HIPERTENSI PADA HEMODIALISIS Widodo PERHIMPUNAN NEFROLOGI INDONESIA (PERNEFRI) Pertemuan Ilmiah Tahunan 5 Ikatan Perawat Dialisis – Jawa Timur – Surabaya, 26 April 2015
DEFINISI HIPERTENSI PADA HEMODIALISIS
hipertensi pada hemodialisis HIPERTENSI ~ESH/ESC(2013) Kategori Sistolik Diastolik Optimal <120 dan <80 Normal 120-129 dan/atau 80-84 Normal tinggi (high normal) 130-139 85-89 Derajat 1 Hipertensi 140-159 90-99 Derajat 2 Hipertensi 160-179 100-109 Derajat 3 Hipertensi >180 >110 Hipertensi Sistolik (Isolated Systolic Hypertension) >140 <90
hipertensi pada hemodialisis HIPERTENSI ~JNC 7(2003) Kategori Sistolik Diastolik Normal <120 dan <80 Prahipertensi 120-139 atau 80-89 Hipertensi, Stadium 1 140-159 90-99 Hipertensi, Stadium 2 >160 >100 JNC 8(2014) kategori (-)
hipertensi pada hemodialisis DEFINISI Amerling et al MAP > 15 mmHg antara awal & akhir HD Cirit et al TD diakhir HD dibanding awal, pada >50 prosedur HD MAP mean arterial pressure awal akhir HD 1 awal akhir awal akhir HD 1 HD 50 Chazot J, Jean G. Intradialytic Hypertension: It is Time to Act. Nephron Clin Pract 2010;115:c182-188
hipertensi pada hemodialisis DEFINISI Gunal et al TD dari awal HD pd 4 prosedur HD berturut-turut Chou et al TD normal pd awal HD, kemudian MAP 15 mmHg pd 2/3 dari 12 prosedur HD awal akhir HD 1 HD 2 HD 3 HD 4 awal akhir HD 1 HD 2 HD 3 HD 4 HD 5 HD 6 HD 7 HD 8 HD 9 HD 10 HD11 HD 12 Chazot J, Jean G. Intradialytic Hypertension: It is Time to Act. Nephron Clin Pract 2010;115:c182-188
hipertensi pada hemodialisis DEFINISI Chen et al HT membangkang dng UF, timbul segera sesudah HD mulai Inrig et al TDS & TDD >10 mmHg selama HD awal HD 1 awal HD 1 Chazot J, Jean G. Intradialytic Hypertension: It is Time to Act. Nephron Clin Pract 2010;115:c182-188
hipertensi pada hemodialisis EPIDEMIOLOGI Data epidemiologis di Amerika dan Eropa menunjukkan bahwa angka kejadian hipertensi pada awal pasien menjalani program hemodialisis adalah sekitar 80%, kemudian menurun menjadi 50 sampai 60 % setelah hemodialisis kronis karena pengaturan cairan yang lebih baik
PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI PADA HEMODIALISIS
hipertensi pada hemodialisis PENGUKURAN TD automatic Ambulatory BP Monitor (ABPM) pengukuran di Unit HD sebelum HD saat HD sesudah HD penguran TD di rumah Agarawal R. Management of hypertension in hemodialysis patients. Hemodial Int 2006;10:241-248
hipertensi pada hemodialisis PENGUKURAN TD ABPM paling akurat “nondipping” BP, Epo HT, HT kerah putih (white coat), CV outcomes pengukuran TD di Unit HD rerata TD dalam 2 minggu TD sebelum HD pd umumnya lebih tinggi dr ABPM TD sesudah HD umumnya lebih rendah dr ABPM kurang berkorelasi dng kerusakan target organ (~LVH) pengukuran TD di rumah (3x/hari) rerata TD diukur pagi, siang dan malam selama 1 minggu paling berhubungan dengan ABPM Agarawal R. Management of hypertension in hemodialysis patients. Hemodial Int 2006;10:241-248
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA HEMODIALISIS
