TATALAKSANA IMUNISASI DI INDONESIA Soegeng Soegijanto
Progam imunisasi di masa mendatang, dasar yang dianut hasil pertemuan IDAI (2014)
Perlakuan imunisasi bermakna pepatah berikut : Sedia payung sebelum hujan perlu dicermati. Oleh karena itu upaya imunisasi perlu diberikan pada bayi dan anak agar mereka terhindar dari penyakit yang sering ditemukan di masyarakat.
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit yang dikenal 2 macam, yaitu Aktif Pasif Aktif : bila diberikan bahan antigen secara oral atau suntikan yang berdampak munculnya atibody terhadap penyakit sesuai dengan bahan pemicu Pasif : bila diberikan bahan antibody berwujud plasma atau serum, yang disuntikkan secara intra muscular
Bayi begitu lahir dan sehat dapat segera diberikan vaksin polio secara oral dan vaksin hepatitis B, Selanjutnya BCG sebelum berumur 1 bulan, kemudian Hepatitis 2, 1 bulan setelah pertama Pada umur 2 bulan diberikan vaksin DPT dan Polio Kemudian umur 3 bulan diberikan vaksin hepatitis-3
Ketika berumur 4 bulan diberikan vaksin ulang DPT dan polio 2 dan 2 bulan berikutnya Bayi berumur 6 bln disuntikkan DPT 3 & Polio 3, selanjutnya bayi berumur 9 bln diberikan vaksin campak
Vaksin yang diberikan bayi berumur 0 sampai 9 bln merupakan upaya imunisasi dasar Untuk selanjutnya diupayakan vaksin ulang setelah berumur 1.5 tahun
Sesuai dengan perkembangan zaman, muncul temuan : vaksin baru seperti Hib, Pneumococus Pediacel (Hib, IPV,acP, Tetanus, Dipteri) merupakan vaksin aselular pentavalen 100% cairan