BETON
Nama Kelompok Bima Aldiha Ramadhan 105060104111003 Galih Windu Pragasi 105060107111031
BETON 1. PENDAHULUAN Beton adalah campuran antara semen, air dan kerikil serta bahan tambahan (pozzolana, fly ash dan silica fume) yang mengeras menyerupai batu. Beton adalah salah 1 bahan bangunan yang paling banyak pemakaiannya di seluruh dunia selain baja dan kayu. Beton digunakan di hampir semua tempat. Di atas tanah seperti gedung dan jembatan; di bwh tanah seperti pondasi dan terowongan; di dasar laut seperti pipa minyak dan anjungan lepas pantai ; di atas air seperti kapal2 ferosemen dan bahkan saat ini sedang dikaji pembuatan beton di bulan (lunar concrete).
Hal ini karena mudahnya memperoleh bahan penyusun beton dan kesederhanaan pembuatan struktur beton. Beton dapat dibuat dengan berbagai macam mutu. Perbedaan mutu beton ini biasanya ditunjukkan oleh perbedaan pada kuat tekannya. Faktor2 yang mempengaruhi mutu beton meliputi perbandingan semen/air, jenis semen yang digunakan, ada atau tidaknya bahan + , agregat yang digunakan, kelembapan dan suhu pengeringan, umur beton maturitas dan kecepatan pembebanan.
Sifat Beton Beton mempunyai sifat yang keras (hard concrete), beton mempunyai kuat tekan yang tinggi tetapi kuat tariknya rendah dah memiliki sifat getas dan menurut kuat tekannya beton dibagi menjadi beberapa jenis: Jenis Beton Kuat Tekan Beton sederhana Beton normal Beton prategang Beton kuat tekan tinggi Beton kuat tekan sangat tinggi Sampai 10 Mpa 10-20 Mpa 20-40 Mpa 40-80 Mpa Di atas 80 Mpa
Proses Pembuatan Beton Penakaran (penimbangan) bahan penyusun beton Pengadukan beton (mixing) Pengangkutan beton (tranporting) Pengecoran (penuangan adukan beton) Pemadatan beton (compacting) Perawatan (curing)
2. MATERIL-MATERIAL PEMBENTUK BETON 1. Semen Semen merupakan bahan hidrolis yang dapat bereaksi secara kimia dengan air, disebut hidrasi, sehingga membentuk batu padat. Pada umumnya, semen untuk bahan bangunan adalah tipe semen Portland (karena menyerupai batu Portland di Inggris Selatan). Semen ini dibuat dengan cara menghaluskan silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis dan dicampur bahan gips. 2. Agregat Agregat adalah matrial granular, misalnya kerikil, batu pecah (agregat kasar), pasir (agregat halus ) dan kerak tungku besi yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk beton semen hidrolik atau adukan. Beberapa jenis agregat: Agregat halus diameter 0-5 mm. Agregat kasar diameter > 5 mm, biasanya berukuran diantara 5 hingga 40 mm.
3. Air Proporsi air yg sedikit akan memberikan kekuatan yang tinggi pada beton,Tapi kelemasan beton atau daya kerjanya akan berkurang. Sedangkan proporsi air yg agak besar akan memberikan kemudahan pada waktu pelaksanaan pengecoran, tetap kekuatan hancur beton jd rendah. Sebagai contoh, adukan beton dng perbandingan berat 1:2:3 kira2 akan membutuhkan 330 kg/kubik semen dan dicampur 160 kg air. Perlu diketahui bahwa air untuk campuran beton harus tidak mengandung minyak, larutan asam, garam alkali, material organik maupun bahan2 lain yang dapat mengurangi kekuatan beton.
Adapun penggunaan beton mutu tinggi utk pondasi, kolom, dinding geser, slab ataupun elemen pracetak, prategang (beton yg tegangan internal dpt mengimbangi tegangan eksternal). Keuntungan struktur beton: tahan api, rigiditas tinggi, biaya pemeliharaan rendah dan penyediaan material mudah. Kerugian kekuatan tarik rendah sehingga mudah retak, memerlukan biaya utk bekisting, perancah (untuk beton cor di tempat) yang tidak sedikit jumlahnya dan tergantung waktu rangkak dan susut.
