Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sistem Perbankan Syariah

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sistem Perbankan Syariah"— Transcript presentasi:

1 Sistem Perbankan Syariah
Wahyu Avianto

2 Sistematikan pembahasan :
Sesi-1 : Sumber & Penggunaan Dana Sesi-2 : Pengantar Manajemen Pembiayaan Sesi-3 : Pemasaran Produk & Jasa Perbankan Syariah

3 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Manajemen Keuangan
Manajemen aktiva (asset management) Manajemen utang (liability management) Manajemen modal (capital management) Pengendalian biaya (cost controlling) Kebijakan pemasaran (marketing policy)

4 Kegiataan perusahaan yang membutuhkan pendanaan
Pendanaan Perusahaan Keputusan pendanaan jk pendek : Hutang Kegiataan perusahaan yang membutuhkan pendanaan Sumber Pendanaan Keputusan pendanaan jk panjang : Saham Hutang jangka panjang

5 Maturity Matching Approach
Rp Hutang jk pendek Aktiva lancar temporer Aktiva lancar permanen Hutang jk panjang + modal sendiri Fixed Assets t

6 ARUS KAS (Cash Flow Statement)
Supply risk Collection risk Cash/capital Raw Material Receivables Demand risk Finished goods Work-in-progress Production risk

7 PT Mandiri Bersama bergerak dibidang perdagangan alat-alat kantor memiliki modal sendiri Rp.1 miliar. Saat ini perusahaan membutuhkan tambahan dana Rp.950 juta untuk membiayai pengadaan stock dalam rangka ekspansi usahanya tahun depan. Total asset yang dimiliki perusahan adalah sebesar Rp.4 miliar yang terdiri dari kas dan penempatan pada bank-bank syariah, persediaan alat-alat kantor dan tanah/bangunan toko. Perusahaan saat ini hanya berhubungan dengan Bank Syariah Barokah (BSB) dan Bank Syariah Merdeka (BSM) dalam transaksi keuangan maupun pembiayaan. Pemilik/pemegang saham saat ini sekaligus Dewan Komisaris yang terdiri dari Tuan A dan Nyonya B tidak bersedia memberikan tambahan modal, dan tidak menyetujui masuknya investor baru yang membawa modal karena akan mengakibatkan kepemilikan Tuan A dan Nyonya B pada PT Mandiri Bersama akan terdilusi, karena selama ini ROE=25% sehingga memberikan deviden yang tinggi bagi pemilik. Tuan A memberikan saran kepada Direksi agar PT Mandiri Bersama mengajukan pembiayaan kepada BSB atau BSM. Sedangkan Nyonya B cenderung menyarankan untuk mengajukan pembiayaan ke bank syariah selain BSB dan BSM. Sebagai Direksi PT Mandiri Bersama yang sering berhubungan dengan bank, apakah saran dari Dewan Komisaris akan anda laksanakan ? Berikan pertimbangan !

8 Perusahaan Tanpa Hutang

9 Dampak Penggunaan Hutang
Tanpa Hutang (100% modal sendiri) Dengan Hutang (50% modal sendiri)

10 Asumsi sales turun 50% - dampak pada perusahaan modal sendiri
Tanpa Hutang (100% modal sendiri) Sales turun 50% -14%

11 Asumsi sales turun 50% - dampak pada perusahaan dengan hutang
(50% modal sendiri) Sales turun 50% -28%

12 Hubungan Sales & ROE pada perusahaan modal sendiri & perush
Hubungan Sales & ROE pada perusahaan modal sendiri & perush. dengan hutang ROE Perusahaan dengan hutang Perusahaan modal sendiri EBIT

13 Perusahaan modal sendiri :
Sedikit perubahan pada EBIT tidak berdampak banyak pada perubahan ROE Perusahaan modal sendiri tidak sensitif terhadap EBIT Perusahaan dengan hutang : Sedikit perubahan pada EBIT akan berdampak besar pada perubahan ROE Perusahaan dengan hutang sangat sensitif terhadap EBIT  Hutang sebagai Leverage

14 Meskipun menggunakan hutang jangka pendek lebih berisiko daripada hutang jangka panjang, namun hutang jangka pendek memberikan keuntungan sbb : Kecepatan  proses kredit/pembiayaan jangka pendek biasanya lebih cepat daripada proses kredit/pembiayaan jangka panjang. Fleksibilitas  Untuk mendanai aktiva lancar temporer, perusahaan lebih menyukai hutang jangka pendek karena (1) pricing, (2) biaya pelunasan dipercepat, (3) hutang jangka panjang biasanya disertai dengan covenant. Namun demikian terdapat risiko hutang jangka pendek karena pricing cenderung berfluktuasi, sedangkan pricing hutang jangka panjang cenderung stabil.

