Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tanah Agregat Beton Bata Geotextile
Advertisements

Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
Ekuivalen antara standard Inggris dan Amerika
Bahan Tambahan/Campuran Beton
BETON PRACETAK.
Struktur Beton Bertulang
TEKNOLOGI BETON.
TEKNOLOGI PEMBUATAN BETON
Agregat By Leo Sentosa.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
Pengantar Beton bertulang :
Beton Baja Tulangan Non-Prategang
PERTEMUAN 11 PENGERJAAN BETON
Pertemuan 5 AGREGAT KASAR
PERENCANAAN CAMPURAN BETON
BETON.
3. AGREGAT Agregat dalam beton digunakan sebagai bahan pengisi, dan dipandang sebagai bahan untuk mempermurah harga beton. Agregat dalam beton menempati.
1 S0062 Teknologi Beton. 2 3 PUSTAKA 4 Pertemuan 1 PENDAHULUAN CONCRETE – MAN MADE STONE Matakuliah: S0062 Teknologi Beton Tahun: 2005 Versi: 01.
Pertemuan #3 Material Beton Prategang
5. Rancangan Campuran Beton
Bahan pembentuk beton dan persyaratannya
Inovasi Bahan dan Teknologi Beton
RANCANGAN CAMPURAN BETON DEDI ENDA, ST politeknik negeri bengkalis POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS UJI BAHAN 2 D4 TPJJ JURUSAN TEKNIK SIPIL Bengkalis, 16 september.
PROSES PENGECORAN.
Keunggulan dan Kelemahan Beton Bertulang untuk Material Struktur
BETON PRACETAK.
Rancangan Beton Normal Metode ACI
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN (#TEKNOLOGI BETON KHUSUS) ©
Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan
AGREGAT DAN PRODUKSINYA
Kapasitas Maksimum Kolom Pendek
TEKNOLOGI BETON Pertemuan 10.
Nur Achmad Husin Mix Disain.
BETON (CONCRETE) Beton adalah bahan bangunan komposit yang terdiri dari: Pasta semen (bahan pengikat) Agregat (bahan pengisi) Campuran tersebut menghasilkan.
4. MEMAHAMI BAHAN BANGUNAN
AGREGAT KASAR Pertemuan 03
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
#3.BETON SCC (Self Compacting Concrete)
AGREGAT HALUS Pertemuan 02
Diagram Interaksi P – M Kolom
KARAKTERISTIK BAHAN BETON Pertemuan 02
TEKNOLOGI BAHAN BAHAN PEMBENTUK BETON SEMEN DAN AIR.
TEKNOLOGI BAHAN BAHAN PEMBENTUK BETON AGREGAT.
KARAKTERISTIK BAHAN BANGUNAN
SPECIAL BLENDED CEMENT
MEKANIKA TANAH 1 “Pemadatan Tanah” COMPACTION OF SOIL
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
SIFAT BAHAN PEMBENTUK BETON
DASAR TEKNOLOGI BETON.
BETON SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
Teknik Perawatan Beton Gedung Bank Indonesia
Beton sebagai Konstruksi
BAB 1 MORTAR Sep-18.
MATERIAL DAN PROSES PRODUKSI PRODUK-PRODUK BETON
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
DURABILITAS BETON TERHADAP LINGKUNGAN YANG SANGAT KOROSIF DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN TIPE I, TIPE V, DAN NITOCOTE EN 901 DIPRESENTASIKAN OLEH M.REZAL RASYAD.
Kelompok 11: Dwi luthfiah Siti Sofiatul H Faris Aldy.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012
UJIAN AKHIR DISERTASI PENGARUH PENGGUNAAN SERAT IJUK PADA CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN METODE KEPADATAN MUTLAK TERHADAP PENINGKATAN TEGANGAN TARIK ANDI.
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
PEMBUATAN BETON (1) Berbeda dengan kayu sebagai bahan konstruksi yang berasal dari alam, beton dan baja merupakan bahan yang diproduksi oleh manusia.
Agregat By Leo Sentosa.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
TEKNOLOGI BAHAH 1 AGREGAT 1.SASTRA HERMANTO 2.ZAHYU AZARI.
AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Bung Hatta By. Yulcherlina.
Agregat Reni K. Kinasih.
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
STABILISASI TANAH Adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu, guna memperbaiki sifat-sifat teknis tanah, Atau dapat pula Stabilisasi Tanah adalah Usaha.
SEMEN Semen Portland adalah material berbentuk bubuk berwarna abu-abu dan banyak mengandung kalsium dan alumunium silika. Bahan dasar pembuat semen adalah.
Merancang dan Menguji Campuran Beton Trial (Mix Design) Sesuai dengan Karakteristik Mutu Beton Rieske Iswardhany
Transcript presentasi:

Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006 Pertemuan 10

TEKNOLOGI BETON Tujuan dalam perancangan campuran beton adalah untuk menentukan kombinasi yang paling praktis dan ekonomis dari bahan yang ada untuk menghasilkan beton yang memenuhi persyaratan pada kondisi penggunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan ini campuran beton yang dibuat harus memiliki kualitas berikut : Workability campuran beton segar dapat diterima Durability, kekuatan dan tampilan yang seragam dari beton yang telah mengeras Ekonomis

Pemahaman prinsip-prinsip dasar dari desain campuran adalah sama pentingnya dengan perhitungan-perhitungan yang aktual. Kualitas-kualitas di atas hanya dapat diperoleh dengan pemilihan bahan yang tepat dan sifat-sifat campuran yang baik.

