DASAR DAN FILOSOFI MANUALTERAPI II Pertemuan 1

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HISTOLOGI FUNGSIONAL KULIT
Advertisements

KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK PELVIC HIP COMPLEX Pertemuan ke
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI
BIOMEKANIK INTRODUKSI Pertemuan ke 1
Identifikasi dan Karakterisasi Sel
STRETCHING LENNY.
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK LUMBAR SPINE
PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI II Pertemuan 2
MANUALTERAPI SHOULDER COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 6
BIOFISIK DALAM FISIOTERAPI
FISIOLOGI NYERI (PAIN) Suzy Rahardja.
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
TES KHUSUS REFLEX TEST Saraf terkait Myotome 1.
Manusia Reproduksi Sel, Jaringan, Pencernaan,& organ Metabolisme
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI I Pertemuan ke 4
TISSUE RESPONS JARINGAN TUBUH STRESSOR FISIKA REAKSI CELL - JARINGAN REAKSI FISIOLOGIS PENGARUH TERAPI.
Disampaikan pd Pelatihan Manual terapi spine,
PALPASI Anatomi Terapan.
HISTOLOGI - FISIOLOGI JAR. SPES.
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
CERVICAL, THORACAL, LUMBOSACRAL
PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI I Peremuan 3
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 10
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX ANATOMI TERAPAN DAN BIOMEKANIK Pertemuan 8
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK KNEE JOINT Pertemuan ke
Oleh: Sugijanto disampaikan pada kuliah reguler MK : Manualterapi 2
DASAR DAN FILOSOFI MANUALTERAPI SPINE
MODULE PRAKTIKUM KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK TEMPOROMANDIBULAR JOINT
INTERVENSI MODALITAS ELEKTROTERAPI PADA CIDERA OLAH RAGA
PENGANTAR FISIOLOGI MANUSIA
ANATOMI TERAPAN, KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK BAHU Pertemuan ke 4
PRAKTIKUM KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK SHOULDER
Oleh: Sugijanto disampaikan pada kuliah responsi MK : Manualterapi 2
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI I Pertemuan ke 3
Oleh: Sugijanto Disampaikan pada: Kuliah responsi Manual terapi II
MODULE DISKUSI- PRAKTIKUM SPINE
Manusia Reproduksi Sel, Jaringan, Pencernaan,& organ Metabolisme
Process Inflammation, pain & Repair Soft Tissue
Proses patologi jaringan
MANUALTERAPI TANGAN – PERGELANGAN INTERVENSI Pertemuan ke 14
CRYOTHERAPY dalam fisioterapi Oleh: Sugijanto
HIGH VOLTAGE PULSED CURRENT
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
KINESIOLOGO DAN BIOMEKANIK TANGAN - PERGELANGAN Pertemuan ke 5
Oleh Sugijanto Disampaikan pada kuliah reguler Manualterapi I
Oleh Lenny Disampaikan pada kuliah reguler Manualterapi I
PRAKTIKUM DAN DISKUSI PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI II Pertemuan 2
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI KNEE JOINT Pertemuan ke 10
Praktikum intervensi MANUALTERAPI PELVIC-HIP COMPLEX Pertemuan ke 6a
DISKUSI DAN PRAKTIKUM RESPONSI INTRODUKSI MANUALTERAPI III Pertemuan 1
MANUALTERAPI SHOULDER COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 6
Disampaikan pd Pelatihan Manual terapi spine,
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 10
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI ANKLE AND FOOT JOINT Pertemuan ke 10
PRAKTIKUM ANATOMI TERAPAN DAN ASSESSMENT MANUALTERAPI TMJ
Disampaikan pada Kuliah Reguler Kinesiologi dan biomekanik
KNEE JOINT ANATOMI TERAPAN.
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
DISKUSI DAN PRAKTIKUM RESPONSI INTRODUKSI MANUALTERAPI II Pertemuan 1
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT
MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT INTERVENSI
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
PERENCANAAN FISIOTERAPI
PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI I Peremuan 2
Disampaikan pada kuliah responsi Kinesiologi dan biomekanik
TES CEPAT TEMPORO MANDIBULAR JOINT: depression & elevation
Luka dan Perawatan luka
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI I Pertemuan ke 4
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
Transcript presentasi:

DASAR DAN FILOSOFI MANUALTERAPI II Pertemuan 1 Oleh: Sugijanto Disampaikan pada: Kuliah reguler Manual terapi

TUJUAN INSTRUKSIONAL Mahasiswa memahami manualterapi dengan cara : Mampu mendefinisikan manualterapi dan neuromusculoskeletalvegetative mechanism Mampu merinci tentang proses asuhan manualterapi anggota gerak bawah Mampu menghubungkan anatomi terapan dalam kajian histologis struktur jaringan spesifik dengan fungsi anggota gerak bawah Mampu menilai tentang proses dan intervensi manualterapi

Pertanyaan studi Jelaskan pengertian manualterapi. Jelaskan proses asuhan manualterapi. Apa yang harus dipelajari dalam anatomi terapan? Jelaskan. Jelaskan tentang struktur jaringan spesifik: kapsuloligamenter, muskulotendinogen, neurologis, diskus intervertebralis, osteogen dan integumen. Jelaskan tentang patologi inflamasi dan proses penyembuhan luka. Jelaskan tentang patologi inaktifitas dan immobilisasi dan komplikasinya pada jaringan spesifik. Jelaskan konsep posisi dan sikap tubuh. Jelaskan konsep gerak tubuh dan anggota

DASAR-DASAR MANUALTERAPI Pengertian: Asuhan kesehatan yang berorientasi pada neuro-musculo-sceletal-vegetative mechanism Musculosceletal: menyangkut alat pemelihara sikap dan pembentuk gerak, termasuk sendi-tulang-otot-jar lunak lain Neuromuscular: meliputi sistem saraf pusat dan perifer Neurovegetative: Reaksi sympathic-parasymphatic system

Patologi anatomi, fisiologi - NMSVM Normal anatomi, fisiologi&fungsi Klien Normal Patologi morphologis Patologi NMSVM Gang NMSVM Patologi anatomi, fisiologi - NMSVM Normal anatomi, fisiologi&fungsi Assessment & diagnose Metoda & ketrampilan Analisis Strategi perencanaan Kemampuan akademis/ilmiah Prosedur intervensi Kemampuan profesional Penilaian hasil instrument

ASUHAN MANUALTERAPI Asuhan manualterapi meliputi: Assessment utk menegakan diagnosis MT: Analisis Struktur jaringan spesifik Analisis Patologi morfologis & fungsi Analisis Gangguan NMSVM Strategic Planning utk menetapkan Analisis akademis diagnosiskasus Rencana target dan tujuan pengelolaan, Menetapkan program intervensi. Pelaksanaan prosedur intervensi meliputi Pemilihan metoda dan teknik yang tepat, Menetapkan dosis intervensi. Reevaluasi untuk Penilaian hasil intervensi Analisis input-proses - output.

DASAR PEMAHAMAN & KETRAMPILAN Pemahaman akademis profesional ttg: Anatomi terapan/Struktur jar spesifik Anatomi-Fisiologi-Kinesiologi-Biomekanik Patologi morphologis - fungsional: Patofisiologi-Patokinesiologi-Patologi fungsional Assessment: Metoda-teknik dan ketrampilan Analisis dan hipotesis data. Intervensi: Metoda-teknik dan ketrampilan profesional Manajemen pelayanan: Pelayanan, pendidikan, penelitian, pemasaran, dll:

PEMAHAMAN ANATOMI TERAPAN Model sendi Fisiologi Aspek sindesmologi Kesatuan kinesiologis Histologis Neuroanatomi-fisiologi

Aspek mekanis sendi Osteokinematic Analisis gerak sendi dilihat dr gerak tulangnya Jenis gerak Bidang gerak & sumbu gerak

Arthrokinematic Roll-slide Analisis gerak dg memandang gerak antar pemukaan sendinya Traction-Compression: tarikan-tekanan tegak lurus permukaan sendi (concave) Penerapan pd spine : Gapping-3 dimensi ekstensi. Translation: dorongan sejajar permukaan sendi Penerapan pd spine : C0-C1 translasi; Th LPAVP Spin: putaran pada sumbu longitudinal.