15 Hutang Bank Hutang Bank adalah sumber pendanaan jangka pendek yang terpenting setelah hutang dagang. Saat kebutuhan dana jangka pendek meningkat, bank merupakan supplier dana yang dapat diandalkan. Sisi negatifnya, jika bank menolak/memutuskan perpanjangan kredit/pembiayaan jangka pendek (revolving credit/evergreen) maka perusahaan akan mengalami kesulitan likuiditas. Bank memberikan kredit/pembiayaan kepada perusahaan berdasarkan manajemen kredit/pembiayaan yang berlaku pada bank tersebut.

16 Perbedaan Kepentingan :
PERUSAHAAN BANK Dibebankan margin/nisbah bagi hasil serendah mungkin Pembiayaan dapat diterima secepat mungkin Syarat & kondisi seringan-ringannya Ingin jumlah pembiayaan yang besar Margin/nisbah bagi hasil harus menguntungkan dan sesuai tingkat risiko Memerlukan waktu untuk melakukan penelitian perusahaan Syarat & kondisi sesuai risiko Disesuaikan dengan kebutuhan riil pembiayaannya

17 Sistematikan pembahasan :
Sesi-1 : Sumber & Penggunaan Dana Sesi-2 : Pengantar Manajemen Pembiayaan Sesi-3 : Pemasaran Produk & Jasa Perbankan Syariah

18 Persetujuan Pembiayaan Pemantauan Nasabah Penyelamatan Pembiayaan
Manajemen Pembiayaan Pengajuan Pembiayaan Analisa Pembiayaan Persetujuan Pembiayaan Pemantauan Nasabah Penyelamatan Pembiayaan Pengendalian Pembiayaan

19 Transaksi pembiayaan dapat terjadi apabila :
Rukun dan syarat akad terpenuhi. Bank Syariah dan Perusahaan masing masing telah dapat menerima perbedaan kepentingannya masing masing. Keduanya telah sepakat terhadap semua syarat pembiayaan. Bank Syariah telah mempercayai Manajemen Perusahaan.

20 Prinsip 5 C 3. Capacity 1. Character 2. Capital 4. Condition
5. Collateral

21 CHARACTER Your customer’s willingness to pay. Yaitu keyakinan Bank bahwa debitur/nasabah mempunyai moral, watak/sifat pribadi positif, kooperatif dan rasa tanggung jawab. CAPITAL Your customer’s ability to pay. Kemampuan debitur membayar kembali kewajiban-nya kepada bank tercermin dari dana / modal sendiri yang dimiliki oleh debitur. CAPACITY Your customer’s ability to run his business at a profit. Kemampuan debitur untuk menjalankan usahanya dengan baik dan dapat menghasilkan keuntungan.

22 CONDITION These are factors which your customer has no control over. Antara lain perubahan lingkungan bisnis, kompetisi, produk, bencana alam, suku bunga, pasar, industri, dll. COLLATERAL Jaminan bermanfaat sebagai jalan keluar alternatif apabila usaha-usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal. Jaminan tidak akan memperbaiki tingkat feasibility suatu proyek, namun agar menjadi bankable harus ada jaminan yang cukup.

23 Tipikal Informasi Rating Pembiayaan

24 Penyebab timbulnya Pembiayaan Bermasalah (Internal) diantaranya :
Ignorance of the Purpose of the Loan. Kurangnya pemantauan terhadap penggunaan pembiayaan, sehingga sering terjadi penyalahgunaan pembiayaan. Failure to Understand the Business. Kegagalan untuk memahami dan kurangnya informasi tentang karakter bisnis nasabah. Diperparah lagi dengan kurangnya kemauan untuk belajar tentang karakter bisnis nasabah. Inadequately Trained for Lending Staff. Pelatihan atau training mutlak diperlukan demi meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam memberikan dan mengelola pembiayaan, sehingga bisa mengurangi risiko pembiayaan dan meningkatkan kualitas portepel pembiayaan. No Effort to Understand Sources of Repayment. Sumber pembayaran nasabah haruslah tercermin dalam cash flow nasabah, sehingga lebih mudah dipantau dan diambil tindakan yang diperlukan, apabila terjadi hal yang tidak diharapkan atas sumber pembayaran tersebut.