3. PENGAPLIKASIAN BETON DALAM BANGUNAN Beton dapat digunakan di hampir semua bangunan, mulai dari rumah tinggal hingga bangunan yang sangat tinggi sekali pun. Karena sifatnya yang kuat, fleksibel dan tahan api. Berikut contoh beton dan pengaplikasiannya dalam bangunan:
BAHAN Uji Tekan Uji Slump Interpretasi Hasil Pengujian Beton
SIFAT-SIFAT CAMPURAN BETON Campuran beton dikatakan mempunyai sifat yang baik bila memenuhi persyaratan utama campuran yaitu mempunyai kemampuan kemudahan pengerjaan / Workability
KEMUDAHAN PENGERJAAN Kemampuan untuk mudah dipadatkan (compactibility) Kemampuan untuk mudah di alirkan (mobility) Kemampuan untuk tetap dapat bertahan seragam (stability) : tidak terjadi segregasi dan bleeding
PENGUJIAN PEMADATAN Metode Pengujian dikembangkan oleh Glanville dari Inggris tahun 1947 Untuk mendapatkan derajat kepadatan suatu pekerjaan Brrat beton yang disetengah padat dibandingkan berat beton setelah dipadatkan pada volume yang sama. NIlai Rasion tersebut disebut FAKTOR PEMADATAN, nilainya selalu < 1. Kemudahan pengerjaan berkurang jika faktor pemadatan naik
SLUMP TEST Dikembangkan oleh Chppmant dari AS tahun 1913 Metode paling murah dan mudah mengukur kekkentalan campuran Alat Uji berbentuk kerucut terpancung dengan diameter atas 10 cm atau 4 “ diameter bawah 20 cm atau 8 “ dan tinggi 30 cm atau 12 “ Nilai slump diperoleh dari selsih antara tinggi alat uji dengan penurunan kerucut benda uji. Semakin besar penurunan, semakin besar nilai slump
SLUMP TEST slump 12” 1 2 3 4 Layer 1: Fill 1/3 full. 25 stokes 1 2 3 4 12” slump Layer 1: Fill 1/3 full. 25 stokes Layer 2: Fill 2/3 full. 25 stokes Layer 3: Fill full. 25 stokes Lift cone and measure slump (typically 2-6 in.)
SLUMP TEST DAN UJI FAKTOR PEMADATAN Terdapat korelasio antara slump test dan faktor pemadatan
SIFAT DAPAT BERTAHAN STABIL Definisi : tidak terjadi perubahan terhadap keseragaman campuran aakibat terjadinya pemisahanbutirna agregat dengan pasta semen selama proses pengangkutan, pengecoran dan pemadatan. Bila terjadi pemisahan dikatakan bahwa campuran tersebut tidak stabil Fenomena beton tidak stabil adalah SEGREGASI dan BLEEDING
SEGREGASI Beton dapat dianggap sebagai suatu massa dimana agregat kasar mengambang diatas kompenen agregat halus dan pasta semen, sehingga terjadi pemisahan antara angegat halus, agergat kasar dan pasta. Pemisahan tersebut terjasi jika daya kohesi adukan tidak mampu menahan butiran agregat untuk tidak mengambang Jika kandungan air banyak, akan mudah dikerjakan, tetapi rentan segregasi. Diatasi dengan mengurangi ukuran butir agregat, mengubah gradasi agregat dan additive
BLEEDING Definisi : Pemisahan air dari campuran beton TErjadi setelah pengecoran beton pada cetakan atau bekisting Terjadi jika kadar semen terlalu kecil, banyak air yang tidak habis bereaksi dan menuju ke permukaan. Terjadi juga jika adukan semen terlalu kental. Beton dengan kualitas rendah pada permukaan beton Kadar air harus dikurangi
SIFAT BETON SETELAH MENGERAS Sifat beton segar hanya mempunyai arti yang penting / diperhatikan dalam waktu yang relatif singkat. Stelah beton mengaras, sifat paling penting adalah KEKUATAN Kekuatan beton diuji dengan cara menghitung berapa beban maksimum yang dapat dipikul oleh suatu penampang beton. Benda uji berbentuk kubus atau silinder Benda uji harus direndam sampai dengan sebelum pengujian
PARAMETER Kuat Tekan Kuat Tarik Belah Kuat Lentur Rangkak Susut
UJI TEKAN Benda uji bisa berupa kubus 15 x 15 x 15 cm atau 20 x 20 x 20 cm atau silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cn
PEMBUATAN BENDA UJI
BENDA UJI
UJI TEKAN
UJI TEKAN
UJI TEKAN
KUAT TARIK BELAH Untuk gedung biasanya yang diperhitungkanhanya kekuatan tekan Berguna untuk beton bagi jalan dan landasan pesawat terbang
UJI TARIK BELAH P Concrete Cylinder Poisson’s Effect
KUAT LENTUR P fr unreinforced concrete beam Mmax = P/2*a
RANGKAK Jika tegangan dipertahankan tetap Akan terjadi pertambahan regangan Regangan tersebut merupakan fungsi dari waktu Disebut CREEP atau RANGKAK
SUSUT Berkurangnya volume akibat keluarnya air pada beton Disebut SUSUT / SRINKAGE
Curing/Perawatan Beton Tujuan pelaksanaan curing/perawatan beton adalah : Memastikan reaksi hidrasi senyawa semen termasuk bahan tambahan atau pengganti supaya dapat berlangsung secara optimal sehingga mutu beton yang diharapkan dapat tercapai, dan menjaga supaya tidak terjadi susut yang berlebihan pada beton akibat kehilangan kelembaban yang terlalu cepat atau tidak seragam, sehingga dapat menyebabkan retak
TERIMA KASIH Wassalamualaikum Wr.Wb