Pemilihan sifat-sifat campuran Sebelum suatu campuran beton dapat diproporsi, sifat-sifat campuran dipilih berdasarkan tujuan peng-gunaan beton, kondisi, ukuran dan bentuk elemen-elemen serta sifat-sifat fisik beton (misal: kekuatan) uang diperlukan untuk struktur. Setelah sifat dipilih-pilih, campuran dapat diproporsi dari data-data lapangan atau laboratorium. Karena sebagian besar sifat-sifat beton yang telah mengeras yang diinginkan terutama tergantung pada kualitas pasta semen, langkah pertama dalam memproporsi campuran beton adalah pemilihan w/c ratio yang tepat untuk durability dan kekuatan yang dibutuhkan. Campuran beton harus sesederhana mungkin, sebab jumlah bahan-bahan yang berlebihan seringkali membuat campuran beton sulit dikontrol.

Hubungan w/c ratio dan kekuatan Karena kekuatan tekan dapat ditentukan dengan mudah, kekuatan tekan secara universal dipakai sebagai ukuran kualitas beton. Walaupun kekuatan tekan merupakan sifat yang penting, sifat-sifat lainnya seperti durability, juga sama pentingnya. Untuk beton yang dipadatkan dengan penuh, dengan agregat yang baik dan bersih, kekuatan dan sifat-sifat beton lainnya yang diinginkan untuk suatu kondisi pekerjaan ditentukan oleh jumlah air campuran setiap unit semen. Rasio air terhadap semen mempunyai pengaruh utama terhadap kekuatan beton.

Kekuatan pasta semen yang terikat dalam beton tergantung pada kualitas dan kuantitas komponen-komponen yang bereaksi dan kecepatan hidrasi. Sejalan dengan waktu beton akan semakin kuat sepanjang air dan temperatur yang menguntungkan tersedia. Oleh karena itu kekuatan pada umur tertentu tidak benar-benar merupakan fungsi dari w/c yang sebenarnya. Curing akan mempunyai pengaruh yang penting.

Suatu w/c dapat menghasilkan kekuatan yang berbeda-beda akibat perubahan dalam ukuran-ukuran agregat, gradasi, tekstur permukaan, bentuk, kekuatan dan kekakuan agregat, perbedaan jenis semen dan sumber-sumbernya, kadar udara yang dimasukkan adanya admixture serta lamanya curing. W/C ratio adalah berat air dibagi dengan berat semen.

Gradasi (ukuran dan distribusi partikel) Agregat Ada dua sifat agregat yang memiliki pengaruh penting terhadap campuran beton karena workability beton segar yaitu : Gradasi (ukuran dan distribusi partikel) Sifat-sifat partikel (bentuk, porositas dan tekstur permukaan)

Gradasi penting untuk memperoleh campuran yang ekonomis sebab gradasi mempengaruhi jumlah beton yang dapat dibuat dengan jumlah semen dan air tertentu. Agregat kasar harus bergradasi s/d ukuran terbesar yang praktis pada kondisi suatu pekerjaan. Ukuran maksimum yang dapat digunakan tergantung pada ukuran dan bentuk elemen beton yang akan dicetak serta jumlah dan distribusi tulangan dalam elemen tersebut. Agregat yang bulat membutuhkan air yang lebih sedikit dari pada agregat pecah pada beton dengan slump yang sama.

Ukuran maksimum agregat kasar yang akan menghasilkan beton dengan kekuatan maksimum untuk suatu kadar semen tergantung pada sumber agregat, bentuk dan gradasinya. Kekuatan yang lebih tinggi kadang-kadang dapat pula dicapai melalui penggunaan agregat batu pecah, bukan krikil-krikil bundar.

Gradasi agregat halus yang diinginkan tergantung pada tipe pekerjaan, ukuran agregat kasar dan banyaknya kandungan dalam campuran. Campuran yang lebih sedikit kandungannya, diperlukan gradasi yang halus untuk memenuhi workability. Untuk campuran dengan banyak kandungan dipakai gradasi yang kasar.