25 Penyebab timbulnya Kredit Bermasalah (Internal) diantaranya :
Too Much Reliance on Collateral. Meskipun kecukupan jaminan adalah hal penting dalam pemberian pembiayaan, namun terlalu mengandalkan jaminan sebagai sumber pelunasan pembiayaan sangat riskan. Sebab, apabila terjadi default, bank harus melalui berbagai tahapan sebelum jaminan tersebut dieksekusi dan bisa dicairkan. Emphasize on Quantity at the Expense of Quality. Hampir semua bank menetapkan target (kuantitas) tertentu untuk mengukur kinerja loan officer. Dalam mengejar target yang ditetapkan tersebut, para loan officer sering mengorbankan kualitas pembiayaan yang pada akhirnya menimbulkan kredit bermasalah. Condoning Delinquency. Penyimpangan covenants yang dilakukan oleh nasabah harus diwaspadai dan diambil tindakan dari sejak awal pelanggaran tersebut dilakukan. Karena kalau tidak, maka hal ini akan merupakan awal dari pembiayaan bermasalah.

26 Perilaku perusahaan yang dapat menimbulkan kredit bermasalah :
The Empire Builder. Tipe ini mempunyai karakter sebagai pencari bisnis baru, agresif, dan berorientasi pada pertumbuhan. The Innovator. Tipe ini ingin selalu di barisan terdepan dalam persaingan, oleh karena itu selalu berminan untuk menciptakan produk baru, pasar baru, dan cara pelayanan baru. The Image Builder. Tipe ini lebih senang dianggap berhasil, dibandingkan dengan keberhasilan yang diperolehnya. Dia cenderung melakukan pengeluaran yang terlalu banya, pamer, dan ingin dipuji di masyarakat. The Stagnant Manager. Tipe ini lebih senang memelihara perusahaan seperti yang ada saat ini, tidak berusaha untuk mengembangkannya. The High Liver. Tipe ini bertujuan menarik manfaat sebanyak mungkin untuk kepentingan pribadinya.

27 Mobilisasi Sumber Dana Investasi/Penciptaan Pendapatan
Intermediasi Finansial Islam Mobilisasi Sumber Dana Investasi/Penciptaan Pendapatan Murabahah Mudharabah Salam Ijarah Investor / Deposan Bank Islam Istisna Mudharabah Musyarakah Rahn Wadiah

28 Case - Bagi Hasil Mudharabah dan musyarakah merupakan bentuk pembiayaan yang memiliki risiko tinggi bagi bank. Nisbah bagi hasil kedua produk pembiayaan tersebut berdasarkan kesepakatan, dan bank memperhitungkan faktor-faktor sbb. : Cash Flow nasabah sebagai dasar perhitungan nisbah bagi hasil Dilakukan present value terhadap future cash flow Hal lain yang diperhitungkan : Ekspektasi tingkat keuntungan Premi risiko Yield dari pencadangan (GWM, Kas) Over head cost bank

29 Case - Bagi Hasil PT Bagimu Negeri memiliki asset Rp.1,5 miliar dengan modal sendiri sebesar Rp.750 juta. Perusahaan tersebut mendapatkan kontrak kerja renovasi gedung Pemda senilai Rp. 3,5 Milyar. PT Bagimu Negeri kemudian mengajukan permohonan pembiayaan modal kerja ke Bank Syariah Negara (BSN) untuk kontrak kerja tersebut senilai Rp. 2,6 Milyar dengan jangka 7 bulan. PT Bagimu Negeri telah menghitung estimasi keuntungan dari proyek renovasi gedung Pemda tersebut adalah sebesar Rp. 725 juta. Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh bank BSN, bank bermaksud akan memberikan pembiayaan dengan skim mudharabah dengan memberikan modal kerja 100% sesuai dengan kebutuhan, sedangkan PT Bagimu Negeri menyediakan keahlian. Required return yang dikehendaki oleh BSN adalah sebesar 20% pa. Hitung : a. Proyeksi keuntungan BSN b. Nisbah yang disepakati BSN dan PT Bagimu Negeri

