LEUKOSIT Disusun oleh : Tita Izatul Mubarokah (20/XI MIA 1)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DARAH Sebagai alat transportasi dalam tubuh manusia.
Advertisements

26 Maret 2010Struktur Hewan/Any Aryani/Bio1. 26 Maret 2010Struktur Hewan/Any Aryani/Bio2 PLASMA DARAH BENDA DARAH SEDOT DARAH MASUKKAN KE DALAM TABUNG.
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
DARAH PERIFER, SUM-SUM TULANG DAN HEMATOPOIESIS
The Composition of Blood
Peredaran darah manusia
Radang Burhannudin Ichsan.
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
Virtue.Ivana.Stella.William XIAI
SISTEM PEREDARAN DARAH
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh
Respon Imun Nonspesifik
BAB 11 Sistem Imun.
Leukosit.
DARAH drg.Fidya, MSi.
Sistem Pertahanan Tubuh
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
JARINGAN IKAT Kelompok 1 : Anggraini Dwi I (02)
Kelompok 2 Dwi Pradina Budiarti Ira Prabawati Nurotuljanah.
Sistem Kekebalan Tubuh
Jumlahnya sekitar 4,5 – 5,5 juta sel per mm3
Sistem Peredaran Darah
BIOKIMIA DARAH Lilis Hadiyati, S.Si..
Leukosit Oleh : sukarniwati.
TUGAS BIOLOGI DASAR MANUSIA ELMA SURYANI PANE NIM :151362
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
Oleh : Aisyah Rahadi Safitri Fatima Salsabila Dhata Wirinda Shafira
RESPON IMUN ALAMI (NON SPESIFIK)
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
Kelompok 1 Herynda Cempaka Sari Sutina
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL. PERTEMUAN 3
Assalamualaikum wr.wb.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Dosen:IKA PUTRI R.,M.Biomed
2 Cisauk Junior high School
BIOLOGI DASAR MANUSIA “IMUNOLOGI DAN SISTIM LIMFATIK”
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
SISTEM PEREDARAN DARAH
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
SISTEM IMUNOLOGI BY. MAIYANTI.
BAHAN AJAR BIOLOGI Kelas XI Semester I
A.Pengertian Sistem Limfatik Manusia .
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
DARAH DAN PEMBULUH DARAH
pembuluh darah & limfatik
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
Imunologi Oleh: Irene Katrin 1A AKBID ALIFAH PADANG.
Sistem Perdaran Darah.
Materi Ajar Sistem Kekebalan
SISTEM KARDIOVASKULER Anatomi dan Fisiologi Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh
Rangkuman Praktikum Hematologi
BAB 11 Sistem Imun.
Nama Kelompok : Athena Joanne Tarigan ( XI A7 / 05 )
SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIA
DARAH.
SISTEM PEREDARAN DARAH Akademi Famasi Tolitoli
SEL DARAH.
Respon Imun Non Spesifik (Respon Imun Innate)
BAB 10 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Sistem Kekebalan Pada Manusia.
Organ Limfoid & Sel-sel Imun yang berperan
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
HEMATOLOGI SUKARNI. CAPAIAN PEMBELAJARAN Mampu Memahami: Sel darah putih (leukosit), eosinofil, basofil, leukopenia dan leukemia Sifat pertahanan netrofil.
Leukosit. Darah Terdiri dari : – Plasma – Sel darah Eritrosit Leukosit trombosit.
BAB 4 SISTEM PEREDARAN DARAH By : Anna Laura Silaban, S.Si.
KELOMPOK 3 DOSEN PEMBIMBING SISTEM IMUN NON SPESIFIK DAN PERADANGAN TUGAS IMUNOBIOLOGI SUWARNY, S.Si, M.Si.
Transcript presentasi:

LEUKOSIT Disusun oleh : Tita Izatul Mubarokah (20/XI MIA 1) Muhammad Fahriza (27/XI MIA 1) Muhammad Hanif Muflih (28/XI MIA 1)

CIRI-CIRI Jumlah leukosit lebih sedikit daripada eritrosit  perbandingan 1 : 700 Pada laki – laki dan perempuan dewasa  setiap mm3 darah terdapat ± 4500 – 10000 butir Tidak berwarna Dapat bergerak bebas secara amuboid Dapat menembus dinding kapiler  diapedesis Bentuk bervariasi

CIRI-CIRI Ukuran lebih besar dari eritrosit  10 nm – 25 nm Satu inti sel  bentuk tidak tetap Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal Leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang

Dibedakan menjadi : Granulosit Agranulosit Basofil Limfosit Eosinofil Monosit Neutrofil

PERBEDAAN Agranulosit Granulosit Plasmanya tidak bergranula Dihasilkan oleh jaringan – jaringan limfoid Cairan sel jernih tapi memiliki satu inti besar Plasmanya bergranula Dihasilkan sum – sum tulang merah Pada cairan sel terdapat butiran – butiran yang menyerap zat warna tertentu Inti sel berlekuk - lekuk

Basofil Setiap mm3 darah mengandung 20 – 50 butir Plasma bersifat basa dan terdapat bintik – bintik biru yang mengandung histamin Bersifat fagosit Gerak lambat Inti berbentuk seperti huruf S Berperan dalam reaksi alergi  dengan membentuk sel mast Bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi dan antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan peradangan.

