Risiko Keuangan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Keuangan Bisnis Internasional
Advertisements

Translasi mata uang asing
 N YU Stern Finance Professor, Edward Altman, developed the Altman Z-score formula in In 2012, he released an updated version called the Altman.
Statement of Financial Accounting Concepts No. 6.
ANALISIS RISIKO: ANALISIS RASIO
DERIVATIF DAN MANAJEMEN RISIKO
Manajemen Risiko Keuangan
Analisa Laporan Keuangan (Case study Industri Penerbangan di Indonesia) Anang Rohmawan, SE MBA.
Analisa Laporan Keuangan - Analisa Rasio : Liquidity and Solvency Ratio by Rizky Supriadi.
TRANSLASI VALUTA ASING
Manajemen Risiko Keuangan
Derivatif dan Manajemen Risiko
BAB. 3 Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan Keuangan
10 Manajemen Keuangan Agribisnis: ANALISIS RASIO MODUL
Materi ke 5 Financial Management Bagian I Kelas : AP 1
MANAJEMEN KEUANGAN WA FB: Wardoyo HP Wardoyo.
Transaksi Penghasilan dan Pajak dengan Valuta Asing Pertemuan 11
Translasi mata uang asing
Pasca Sarjana Timur Tengah & Islam Universitas Indonesia 2009 Measuring Actuarial Default Risk Suheri, Ir., M.Si.
AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA DAN INFLASI
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN DAN ANALISIS KEUANGAN
Analisis Laporan Keuangan Accounting, edisi 21, Warren Reeve Fess
UNIVERSITAS PARAMADINA Program Magister Bisnis & Keuangan Islam
Bab 2: Analisis Laporan Keuangan
MANAJEMEN KEUANGAN.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 2 ADVANCED FINANCIAL ACCOUNTING 2
1 AKUNTANSI INTERNASIONAL Modul 11 Pertemuan ke 12 Oleh :
Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY
ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN ALTMAN Z-SCORE PADA ENAM Athina Rezita
Rosyeni Rasyid Abel Tasman
DERIVATIF DAN MANAJEMEN RISIKO
Translasi mata uang asing
Training Manajemen JNE
16 Chapter Financial Management Introduction to
Pasar Uang & Pasar Valas
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS RASIO KEUANGAN
By: Inggrita Gusti Sari Nst SE, MSI
Bab 2: Analisis Laporan Keuangan
Risiko valuta asing.
ANALISA RASIO KEUANGAN
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Bab 1: Pengenalan Manajemen Keuangan
Training Manajemen JNE
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun fokus terhadap
Risiko Keuangan Resista Vikaliana, S.Si MM 11/12/2014.
Matakuliah : F Analisis Laporan Keuangan Perusahaan
Manajemen Risiko Keuangan
Manajemen Keuangan Internasional
Instrumen keuangan.
Financial Risk Management Dr. Ir. Maydin Sipayung, MBA,MSE
PASAR FINANCIAL (FINANCIAL MARKET)
Analisis Laporan Keuangan dan Manajemen Resiko Perusahaan
Persamaan Dasar Akuntansi
MANAJEMEN KEUANGAN Definisi Manajemen Keuangan :
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Matakuliah : F Analisis Laporan Keuangan Perusahaan
EDISI KEDELAPAN BUKU II EUGENE F. BRIGHAM JOEL F. HOUSTON
Pengertian Kesehatanan bank diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua.
BAGIAN 8 PENERIMAAN PENUGASAN AUDIT DAN PERENCANAAN AUDIT
Bahan 3 ANALISA LAPORAN KEUANGAN
16 Chapter Financial Management Introduction to
16 Chapter Financial Management Introduction to
Transaction Exposure Operating Exposure Translation Exposure
PASCA SARJANA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Persamaan Dasar Akuntansi
Transcript presentasi:

Risiko Keuangan

Peran Akuntan : Mengidentifikasi Kerentanan (Exposure): Kerentanan Risiko Pasar Kerentanan Valuta Kompetitif Mengukur Pertukaran Keuangan (Financial Trade-offs)

Mengelola RISIKO Risiko Keuangan : Kerugian yang timbul akibat perubahan harga mata uang tingkat bunga, komoditas dan ekuitas. Risiko Pasar : Risiko Likuiditas : karena tidak semua produk menajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan dengan bebas. Risiko Kredit : kemungkinan rekan kontrak manajemen risiko tidak memenuhi kewajibanya Risiko Peraturan : risiko karena penguasa melarang produk keuagan dijual sebagai pelindung terhadap risiko harga ekuitas sebelum dimiliki.

