PEMACAHAN MASALAH DAN BERFIKIR KREATIF Di Susun Oleh: HERYANTO(11212004) BAHRUN MUHIT T(11212006) M IRWAN HARDI(

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FILSAFAT IPTEK BAB 9 LOGIKA
Advertisements

DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
Penalaran, Asumsi, Konteks dan Peta Berpikir
Metode Berpikir Ilmiah
BAHASA DAN KAIDAH BERPIKIR
MITOS, PENALARAN, DAN PENGETAHUAN SEBAGAI PANGKAL KELAHIRAN SAINS
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Tugas Bahasa Indonesia
Pada Masa ini anak sangat aktif
Pembentukan Konsep, Logika & Pengambilan Keputusan
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial
Pokok Bahasan 8 BERPIKIR
Materi 14 Penelitian Ilmiah dan Non Ilmiah
Metode Penelitian Hakekat Penalaran
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
PENALARAN Hartanto, S.I.P, M.A..
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
METODOLOGI PENELITIAN
BERPIKIR / THINKING. DEFINISI  Pengaturan atau manipulasi informasi dari lingkungan dan simbol-simbol yang sudah ada di dalam memori. (simbol-simbol.
BAB XI KEPUTUSAN Pertemuan 11
Indra | Sulastri.  Teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
METODOLOGI PENELITIAN
HAKIKAT MENULIS.
Mengembangkan Pengetahuan
PENGETAHUAN Knowledge
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
BAHAN 5 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Keterampilan Menjelaskan
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN.
PEMBAGIAN & PENGGOLONGAN LOGIKA
Topik IX : PROPOSISI 1. Pengertian
BERFIKIR Tujuan Pembelajaran : Memahami elemen Kognisi
Bab 3 KONSEP.
BERPIKIR Para ahli mendefinisikan berpikir sebagai suatu proses mental yang bertujuan memecahkan masalah, Menurut solso (1988) menyatakan bahwa berpikir.
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGAANYA
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Oleh: KUNTJOJO UNP Kediri
Veny Hidayat, M.Psi., Psikolog
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
KONSEP PEMIKIRAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
KONSEP (PENGERTIAN DAN PERKATAAN)
Pengertian Klasifikasi
5.
KETERAMPILAN menjelaskan dalam bk
PEMBAGIAN & PENGGOLONGAN LOGIKA
Hubungan Etika dan Ilmu
LOGIKA.
MEMORI DAN PROSES BERPIKIR
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
DASAR-DASAR LOGIKA Drs. Muhammad YGG Seran, M.Si
BERPIKIR COMMEN SENSE VERSUS BERPIKIR ILMIAH
THINKING AND LANGUAGE Ardelia Christa Sari Dwi Agung S.
Sarana Berfikir ilmiah
AKU INGIN SUKSES BERPIKIR ILMIAH.
DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
Sarana Ilmiah Dian Rahmawati F
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Pokok Bahasan 8 BERPIKIR
BAHAN 5 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Oleh: KUNTJOJO UNP Kediri
Penalaran dalam Penulisan Ilmiah
PERKEMBANGAN PENALARAN DAN FISIK MANUSIA
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN KERANGKA PEMIKIRAN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KONSEP BERPIKIR DAN BERBAHASA
METODE RISET (Research Method)
TUGAS FILSAFAT ILMU 1 APA ILMU ITU? 2 Cabang-cabang Filsafat 3 Pokok Permasalahan yang dikaji Filasafat: 1.Apa yang disebut benar dan apa yang disebut.
Transcript presentasi:

PEMACAHAN MASALAH DAN BERFIKIR KREATIF Di Susun Oleh: HERYANTO( ) BAHRUN MUHIT T( ) M IRWAN HARDI(

PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF Pengertian Berpikir Secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara mental atau secarakognitif. Secara lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan dalam long term memory. Jadi, berpikir adalah sebuah representasi simbol dari beberapa peristiwa atau item (Khodijah, 2006:117). Sedangkan menurut Drever (Walgito, 1997) berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. Solso (1998) dalam Khodijah, (2006:117) berpikir adalah sebuah proses dimana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang kompleks atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi, logika, imajinasi, dan pemecahan masalah.

