ERUPSI OBAT ALERGIK dr. Achmad Yusuf, SpKK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
REAKSI HIPERSENSITIVITAS
Advertisements

ALERGI OBAT (FKG) Dr. Rahmatini M. Kes Bagian Farmakologi & Terapi
PENGANTAR ANTI MIKROBA
HIPERSENSITIVITAS Oleh : Netti Suharti.
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
Dermatitis Atopi Haryson Tondy Winoto, dr.,Msi.Med.,Sp.A IKA UWKS.
Suatu respon imun yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan bahkan dapat menyebabkan kematian Alergen: antigen yg dpt memprovokasi respon hipersensitif.
Farmakologi Molekuler Farmasi-Uhamka
Penyakit Kawasaki ditemukan oleh Dr Tomisaku Kawasaki di Jepang tahun 1967 dan saat itu dikenal sebagai mucocutaneous lymphnode syndrome. Penampakan.
NEKROLISIS EPIDERMAL TOKSIK (NET)
Monitoring Efek Samping Obat ( MESO )
ANAFILAKSIS Haryson Tondy Winoto, dr. Msi.Med. Sp.A Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
ASKEP URTICARIA Luky dwiantoro.
Penyakit kulit bulosa ( yang immunobullous )
Asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi hiv – aids
Penyakit Asma Akibat Kerja
PENCEGAHAN DAN PENGELOLAAN DEKUBITUS PADA PASIEN PALLIATIF
Campak / measles / morbillie
SINDROM STEVENS JOHNSON kelompok IV B
VARICELLA Ilmu Penyakit Menular.
PENYAKIT KULIT DARURAT SINDROMA STEVEN JOHNSON. Definisi.
Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Integumen
FARINGITIS Oleh: dr. Irma Susanti.
Erupsi Obat Alergi By : dr Rina Gustia, SpKK.
ALERGI OBAT dosen yani mulyani, m.sI. apt
ALERGI OBAT KELOMPOK 1.
Dermatitis Atopik Peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan (alergi) Melibatkan limfosit dan sel mast Histamin dari sel mast menyebabkan.
VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular
PENGKAJIAN SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
Syok anafilaktik Nasman Puar Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
HIPERSENSITIFITAS Lisa Andina, S.farm, Apt..
HIPERSENSITIVITAS TYPE III
PENYAKIT KULIT AKIBAT KERJA
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
IMUNOLOGI DASAR dr. Ali Sodikin, SpPD dr. Bangun Oktavian, SpJP
Clinical skill Morbus Hansen.
Cakupan Ilmu Toksikologi
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Pada Dermatitis Seboroik
by Dr. Sari Handayani Pusadan, Sp.KK, M.Kes
Umar Elok Yulia Manthofani
MANAJEMEN NYERI FARMAKOLOGIS
Dermatitis Numularis Peradangan kulit yang bersifat kronis, ditandai dengan lesi berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong, berbatas tegas, dengan efloresensi.
BIOLOGI SEL.
NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
Tanda dan Gejala Anafilaksis
ECXZEMA (Dermatitis Atopik)
DASAR IMUNOLOGI 11 JANUARI 2018.
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
ASKEP PASIEN DERMATITIS ALERGI
ASKEP STEVEN JOHNSON SYNDROME
REFERAT HERPES ZOSTER Oleh Santi Nurfitriani Pembimbing Dr. Sabrina.
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
Eritroderma et Causa Dermatitis Kontak Iritan Jurnal Oleh Suci Ramadhani S.ked Pembimbing dr. Mainiadi Sp.KK.
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
VARICELLA Marina. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa.
VARICELLA Marina. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa.
Syok anafilaktik PKM ANREAPI. Syok Suatu sindrom klinik yang mempunyai cici-ciri berupa : Hipotensi Takikardi Hipoperfusi (urine
TES CUKIT ( SKIN PRICK TEST )
Alergi Susu Sapi Dr. Rahma, M.Kes, Sp.A.
AlERGI Pertama kali diperkenalkan oleh von Pirquet tahun 1906
Syara Marsa Pembimbing dr. Cut Putri Yohana, M.sc, Sp.KK.
Transcript presentasi:

ERUPSI OBAT ALERGIK dr. Achmad Yusuf, SpKK Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran-Universitas Wijayakusuma Surabaya

Dokter Pasien Dx Tx operatif obat KIE terapeutik ADR

Obat Adverse Drug Reaction (ADR) ADE (E.O.A) - ringan - berat (Dx, Px, Tx) Adverse Drug Reaction (ADR) kulit organ ADE (E.O.A) - ringan - berat

ADVERSE DRUG REACTION Predictable  dosis (+), reaksi farmakologi diketahui  overdosis, efek samping, efek sekunder, interaksi obat Unpredictable  dosis (-), reaksi farmakologi tdk diketahui  intoleransi, idiosinkrasi, alergi, pseudoalergi