Mengelola RISIKO Risiko Pasar (lanjutan) : Risiko Pajak : risiko bahwa transaksi lindung (hedging) tertentu tidak menerima perlakuan pajak yang diinginkan. Risiko Akuntansi : risiko transaksi lindung karena tidka diperhitungkan sebagai bagian transaksi yang dimaksudkan untuk dilindungi.

Mengelola Kerentanan Akuntansi tradisional mengukur pusat kerentanan pertukaran luar negeri atas dasar dua bentuk kerentanan : Kerentanan Translasi : Mengukur pengaruh perubahan kurs FX (forward exchange contract) terhadap ekuivalen mata uang domestik. Kerentanan Transaksi

Kerentanan Translasi Kerentanan aset > Kerentanan Kewajiban = Kerentanan Positif Devaluasi Valas Revaluasi Valas Kerugian Translasi Keuntungan Translasi Kerentanan aset < Kerentanan Kewajiban = Kerentanan Negatif Devaluasi Valas Revaluasi Valas Kerugian Translasi Keuntungan Translasi

Forward Exchange Contract : persetujuan untuk mengirimkan atau menerima sejumlah tertentu valas yang dipertukarkan dengan valuta domestik pada tanggal depan pada kurs tetap yang disebut kurs forward. Financial Future Contract : komitmen membeli atau menyerahkan sejumlah tertentu valas pada harga tetap pada suatu tanggal di masa depan.

Lindung Risiko Keuangan Ada 10 faktor yang menyebabkan perubahan kurs pertukaran : Diferensial inflasi Kebijakan moneter Neraca perdagangan Neraca pembayaran Cadangan moneter Anggaran nasional Kuotasi pertukaran depan Kurs tidak resmi Perilaku mata uang yang berkaitan Diferensial tingkat bunga

Referensi Bahan Ajar Manajemen Risiko Keuangan Lana Sularto Bahan Ajar CAS / ARIA Financial Risk Management Seminar -- Denver, CO April, 1999Rick Gorvett, FCAS, Ph.D.The College of Insurance Bahan Ajar Manajemen Risiko Keuangan Lana Sularto Muslich, Mohamad. 2000. Manajemen Keuangan Modern (Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan). Jakarta: Bumi Aksara. (Edward I. Altman, www.stern.nyu.edu/~ealtman/zscorepresentation.pdf, p.22). By Ben McClure on January 15, 2011   A A A Filed Under: Accounting, Corporate Debt, Fundamental Analysis, WorldCom (has been downloaded on April, 16th 2014)

Prediksi Kebangkrutan Altman Z-Score

NYU Stern Finance Professor, Edward Altman, developed the Altman Z-score formula in 1967. In 2012, he released an updated version called the Altman Z-score Plus, that can be used to evaluate both public and private companies, both manufacturing and nonmanufacturing companies and both U.S. and non-U.S. companies. Investors can use Altman Z-scores to help determine whether they should buy or sell a particular stock if they're concerned about the underlying company's financial strength. The Altman Z-score Plus can be used to evaluate corporate credit risk.

Definisi Altman Z-Score The output of a credit-strength test that gauges a publicly traded manufacturing company's likelihood of bankruptcy. Metode Z-Score (Altman) adalah suatu alat yang memperhitungkan dan menggabungkan beberapa rasio-rasio keuangan tertentu dalam perusahaan dalam suatu persamaan diskriminan yang akan menghasilkan skor tertentu yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan.

The Altman Z-score, is based on five financial ratios. The Altman Z-score is calculated as follows: Z-Score = 1.2A + 1.4B + 3.3C + 0.6D + 1.0E Where: A = Working Capital/Total Assets B = Retained Earnings/Total Assets C = Earnings Before Interest & Tax/Total Assets D = Market Value of Equity/Total Liabilities E = Sales/Total Assets

INTERPRETASI NILAI Z SCORE Dalam model tersebut Perusahaan yang mempunyai skor Z > 2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat Perusahaan yang mempunyai skor Z < 1,81 diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial bangkrut. Skor 1,81 sampai 2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada grey area atau daerah kelabu (Muslich, 2000:60).

