T WO -S TAGE N ESTED D ESIGN Nested design adalah salah satu kasus dari desain multi faktor dimana level dari salah satu faktor (misal : faktor B ) serupa.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL GANDA)
Advertisements

PERCOBAAN TERSARANG Azimmatul Ihwah, S.Pd, M.Sc
MATERIAL HANDLING PADA PT. INDONATA UTAMA (PRODUSEN NATA DE COCO)
Fungsi dan Operasi Agroindustri
PROSES KERJA MESIN SIZE PRESS ROLL DAN PERAWATANYA Wiwik
Oleh: Asep Hidayatullah (071187)
Analisis Pemindahan Bahan dan Ongkos
By : Kelompok 8 Wenda Nico S Maolita M Ismi M Ummi K Sella K
Dengan meningkatnya permintaan untuk produksi komponen mikro, maka pentingnya proses pengeboran lubang mikro meningkat di bidang-bidang seperti alat.
HIPOTESIS Jawaban sementara terhadap suatu permasalahah yang paling dianggap benar H 0 : Pernyataan yang menyatakan tidak berpengaruh, tidak ada perbedaan,
Pengantar Percobaan Faktorial
Produktivitas dan Mutu
UniversitasSumatera Utara
Nuryanti Laboratorium Farmasetika FKIK Unsoed
STATISTIKA 1 Jurusan Ekonomi Syariah IAIN Antasari Banjarmasin Disampaikan oleh Hafiez Sofyani, SE., M.Sc. Pertemuan 7: UJI BEDA (t-test)
Pendugaan Parameter.
PERCOBAAN FAKTORIAL DAN TERSARANG NUR LAILATUL RAHMAH, S.Si., M.Si.
PERCOBAAN TERSARANG NUR LAILATUL RAHMAH, S.Si., M.Si.
DESAIN TIGA FAKTORIAL.

Teknik Menentukan Lokasi dan Layout
Two-Stage Nested Design
UJI T DEPENDEN (Paired T Test)
STATISTIKA EKONOMI II PERTEMUAN KE- 6 Pengujian Hipotesis 20/08/2016.
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL GANDA)
Pokok-Pokok Manajemen Perawatan
MODUL STATISTIKA BISNIS DAN INDUSTRI
UJI HIPOTESIS (2).
Luthfina Ariyani S.T., M.Sc.
Prilaku Biaya Aktivitas (ACTIVITY BASED COSTING)
STATISTIK INDUSTRI II PENGUJIAN HIPOTESIS sampel GANDA
CONTOH SOAL UJI HIPOTESA
Dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL)
PERCOBAAN FAKTORIAL.
SRI PANUTI Reguler A PENINGKATAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR Tham Sook Chan, Sha'ri M. Yusof * Fakultas.
Rancangan Faktorial Factorial Design
UJI HIPOTESIS (3).
TWO WAY ANOVA.
PENGENALAN DESAIN EKSPERIMEN
Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design)
Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design)
Uji Hipotesis Mengenai Rataan (Hypothesis Test on the Mean)
The Analysis of Variance (ANOVA) : Analisis dengan Satu Faktor
Pengantar Statistika Bab 1
CHAPTER 6 AnoVa.
Prof. Dr. Ir. Loekito Adi S., M.Agr
Biostatistics and Populations Department
TUGAS RESUME JURNAL PRA UTS
By : Kelompok 8 Wenda Nico S Maolita M Ismi M Ummi K Sella K
Prilaku Biaya Aktivitas (ACTIVITY BASED COSTING)
Nested Design (Rancangan Tersarang)
ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
EKSPERIMEN SEMU Suharyo.
LATIN SQUARE DESIGN DOX 6E Montgomery.
ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA)
Rancangan Acak Lengkap
RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL
Cara menentukan lay out
Pengantar Statistika Bab 1
UJI HIPOTESA.
14 Statistik Probabilita Yulius Eka Agung Seputra,ST,MSi. FASILKOM
Perancangan Tata Letak
HYPOTHESIS TESTING Beberapa Pengertian Dasar : Hipotesis Statistik
Kebutuhan Luas Lantai.
PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF
BAB 1 ANALISIS VARIANSI / KERAGAMAN Analysis of Variance ( ANOVA )
The Analysis of Variance (ANOVA) : Analisis dengan Satu Faktor
PENGUJIAN Hipotesa.
Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
MATERI V DIAGRAM SEBAB AKIBAT
Transcript presentasi:

T WO -S TAGE N ESTED D ESIGN

Nested design adalah salah satu kasus dari desain multi faktor dimana level dari salah satu faktor (misal : faktor B ) serupa tapi tidak identik untuk setiap level yang berlainan dari faktor yang lain (faktor A ) Dengan demikian level dari faktor B tersarang dibawah level faktor A. Disain yang seperti ini disebut nested design atau desain hirarki.

C ONTOH Suatu perusahaan membeli bahan baku (raw material) dari 3 supplier yang berbeda. Perusahaan tersebut ingin meneliti apakah kemurnian dari bahan baku tersebut sama untuk setiap supplier. Empat batches raw material dipilih secara random dari masing- masing supplier. Desain eksperimen : Memilih 4 batches of raw material secara random untuk masing-masing suplier. Mengukur kadar kemurnian masing-masing batch sebanyak 3 kali.

