Munandar, A (2005)1 # 4: KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN EKOWISATA LEVEL OBYEK EKOWISATA: OPERASIONAL Hand-out kuliah PS PSL, Sekolah Pascasarjana IPB (2005) Sumber utama Fennell DA, Dowling RK (2003) Ecotourism Policy and Planning: Stakeholders, Management and Governance. Di dalam: Fennell DA, Dowling RK (eds) Ecotourism Policy and Planning. Cambridge:CABI Publishing. Hlm PENDAHULUAN Formulasi kebijakan pengembangan ekowisata hendaknya berakar dari definisi ekowisata (pada level obyek ekowisata) Formulasi kebijakan pengembangan ekowisata hendaknya berakar dari definisi ekowisata (pada level obyek ekowisata) relung atau ceruk pasar (niche market) relung atau ceruk pasar (niche market) pengembangan produk pengembangan produk Variasi kebijakan: add-on terhadap standar wisata yang ada, ekstensif Variasi kebijakan: add-on terhadap standar wisata yang ada, ekstensif
Munandar, A (2005)2 # 4: KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN EKOWISATA LEVEL OBYEK EKOWISATA: OPERASIONAL Hand-out kuliah PS PSL, Sekolah Pascasarjana IPB (2005) Sumber utama Fennell DA, Dowling RK (2003) Ecotourism Policy and Planning: Stakeholders, Management and Governance. Di dalam: Fennell DA, Dowling RK (eds) Ecotourism Policy and Planning. Cambridge:CABI Publishing. Hlm PENDAHULUAN Formulasi kebijakan pengembangan ekowisata hendaknya berakar dari definisi ekowisata (pada level obyek ekowisata) Formulasi kebijakan pengembangan ekowisata hendaknya berakar dari definisi ekowisata (pada level obyek ekowisata) relung atau ceruk pasar (niche market) relung atau ceruk pasar (niche market) pengembangan produk pengembangan produk Variasi kebijakan: add-on terhadap standar wisata yang ada, ekstensif Variasi kebijakan: add-on terhadap standar wisata yang ada, ekstensif
Munandar, A (2005)3 STAKEHOLDERS Pemerintah (berbagai level) Pemerintah (berbagai level) Sektor swasta Sektor swasta LSM LSM Negara-negara donor Negara-negara donor Turis Turis Komuniti lokal Komuniti lokal Stakeholders menentukan level pengaruh thd pengembangan dan interest thd konservasi biodiversitas Organisasi: Lintas departemen atau inter-agency Lintas departemen atau inter-agency Badan (board) tersendiri Badan (board) tersendiri Provider Provider Pelayanan, dsb Pelayanan, dsb
Munandar, A (2005)4 MANAGEMEN EBT (Environmentally Based Tourism) planning model EBT (Environmentally Based Tourism) planning model Perumusan pernyataan tujuan: planning zone Perumusan pernyataan tujuan: planning zone Sanctuary Sanctuary Konservasi Konservasi Rekreasi Rekreasi Pengembnagan Pengembnagan Survai dan assessment: deskripsi atribut lingkungan Survai dan assessment: deskripsi atribut lingkungan Evaluasi fitur signifikan Evaluasi fitur signifikan Sintesis: alokasi planning zone Sintesis: alokasi planning zone Proposal Proposal
Munandar, A (2005)5 Programming Programming Programme planning: pernyataan visi, missi, tujuan, sasaran, strategi dan pendekatan Programme planning: pernyataan visi, missi, tujuan, sasaran, strategi dan pendekatan Needs and assets: inventarisasi atraksi dan aset Needs and assets: inventarisasi atraksi dan aset Programme design: Programme design: Struktur program (area, setting, akomodasi, mobilitas) Struktur program (area, setting, akomodasi, mobilitas) Interpretasi Interpretasi Leadership Leadership Guides Guides Pengembangan profesional Pengembangan profesional Risk management Risk management
Munandar, A (2005)6 Programme implementation: Programme implementation: Product lifecycle, marketing, training, budgeting, PR dan strategi implementasi Product lifecycle, marketing, training, budgeting, PR dan strategi implementasi Evaluasi: Evaluasi: Evaluasi Evaluasi Akreditasi Akreditasi Sertifikasi Sertifikasi