30 Case - Bagi Hasil

31 THE NEW BASEL CAPITAL ACCORD
Three Basic Pillars Minimum Capital Requirement Supervisory Review Process Market Discipline Requirements The new capital accord consists of three basic pillars. Taken together they are seen as essential to the working of an effective regulatory capital framework 1) A minimum capital requirement, which seeks to expand on and develop the concept of standardized rules to calculate a minimum level of capital for any institution. 2) A Supervisory review process to ensure that banks follow rigorous processes, measure their risk exposures correctly, and have enough capital to cover their risks. Regulatory arbitrage will be scrutinized. 3) A Market Discipline pillar, which will act as a lever to strengthen disclosure and encourage safe and sound banking practices. Effective market discipline requires the disclosure of reliable and timely information on capital levels and risk exposures, so that market participants and creditors can make well founded risk assessments. A significant intention, here, being to lessen the risk of “Moral hazard” to the local regulator. In the past regulators have often felt compelled to bail out creditors who have claimed that a lack of information and discolors prevented them from understanding the risks they were taking. Keterbukaan oleh Bank Kepercayaan terhadap bank untuk menghitung sendiri risikonya mensyaratkan lebih transparansi Risiko Kredit Risiko Pasar Risiko Operasional Memotivasi bank untuk meningkatkan kemampuan manajemen risiko; Dialog aktif antara Pengawas bank dengan pihak bank dalam hal kecukupan modal

32 Sistematikan pembahasan :
Sesi-1 : Sumber & Penggunaan Dana Sesi-2 : Pengantar Manajemen Pembiayaan Sesi-3 : Pemasaran Produk & Jasa Perbankan Syariah

33 Importance of Segmentation …
Definisi dan batasan pasar Strategi Perusahaan Produk yang dibuat untuk segmen pasar yang dituju

34 Apakah yg disebut “Market/Pasar” ?
Persyaratan sebuah Market/Pasar: Menunjukkan adanya kebutuhan terhadap suatu produk tertentu Menunjukkan kemampuan untuk membeli produk tersebut Adanya keinginan untuk membeli produk Adanya kewenangan untuk membeli produk

35 Jenis-Jenis Pasar Consumer Market Personal Market Individual Market
Organizational or Business-to Business Market Commercial Market Corporate Market

36 Jenis-Jenis Pasar Consumer Market- individu yang membeli dengan tujuan untuk dikonsumsi sendiri atau memanfaatkan benefit secara langsung dari produk yang dibeli. Mereka tidak mengharapkan keuntungan dari menjual kembali produk yang dibeli. Commercial Market- - individu atau sekelompok orang yang membeli jenis produk tertentu untuk dijual kembali sebagai produk jadi, baik melalui proses nilai tambah atau tidak, atau mengkonsumsi suatu produk untuk keperluan operasi rutin dalam rangka menciptakan produk lain yang akan dijual ke pasar.

37 Variables to Segment and Describe Markets
Consumer Industrial Segmentation Needs, wants benefits, Needs, wants benefits, solutions to Bases solutions to problems, problems, usage situation, usage rate, usage situation, usage rate. size*, industrial*. Descriptors Age, income, marital status, Industry, size, location, current Demographics family type & size, supplier(s), technology utilization, gender, social class, etc. etc. Psychographics Lifestyle, values, & Personality characteristics of personality characteristics. decision makers. Behavior Use occasions, usage level, Use occasions, usage level, complementary & complementary & substitute substitute products used, products used, brand loyalty, order brand loyalty, etc. size, applications, etc. Decision Making Individual or group Formalization of purchasing (family) choice, low or high procedures, size & characteristics involvement purchase, of decision making group, use of attitudes and knowledge outside consultants, purchasing about product class, price criteria, (de)centralizing buying, sensitivity, etc. price sensitivity, switching costs, etc. Media Patterns Level of use, types of Level of use, types of media used, media used, times of use, time of use, patronage at trade shows, etc. receptivity of sales people, etc. 8 8 8

38 STP as Business Strategy
Segmentation Identify segmentation bases and segment the market. Develop profiles of resulting segments. Targeting Evaluate attractiveness of each segment. Select target segments. Positioning Identify possible positioning concepts for each target segment. Select, develop, and communicate the chosen concept. 22 22 22

39 Apakah Segmen Pasar ? “Segmen Pasar” adalah sekelompok calon nasabah potensial yang memiliki kesamaan karakteristik tertentu.