DATA Data kemurnian bahan baku setelah pengkodean dengan mengurangi dgn 93  y ijk = kemurnian-93. SupplierSupplier 1Supplier 2Supplier 3 Batches Ulangan Ulangan Ulangan

S TATISTICAL M ODEL Dimana : - Ada a level faktor A, b level untuk faktor B, - τi : rata-rata percobaan dari faktor A - βj(i) rata-rata percobaan dari faktor B - indeks j(i) menyatakan faktor B tersarang di faktor A - Ada n kali replikasi (pengulangan)

S TATISTICAL M ODEL

MS A = SS A /a-1 MS B(A) = SS B(A )/a(b-1) MS E = SS E /ab(n-1)

PENGUJIAN HIPOTESIS Pengujian Hipotesis tergantung apakah faktor A dan faktor B fixed atau random.

PENGUJIAN HIPOTESIS Jika A dan B fixed (ditetapkan) : Ho : τ i = 0 diuji dengan Fo = MS A /MS E Ho : σ β 2 = 0 diuji dengan Fo = MS B(A) /MS E Jika A fixed (ditetapkan) dan B random (dipilih secara acak) : Ho : τ i = 0 diuji dengan Fo = MS A /MS B(A) Ho : σ β 2 = 0 diuji dengan Fo = MS B(A) /MS E Jika A dan B random : Ho : τ i = 0 diuji dengan Fo = MS A /MS B(A) Ho : σ β 2 = 0 diuji dengan Fo = MS B(A) /MS E

KASUS PT. Indah Kiat Pulp & Paper yang terletak di Perawang propinsi Riau merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang memproduksi barang berupa kertas dan pulp (bubur kertas). Selain memproduksi kertas dan pulp, PT. IKPP juga menghasilkan produk yang mendukung produksi kertas dan pulp.

Salah satu dari produk pendukung tersebut adalah Carton Box yang dihasilkan oleh Seksi Carton Box sendiri. Seksi Carton Box berada di bawah Departemen Converting pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper. Produksi dari Seksi Carton Box merupakan produk penunjang dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper sebab produk utama yang dihasilkan PT. IKPP ini adalah pulp (bubur kertas) dan kertas. Carton box merupakan produk penunjang di PT. IKPP dimana produk utama yang dihasilkan berupa kertas dan pulp. C arton box adalah sebuah kotak yang yang berfungsi untuk mempacking kertas-kertas yang telah dibungkus dalam satu rim kertas.

TUJUAN DAN DATA Dari uraian diketahui bahwa proses pada mesin flexo menggunakan tiga jenis mesin, yaitu mesin flexo A, B dan C. Dari proses yang telah berlangsung selama ini diketahui bahwasanya ada perbedaan produktivitas, yaitu adanya perbedaan output yang dihasilkan. Setiap mesin flexo dioperasikan oleh 3 orang operator dengan sistem shift, dimana setiap shift satu operator.

Pihak manajemen ingin mengetahui apakah perbedaan ini terjadi karena disebabkan oleh mesin yang berbeda ataukah karena operator yang bekerja pada masing-masing mesin flexo. Dimana faktor shift diabaikan, karena setiap minggu terjadi pergantian shift, sehingga setiap operator tidak akan bekerja secara terus-menerus pada shift yang sama.

Maka untuk mengetahui hal ini dilakukan The Two-Stage Nested Design. Metode ini dipilih karena operator pada masing-masing mesin flexo berbeda. Adapun data yang diambil adalah data jumlah persentase box yang cacat pada satu kali proses. Dimana replikasi pada setiap operatornya adalah 3 kali. Adapun layout untuk kasus ini dapat dilihat pada Gambar 1, dan datanya dapat dilihat pada Tabel 1.

PENYELESAIAN

Karena level dari mesin flexo dan operator fixed, maka perhitungan mean Fo nya adalah:

K EPUTUSAN Daerah kritis nya dengan α = 0.05 adalah: F kritis A dengan dof 2,18 = 3.55 F kritis B dengan dof 6,18 = 2.66 Keputusan * Karena F kritis A lebih besar dari Fonya, maka do not reject Ho * Karena F kritis B lebih besar dari Fonya, maka do not reject Ho

K ESIMPULAN Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis mesin tidak berpengaruh secara signifikan pada persentase cacat dalam produksi carton box. Begitu juga dengan operator yang bekerja pada masing-masing mesin tidak berbeda dalam memberikan pengaruh yang signifikan pada jumlah cacat.

Sehingga dapat dikatakan bahwa, penggantian mesin dengan tahun yang lebih lama tidak perlu dilakukan. Tetapi agar jumlah cacat dapat direduksi, maka perawatan mesin harus lebih diperhatikan. Kemampuan operator dalam hal ini juga tidak berbeda secara signifikan, akan tetapi tentusaja jumlah cacat dari waktu ke waktu diharapkan dapat direduksi, maka pelatihan dan peningkatan skill operator juga perlu terus dilakukan dan diperhatikan begitu juga dengan keselamatan dan kesehatan mereka dalam bekerja sehingga mereka dapat bekerja secara optimal.

T ERIMA K ASIH