PEMAHAMAN ANATOMI TERAPAN ANATOMI IN VIVO Pada keadaan hidup. DISCRIPTIVE: penamaan, foaktor-faktor yg berpengaruh. TOPOGRAFIS Lokal; regional; segmental; quadrant; total Posisi jar. thd jaringan lain Arah jaringan dan serabut FUNGSIONAL MEKANISME NMSV

HISTOLOGI - FISIOLOGI JAR. SPES. Komponen dasar dan penunjang Struktur cellular Spesifikasi komponen Fisiologi jaringan spesifik GERAK DAN FUNGSI Gerak cellular - jaringan - organ - sistem - individu - lingkungan Fungsi sbg. Pemelihara sikap dan pembentuk gerak Fungsi lokal, segmental dan total

JARINGAN IKAT Merupakan komponen hampir seluruh jaringan tubuh. T.a. Cells, Collagen, elastin dan matrix Dihasilkan oleh fibroblast Fibroblas menghasilkan collagen dan matrix Kekuatan oleh collagen, kelenturan oleh elastin dan viscositas matrix

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK OSTEOGEN T.a. collagen, osteoblast, osteocyte, osteoclast dan matrix dg komponen pengisi calcium Membentuk tubuh Memelihara posisi/sikap dan membentuk gerak tubuh secara pasif. Melindungi organ tubuh Memproduksi erythrocyte Menyimpan cadangan calcium Bersifat lentur terhadap tekanan axial dan tangensial Kekuatan oleh kandungan calcium, kelenturan oleh collagen

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK CHODRIUM-MENISCUS-DISCUS T.a. collagen, chondroblast, chondrocyte dan matrix dg komponen pengisi utama, GAG’s, proteoglycans, hyalluronic acid. Fungsi sbg: shock absorber, melicinkan gerak (scratch resistant), mengarahkan gerak. Terdapat pada facets dan discus intervertebralis Kelenturan oleh kadar GAGs, kekuatan oleh collagen, pertautan oleh proteoglicans

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK CAPSULOLIGAMENTAIR T.a. tunica fibrosa bag. luar dan membrana sinovialis bag dalam. Ligament mrpk penebalan tunica fibrosa atau berdiri sendiri. Merupakan stabilisator sendi pasif Mengarahkan gerak sendi Memproduksi synovium Terdapat serabut saraf sensosis, capilair T.a. serabut collagen yg sejajar bersilangan, elastin; cell fibroblast, dan matrix dg. komponen utama: GAG’s, air,

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK MUSCULOTENDINOGEN Otot rangka melekat pada tulang/fascia melalui tendon. Otot tipe I (tonic) tipe II phasic. Terbungkus oleh jar ikat. Sbg. Stabilisator aktif dan penggerak sendi. Terdapat serabut saraf motoris dan sensosis, capilair. OTOT TONIK PD ANGGOTA GERAK BAWAH: M. Iliopsoas M. Tensor fascia lata M. Rectus femoris M. Adductors hip M. Hamstrings M. Gastrocnemius M. Piriformis M. Tibialis anterior

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK NEUROGEN: Motoris: A dlm satu motor unit; synaps spinal cord dan cortex motoric Sensoris: Ujung sensor; A, A, A dan C; synapstic spinal; cortex sensoric Vegetatif: sympathhic dan para sympatic Kemungkinan entrapment pd angg. Gerak bawah: M. Piriformis Bursa ischiadica Caput fibulae Tarsal tunnel

DERMATOMES ZONE Daerah kulit (pola tertentu) yg secara dominan disarafi dari segment spinal tertentu.

NERVINAL ZONE Daerah kulit yang secara spesifik disarafi oleh cabang saraf tertentu Menggambarkan pola berbeda Berasal dari cabang saraf perifer

SCLEROTOMES Daerah periost yg secara dominan disarafi dari segment spinal tertentu.

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK DERMATOGEN Bag terluar tubuh sbg isolator, protector, penyangga dan organ sensor. Tersusun sbg epidermis, dermis dan subcutan. Pd subcutan terdpt jar ikat penyangga, lemak sbg isolator, saraf sensoris penerima impulse panas dingin, raba, tekan, maupun nyeri, serta pembuluh darah utk nutrisi Terdapat kelenjar keringat dan lemak. Kelenturan oleh sub cutan collagen & air Radic, jar segmental: Dermatomes, sclerotome dan myotome; saraf perifer: nervinal.