hipertensi pada hemodialisis FAKTOR RISIKO kepatuhan pasien usia lanjut lain-lain
hipertensi pada hemodialisis FAKTOR RISIKO UF hipovolemi overaktivitas simpatis aktivasi RAAS HD perubahan K+ / Ca++ ESA / Epo kelebihan cairan curah jantung endothelin vasokonstriksi HD terbuangnya obat antiHT
hipertensi pada hemodialisis HIPERTENSI & ESA (EPO) FAKTOR RISIKO: pemberian i.v HD (vs. CAPD atau nonHD) riwayat keluarga HT target Hb tinggi dosis ESA tinggi PATOGENESIS: hiperviscositas efek vaskosntriksi langsung Epo produksi nitric-oxide kadar kalsium intrasitosolik sensitivitas adrenergik pembuluh darah remodelling arteri (rangsangan pertumbuhan sel pembuluh darah) aktivasi RAAS rasio thromboxane terhadap prostacyclin (pada jar. pemb darah)
hipertensi pada hemodialisis HIPERTENSI & ESA (EPO)
hipertensi pada hemodialisis KOMPLIKASI HIPERTENSI otak stroke (penyakit serebrovaskuler) demensia mata retinopati jantung hipertrofi ventrikel kiri disfungsi sistolik dan diastolik gagal jantung kongestif penyakit pembuluh darah koroner jantung fibrilasi atrium stenosis aorta pembuluh darah besar aneurisma aorta abdominalis diseksi aorta penyakit pembuluh darah perifer arteritis Takayasu penyakit arteri karotis ginjal
TATALAKSANA HIPERTENSI PADA HEMODIALISIS
hipertensi pada hemodialisis TATALAKSANA (1) pengukuran TD : cuff yang benar, di kaki / tangan target TD pre-HD <140/90 mmHg & pasca-HD <130/80 mmHg mencapai berat badan kering BB interdialitik : edukasi berkala diet rendah garam (Natrium 2–3 g/hari) UF + lama HD HD > 3x/minggu pengobatan antiHT: perhatikan terbuangnya obat dengan hemodialisis (ACEI), pilih ARB atau CCB dosis malam
hipertensi pada hemodialisis TATALAKSANA (2) profiling Natrium & UF dialisat rendah Natrium dialisat rendah kalsium nocturnal dialysis short daily dialysis
hipertensi pada hemodialisis TATALAKSANA (3) Chazot J, Jean G. Intradialytic Hypertension: It is Time to Act. Nephron Clin Pract 2010;115:c182-188
hipertensi pada hemodialisis OBAT ANTIHIPERTENSI
RINGKASAN HIPERTENSI PADA HEMODIALISIS
hipertensi pada hemodialisis RINGKASAN HIPOtensi & HIPERtensi saat HemoDialisis identifikasi FAKTOR RISK evaluasi pasien secara berkala evaluasi BERAT BADAN KEring perbaiki status nutrisi edukasi pasien : increased INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN salt / sodium consumption water consumption adjust antihypertensive medication
hipertensi pada hemodialisis RINGKASAN HT pada HD angka kejadian 50% penyebab terkait dengan pasien itu sendiri terkait prosedur hemodialisisnya maupun faktor-faktor lain target tekanan darah sebelum HD <140/90 mmHg, sesudah HD <130/80 mmHg. tatalaksana bimbing pasien : minum obat antihipertensi secara benar bimbing pasien : hindari kenaikan berat badan interdialitik yang berlebihan memantau BB kering secara teratur menjamin tatalaksana hemodialisis yg benar
TerimaKasih HIPERTENSI PADA HEMODIALISIS Pertemuan Ilmiah Tahunan 5 Ikatan Perawat Dialisis – Jawa Timur Surabaya, 26 April 2015