TERPENOID KELOMPOK I ELGA LUSIANA 0810411001 RERA AGA SALIHAT 0810412019 NILA SARI 0810412053 ELFI RAHMI 0810412057 RIKA MULYA SARI 0810413103
SIFAT TERPeNOID SIFAT FISIKA KIMIA TERPENA/TERPENOIDA SIFAT FISIKA CAIRAN TIDAK BERWARNA, BERBAU KHAS, TD 150-200°C, BJ LEBIH KECIL DARI AIR, MENGUAP DENGAN UAP AIR, TIDAK LARUT DALAM AIR, LARUT DALAM PELARUT ORGANIK, DAN PADA UMUMNYA OPTIK AKTIF SIFAT KIMIA PADA UMUMNYA HIDROKARBON TIDAK JENUH, REAKTIF PADA UMUMNYA MUDAH TEROKSIDASI, DAN CENDRUNG MENJADI RESIN BILA DIBIARKAN DIUDARA TERBUKA
Sebagian besar terpenoid memiliki kerangka karbon yang dibangun oleh 2 atau lebih unit C-5 yang disebut dengan unit isopren. Unit C-5 ini dinamakan demikian karena memiliki kerangka karbon yang sama dengan senyawa isopren.
Mekanisme biosintesa senyawa terpenoid adalah sebagai berikut :
MONOTERPEN MESKIPUN MERUPAKAN TERPEN YANG PALING SEDERHANA MONOTERPEN MEMPUNYAI BANYAK VARIASI STRUKTUR MONOTERPEN ASIKLIK MINYAK NEROLI MINYAK MAWAR, GERANIUM GERANIOL 3,7-DIMETIL-2,6-OKTADIEN-1-OL NEROL
MIRSEN maks TERDAPAT DALAM BEBERAPA MINYAK ATSIRI TD 166 -168 OC 224 nm untuk DIENA BERKONYUGASI maks
SESKUITERPEN EUDESMOL FARNESOL
RETINENA (MONOSIKLIK DITERPEN) RESIN ASAM ABIETAT (TRISIKLIK DITERPEN)
TRITErpen SQUALENA LANOSTEROL
TETRATERPEN LYCOPENE - CAROTEN
Ektraksi senyawa terpenoid ISOLASI TERPENOID Herba meniran dikeringkan kemudian diblender sampai berbentuk serbuk. Ektraksi senyawa terpenoid MASERASI SOKLETASI
MaseraSI 1000 g serbuk kering herba meniran Ditambahkan metanol Dilakukan maserasi Ekstrak metanol dipekatkan Dihidrolisis dgn 100 mL HCl 4 M Hasil hidrolisi diekstraksi dgn 5 x 50 mL n heksana Ekstrak n-heksana dipekatkan lalu disabunkan dalam 10 mL KOH 10%. Ekstrak n-heksana dikentalkan lalu diuji fitokimia dan uji aktivitas antibakteri
Sokletasi 1000 g serbuk kering herba meniran disokletasi dengan 5L pelarut n-heksana. Ekstrak n-heksana dipekatkan lalu disabunkan dalam 50 mL KOH 10%. Ekstrak n-heksana dikentalkan lalu diuji fitokimia dan uji aktivitas antibakteri.
Hasil sokletasi dan maserasi di pisahkan berdasarkan fraksi-fraksi pada senyawa tersebut dengan menggunakan kromatografi kolom. kromatografi kolom dengan fase diam silika gel 60 dan fase gerak kloroform : metanol (3 : 7).
ekstrak n-heksana hasil sokletasi dipisahkan mengunakan kromatografi kolom menghasilkan tiga buah fraksi
Pereaksi Lieberman Burchard Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa fraksi A dan fraksi C positif terpenoid yaitu memberikan warna merah muda (positif diterpenoid) pada fraksi A dan warna ungu muda (positif triterpenoid) pada fraksi C setelah direaksikan dengan pereksi Lieberman-Burchard
Contoh tanaman yang mengandung senyawa terpenoid mengkudu rabu
Pohon karet Pohon damar