CASE 11 WILSON INTERNATIONAL INTERNATIONAL CAPITAL BUDGETING Kelompok 4 Ayu Lismasari K 120810301016 Ngabey Ryvandhi Ikko W. 120810301080 Siti Ainul Wida 120810301096 Aulia Rezy Fany 120810301098 Hudalila Safitri 120810301108
Wilson Internasional adalah jaringan lebih dari 100 hotel mewah yang berada di negara-negara maju yang didirikan oleh George Wilson, mantan perwakilan penjualan Chicago yang sering bepergian ke luar negeri. Sebagai pebisnis internasional, Wilson menemukan bahwa kualitas hotel berbeda dari satu negara ke negara. Ia berhenti dari pekerjaan penjualannya yang sangat sukses dan memulai sebuah bisnis perhotelan di Dublin, Irlandia, sebuah negara yang dikenal dengan industri yang luas. Wilson berpikir bahwa pebisnis membutuhkan lebih banyak pilihan hotel di Dublin, khusunya dengan harga pasar yang lebih tinggi. The Wilson of Dublin begitu cepat meraih kesuksesan dengan bisnis pariwisata dan dengan bantuan dari kapitalis ventura, George mampu memperluas konsep hotelnya di 20 negara.
Wilson selalu mencari peluang lebih banyak untuk mendirikan hotel di negara berkembang di Eropa dan Asia. George dan rekan-rekannya merasa bahwa masalah yang ditemukan di negara-negara kurang berkembang menunjukkan terlalu banyak risiko untuk perusahaannya, dengan demikian mereka menghindari sebagian besar negara di dunia. Negara-negara di mana Wilson beroperasi dianggap memiliki politik yang stabil dan menunjukkan sedikit risiko politik, maka keputusan investasi biasanya dibuat atas dasar proyeksi pendapatan dengan menggunakan pendekatan nilai sekarang bersih. Biaya modal perusahaan digunakan sebagai sarana untuk diskon arus kas yang diharapkan. Jika nilai sekarang bersih (NPV) dari investasi di atas nol, hotel dibangun. Pendekatan ini telah bekerja baik untuk perusahaan selama bertahun-tahun.
Dengan kemungkinan adanya kejenuhan pasar yang muncul, George sedang mempertimbangkan kesempatan untuk memperluas ke pasar lain. Dia telah didekati oleh perwakilan perdagangan St Charles, sebuah pulau yang kecil dan cukup industri di Karibia, yang mengusulkan bahwa Wilson Internasional membangun sebuah hotel bisnis di ibukota, Dominic. Perwakilan perdagangan telah meyakinkan George bahwa hotel tambahan diperlukan di ibukota karena industrialisasi di negara berkembang. St Charles selalu menikmati wisata cepat perdagangan, dan sekarang negaranya sedang mendiversifikasi perekonomiannya ke manufaktur ringan.
Perusahaan-perusahaan multinasional dari Amerika Serikat dan Eropa telah mendirikan operasi layanan pelanggan di St Charles dan sejumlah produsen pakaian telah memulai operasi di situ juga. Perwakilan Perdagangan memberitahu George bahwa manajer dari perusahaan-perusahaan ini sering mengunjungi St Charles, dan mereka butuh hotel yang lebih mewah untuk menginap. Hotel ini pasti akan menguntungkan, alasan perwakilan perdagangan.
Kas yang diharapkan tahunan investasi US$ 750.000 Analis keuangan bagi perusahaan telah menunjukkan laporan yang mengindikasikan bahwa, dengan menggunakan model keuangan sekarang, sebuah hotel kecil akan menjadi investasi yang baik. Data dimasukkan dalam bentuk yang dapat dilihat di bawah ini. Wilson International - St Charles Operasi Awal Analisis Keuangan Kas yang diharapkan tahunan investasi US$ 750.000 Perkiraan umur dari investasi 25 years Biaya Modal Wilson International 12% Investasi US$ 5.000.000
Beberapa analis Wilson berpendapat, bagaimanapun, faktor diskonto yang lebih tinggi daripada biaya modal harus digunakan. Diusulkan oleh beberapa bahwa faktor diskonto yang lebih tepat akan menjadi 15 persen, karena risiko yang lebih tinggi terkait dengan lingkungan investasi
George tidak yakin tentang investasi yang diusulkan George tidak yakin tentang investasi yang diusulkan. Selain ia memandang perlu bagi perusahaan untuk mencari pasar baru, ia juga terganggu oleh laporan yang telah ia baca tentang peningkatan kerusuhan sosial di St Charles. Meskipun George dan rekan-rekannya tidak menganggap St Charles sebagai negara yang berisiko, mereka khawatir tentang peningkatan kejahatan jalanan dan kerusuhan sosial yang terjadi baru – baru ini. Hal ini telah dilaporkan bahwa warga terpaksa melakukan violent street protest, untuk mengekspresikan ketidaksenangan mereka terhadap peningkatan harga barang – barang konsumsi. Mata uang St Charles, dolar Karibia, telah terdevaluasi terhadap sebagian besar mata uang di negara lain, akibatnya, terjadi peningkatan harga barang import. Di lain sisi, St Charies tidak memiliki mata uang atau pembatasan investasi asing langsung, dan memungkinkan untuk repatriasi penuh keuntungan perusahaan. Beberapa tahun terakhir, pemerintah telah berusaha untuk mempromosikan St. Charles sebagai lokasi menarik untuk investasi asing.