ERUPSI OBAT ALERGIK Metabolisme obat Status imunologi penderita Penyakit lain Obat lain yang diberikan bersamaan/polifarmasi

Toxic / Reactive metabolite OBAT Detoksikasi Exkreasi Phase I (CyP450) Toxic / Reactive metabolite Phase II Asetilasi Conjungasi dsb Immunogenic hapten Non Toxic / Non Reactive

PATOGENESIS ERUPSI OBAT Tidak diketahui Non imunologis Imunologis Respon imun (immune response) terhadap obat metabolit kontaminan Human Leukocyte Antigen (HLA) Kondisi klinis Abnormalitas metabolisme obat Respon imun  reaksi hipersensitivitas sensitisasi o.k. paparan obat sebelumnya reaksi silang

REAKSI TIPE I (IgE dependent)) Mast cell Basophil Histamine Eosinophil chemotactic factor of anaphylaxis Leukotriene C4 Prostaglandin D2 Cytokines Kulit Respiratory Tract Cardiovascular Pruritus Urticaria Kontraksi - Smooth muscle - Sekresi mocous - Laryngeal edema Dilatasi / permeabilitas   - Edema - Hypotension

REAKSI TIPE II obat sel (Ab mediated) Ig Complement (IgG, IgM) Contoh: thrombocytopenic purpura obat Ig Complement (IgG, IgM) Cell damage (cytolysis) sel

REAKSI TIPE III (Immune complex) Immune complex aktifasi complement anaphylatoxin (C3a, C5a) mast cell basophil mediators release Contoh : - Serum sickness - Vasculitis - Arthus Reaction

REAKSI TIPE IV T lymphocytes / CMI (cell mediated) Contoh:  Erythema Multiforme

IDENTIFIKASI ERUPSI OBAT ALERGIK Riwayat  obat-obat yang dicurigai (sistemik,topikal) termasuk jamu, waktu kejadian, keluhan penderita ( gatal, demam ) Tes kulit ( Prick test, Patch test ) Tes provokasi Manifestasi klinis  variasi, distribusi tersebar atau terlokalisir, simetris

Obat yang sering menyebabkan alergi : Antibiotik ( penisilin, sulfonamid, tetrasiklin) Analgesik-antipiretik ( NSAID, parasetamol ) Anti konvulsi ( luminal, karbamazepin ) Obat TB ( Rifampisin ) Anti hipertensi ( Nifedipin ) Anti aritmia Anti psikosis dan anti depresan

Bentuk Klinis Erupsi Obat Exanthems + hypersensitivity syndrome Urticaria / Angioedema Red man syndrome Reaksi fotosensitivitas Pustular Reaction Fixed drug reaction Bullous drug reactions

1. EXANTHEMS (morbiliform / Scarlatiniform) Paling sering dijumpai Etiologi - Penisillin - Sulfa methoxazole / Trimetoprim Masa awitan: - 1 mg – 2 mg sesudah Tx - sesudah stop Tx Pathogenesis: T cell  Dermatitis Kontak Alergi ? Klinis: - maculopapular (erithema + papula) pada inguinal / aksila  menyebar dalam 1 – 2 hari - pruritus: ++  DD viral infections Berat  Complex exanthems (Hypersensitivity Syndromes) - demam + rash - hepatitis - nephritis - dsb

2. HYPERSENSITIVITY SYNDROME Insidens : 1 : 5000 Px Masa awitan : 2 mg – 6 mg febris Klinis: - morbiliformis  - eczema (fase awal) - bullae - purpura - mengelupas - tanda lain :  - mukosa - pharingitis - lymphadenopathy - hepatosplenomegali - Lab: - eosinophilia - lymphocytosis - LFT  - nephritis

Contoh : Anti convulsant Hypersensitivity Syndrome Dilantin Hypersensitivity Syndrome Phenobarbital Hypersensitivity Syndrome Carbamazepine Hypersensitivity Syndrome Sulfonamide Hypersensitivity Syndrome Allopurinol Hypersensitivity Syndrome

Sindroma Hipersensitivitas Obat disebabkan Karbamazepin

3. URTICARIA / ANGIOEDEMA Etiologi : Penisilin /  lactam Aspirin / NSAID Angiotensin Converting Enzym (ACE) inhibitor Patogenesis: - Non imunologi - Imunologi Penisilin /  lactam  reaksi tipe I Aspirin / NSAID  urtikaria non imunologi  merubah metabolisme prostaglandin  degranulasi mast cell ACE inhibitor Angioedema (Quincke’s edema)

Etiologi : Vancomycin iv 4. RED MAN SYNDROME Etiologi : Vancomycin iv  histamin  Klinis: - makula pada umumnya pada leher belakang menyebar ke badan, muka dan lengan - angioedema - pruritus - hipotensi