40 Target Strategies Undifferentiated Strategy
Concentrated strategy through market segmentation Differentiated strategy through market segmentation

41 Undifferentiated Strategy
Single Marketing Mix Organization Target Market

42 Undifferentiated Strategy
Organization defines an entire market for a particular product as its target market, designs a single marketing mix, and directs it to the entire market Assumption- homogeneous market with respect to needs; thus a single marketing mix can satisfy most customers Requirements for effective use by the organization homogeneous market with a similar need for a product develop and maintain a satisfying single marketing mix

43 Concentrated Strategy Through Market Segmentation
Single Marketing Mix Organization Target Market

44 Concentrated Strategy Through Market Segmentation
Heterogeneous markets- individuals or organizations with diverse needs Market segmentation -the process of dividing the total market into groups or segments that have relatively similar product needs for the purpose of designing a marketing mix that will more precisely match the needs of individuals in a selected market segment. Market segment- individuals, groups, organizations with one or more similar characteristics that cause them to have relatively similar product needs.

45 Concentrated Strategy Advantages
Specialization- gives the firm an opportunity to analyze the characteristics and needs of a distinct customer group carefully and then focuses all marketing efforts into satisfying that group’s needs Firm may generate large sales volume and profit by reaching a single market Firm’s with fewer resources may be able to compete with larger firm’s that elect to ignore or under-market to the selected segment

46 Concentrated Strategy Disadvantages
“Putting all your eggs in one basket”- when demand declines in that segment, company’s profits decline, also. Marketing to one segment may preclude marketing to other potentially profitable segments

47 Differentiated Strategy Through Market Segmentation
Marketing Mix 1 Marketing Mix 2 Organization Target Market

48 Syariah Financial Market
CONSUMER MARKETS COMMERCIAL MARKETS Conventional Loyalist Conventional Loyalist Floating Customers Floating Customers Syariah Loyalist Syariah Loyalist

49 SYARIAH LOYALIST Pandangan jangka pendek  fokus risk & return  memadang syariah customer sebagai : EMOTIONAL CUSTOMER Pandangan jangka panjang  fokus dunia-akherat (risk-return-religion)  memadang syariah customer sebagai : RATIONAL CUSTOMER

50 STRATEGI PEMASARAN SYARIAH
Marketing Mix 1,2,3 Consumer Market Conventional Loyalist Floating Customer Syariah Loyalist Conventional Loyalist Marketing Mix 4,5,6 LKS Floating Customer Syariah Loyalist Commercial Market

51 Pergeseran peran bank …
Finance Companies Leasing Consumer loan Consumers (individu, rumah tangga) Consumers (individu, rumah tangga) Commercial Bank  financial disintermediation Giro Tabungan Deposito Bond Kredit konsumtif Kredit komersial Bond Commercials (perusahaan, lembaga, badan usaha) Commercials (perusahaan, lembaga, badan usaha) Investment Bank Stock Bond Stock Investment funds

52 Tingkat “baru” dalam persepsi nasabah
DALAM PENGEMBANGAN PRODUK HARUS DISADARI BAHWA TERDAPAT SUATU HUBUNGAN YANG ERAT DAN BERBANDING LURUS ANTARA TINGKAT NILAI “BARU” PRODUK TERSEBUT DENGAN RISIKO KEGAGALAN YANG DIHADAPI BAGI PERUSAHAAN YANG MEMBUAT PRODUK “BARU” TERSEBUT. tinggi Produk yang benar-benar baru Produk baru bagi kawasan tertentu Re-posisi produk yang telah ada Risiko semakin meningkat Produk baru bagi perusahaan Tingkat “baru” dalam persepsi nasabah Diver-sifikasi produk Cost efficiency (low cost) rendah tinggi rendah Kesamaan dengan produk yang telah ada

53 SEKIAN TERIMA KASIH


Download ppt "Sistem Perbankan Syariah"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google