Udara yang dimasukkan Udara yang dimasukkan dalam seluruh beton akan mengalami pembekuan dan pencairan dan dapat pula dipakai untuk meningkatkan workability. Pemasukan udara dilakukan dengan penggunaan semen Portland yang dimasukkan udara atau dengan menambahkan air entraining admixture ke dalam campuran. Untuk mengatasi variasi dalam bahan-bahan beton serta kondisi lapangan, jumlah admixture harus disesuaikan. Jumlah yang direkomendasikan oleh pembuat admixture pada umumnya meng-hasilkan kadar udara yang diinginkan.

Slump Beton harus selalu dibuat dengan workability, konsistensi dan plastisitas yang sesuai dengan kondisi pekerjaan. Workability adalah suatu ukuran sulit atau mudahnya mengecor, mengkonsolidasikan dan menyelesaikan beton. Konsistensi adalah kemampuan beton segar untuk mengalir. Plastisitas menentukan kemudahan beton untuk dicetak. Jika dalam suatu campuran beton dipakai agregat lebih banyak atau air yang ditambahkan lebih sedikit, campuran akan menjadi kaku dan sulit dicetak.

Pengujian slump adalah suatu ukuran konsistensi beton Pengujian slump adalah suatu ukuran konsistensi beton. Untuk suatu proporsi semen dan agregat tanpa admixture, semakin tinggi slump, campuran semakin basah. Slump merupakan workability yang ditunjukan ketika memperkirakan campuran yang serupa.

Kadar semen dan tipe semen Kadar semen biasanya ditentukan dari w/c ratio dan kadar air yang dipilih, walaupun suatu kadar semen minimum seringkali dimasukkan dalam spesifikasi di samping w/c ratio maksimum. Persyaratan semen minimum ditunjukkan untuk memastikan tercapainya durability dan finishability. Untuk tujuan ekonomis, proporsi yang dibuat harus meminimumkan jumlah semen yang diperlukan tanpa mengorbankan kualitas beton. Karena kualitas sangat tergantung pada w/c ratio maka kadar air harus dipertahankan minimum untuk mengurangi kebutuhan semen.

Kadar Air Kadar air beton dipengaruhi oleh sejumlah faktor-faktor ukuran dan bentuk agregat, slump, w/c ratio, kadar udara, kadar semen, admixture dan kondisi lapangan. Peningkatan kadar udara dan ukuran agregat, pengurangan w/c ratio dan slump, agregat-agregat yang bulat dan penggunaan fly ash ataupun water reducing admixture akan mengurangi kebutuhan air. Sebaliknya peningkatan temperatur, kadar semen, slump, w/c ratio, agregat bersudut dan pengurangan proporsi agregat padat menjadi agregat halus akan meningkatkan kebutuhan air.

Admixture Water reducing admixture ditambahkan pada beton untuk mengurangi w/c ratio atau untuk meningkatkan workability beton tanpa mengubah w/c. Water reducer biasanya akan mengurangi kadar air sebesar 5% s/d 10% dan beberapa juga mengurangi kadar udara sebesar 0.5% s/d 1%. Contoh Retarder, superplasticier, admixture yang mengandung kalsium chlorida, Fly ash serta silica fume. Admixture yang berbutir halus dapat memiliki berbagai efek terhadap air yang dibutuhkan dan kadar udara. Penambahan fly ash biasanya akan mengurangi air yang dibutuhkan dan kadar udara. Silikca fume meningkatkan air yang dibutuhkan dan mengurangi kadar udara.

Serat Sintetis Baja Untuk meningkatkan mutu admixture. Adukan beton dicamput dengan serat (fiber), yang dapat berupa serat sintesis (syntetic fiber) atau serat baja (steel fiber). Campuran beton serat (fiber concrete) dapat meningkatkan kemampuan beton menjadi lebih plastis.

Tegangan Beton

Percobaan Tarik/Tekan Pada Beton

Tegangan-tegangan beton yang diijinkan untuk  = 1 (PBI 1971)

Mutu baja tulangan (menurut PBI 1971) Baja Tulangan Beton Mutu baja tulangan (menurut PBI 1971) Mutu Sebutan Tegangan lelah karakteristik (au) atau tegangan karak-teristik yang memberikan regangan tetap 0,2% (0,2). (kg/cm2) U-22 Baja lunak fy = 2200 U-24 fy = 2400 U-32 Baja sedang fy = 3200 U-39 Baja keras fy = 3900 U-48 fy = 4800

Tegangan-tegangan baja yang diijinkan Mutu Tegangan tarik/tekan yang diijinkan Pada pembebanan tetap Pada pembebanan sementara U-22 1250 1800 U-24 1400 2000 U-32 1850 2650 2250 3200 U-48 2750 4000 Umum 0,58.au = 0,58 fy 0,58.0,2 = 0,58 fy 0,83.au = 0,83 fy 0,83.0,2 =0,83 fy

Kekuatan tarik/tekan baja rencana Kekuatan baja rencana Mutu Kekuatan tarik/tekan baja rencana U-22 1910 U-24 2080 U-32 2780 2250 3390 U-48 4170 Umum 0,87.au = 0,87 fy 0,87.0,2 = 0,87 fy