Macam – macam Berpikir Ada berbagai macam proses berpikir yang dimiliki manusia antara lain : 1. Berpikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari-hari dari pengaruh alam sekelilingnya, misalnya penalaran tentang panasnya api yang dapat membakar jika dikenakan kayu pasti kayu tersebut akan terbakar. 2. Berpikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan cermat, misalnya Ada dua hal yang bertentangan penuh tentunya tidak dapat bersatu pada saat sama dalam satu kesatuan, seperti air dan minyak. 3. Berpikir autistik: contoh berpikir autistik antara lain adalah mengkhayal, fantasi atau wishful thinking. Dengan berpikir autistik seseorang melarikan diri dari kenyataan, dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis. 4. Berpikir realistik: berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata, biasanya disebut dengan nalar (reasoning).

Cara Berpikir Dalam berpikir orang mengolah, mengorganisasikan bagian-bagian dari pengetahuannya, sehingga pengalaman-pengalaman dan pengetahuan yang tidak teratur menjadi tersusun merupakan kebulatan-kebulatan yang dapat dikuasai dan dipahami. Dalam hal ini cara berpikir dibagi menjadi beberapa cara : 1. Berpikir Induktif 2. Berpikir Deduktif 3. Berpikir Analogis

Proses Berpikir Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada empat langkah, yaitu : a. Pembentukan Pengertian Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui tiga tingkatan, sebagai berikut :  Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah obyek yang sejenis. Obyek tersebut kita perhatikan unsur - unsurnya satu demi satu. Misalnya kita ambil manusia dari berbagai bangsa lalu kita analisa ciri-cirinya, contohnya manusia Indonesia, ciri – cirinya adalah makhluk hidup, berbudi, berkulit sawo matang, berambut hitam, dan untuk manusia Eropa, ciri-cirinya: mahluk hidup, berbudi, berkulit putih, berambut pirang atau putih, bermata biru terbuka.  Membanding-bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri – ciri mana yang sama, mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada mana yang hakiki dan mana yang tidak hakiki.  Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap ciri-ciri yang hakiki. Pada contoh di atas ciri - ciri yang hakiki itu ialah: Makhluk hidup yang berbudi.

b. Pembentukan Pendapat Yaitu menggabungkan atau memisah beberapa pengertian menjadi suatu tanda yang khas dari masalah itu. Pendapat dibedakan menjadi tiga macam :  Pendapat Afirmatif (positif), yaitu pendapat yang secara tegas menyatakan sesuatu, misalnya si Fani itu rajin, si Tari itu pandai, dsb.  Pendapat Negatif, yaitu pendapat yang secara tegas menerangkan tidak adanya da sesuatu hal, misalnya si Ihsan tidak marah, si Roni tidak bodoh, dsb.  Pendapat Modalitas (kebarangkalian), yaitu pendapat yang menerangkan kemungkinan-kemungkinan sesuatu sifat pada suatu hal, misalnya hari ini mungkin hujan, si Lisna mungkin tidak datang, dsb.

C. Pembentukan Keputusan Yaitu menggabung-gabungkan pendapat tersebut. Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat- pendapat yang telah ada. Ada tiga macam keputusan, yaitu: 1) Keputusan dari pengalaman-pengalaman, misalnya: kemarin Roni duduk dikursi yang panjang dimuka ruangan kelas dsb. 2) Keputusan dari tanggapan-tanggapan, misalnya: Kucing kami menggigit seorang Paman pentol, dsb. 3) Keputusan dari pengertian-pengertian, misalnya: berdusta adalah tidak baik, bunga itu indah, dsb. D. Pembentukan kesimpulan, yaitu menarik keputusan dari keputusan- keputusan yang lain