dan Penerapannya dalam Pembelajaran PAI SMP

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Workshop Wakasek Kurikulum
Advertisements

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR Unik Ambar Wati (Social Probem Solving)
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Oleh: Moh. Najid.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
3 Model Pembelajaran yang Sesuai untuk Kurikulum 2013
SESI 7 ACTIVE LEARNING 1. Mengapa AL ? Konfusius (400 SM)
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Contextual teaching and learning
Desiminasi implementasi KURIKULUM 2013
3.4 Penyusunan rpp. 3.4 Penyusunan rpp Hakikat RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pembelajaran atau.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Workshop Wakasek Kurikulum
1.3a Pendekatan saintifik. 1.3a Pendekatan saintifik.
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Metode Pemecahan Masalah
Model problem based learning
PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK
C.1.3b PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM KURIKULUM 2013 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Rayon 110 Universitas Pendidikan.
MAGANG 1 Dr.R.Ika Mustika, M.Pd Latifah,M.Pd
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
2.1.A ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI-KD, SILABUS, DAN TEMATIK TERPADU
MAGANG 1 R. Mekar Ismayani, M.Pd.
Sub Materi Pelatihan MODEL MODEL PEMBELAJARAN
BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
3.4 Penyusunan rpp. 3.4 Penyusunan rpp Hakikat RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pembelajaran atau.
Penerapan model pembelajaran
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
PENERAPAN TEKNIK, MODEL, DAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA BERBAGAI JENIS TEKS Oleh: Khaerunnisa, M.Pd. Jakarta, 26 November 2015.
PENGEMBANGAN RPP Implementasi Kurikulum
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Pendekatan Ketrampilan Proses
SCIENTIFIC DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran “SCIENTIFIC” pada Implementasi Kurikulum 2013
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
PELAJARAN 4 “BERSIH ITU SEHAT”
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Model problem based learning
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
INSPIRASI PEMBELAJARAN MELALUI TAYANGAN VIDEO
‘.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
CONTOH PERANCANGAN PEMBELAJARAN. Contoh : Mata Pelajaran IPA Kompetensi Dasar: 3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Pembelajaran Kontekstual
 KI-1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.  KI-3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

dan Penerapannya dalam Pembelajaran PAI SMP Pendekatan Saintifik dan Penerapannya dalam Pembelajaran PAI SMP

Pembelajaran dengan metode saintifik : pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif membangun konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan: mengamati, menanya, mengeksplorasi/menjelajah/mencari tahu, menalar/menarik simpulan, dan mengomunikasikan hasil yang “ditemukan”.

Alternatif Pendekatan yang dapat digunakan : Project Based Learning / Product Based Learning Probem Based Learning / Problem Solving Discoveri Learning / Inkuiri / penemuan / CTL

Muatan Pembelajaran : Sikap Spiritual (KI 1) Sikap Sosial (KI 2) Pengetahuan (KI 3) Keterampilan (KI 4)

Project Based Learning / Product Based Learning (Pembelajaran Berbasis Projek atau Produk/PBP)

PBP : Pembelajaran yang menggunakan proyek atau produk sebagai pendekatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.

CONTOH : KD Kelas VII : Memahami makna tentang perilaku amanah sebagai implementasi dari Q.S. al-Anfal/8: 27 dan hadis terkait. Memahami makna tentang perilaku istiqamah sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al- Ahqaf/46: 13 dan hadis terkait. Materi pokok : Amanah dan Istiqamah

1. Mengamati Akan ditayangkan video lagu dengan judul Sepohon Kayu. Peserta didik diminta mengamati dan menyimak lagu tersebut. Diinformasikan kepada peserta didik nanti akan ada tugas proyek terkait dengan lagu sepohon kayu tersebut.

2. Menanya Terjadi proses tanya jawab antara peserta didik dengan guru atau antarpeserta didik. Tanya jawab dapat menyangkut materi pokok atau mengenai proyek yang akan dikerjakan peserta didik secara berkelompok / individu.

3. Mencoba/Mengeksplorasi Peserta didik secara berkelompok atau individu mencoba megubah syair lagu “Sepohon Kayu” menjadi syair lagu bertema “Amanah” dan “Istiqamah”. Dalam mengubah syair lagu diarahkan agar tidak menyimpang dari materi yang ada di buku teks siswa.

4. Mengasosiasi/Menalar/Menyimpulkan Peserta didik secara berkelompok atau individu mencoba menyimpulkan isi syair lagu yang telah dibuat. Mempersiapkan diri atau kelompok untuk menampilkan lagu tersebut dan mendiskusikan bagaimana teknik penampilan yang dapat menarik perhatian.

