Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

10. Prinsip Dasar pada Information Economics

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "10. Prinsip Dasar pada Information Economics"— Transcript presentasi:

1 10. Prinsip Dasar pada Information Economics
Lecture Note: Nyimas Artina, S.Kom, M.Si Manajemen Investasi v [STMIK MDP]

2 Pendahuluan Dalam paradigma modern, manfaat implementasi teknologi informasi seringkali dikaitkan dengan konsep value dalam bisnis. Hal ini disebabkan karena lebarnya spektrum dari value yang dimaksud, dari yang sifatnya tangible menuju intangible sampai dengan yang sifatnya quantifiable menuju unquantifiable. Marilyn M. Parker, Robert J. Benson, dan H. E. Trainor melakukan terobosan melalui teori information economics-nya pada tahun 1985 sebagai salah satu cara yang hingga saat ini dinilai masih akurat dalam kaitannya dengan proses analisa biaya dan manfaat implementasi teknologi informasi. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Nyimas Artina, S.Kom, M.Si

3 Information Economics (IE)
Information economics bertujuan untuk menghubungkan aspek kuantitatif dan kualitatif dari manfaat teknologi informasi, baik yang bersifat tangible maupun intangible. Information economics merupakan suatu metode untuk mengukur manfaat dan biaya dari proyek teknologi informasi. (Parker et al., 1988: 5) Information economics merupakan pengembangan dari traditional cost-benefit analysis (CBA) yang dihubungkan dengan value (nilai) berdasarkan pada kinerja bisnis untuk menangani hal-hal yang memberikan dampak strategis bagi perusahaan. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Nyimas Artina, S.Kom, M.Si

4 Why Information Economics?
The classes of value a company obtains through information technology are diverse; A company has limited resources to invest in information technology; A company needs to make allocation decisions in the most effective way; Tool in traditional cost-benefit analysis are not adequate to address all classes of value. (Parket et al., 1988: 15) Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Nyimas Artina, S.Kom, M.Si

5 Tahapan Information Economics
Pengukuran information economics melalui 4 tahapan, yaitu: Mengidentifikasi nilai dan total biaya dari setiap proyek; Menerapkan kriteria ekonomi secara luas dalam proses pembuatan keputusan; Memperkirakan alternatif-alternatif yang ada; Mengalokasikan sumber daya yang berharga untuk proyek yang penting atau bernilai tinggi. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Nyimas Artina, S.Kom, M.Si

6 Nilai (Value) “Value is based on advantage achieved over the competition, reflected in current and future business performance. That which will add to the advantage over the competitiors of a firm is the value in which management should be willing to invest.” (Parker et al., 1988: 64) Nilai didasarkan pada keuntungan yang diperoleh dari persaingan, dicerminkan pada kinerja bisnis di masa sekarang dan masa depan. Dimana akan menambah keuntungan yang melebihi para pesaingnya dan nilai tersebut akan membuat pihak manajemen bersedia melakukan investasi. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Nyimas Artina, S.Kom, M.Si

7 Klasifikasi Nilai (Classes of Value)
Marilyn M. Parker dkk (Parker et al., 1988: 12) membagi nilai menjadi 6 kategori, yaitu: Return on Investment (enhanced); Strategic Match; Competitive Advantage; Management Information Support; Competitive Response; Strategic IS Architecture. Business Domain Technology Financial Approach Non-Financial Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Nyimas Artina, S.Kom, M.Si

8 Klasifikasi Nilai (Classes of Value)
Return on Investment berasal dari analisis biaya-manfaat tradisional (CBA) dan mencerminkan ide-ide maju pada mendefinisikan dampak keuangan (biaya dan manfaat) dari teknologi informasi. Strategic match adalah nilai yang berasal dari langsung mendukung unit bisnis yang ada Pengembangan strategi. Competitive advantage adalah nilai yang berasal dari menciptakan strategi bisnis baru, produk baru, atau pendekatan baru untuk mengatasi kompetitif

9 Klasifikasi Nilai (Classes of Value)
Management information is the value derived from information support of an enterprise or line of business critical success factor. Competitive response reflects information technology projects intended to catch up with the competition. Strategic IS architecture is an investment that enables other project to occur. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

10 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
1. Enhanced ROI Konsep value dalam information economics dianggap sebagai perluasan dari indikator semacam ROI, IRR, dan lain sebagainya melalui penambahan unsur manfaat seperti: value linking, value acceleration, value restructuring, dan innovation – atau yang lebih dikenal sebagai financial justification techniques. (Parker et al., 1988: 102) Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

