Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pertemuan Ke-11.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pertemuan Ke-11."— Transcript presentasi:

1 Pertemuan Ke-11

2 Konsep Baik dan Buruk dalam Islam
Makna baik dan buruk dalam Islam Kriteria baik dan buruk Akhlaq utama / terpuji (mahmudah) dan cara membentuknya. Akhlaq tercela (madzmumah) dan cara menghindarinya.

3 Makna baik dan buruk Makna baik dalam al-Qur’an disebutkan dengan kata-kata yang beda-beda, antara lain: Al-Husnu adalah segala sesuatu yang menggembirakan lagi disenangi. Ini ada tiga bentuk: Sesuatu yang dianggap baik oleh akal (rasio) Sesuatu yang dianggap baik oleh hawa nafsu. Sesuatu yang dianggap baik oleh panca indra (mata). Al-Hasanah adalah segala sesuatu yang membahagiakan berupa kenikmatan yang sampai pada manusia di dalam jiwanya, badannya dan keadaannya (perbuatan atau tingkahlakunya). Sedangkan kata as-Sayi’ah (keburukan) adalah sebaliknya. Keduanya merupkan kata yang musytarok, bisa ada pada hewan dan juga manusia.

4 Perbedaan kata al-Husnu-al-Hasanah dan al-Husnu
Al-Husnu digunakan dalam dua tempat yaitu pada mata dan kejadian. Dan secara umum lebih banyak digunakan pada sesuatu yg dianggap baik oleh matan hati sanubari. Seperti seorang laki yang baik dan sangat baik, seorang perempuan yang baik dan sangat baik. Al-Hasanah gunakan pada sifat dan kejadian. Al-Husnu hanya digunakan pada suatu kejadian.

5 Ihsan dibagi dua makna yaitu:
Memberikan kebaikan kepada orang lain, seperti ia berbuat baik kepada si fulan. Buat ihsan dalam bentuk perbuatan, artinya setelahia mengetahui suatu pengetahuan yang baik lalu mengamalkannya. Ihsan itu berada di atas keadilan, maka keadilan adalah memberikan sesuatu di atasnya dan mengambilnya untuknya. Sedangkan ihsan memberikan sesuatu darinya untuknya dan mengambil lebih sedikit darinya untuknya. Maka adil itu hukumnya wajib sedangkan ihsan itu hukumnya sunnah.

6 Makna Khair dan Syarr Al-Khair adalah sesuatu yang disukai setiap orang, misanya berakal, keadilan, keutamaan, dan sesuatu yang bermanfaat. Sedangkan al-Syarru sebaliknya. Al-Khair ini ada dua bentuk, yaitu: Al-Khair secara mutlak yaitu sesuatu yang disukai dalam setiap keadaan dan setiap orang. Misanya surga disifat dengan salam. Seperti perkataan orang: Tidak ada kebaikan dibalas dgn kebaikan yang setelah kebaikan itu adalah Neraka. Tidak ada kejelekan dibalas dengan kejelekan yang setelah kejelekan itu adalah surga. Al-Khair itu kadang dianggap baik oleh satu orang, namun belum tentu baik bagi yang lainnya.

7 Makna Thayyib dan Khabits
Thayyib ada dua makna: Sesuatu yang benar-benar baik. Sesuatu yang dirasakan lezat (nikmat) oleh panca indera dan jiwa. Bumi yang subur, tanah yang tidak bernajis. Makanan yang baik bagi jiwa. Khabits ada beberapa makna: Sesuatu yang tidak disukai (dibenci). Sesuatu yang tidak sesuai dengan jiwa dari yang dilarang. Perbuatan yang buruk dari amalan yang shalih. Jiwa-jiwa yang kotor dari jiwa-jiwa yang suci. Sesuatu yang haram dari yang halal. Kafir dari yang mukmin Perbuatan fasid dari perbuatan yang shalih.

8 Ma’ruf dan Munkar Ma’ruf adalah nama untuk setiap pekerjaan yang diketahui kebaikannya oleh akal dan syara’. Munkar adalah sesuatu yang diingkari oleh akal dan syara’.

9 ‘Izzun / ‘Izzah dan Dzillun/ Dzillah
Mulya dan kemulyaan bagi Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang mukmin adalah kemulyaan yang tetap dan hakiki. Sedangkan Izzah bagi orang-orang kafir adalah dzillun (kehinaan). Orang yang ingin dapat izzah maka ia membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh. Dzillah: Sesuatu yang terjadi dari keperkasaan. Sesuatu yang terjadi setelah kesusahan. Tunduk kepada kepada kedua orang tua.

10 Kesimpulan baik dan buruk
Baik adalah adalah segala sesuatu yang dipandang baik oleh Allah dan Rasul-Nya dan sesuai al-Quran al-Sunnah. Buruk adalah segala sesuatu yang dipandang buruk oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak sesuai al-Quran al-Sunnah.

11 Kriteria Baik dan Buruk
Kriteria baik dan buruk adalah prilaku yang tidak sesuai dengan akhlak yang mulya dan akhlak terpuji berdasar kepada al-Qur’an dan al-Sunnah.

12 Macam-macam Akhlak Akhlak Terpuji (Akhlaq al-Mahmudah)
Akhlak Tercela (Akhaq al-Mazmumah)

13 Akhlaq al-Mahmudah Akhlak Terpuji (Akhlaq al-Mahmudah) adalah sifat yang tetap tertanam dalam jiwa (manusia) yang bersifat fitri atau dapat diusahakan yang menghantarkan kepada jalan yang terpuji menurut akal. Bisa dibedakan antara akhlak terpuji dengan akhlak lainnya dengan sungguh akhlak terpuji merupakan setiap yang jalan yang ditempuh oleh seorang individu atau masyarakat untuk menemukan jiwa2 kemanusiaan dalam melakukan kebaikan sekalipun terjadi perbedaan agama, mazhab, kebiasaan dan tradisi.

14 Akhlak Tercela (Akhlaq al-Mazmumah)
Akhlak Tercela (Akhlaq al-Mazmumah) adalah sifat yang tetap tertanam dalam jiwa (manusia) yang bersifat fitri atau dapat diusahakan yang menghantarkan kepada jalan yang tercela menurut akal. Bisa dibedakan antara akhlak tercela dengan akhlak lainnya dengan sungguh akhlak tercela merupakan setiap yang jalan yang ditempuh oleh seorang individu atau masyarakat untuk menemukan jiwa2 kemanusiaan dalam melakukan keburukan sekalipun terjadi perbedaan agama, mazhab, kebiasaan dan tradisi.

15 Cara membentuk akhlak yang baik
Memurnikan akidah (akidah yang benar) Berdoa Mujahadah Muhasabah Memikirkan bentuk2 yang menghadirkan atau membentuk kepada akhlak yang baik. Memperhatikan hukuman atau akidah yang ditimbulkan dari akhlak yang buruk. Himmah yang tinggi. Sabar Saling mewasiati dengan akhlak yang baik Berteman dengan orang baik dan orang2 yang memiliki akhlak yagn utama.


Download ppt "Pertemuan Ke-11."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google