Neutrofil Setiap mm3 darah mengandung 3000 – 7000 butir Plasma bersifat netral dan terdapat bintik – bintik Bersifat fagosit dan amuboid Bentuk inti beraneka ragam Aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah

Eosinofil Setiap mm3 darah mengandung 100 – 400 butir Plasma bersifat asam dan terdapat bintik – bintik biru Bersifat fagosit Bergerak lambat Jumlah meningkat pada keadaan alergi Inti terdiri dari dua belahan Eosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit

Limfosit Setiap mm3 darah mengandung 1500 – 3000 butir Dapat bergerak bebas dan membentuk zat antibodi Mengandung sedikit cairan sel Mempunyai sifat amuboid  sehingga dapat keluar dari pembuluh darah Inti satu Dibentuk di kelenjar limfa dan sumsum tulang Dibagi enjadi limfosit besar dan kecil

Limfosit Darah mempunyai tiga jenis limfosit: Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya. (Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, tapi setelah adanya serangan, beberapa sel B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem 'memori'.) Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) serta penting untuk menahan bakteri intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi virus. Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.

Monosit Setiap mm3 darah mengandung 100 – 700 butir Dapat bergerak cepat Mengandung banyak cairan sel Bersifat fagosit Dapat membesar dan berkembang  menjadi makrofag Makrofag  sel fagositik terbesar dan berumur panjang Inti bulat panjang Memberikan potongan patogen kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan dibunuh

Dibentuk dalam sumsum tulang merah, limpa, kelenjar limpa, jaringan retikuloendotilum Tugas utama : Memakan kuman penyakit dan benda – benda asing (seperti bakteri yang ada dalam tubuh) sehingga leukosit dikenal sebagai fagosit Pembentukan antibodi di dalam tubuh Leukosit , khususnya limfosit  dapat melemahkan bakteri / zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh

Jumlah leukosit  bisa naik bisa turun Kadang, leukosit juga sebagai pengangkut lemak  sehingga leukosit lebih banyak terdapat di pembuluh kil/ pembuluh limfa Jumlah leukosit  bisa naik bisa turun Faktor penyebab naik turunnya leukosit  karena infeksi kuman penyakit

Granulasit & Monosit Granulosit dan monosit  fagosit  memakan bakteri – bakteri hidup yang masuk ke peredaran darah Kekuatan gerakan amuboid  dapat bergerak bebas di dalam mengitari seluruh bagian tubuh  sehingga dapat : Mengepung daerah yang terkena infeksi Menangkap kuman – kuman penyakit hidup Menyingkirkan bahan – bahan lain seperti kotoran

Granulosit  mempunyai enzim yang dapat memecah, menghancurkan, membuang protein yang memungkinkan merusak jaringan hidup Sehingga, jaringan yang rusak / terluka  dapat dibuang dan memungkinkan untuk penyembuhan Hasil kerja fagositik leukosit  peradangan dapat dihentikan sama sekali Bila kegiatan leukosit tidak berhasil dengan baik  dapat terbentuk nanah (gabungan leukosit yang mati, kuman, sel – sel tubuh, cairan tubuh)

Umur leukosit dalam sistem peredaran darah adalah 12 - 13 hari. Neutrofil dan monosit melindungi tubuh  dengan cara melakukan endositosis terhadap partikel asing yang masuk ke dalam tubuh Umur leukosit dalam sistem peredaran darah adalah 12 - 13 hari. Dari kehidupan fetus hingga bayi dilahirkan,pembentukan sel darah berlangsung dalam 3 tahap yaitu : Pembentukan di saccus vitellinus Pembentukan di hati,kalenjar limfe dan limpa Pembentukan di sumsum tulang

Pembentukan Leukosit Pembentukan sel darah mulai terjadi pada sumsum tulang setelah minggu ke-20 atau bulan ke 5 masa embrionik.(Masa awal janin sel atau sel paling muda) Dengan bertambahnya usia janin,produksi sel darah semakin banyak terjadi pada sumsum tulang dan peranan hati dan limfa semakin berkurang. Sesudah lahir,semua sel darah dibuat pada sumsum tulang,kecuali limfosit yang juga dibentuk di kalenjar limfe,thymus,dan lien.

Pembentukan Leukosit Pada orang dewasa,pembentukan sel darah diluar sumsum tulang (extramedullary hemopoiesis) masih dapat terjadi bila sumsum tulang mengalami kerusakan atau mengalami fibrosis. Sampai dengan usia 5 tahun,pada dasarnya semua tulang dapat menjadi tempat pembentukan sel darah.Tetapi sum-sum tulang dari tulang panjang,kecuali bagian proksimal humerus dan tibia,tidak lagi membentuk sel darah setelah usia mencapai 20 tahun.

Proses fagositosis pada leukosit (a) limfosit (b) monosit (c) eosinofil (d) basofil Proses fagositosis pada leukosit (e) neutrofil

TERIMAKASIH

Reka : perbedaan limfosit besar dan kecil Diandra : apa yang dimaksud granula ? Kirana : proses pembentukan nanah