11 Financial Justification Techniques (Teknik Pembenaran keuangan)
Value Acceleration (Percepatan Nilai) Waktu percepatan manfaat dan biaya karena menghubungkan 2 fungsi dalam hubungan sebab-akibat, biasanya memicu peningkatan satu kali atau berkelanjutan di departemen lain (efek riak). Contoh: Sebuah sistem penagihan ditingkatkan akan menghasilkan persiapan faktur satu hari sebelumnya. Value Linking (Menghubungkan Nilai) Sama seperti Nilai Percepatan tapi kali independen. Contoh: Sistem penagihan ditingkatkan sama akan membantu pemasaran dan departemen penjualan mengidentifikasi pendapatan yang seharusnya dapat hilang karena tagihan yang salah. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

12 Financial Justification Techniques
Value Restructuring Alamat nilai-nilai yang terkait dengan restrukturisasi pekerjaan atau fungsi departemen, ini diukur dalam peningkatan produktivitas dicapai dengan menggerakkan upaya departemen dari aktivitas nilai yang lebih rendah untuk kegiatan yang bernilai lebih tinggi. Contoh: peningkatan produktivitas diukur dari departemen atau fungsi karena pada pelaksanaan otomatisasi kantor. Innovation Valuation Aplikasi inovatif IS / IT menyediakan kendaraan untuk mengubah strategi bisnis, produk dan jasa, dan organisasi domain bisnis. Contoh: Peluncuran layanan rumah atau Internet banking dapat mengubah citra perusahaan dan menarik jenis baru pelanggan. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

13 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
2. Strategic Match Nilai disumbangkan oleh IS / IT adalah memungkinkan dari fokus strategis, meningkatkan kapasitas organisasi bisnis untuk mencapai peran dalam alternatif strategis. Investasi IS / IT tidak dapat menyebabkan pengurangan biaya atau peningkatan pendapatan secara langsung. Dimensi ini menilai nilai bergerak menuju tujuan jangka panjang perusahaan. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

14 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
2. Strategic Match Proyek IS / IT yang merupakan bagian integral dan penting dari strategi perusahaan akan diberi skor keselarasan strategis yang lebih tinggi terlepas dari ROI. Example: Old Ivy Univ. memiliki strategi pasar yang sempit-focus dan produk dibedakan untuk undergrad nya. Program. Aplikasi dari IS / IT yang sejalan dengan strategi termasuk comm. jaringan untuk sekolah tinggi, dan perangkat lunak berpemilik untuk sekolah tinggi calon. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

15 3. Competitive Advantage
Mendapatkan keunggulan kompetitif dengan IS / IT adalah dengan mencapai kinerja keuangan yang lebih baik daripada pesaing dengan mengejar IS / IT strategi tertentu dalam lingkup yang dipilih operasi. Sistem antar-organisasi (IOS) adalah kendaraan utama untuk mencapai ini. Nilai disumbangkan oleh IS / IT dalam mengubah kekuatan ikatan dengan pelanggan dan pemasok, nilai produk, mode distribusi, dan penciptaan produk baru, pasar baru, hubungan baru, bisnis baru, saluran distribusi , dll (ingat Angkatan Kompetitif Porter). Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

16 3. Competitive Advantage
Example: Amerika Rumah Sakit Pasokan melalui IOS memasang terminal komputer di kantor beli rumah sakit untuk menciptakan barriersto besar pesaingnya. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

17 4. Management Information Support
Support management’s information needs for core activities: Operational Control Examples: customer services, claims, capacity, facility scheduling. Management Control Examples: budget, sales target, service performance, facility utilization. Strategic Planning Examples: overall performance of the business units, planning for new products and services. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

18 4. Management Information Support
Example: Menilai projects'contribution IS / IT untuk kebutuhan manajemen untuk informasi tentang kegiatan penting untuk memungkinkan manajer untuk membuat keputusan. Manajemen Travel Riki Tiki dapat menyimpulkan faktor keberhasilan yang paling penting adalah kepuasan pelanggan dengan pengiriman tiket. Sebuah aplikasi yang melacak kinerja pengiriman tiket dan yang memungkinkan manajemen untuk menindaklanjuti dan kontrol atas faktor ini berada dalam kelas ini nilai. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