Eritema difus dan skuama pada tungkai setelah terapi Vancomycin

5. REAKSI FOTOSENSITIVITAS (Photosensitive Drug Reaction) Fotosensitivitas  - Reaksi Foto toksik - Reaksi Likenoid - ReaksiFoto alergik - Pseudoporfiria Etiologi : - Tetrasiklin -Fenotiazin - Amiodaron -Griseovulsin - NSAID Mekanisme  - absorbsi obat terhadap UV - penetrasi UV pada kulit Reaksi Foto toksik : - dose related  obat / UV - beberapa jam – hari sesudah paparan - menetap sesudah stop Tx Reaksi Foto alergik: - tidak dipengaruhi dosis - terjadi sesudah beberapa kali paparan - hipersensitivitas pruritus / eksematosa Obat  photosensitizer

6. ERUPSI PUSTULAR Acute Generalized Exanthematous Pustulosis (AGEP – PEGA) Sin : Pustular Drug Eruption, Toxic Pustuloderma Etiologi : - alergi obat - dermatits kontak - infeksi akut enterovirus - hipersensitivitas merkuri Insidens : Ax Psoriasis vulgaris (+) pada 17% kasus Masa awitan : + 5 hari sesudah Tx Klinis : - Scarlatiniform erythema  menyebar pustulasi < 5 mm (Nikolsky sign: dapat + ) desquamasi - febris (+) Lab : Neutrofilia; Eosinofilia

7. FIXED DRUG REACTION (Fixed Drug Eruption) Obat /  erupsi di tempat yang sama Reaksi silang + (50% sekitar mulut / genitalia) Etiologi : - NSAID - mefenamic acid - sulfonamide - trimethoprim - barbiturate - tetracyclin - dsb Pathogenesis : ( HLA ) ? Klinis : bercak merah  iris / target lesion blister  erosi  prolonged / permanent Post Inflammatory Hyperpigmentation

8. BULLOUS DRUG REACTION Erythema multiforme Stevens Johnson Syndrome Toxic Epidermal Necrolysis

ERYTHEMA MULTIFORME Sifat : - self limited - Gx ringan / exanthems - berulang Etiologi : HSV 1 & HSV 2  Herpes Simplex Associated Erythema Multiforme (HAEM) (Erythema multiforme minor) Pathogenesis T lymphocyt – HLA Klinis : prodrome : minimal s/d ringan lesi kulit : makula eritema batas jelas  meninggi  papula edematus dlm 24-48 jam  ring erythematous central  flat  purpuric/hemorrhagic 3 zones target (iris) lesion: - central dark hemorrhagic zone - intermediet white area - peripheral erythematous ring

EM  HSV  EM minor ( HAEM ) SJS TEN True EM :  EM minor  EM with mucosa involvement  Drugs  EM major

SJS / TEN SJS TEN Insidens per tahun 1,2 – 1,6 / 1 juta Area tubuh < 10% > 30% Lesi awal Atypical targetoid lesion Erythema + nyeri epidermolysis Ethiology Obat-obatan (50%) (80%) trimethoprim / sulfamethoxazole sulfadexine anti biotika – penisillin carbamazepine NSAID Pathogenesis Type III / IV

PENATALAKSANAAN SJS / TEN Identifikasi penyebab / eliminasi obat penyebab Pengobatan aktif a) Steroid  supressi proses penyakit Metilprednisolon 80-120 mg p.o (1,5-2 mg/kgBB/hr) atau injeksi deksametason i.v (0,15-0,2 mg/kgBB/hr) b) mempertahankan hemodinamika, elektrolit dan protein c) Antibiotika untuk infeksi d) Perawatan di tempat khusus untuk mencegah infeksi 3. Supportive therapy - kulit – perawatan luka - mata - pernafasan - nutrisi

DERMATITIS (ECZEMA – EKSIM) Definisi : - keradangan - bukan karena infeksi - gatal Klasifikasi 1. Dermatitis Endogen - Dermatitis atopik - Dermatitis numularis - Dermatitis seboroika 2. Dermatitis Eksogen (Dermatitis kontak) - Dermatitis kontak iritan - Dermatitis kontak alergik - Dermatitis kontak sinar (Photo contact dermatitis)

DERMATITIS KONTAK IRITAN - karena sifat kimiawi  kerusakan sel dapat terjadi pada paparan pertama Pembagian : - Dermatitis kontak iritan akut - Dermatitis kontak iritan kronis ditentukan oleh : - konsentrasi - pH

DERMATITIS KONTAK ALERGIK - karena reaksi hypersensitivitas tipe lambat fase sensitisasi  fase elisitasi Etiologi  - Nikel - pewarna - Chrom - pewangi - Cobalt - dsb Klinis : - gatal - eritema, eksudasi, likenifikasi

PATCH TEST (UJI TEMPEL) Prinsip: Kontak Alergen  baca 48 jam 72 jam - Standard Patch Test - Bahan yang dicurigai

.... terima kasih .... ERUPSI OBAT ALERGIK_ ACHMAD YUSUF