Input Financial Ratio 1999 2000 2001 A Working capital/ Total Assets -0.09 -0.08 B Retained earnings/Total Assets -0.02 0.03 0.04 C EBIT/Total Assets 0.09 0.08 0.02 D Market Value/Total Liabilities 3.7 1.2 0.50 E Sales/Total Assets 0.51 0.42 0.3 Z-score

Contoh perhitungan Z-Score

Altman Z-Score Revisi Berdasarkan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa persamaan Z-Score Model Altman tahun 1968 hanya mempunyai keakuratan 30 %. Untuk itu pada tahun 1983 Altman merevisinya dengan persamaan yang baru: Z' = 0.7 * Working capital/total assets + 0.847 * Retained earnings/total assets + 3.107 * EBIT/total assets + 0.420 * Market value equity/book value of total debt + 0.998 * Total assets turnover

NYU Stern Finance Professor, Edward Altman, developed the Altman Z-score formula in 1967. In 2012, he released an updated version called the Altman Z-score Plus, that can be used to evaluate both public and private companies, both manufacturing and nonmanufacturing companies and both U.S. and non-U.S. companies. Investors can use Altman Z-scores to help determine whether they should buy or sell a particular stock if they're concerned about the underlying company's financial strength. The Altman Z-score Plus can be used to evaluate corporate credit risk.

Definisi Altman Z-Score The output of a credit-strength test that gauges a publicly traded manufacturing company's likelihood of bankruptcy. Metode Z-Score (Altman) adalah suatu alat yang memperhitungkan dan menggabungkan beberapa rasio-rasio keuangan tertentu dalam perusahaan dalam suatu persamaan diskriminan yang akan menghasilkan skor tertentu yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan.

The Altman Z-score, is based on five financial ratios. The Altman Z-score is calculated as follows: Z-Score = 1.2A + 1.4B + 3.3C + 0.6D + 1.0E Where: A = Working Capital/Total Assets B = Retained Earnings/Total Assets C = Earnings Before Interest & Tax/Total Assets D = Market Value of Equity/Total Liabilities E = Sales/Total Assets

WCTA (Working capital to total asset atau modal kerja dibagi total aset) RETA (Retained earning to total asset atau laba ditahan dibagi total aktiva) EBITTA (Earning before interest and taxes to total asset atau laba sebelum pajak dan bunga dibagi total aktiva) MVEBVL (Market value of equity to book value of liability atau nilai pasar sekuritas dibagi dengan nilai buku utang) STA (Sales to total asset atau penjualan dibagi total aktiva).

INTERPRETASI NILAI Z SCORE Dalam model tersebut Perusahaan yang mempunyai skor Z > 2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat Perusahaan yang mempunyai skor Z < 1,81 diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial bangkrut. Skor 1,81 sampai 2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada grey area atau daerah kelabu (Muslich, 2000:60).

Working Capital/ Total Assets -0.09 -0.08 Input Financial Ratio 1999 2000 2001 A Working Capital/ Total Assets -0.09 -0.08 B Retained Earnings/Total Assets -0.02 0.03 0.04 C EBIT/Total Assets 0.09 0.08 0.02 D Market Value/Total Liabilities 3.70 1.2 0.50 E Sales/Total Assets 0.51 0.42 0.30 Z-score 2.50 1.40 0.86

Contoh perhitungan Z-Score

Altman Z-Score Revisi Berdasarkan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa persamaan Z-Score Model Altman tahun 1968 hanya mempunyai keakuratan 30 %. Untuk itu pada tahun 1983 Altman merevisinya dengan persamaan yang baru: Z' = 0.7 * Working capital/total assets + 0.847 * Retained earnings/total assets + 3.107 * EBIT/total assets + 0.420 * Market value equity/book value of total debt + 0.998 * Total assets turnover

Interpretasi Z-Score Revisi Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z yang diperoleh, yaitu: • Bila Z >2.9, maka termasuk perusahaan sehat • Bila Z <1.23, maka termasuk perusahaan yang bangkrut • Bila Z berada diantara 1.23 sampai 2.9, maka termasuk grey area (tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan).

Ketepatan prediksi masa depan berlaku selama emiten mempunyai kondisi keuangan yang sama dengan pada saat prediksi dilakukan. Apabila emiten melakukan perbaikan kerja melalui strategi yang tepat, kemungkinan besar ada ketidaktepatan prediksi. Namun kelemahan apapun yang dihadapi pada kenyataannya prediksi masih selalu digunakan untuk pengambilan keputusan.

References: Darsono dan Ashari. 2004. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Semarang: Penerbit Andi. Muslich, Mohamad. 2000. Manajemen Keuangan Modern (Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan). Jakarta: Bumi Aksara. (Edward I. Altman, www.stern.nyu.edu/~ealtman/zscorepresentation.pdf, p.22). By Ben McClure on January 15, 2011   A A A Filed Under: Accounting, Corporate Debt, Fundamental Analysis, WorldCom (has been downloaded on April, 16th 2014)