19 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
5. Competitive Response Example: Jika Old Ivy Univ. menemukan bahwa garis penelitian bisnis islosing kontrak penelitian untuk perguruan tinggi lain yang mampu superkomputer intens dalam fisika energi tinggi, maka investasi yang membuat superkomputer tersebut mungkin di Old Ivy adalah di kelas ini nilai. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

20 6. Strategic IS/IT Architecture
Nilai adalah dalam menyediakan lingkungan komputasi, jaringan komunikasi, dan jasa perangkat lunak untuk organisasi yang memungkinkan (masa depan) proyek lainnya untuk berjala Menilai sejauh mana usulan IS / proyek TI cocok dengan keseluruhan IS / IT plan (atau cetak biru).n di platform yang sama. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

21 6. Strategic IS/IT Architecture
Example: Jika Riki Tiki berinvestasi dalam jaringan komunikasi yang merupakan preconditionto on-premise pengiriman tiket dan boarding pass serta pengiriman on-premise dari jadwal dan informasi lainnya tentang wisata bagi pelanggan korporat lainnya, itu adalah dalam kelas ini nilai. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

22 Analisis Biaya dan Manfaat
“A cost is a measurement of the amount of resources required to obtain a product. Costs are expressed in quantitative dollars required.” (Parker et al., 1988: 90) Biaya merupakan suatu pengukuran atas jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk memperoleh sebuah produk. Biaya dinyatakan dalam ukuran mata uang (misalnya rupiah atau dolar). Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

23 Analisis Biaya dan Manfaat
Dalam IE terdapat dua jenis biaya, yaitu biaya pengembangan (development cost) dan biaya berjalan (ongoing cost). Marilyn M. Parker dkk (Parker et al., 1988: 92) membagi manfaat menjadi 3 jenis, yaitu: Tangible benefits; Quasi-tangible benefits; Intangible benefits. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

24 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Jenis-Jenis Manfaat Tangible benefit adalah manfaat yang mempunyai dampak langsung pada keuntungan perusahaan. Analisis terhadap tangible benefit menggunakan perhitungan dengan metode simple ROI atau traditional Cost-Benefit Analysis (CBA). Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

25 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Jenis-Jenis Manfaat Quasi-tangible benefit adalah manfaat yang berfokus pada peningkatan efisiensi perusahaan. Analisis terhadap quasi-tangible benefit menggunakan perhitungan dengan value acceleration (VA), value linking (VL), value restructuring (VR), dan innovation valuation. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

26 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Jenis-Jenis Manfaat Intangible benefit adalah manfaat yang berfokus pada peningkatan efektivitas perusahaan. Analisis terhadap intangible benefit menggunakan dua penilaian, yaitu business domain dan technology domain. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

27 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Two-Domain Analysis Value dapat ditemukan dan didefinisikan secara cermat jika dilakukan pengkajian terhadap dua domain utama, yaitu: domain bisnis dan domain teknologi. Untuk dapat memahami bagaimana kedua domain tersebut berinteraksi, perlu dikembangkan sebuah kerangka pemahaman tertentu. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

28 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Two-Domain Analysis Setiap perusahaan yang berbisnis pasti memiliki atau menyusun business plan atau rencana bisnis. Berdasarkan visi, misi, obyektif, dan sasaran yang dikemukakan dalam rencana bisnis itulah maka perusahaan menyusun strategi operasionalnya sehari-hari. Hal yang utama dilakukan adalah mendesain rangkaian proses bisnis terkait dengan penciptaan produk dan jasanya serta membentuk sebuah struktur organisasi yang dinilai paling efektif dan efisien. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

29 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Two-Domain Analysis Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

30 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Two-Domain Analysis Untuk mendesain sebuah proses bisnis dengan kinerja yang prima – lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik dibandingkan dengan para pesaing bisnis yang lain – perlu melibatkan teknologi informasi. Oleh karena itu, sebuah arsitektur sistem informasi yang dapat menjawab tantangan usaha tersebut perlu dikembangkan. Kedua domain tersebut dapat dipisahkan karena adanya hubungan dimana domain bisnis dikaitkan dengan aspek manfaat, sementara domain teknologi dianggap berkontribusi terhadap aspek biaya (atau bisnis merupakan sumber pendapatan sementara teknologi merupakan sumber pengeluaran). Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

31 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Two-Domain Analysis Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

