Pertemuan 1 Psikodiagnostika Sebagai Alat Bantu Memahami Manusia Oleh : Winanti Siwi Respati wien\pengantar Psikodiagnostika
wien\pengantar Psikodiagnostika “Psychodiagnostics is the attempt to assess personal characteristics through the observation of the external features, as in physiognomy, craniology, graphology, study of voices, gait, etc” (James Drever, “A Dictionary of Psychology”). wien\pengantar Psikodiagnostika
wien\pengantar Psikodiagnostika Artinya : Identik dg “Personality Assessment” Merupakan suatu Diagnosa Psikis. Memerlukan media bantu, a.l : Observasi / pengamatan Interview / wawancara Anamnesa (Riwayat Kehidupan) Analisa Dokumen pribadi Tes-tes Psikologi. wien\pengantar Psikodiagnostika
wien\pengantar Psikodiagnostika Ajak ia ngobrol Teruskan mengobrol tidak tidak KLIEN Ia tenang Terangkan Maksud pemeriksaan Ia Siapa? Mulai dg Mengisi RH Sudah Lengkap? Ambil anamnesa Cukup Informatif? ya ya tidak Lengkapi Dg tes lain tidak Minta Lengkapi seperlunya Lengkapi informasi ya tidak Ada Gambaran Samar- Samar? Tutup Pemerik- saan Cukup Puas? Adakan Interview pelengkap Hasilnya Cukup Kaya? Teruskan Dg Tes grafis ya Lanjutkan Dg tes lainnya ya tidak tidak Sajikan Tes grafis lainnya Pelajari hasil anamnesa lengkapi Ada Masalah Khusus? Ada mslh kecerdasan /prestasi? Ada mslh dorongan & emosi? Ada mslh hub Sosial? wien\pengantar Psikodiagnostika
Kapan muncul istilah Psikodiagnostik ? 1921 : Herman Rorschach, pertama kali memperkenalkan metode psikodiagnostik, “Rorschach Technique”. Berkembang dlm bidang klinis (psikiatris), meluas ke bidang lain (pekerjaan, pendidikan, sosial, dll) wien\pengantar Psikodiagnostika
Kegunaan Psikodiagnostik Memahami individu dg lebih baik. Memberikan perlakuan (treatment) yg paling sesuai. wien\pengantar Psikodiagnostika
Siapa yg menggunakan Psikodiagnostik ? Psikolog Psikiater Personnel Worker (Petugas Rekruitment) Social Worker Petugas Bimbingan & Konseling. wien\pengantar Psikodiagnostika
wien\pengantar Psikodiagnostika Penggunaan diagnostik Psiko- setting Clinical Legal Educational & guidance Vocational selection Research wien\pengantar Psikodiagnostika
Langkah-langkah dalam Psikodiagnostik Mengumpulkan data (memerlukan metode & teknik) Menganalisis data (dg pendekatan teoritis & psikodinamis) Menarik kesimpulan / mendiagnosa (membuat deskripsi kepribadian) wien\pengantar Psikodiagnostika
wien\pengantar Psikodiagnostika Apa arti Kepribadian ? Gordon Allport (1937) memberi batasan, sbb : “Kepribadian adalah organisasi yg dinamis dari sistem-sistem dlm individu, yg ikut menentukan penyesuaian diri secara unik thd lingkungan”. wien\pengantar Psikodiagnostika
wien\pengantar Psikodiagnostika Sundberg (1977) “Kepribadian adalah suatu sistem yg memungkinkan individu scr khas mengkoordinasikan dan memproses masukan-masukan biofisika & lingkungan, shg menghasilkan tingkah laku tertentu dlm berinteraksi dg sistem sekeliling yg lebih luas”. wien\pengantar Psikodiagnostika
Kluckhohn, Murray, Schneider (1953) Mengemukakan prinsip-prinsip yg perlu diperhatikan dlm Analisis Kepribadian : Prinsip “Universal” Prinsip “Group Specific” Prinsip “Idiosyncracies” Ketiga prinsip tsb membentuk kepribadian individu. wien\pengantar Psikodiagnostika
Universal Group Specific Idiosyncracies Karakteristik & prinsip yg berlaku umum Karakteristik & Prinsip yg berlaku dlm kelompok Karakteristik & prinsip yg khusus pd individu. Psikologi Umum : Proses belajar Perkembangan Psikofisiologi Psi. lingkungan Prinsip komunikasi Perbedaan-perbedaan kelompok (demografi, sosiokultural) : nilai-nilai etnik Variasi usia & jenis kelamin Tradisi keluarga Keterikatan organisasi Pola yg unik dlm pertumbuhan & perkembangan : Bentuk tubuh Cacat tubuh Riwayat Hidup Sifat (Trait) Kemampuan (ability) Pengalaman diri. Psikologi Kepribadian dan Asesmen Kepribadian wien\pengantar Psikodiagnostika
Proses-proses dlm Psikodiagnostik Janis (1969) menetapkan 2 proses utama : Informal kurang obyektif (interaksi dlm kehidupan sehari-hari). Formal sistematis, terarah, terkendali, obyektif, pendekatan klinis, pendekatan subyektif, beserta teknik & metodenya masing-masing. wien/pd1
Proses Informal Proses penilaian thd orang lain melalui ‘kesan’ (impresi), terutama pd saat I bertemu. Kesalahan-kesalahan dlm Impresi : Bersumber dari Penilai Bersumber dari Orang yg dinilai
Kesalahan Impresi yg bersumber dari Penilai Desas desus (hearsay) penilaian berdasar apa yg didengar tentang orang tsb. Hallo Effect kecenderungan menilai dg cara menggeneralisasikan (+ / -) Stereotipi penilaian yg dipengaruhi oleh pandangan/keyakinan tertentu. Efek sikap lunak (leniency effect) toleransi thd T.L orang lain. Suasana Hati (Mood) didasari oleh needs/kebutuhan2 tertentu. Defence Mechanism (proyeksi), konsep diri.
Kesalahan impresi yg bersumber dari orang yg dinilai Karakteristik orang yg sulit dinilai pandai berubah peran. Kecenderungan menampilkan kesan baik sbg defence.. Sikap berpura-pura, curang, menyembunyikan diri.
Proses Formal Terdapat 2 pendekatan : Pendekatan Klinis Pendekatan Obyektif
Pendekatan Klinis Tujuan : memperoleh gambaran kepribadian individu utk menetapkan treatment/terapi yg paling sesuai. Metodenya : Langsung wawancara, observasi, analisis dokumen pribadi. Tidak langsung Tes-tes proyeksi
Pendekatan Obyektif Mengukur kemampuan & kepribadian individu dg lebih obyektif. Penting : Psikometri Tes-tes obyektif (validitas, reliabilitas, standardisasi, norma, kriterium). Macam-macam Tesnya : Tes Inteligensi Self Inventory Personality Inventory
Tugas di kelas Buat contoh gambaran kepribadian berdasarkan proses informal, terhadap salah satu orang di kelas.