5. Mengomunikasikan / menyajikan Peserta didik secara berkelompok atau individu menyajikan / mendemonstrasikan produk / proyek syair lagunya dengan berbagai kreasi dan kreativitas masing- masing. Peserta didik secara berkelompok atau individu menanggapi pendapat, kritik , dan saran dari kelompok lain.

Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah/PBM)

PBL : Pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru.

Tujuan utama PBL bukanlah penyampaian sejumlah besar pengetahuan kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah dan sekaligus mengembangkan kemampuan peserta didik untuk secara aktif membangun pengetahuan sendiri.

CONTOH : KD Kelas VIII : Memahami hikmah penetapan makanan dan minuman yang halal dan haram berdasarkan Al- Quran dan Hadits Mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi sesuai ketentuan syariat Islam Materi pokok : Makanan Halal dan Haram

1. Mengamati Peserta didik mengamati dan mencermati gambar dan permasalahan nyata (otentik).

Gambar :

Permasalahan Otentik (nyata) dalam kehidupan : Awaluddin dan kawan-kawannya sedang mengikuti kegiatan penjelajahan Pramuka. Di tengah penjelajahan mereka lewat di sebuah kebun mangga. Kebun itu sangat sepi, tidak terlihat ada pemilik atau penjaganya. Awaluddin dan kawan-kawannya melihat banyak sekali buah mangga yang masak, sebagian masih ada di pohon, ada yang dimakan codot, juga yang sudah berjatuhan di tanah, bahkan ada yang sudah membusuk. Dengan melihat mangga-mangga yang masak itu mereka merasa sangat lapar. Apa yang seharusnya dilakukan oleh Awaluddin dan kawan- kawannya?

2. Menanya Terjadi proses tanya jawab antara peserta didik dengan guru atau antarpeserta didik. Tanya jawab dapat menyangkut tahapan diskusi pemecahan masalah, ruang lingkup materi, dll.

3. Mencoba/Mengeksplorasi Peserta didik secara berkelompok atau individu berdiskusi untuk memecahkan masalah tersebut. Guru mengarahkan agar materi dalam buku teks dijadikan bahan rujukan guna membantu penyelesaian masalah tersebut.

4. Mengasosiasi/Menalar/ Menyimpulkan Peserta didik secara berkelompok merumuskan hasil diskusinya. Dapat berupa naskah tulisan tangan atau presentasi dengan power point.

5. Mengomunikasikan / menyajikan Peserta didik secara berkelompok atau individu bergantian memaparkan hasilnya kepada kelompok yang lain. Peserta didik secara berkelompok atau individu menanggapi pendapat, kritik , dan saran dari kelompok lain.

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching & Learning)

CTL, Pembelajaran Kontekstual : Pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan peserta didik untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata (konteks kehidupan sehari-hari, seperti konteks pribadi, sosial, dan budaya) dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses demikian akan mengakrabkan siswa dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupun dunia kerja..

Kegiatan siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat dengan menggunakan salah satu model pendekatan kontekstual atau memadukan dengan model lainnya. Pembelajaran konstruktif, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, otentik.

KD Kelas VII : CONTOH : Materi pokok : Thaharah à wudu Memahami ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar Mempraktikkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. Materi pokok : Thaharah à wudu

1. Mengamati Akan ditayangkan gambar teman- teman mereka di sekolah saat wudu. Diupayakan ada gambar gerakan wudu yang benar, dan ada sebagian yang salah.

Peserta didik secara berkelompok diminta untuk membuktikan dalam konteks nyata untuk mengetahui dan membuktikan : Berapa persen diantara 10 teman yang diamati yang benar wudunya, dan berapa persen yang belum benar. Di mana letak kesalahannya ? Mengapa wudu mereka belum benar, atau mengapa sudah benar? Berapa persen di antara mereka yang sudah bisa membedakan antara mana yang rukun dan mana yang sunah wudu? Permasalahan lain yang relevan dan kontekstual.

2. Menanya Terjadi proses tanya jawab antara peserta didik dengan guru atau antarpeserta didik. Tanya jawab dapat menyangkut masalah wudu, tata cara, rukun, sunah, batalnya, dll.

3. Mencoba/Mengeksplorasi Peserta didik secara berkelompok melakukan mengumpulkan data pada saat teman- temannya wudu melalui pengamatan dan wawancara.

4. Mengasosiasi/Menalar/Menyimpulkan Peserta didik menyusun laporan hasil pengamatan dan wawancara. Peserta didik merumuskan kesimpulan beserta kajian taharah berdasarkan buku teks atau sumber lain yang relevan.

5. Mengomunikasikan / menyajikan Peserta didik secara berkelompok atau individu menyajikan hasil pengamatan, wawancara, dan kajiannya.

Giliran Bapak/Ibu Guru yang mencoba merumuskannya. Tibalah Saatnya Giliran Bapak/Ibu Guru yang mencoba merumuskannya.