32 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Two-Domain Analysis Keseimbangan di antara kedua domain tersebut perlu dijaga agar hasil akhirnya tidak menjadi kerugian bagi perusahaan. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

33 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
IE Two-Domain Model Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

34 Penjelasan IE Two-Domain Model
Dari sudut pandang domain bisnis, nilai diciptakan dengan menggunakan TI, misalnya adanya peningkatan pendapatan, pengurangan biaya, dan peningkatan efektivitas. Dari sudut pandang domain teknologi, nilai dapat dilihat dari manfaat yang didapat oleh domain bisnis. Nilai domain teknologi merupakan bentuk lanjut dari manfaat dalam domain bisnis, yaitu adanya pembiayaan kembali atau investasi lebih lanjut terhadap TI. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

35 Penjelasan IE Two-Domain Model
Nilai ini kemudian digunakan kembali untuk menciptakan manfaat terhadap domain bisnis. Biaya pada domain bisnis merupakan semacam pembayaran atas digunakannya pelayanan yang merupakan nilai dari domain teknologi dan biaya pada domain teknologi merupakan penggunaan sumber daya TI untuk menciptakan pelayanan kepada domain bisnis. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

36 Penjelasan IE Two-Domain Model
Jika kedua domain tersebut diibaratkan sebagai sebuah neraca usaha, maka akan diperoleh hubungan antara kedua domain terkait berupa siklus sebagai berikut. Bisnis akan memperoleh sebuah value apabila menerapkan aplikasi teknologi informasi tertentu. Teknologi tersebut membutuhkan biaya investasi dan operasional yang akan dibebankan kepada bisnis. Namun, biaya tersebut bukan merupakan alokasi finansial yang hilang atau sia-sia karena akan menggerakkan aplikasi teknologi informasi untuk menciptakan sejumlah atau beragam value yang akan mendatangkan sumber pendapatan baru bagi bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

37 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Two-Domain Analysis Perhitungan value dan biaya investasi melibatkan berbagai pihak di dalam perusahaan, seperti: para manajer, direktur keuangan, kepala divisi perencanaan, penanggung jawab manajemen sistem informasi, dan lain sebagainya. Mereka menentukan besarnya manfaat atau value dari sejumlah perencanaan implementasi aplikasi teknologi informasi yang ada kemudian menyusun urutan prioritas pengembangannya. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

38 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Two-Domain Analysis Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

39 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Two-Domain Analysis Masing-masing pihak menganalisa dan memberikan nilai atau score terhadap setiap proyek aplikasi teknologi informasi yang dikembangkan. Mengingat bahwa terdapat banyak cara melakukan justifikasi terhadap investasi – selain ROI dan IR – maka lebih dari satu metodologi perlu dilibatkan dalam perhitungan tersebut, dimana masing-masing metodologi akan diberikan beban atau weight sesuai dengan pandangan pihak terkait terhadap keampuhan konsep tersebut merepresentasikan perhitungan cost-benefit. Hasil perhitungan yang merupakan jumlah dari perkalian antara score yang diberikan dengan bobot yang ada merupakan total value yang dimaksud. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

40 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Two-Domain Analysis Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

41 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Two-Domain Analysis Dengan melakukan hal yang sama terhadap setiap aplikasi teknologi yang ada, maka manajemen perusahaan dapat melihat dan membanding-bandingkan total value dari masing-masing aplikasi teknologi yang telah dimiliki maupun yang akan dikembangkan. Untuk dapat menentukan prioritas terhadap sistem mana yang sebaiknya terlebih dahulu diperhatikan dan dibangun, perlu dilakukan satu tahapan pengkajian dengan menghitung total value yang merupakan hasil penjumlahan antara ROI (dan konsep lain yang dimiliki) dengan hasil evaluasi pada domain bisnis (meliputi manfaat total yang berpotensi akan diraih perusahaan) dan hasil evaluasi pada domain teknologi (merupakan keunggulan-keunggulan yang diperoleh oleh perusahaan karena adanya teknologi tersebut setelah memperhitungkan berbagai faktor biaya dan resiko yang ada). Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

42 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Two-Domain Analysis Urutan prioritas ditentukan berdasarkan total nilai terbesar yang diperoleh oleh masing-masing proyek teknologi informasi yang ada. Manajemen Investasi v [STMIK MDP] Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom


Download ppt "10. Prinsip Dasar pada Information Economics"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google