Minyak bintaro (Cerbera manghas)
Pohon Bintaro (Cerbera manghas) Klasifikasi Pohon Bintaro : Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivision : Spermatophyta Division : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Subclass : Asteridae Order : Gentianales
Pohon Bintaro sering disebut juga sebagai Mangga Laut, Buta Badak, Babuto, dan Kayu Gurita. Dalam bahasa Inggris tanaman ini dikenal sebagai Sea Mango. Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah) Bintaro dinamai sebagai Cerbera manghas. Nama Bintaro juga sering disematkan kepada kerabat dekatnya yang bernama ilmiah Cerbera odollam.
Penyebaran Pohon Bintaro (Cerbera manghas) Pohon bintaro termasuk tumbuhan mangrove, biasanya tumbuh di bagian tepi daratan atau hutan rawa pesisir atau di pantai hingga jauh ke darat 800 mdpl, menyebar di daratan terbuka dan tempat yang tidak teratur tergenang air pasang surut yang berasal dari daerah tropis di Asia, Australia, Madagaskar, dan kepulauan sebelah barat Samudera Pasifik. (Purwanto et. al. 2011)
Penyebaran pohon ini hampir di seluruh Indonesia Penyebaran pohon ini hampir di seluruh Indonesia. Tercatat di Bali, Jawa, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Maluku,Timor, dan Irian Jaya serta tersebar juga di Papua New Guinea, Kepulauan Bismarck, dan seluruh Kepulauan Solomon.
Budidaya Bintaro (Cerbera manghas) Hampir seluruh bagian tanaman Bintaro mengandung racun cerberin. Namun di balik racun yang dikandungnya, biji dari pohon ini ternyata dapat diekstrak menjadi minyak yang dapat digunakan sebagai energi alternatif sebagai Bahan Bakar Nabati (biofuel). Ampas hasil proses pengepresan biji Bintaro dapat dibuat briket bahan bakar dan dapatdibuat kompos untuk pupuk tanaman, sehingga dalam pengembangan sumber energi biji Bintaro tidak menghasilkan sampah (zero waste). Adanya kandungan lignoselulosa pada serat buah bintaro berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan papan partikel.Sifat beracun pohon bintaro dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati. Dalam pemanfaatannya sebagai pestisida nabati, bintaro antara lain dapat digunakan untuk pengendalian rayap dan kutu rambut.
Pengolahan Bintaro (Cerbera manghas) menjadi Energi 1. Pengepresan a. pengepresan hidrolik (hydraulic pressing) b. pengepresan berulir (expeller pressing) 2. Pemurnian Minyak a. Tahap netralisasi (penetralan) b. Tahap bleaching (pemucatan warna)
Upaya yang di lakukan dalam Budidaya Bintaro (Cerbera Manghas) Sebagai energi alternatif yang menghasilkan biodiesel yang simultan, di perlukan inovasi teknologi yang dapat memproses buah bintaro dalam skala yang luas yang efektif dan efisien. Jika bintaro dikelola dan dimanfaatkan dengan tepat, meski mengandung racun belum tentu berbahaya bagi manusia. Bintaro (Cerbera manghas) merupakan salah satu jenis tanaman mangrove yang berguna untuk penghijauan, penghias kota, tanaman obat yang potensial, dan bahan baku kerajinan Tanaman ini merupakan tanaman semusim yang secara berkala harus dilakukan penanaman kembali setelah panen. Adanya lahan yang tidak optimal dimanfaatkan untuk kegiatan tanaman pangan dan potensi buah bintaro yang belum termanfaatkan merupakan suatu peluang untuk penambahan pendapatan petani sekaligus penyediaan sumber energi altenatif dari tumbuhan atau bio energi.