Dengan menurunnya peluang di lingkungan yang lebih stabil, George harus mempertimbangkan kelayakan dari kesempatan ini, dan perubahan yang diperlukan dari arah strategis sangat berarti untuk Wilson International
STUDI KASUS Informasi tambahan apa yang mungkin berguna untuk dipertimbangkan sebelum membuat keputusan investasi ini? Informasi tambahan yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk berinvestasi di St Charles adalah Kondisi Negara : Politik dan Kestabilan Ekonomi Melihat apakah wisatawan itu bepergian ke St Charles untuk urusan bisnis atau berwisata Karakter wisatawan. Beberapa orang mungkin menginginkan fasilitas mewah tetapi beberapa yang lain tidak
Dapatkah perusahaan internasional menghindari semua risiko politik Dapatkah perusahaan internasional menghindari semua risiko politik? Jelaskan Risiko politik adalah kemungkinan bahwa pemerintah atau masyarakat akan mengalami perubahan politik yang berpengaruh negatif terhadap kegiatan usaha. Ada beberapa bentuk dari risiko politik: konflik dan kekerasan terorisme dan penculikan perubahan kebijakan
Menurut kelompok kami, perusahaan tidak bisa menghindari risiko politik, tetapi risiko politik itu bisa dikelola. Seperti pada contoh kasus, apabila Wilson International berinvestasi di St Charles, maka mereka akan mengalami suatu risiko politik yang tidak terduga seperti adanya kekerasan jalanan yang merajalela karena harga barang yang meningkat dan akhirnya akan berdampak pada berkurangnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke St.Charles. Wilson Internasional tidak bisa menghindar dari kerusuhan itu. Proses manajemen risiko politik dimulai dengan identifikasi risiko, kemudian pengukuran risiko, mitigasi risiko dan akhirnya secara menyeluruh dilakukan pengendalian risiko http://stabilitas.co.id/home/detail/digelitik-risiko-politik http://www.forbes.com/sites/steveculp/2012/08/27/political-risk- cant-be-avoided-but-it-can-be-managed/
Apakah Anda akan merekomendasikan Wilson International untuk membangun hotel di St Charles? Apakah ada alternatif lain untuk dipertimbangkan selain membangun hotel atau tinggal di luar negeri? Jelaskan!
Kami tidak menyaranan Wilson International untuk membangun hotel di St Charles meskipun berdasarkan analisis keuangan memungkinkan Wilson International untuk berinvestasi di St Charles. Hal ini karena keadaan politik yang sedang memburuk dan perekonomian yang tidak stabil di St Charles. Dalam berinvestasi, investor harus mempertimbangkan banyak sisi, bukan hanya dari analisis keuangan saja. Kerusuhan yang terjadi di St Charles dapat menghambat jalannya bisnis Wilson International. Setelah Pemerintah St.Charles memperbaiki kebijakan politik atau kebijakan perekonomian yang terjadi di wilayahnya, Wilson International dapat berinvestasi di sana. Akibat ketidakstabilan dari politik dan ekonomi akan menyebabkan perusahaan multinasional yang ada di Amerika juga tidak mau berinvestasi disana dan ini juga signal buruk bagi Wilson Internasional jika berinvestasi disana. Keadaan yang sedimikan rupa menyebabkan tidak adanya wisatawan yang akan berkunjung ke St.Charles
Alternatif Usaha: Jika Wilson Internasional akan membuka bisnis baru selain perhotelan di St.Charles itu juga bisa membangun bisnis baru yakni fashion, tetapi juga harus memperhitungkan NPV atau melihat dari analisis keuangannya juga Mencoba bekerja sama dengan pengusaha lokal di St.Charles dengan membuka industri manufaktur ringan yang resikonya lebih kecil, misalnya, Bisnis makanan Membangun hotel di negara lain yang kestabilan politik dan ekonominya lebih terjaga misalnya saja membangun hotel di Wilayah Kep.Hawaii
THANK YOU