Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENTINGNYA ISTITHA’AH UNTUK MEWUJUDKAN JEMAAH HAJI YANG MABRUR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENTINGNYA ISTITHA’AH UNTUK MEWUJUDKAN JEMAAH HAJI YANG MABRUR"— Transcript presentasi:

1 PENTINGNYA ISTITHA’AH UNTUK MEWUJUDKAN JEMAAH HAJI YANG MABRUR
H. Deni Rusli (Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Prov. Banten)

2 DASAR HUKUM Firman Allah SWT QS. Ali Imran (3) ; 97
….mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah,…..

3 DASAR HUKUM UU No.13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
PP No. 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU No. 13 Tahun 2008 PMA No. 13 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Haji Reguler

4 Pasal 31 uu no. 13 tahun 2018 Pembinaan dan pelayanan kesehatan ibadah haji, baik pada saat persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji, dilakukan oleh Menteri yang ruang lingkup dan tanggunggjawabnya di bidang kesehatan (1) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Menteri (2)

5 PASAL 27 PP NO. 79 TAHUN 2012 Pembinaan dan pelayanan kesehatan jemaah haji WAJIB diberikan sebelum keberangkatan, selama pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji, dan 14 hari setelah kembali ke Tanah Air (1) Pemerintah WAJIB melindungi jemaah haji dari penyakit menular yang : diduga mewabah di Arab Saudi; terbawa jemaah haji dari Indonesia ke Arab Saudi, dan; terbawa jemaah haji Indonesia dari Arab Saudi ke Indonesia (2)

6 PENGERTIAN ISTIThA’AH
Secara bahasa yaitu kemampuan, kuat, atau sanggup (kemampuan atau kuasa untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah) Secara istilah yaitu kemampuan fisik, kemampuan harta, dan kemampuan pada waktu seseorang hendak mengerjakan haji atau umrah

7 iSTITHA’AH IBADAH HAJI
ISTITHA’AH/KEMAMPUAN FISIK/BADAN/AMAN ISTITHA’AH/KEMAMPUAN BIAYA/BEKAL ISTITHA’AH/KEMAMPUAN TRANSPORTASI

8 ISTITA’AH KESEHATAN BERDASARKAN HASIL MUDZAKARAH PERHAJIAN NASIONAL TAHUN 2005
Istitha’ah kesehatan merupakan bagian dari kewajiban melaksanakan ibadah haji sesuai dengan QS. Ali Imran ayat 97 Identifikasi status kesehatan Jemaah dilakukan sejak dini minimal 9 bulan menjelang keberangkatan secara lengkap, tepat dan akurat Kewajiban ibadah haji menjadi gugur pada saat : status kesehatan katagori tunda, mengidap salah satu atau lebih penyekit menular tertentu, dan tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan Disabilitas yg dialami jemaah haji tidak menjadi halangan, tetapi pemerintah sesuai dengan kemampuan tetap berkewajiban untuk memberi perhatian terhadap disabilitas yang dialami jemaah Istitha’ah melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi terkait dengan alat/instrument kesehatan maka dapat melaksanakan safari wukuf atau badal haji Kriteria penetapan jemaah haji yang disafariwukufkan atau dibadalhajikan ditentukan berdasarkan indikasi medis Konsep istitha’ah dalam perspektif fiqh mengacu kepada beberapa pendapat yang sudah dianggap mu’tabarah

9 Persiapan haji Persiapan Mental
Niat haji memenuhi panggilan Allah SWT (semata-mata untuk beribadah) Ikhlas dalam meaksanakan haji untuk meraih taqwa Senantiata bersabar dalam menghadapi cobaan selama haji Bertaubat dengan sungguh-sungguh Perbanyak amal sholeh dan shodaqah Jauhi yang haram dan dapat membatalkan haji Meminta ampun atas segala dosa Bersihkan hati dan pasrahkan diri pada ilahi Minta diberi kemudahan berhaji Silaturrahmi dengan keluarga, kawan, dan masyarakat dengan mohon maaf dan doa restu

