasi E1E2 = 0 E1 adalah skor kesalahan pada Tes 1, sedangkan E2 adalah skor kesalahan pada Tes 2 E1T2 = 0 E1 adalah skor kesalahan pada Tes 1, sedangkan T2 adalah skor murni pada Tes 2

Tes-tes yang paralel Jika dua tes menghasilkan skor-skor tampak X dan X’ dan skor-skor tampak tersebut memnuhi asumsi 1 sampai dengan asumsi 5, dan jika untuk semua populasi testi, skor-skor murni T=T’ sedangkan varians kesalahan E2=E’2 maka kedua tes tersebut disebut tes-tes yang paralel Tes-tes dengan  yang esensial ekuivalen Jika dua tes menghasilkan skor-skor tampak X1 dan X2 dan skor-skor tampak tersebut memenuhi asumsi 1 sampai 5, dan jika untuk semua populasi testi T1 = T 2+C12 di mana C12 berupa sqt bilangan konstan, maka tes-tes itu disebut essentially -equivalent tests atau tes-tes dengan  yang secara esensial ekuivalen atau setara.  adalah lambang skor murni T dalam populasi

Karakteristik model tes klasik Berbagai model tes dalam teori tes klasik pada dasarnya dikembangkan pada aras atau tataran skor (total) tes atau test based atau berbasis tes Kekurangan atau kelemahan pertama dan utama dari teori dan model tes klasik ini adalah sifatnya yang tergantung pada sampel (sample dependent) maupun pada tesnya (test dependent) sehingga mengurangi daya gunanya Kelebihan utama teori dan model-mode tes klasik adalah bahwa teori ini beserta aneka model turunannya didasarkan pada asumsi-asumsi yang relatif lemah atau longgar sehingga mudah dipenuhi oleh data tes yang lazim diperoleh

Salah satu cara mengestimasikan besarnya skor kesalahan E adalah dengan menghitung apa yang disebut standard error of measurement (SEM) atau kesalahan pengukuran baku X = SD skor total tes XX’ = estimasi koefisien reliabilitas