PATHOLOGY INFLAMASI Tissue respons thd injury Regenerasi Jar ikat, Jar otot, Tulang, Jar mitochondria Regenerasi Collagen wound healing Aktualitas patologi Tanda2: Tumor, dolor, calor, rubor, dan fungsiolesa. Penting dlm penentuan metoda dan dosis intervensi Pd spine referred pain luas dan jauh Tanda aktualitas: tumor dolor color fungsiolesa rubor

Tissue damage & haemorrhage WOUND HEALING PROCESS Injury Algogene. Fibrin menutup luka Tissue damage & haemorrhage 20 - 30 menit Inflamasi primer Inflemasi neurogenik Gejala radang Inflamation 24 - 36 jam Proliferasi Produksi Remodeling <3-4 hr;Cell pertahanan & fibroblast <3 mgg; produksi collagen maksimal <3 bl; resorbsi collagen, penyesuaian bentuk semula

INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Collagen adhesion Menimbulkan contracture Bila ada inflamasi jumlah sangat besar shg kontraktur berat Collagen waving + cross links Dpt timbul myofascial pain Dpt jadi fibrosis

INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Jml elastincollagen Collagen waving & abnormal cross links Capsule & Ligament contracture Collagen waving + cross links Seluruh capsule sendi  capsullar pattern. Sebagian capsule sendi  noncapsullar pattern. Pada aging  jumlah elastin menurun Sinovium meningkat nutrisi kurang

INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Muscle tightness & Contracture Otot tonic, (spine ms >>) Jumlah sarcomer menurun pd posisi memendek. Dipilahkan tightness (myofibrile) dg contracted (connective tissue) Muscle weakness & Atrophy Otot phasic Kelemahan & pengecilan. Kekuatan berbading lurus dg besarnya otot. Tonic: tight & contracted Phasic: weak & atrophy

INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Bone osteoporosis Lebih karena menurunnya circulatory, jml fibroblast & osteoblast rendah Pada aging atau immobilisasi Aktifitas osteoclast > osteoblast Karena beban tulang menurun Ditanggulangi dengan aktifitas pembebanan tulang. Pada spine: compression fracture  kyphosis Inflamasi  Circulatory 

INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Circulatory disturbance Aktifitas turun  COP turun, tensi turun, nadi meningkat. Stasis dpt timbul deep vein thrombosis/ thrombophlebitis  hati2 imboli Reflex vasoconsrtiction turun  orthostatic hypotension Hiperaktifitas simphatic: ketegangan abnormal kulit punggung Suhu tubuh menurun

INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Gangguan Neurogenik Penurunan aktifitas neurotransmiter. Ambang rangsang  motoneuron turun  reflex turun, muscle contraction lamban-perlu kalori besar. Ambang rangsang A , A, A menurun  reflex turun, keseimbangan turun Synaps: sleeping neuron Micro circulatory: vegetative Vegetative Nocisensoric

INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Skin atrophy Akibat circulasi kulit turun, reflex dilatasi  turun kulit kering, keriput, pucat, dingin. Sensasi turun  hati2 decubitus. Gangguan respiratory, ginjal, gastrointestinal, psicologis, dll.

POSITION AND POSTURE (sikap) Gabungan posisi sendi2  posture tubuh Posisi tubuh lokal  total Oleh aktifitas sensomotorik Posisi-sikap-gerak  sensomotorik Sikap dipengaruhi: intelegensi, spikologis, sosial, budaya, gender, Gangguan sikap sangat berpengaruh pada struktur jar spine

Gerak mendasar: greak fungsional Gerak lokal  aktifitas otot simultan MOVEMENT Merupakan integrasi sensoric - motoric vegetative menjadi gerak automatic Gerak mendasar: greak fungsional Gerak lokal  aktifitas otot simultan Gerak stabilitas posisi trunk - sendi proksimal Gerak: Strength, Endurance, Speed, accuracy Metabolism ergotrophic

DAFTAR PUSTAKA Frankle and Nordin, Biomechanic, Churchill Livingstone, Eidinburgh, Ed. 4, 1998. Goodman, c.c. and Boissonault, W.G., Pathology, implication for the hpysical therapist, WB Saunders Co, Philadelphia, 1998. Hall, SJ, Basic biomechanic, Mc Graw Hill, Boston, 2003 Kapanji, IA. Physiology of joint Vol I Upper extremity, Churchill Livingstone, Eidinburgh, 1986. Rasch, PJ, Kinesiology, Lea and Febiger, Philadelphia, 1998