10 PERSIAPAN MATERI BPIH Dokumen haji
Selesaikan hal-hal yg menjadi tanggung jawab terhadap keluarga, pekerjaan, dan hutang-piutang Biaya hidup keluarga (bekal keluarga selama ditinggal haji) Barang-barang yang dibawa jamaah (sebaiknya warna polos dan tidak transparan) Mengenakan seragam haji nasional Dilarang membawa benda-benda tajam yang dapat membahayakan jemaah lain

11 PERSIAPAN FISIK Jaga kesehatan
Minum air putih dan makan makanan bergizi Jaga kebugaran badan Olahraga Jalan kaki rutin Istirahat yang cukup Hindari kebiasaan buruk (begadang malam, merokok, nonton TV, main HP terlalu lama) Periksa ke Dokter jika merasa kesehatan terganggu Siapkan obat-obatan yang biasa digunakan Sehat dan kuat agar tidak sulit melakukan ibadah haji/umrah

12 Tujuannya APA??? HAJI MABRUR

13 ? TANGGUNG JAWAB SEORANG “HAJJ”
SESEORANG YANG TELAH MELAKSANAKAN HAJI MEMILIKI 2 TANGGUNG JAWAB BESAR, YAITU: TANGGUNG JAWAB ETIS TANGGUNG JAWAB THEOLOGIS. ?

14 GELAR / PREDIKAT “HAJJ”
GELAR “HAJI” DI MASYARAKAT MEMILIKI NILAI YANG CUKUP LUAR BIASA, MAKA HENDAKNYA SEORANG “HAJJ” : MENJADI TAULADAN DAN PANUTAN BERTAMBAH RASA KEPEDULIAN DAN KEPEKAAN SOSIAL BERPRILAKU SESUAI TUNTUNAN AGAMA SELALU MENJAGA SILATURRAHIM SELALU MEMPERTAHANKAN DAN MELESTARIKAN KEMABRURAN HAJI.

15 HAJI MABRUR HAJI MABRUR SECARA ROHANIAH AKAN TAMPAK GETARAN TAUHIDNYA DAN SECARA LAHIRIAH AKAN TAMPAK PADA PRILAKUNYA; DALAM PERILAKU SEHARI-HARI HAJI MABRUR MEMPERLIHATKAN SIKAP DAN KEHIDUPAN YANG ISLAMI, ARTINYA BAIK, BENAR DAN LUHUR.

16 KEMABRURAN HAJI DALAM KEPRIBADIAN
PATUH TERHADAP PERINTAH ALLAH KONSEKWEN MENINGGALKAN LARANGAN ALLAH GEMAR MELAKSANAKAN IBADAH ISTIQOMAH DALAM AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR MEMILIKI SIFAT DAN SIKAP TERPUJI SEMANGAT MENAMBAH &MENGEMBANGKAN ILMU BEKERJA KERAS DAN TEKUN SEGERA BERTAUBAT SUNGGUH-SUNGGUH MEMANFAATKAN POTENSI YANG ADA PADA DIRINYA.

17 KEMABRURAN HAJI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
MENEGAKAN SHOLAT BERJAMA’AH MENYANTUNI ANAK YATIM MENJENGUK ORANG ORANG SAKIT DAN MENINGGAL KERJA BAKTI DAN TOLONG MENOLONG MENDAMAIKAN ORANG YANG BERSELISIH

18 KEMABRURAN HAJI DALAM UBUDIYAH
MENINGKATNYA KUALITAS IBADAH SHOLAT MENINGKATNYA KEPEDULIAN TERHDAP YANG LEMAH MENINGKATNYA IBADAH PUASA DAN RAJIN MEMBACA AL-QUR’AN MENINGKATNYA RASA SYUKUR DAN TAWAKAL MEMELIHARA AKHLAK TERPUJI MEMELIHARA KEJUJURAN

19 PESAN UNTUK KITA SEMUA “ MARI KITA PERTAHANKAN DAN LESTARIKAN KEMABRURAN HAJI DALAM KEHIDUPAN KITA SEHARI-HARI ”

20 SEKIAN DAN...


Download ppt "PENTINGNYA ISTITHA’AH UNTUK MEWUJUDKAN JEMAAH HAJI YANG MABRUR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google