Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MENGAPA BELAJAR EKONOMI SYARIAH?

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MENGAPA BELAJAR EKONOMI SYARIAH?"— Transcript presentasi:

1 MENGAPA BELAJAR EKONOMI SYARIAH?
Associate Prof. Rifki Ismal Orientasi Mahasiswa Baru Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia Depok, 14 September 2013

2 KONDISI EKONOMI DAN MASALAH SOSIAL EKONOMI INDONESIA
2 KONDISI EKONOMI DAN MASALAH SOSIAL EKONOMI INDONESIA

3 KONDISI EKONOMI DAN SOSIAL
Jumlah penduduk miskin masih cukup tinggi (29,9 juta jiwa-12,6% dari total penduduk) Angka pengangguran terbuka masih sekitar 15,54 juta orang (6,56% dari total penduduk) Distribusi pendapatan yang belum merata 40 juta orang Indonesia belum terlayani oleh perbankan. 27 juta usaha mikro dari 54 juta UMKM belum mendapatkan kredit perbankan. 3

4 KONDISI EKONOMI DAN SOSIAL
Ekses likuiditas berupa penempatan dana di Bank Indonesia tercatat sekitar Rp triliun Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan rasio M2/PDB hanya 38% oleh karena: rendahnya intermediasi sektor keuangan; rendahnya pemanfaatan pasar modal dan; terbatasnya instrumen investasi di pasar keuangan Rasio kredit bank per GDP Indonesia yang hanya 26% adalah paling rendah dibandingkan Malaysia (106%), Thailand (57%), Singapura (95%) dan Philipina (33%) 4

5 WHAT DO WE NEED TO DO? Peningkatan fungsi intermediasi sektor keuangan kepada sektor riil Integrasi lembaga keuangan bank dan nonbank Penurunan biaya dana (cost of fund) Financial inclusion Social safety net Monetary Policies, Fiscal Policies dan Financial Sector Policies yang pro Growth, Pro Distribution of income, Increase Social Welfare, Mitigate the Poors 5

6 INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA
6 KARAKTER UNIK INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA

7 UNIQUE VALUES OF THE INDONESIAN IB
Sharia Based with Selected Sharia Compliance contracts. Real sectors oriented (around 80% financing for SMEs). Domestic Orientation (strong domestic demand, market share is still 3.8%) Coopetion with Conventional Banks An independent National Sharia Board and Fatwa Issuance Comprehensive structure of Islamic bank and non bank Financial Institutions Social Driven Islamic Banking Development More than 200 million are Moslem Population and Support Islamic Banks Retail Banking instead of Investment Banking A High Annual Growth of Islamic Banking Industry (+/- 40% per year). An Average of 101% Financing to Deposit Ratio in the last 2 Decades An Increasing Trend of Investment Based Financing Robust Domestic Economy (Less Affected by Global Financial Crisis) Supportive Social and Political Situation 7

8 LINKAGES AMONG INSTITUTIONS
Investors of BPR/S Conventional Banks Medium and Large Business SMEs Financing is done by: Conventional Banks Islamic Banks Unit Usaha Syariah Rural Banks Islamic Rural Banks New Investors Baitul Maal Watamwill (BMT) UUS BMT Islamic Banks Small and Micro Business Existing BPRS New BPRS Existing BPR New BPR Existing Community New Community Existing Community New Community

9 INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA
9 PRESTASI INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA

10 INTERNATIONAL RECOGNITION
The 4 best Islamic finance industries in the world (BMB Islamic index called Islamic Finance Country Index-IFCI, published in the Global Islamic Finance Report/GIFR) in 2011 Bank Indonesia is the best central bank in the world which promotes Islamic finance (IFN) 2012 Bank Muamalat Indonesia is the most innovative Islamic bank in the world (IFN) 2012 The world rank number 5 as the top lead arrangers for global aggregate Sukuk (Thompson Reuters Zawya Sukuk Perceptions and Forecast Study 2013) 10

11 INDONESIAN SCHOLARS IN INTERNATIONAL INSTITUTIONS
Prof. Bambang PS. Brodjonegoro, mantan Director General IRTI – IDB (FEUI) Dr. Syafii Antonio, mantan Sharia Advisory Council-Bank Negara Malaysia. Mr. Cecep M. Hakim, mantan Sharia Board - IILM Mr. Adiwarman A. Karim, Sharia Board – IIFM (FEUI) Dr. Dadang Muljawan, mantan Senior economist, IRTI-IDB Dr. Hylmun Izhar, economist, IRTI-IDB (FEUI) Mr. Kunrat, Acting Head of IDB – Kuala Lumpur (FEUI) Dr. Ronald Rulindo, researcher IFSB, Kuala Lumpur Dr. Reza Djojosugito, researcher IDB and APEC (Austria) Dr. Irfan Sauki Beik, member of Association of Islamic Economist Mr. Djauhari Sitorus, Finance Researcher (inc Islamic), World Bank (FEUI) Mr. Farouk Alwiny, Islamic Development Bank Mr. Karnaen Perwiraatmaja, mantan Executive IDB Mr. Burhanudin Abdullah, mantan Executive Director, IFSB 11

12 INDONESIAN ACADEMIC IN INTERNATIONAL UNIVERSITIES
Dr. Muhammad Abduh, Assistant Professor IIUM - Malaysia. Dr. Sutan Emir, Senior Lecturer, UCB - Bahrain Dr. Muh Akhyar Adnan, mantan Associate Prof IIUM - Malaysia Prof. Muh. Rusydi, James Cook University - Australia Dr. Elvira Sauki, University of Southern Australia Mr. Imam Mahdi, UCB - Bahrain Mr. Alfatih, UCB - Bahrain Associate Prof. Ugi Suharto, UCB - Bahrain Dr. Shabri Abd Majid, mantan Associate Prof. IIUM - Malaysia 12

13 INDONESIAN SCHOLARS (FEUI & OTHERS)
Mrs. Rahmatina (PhD Islamic finance) – Durham University (FEUI) Mrs. Miranti Kartika (master Islamic finance) – IIUM Malaysia (FEUI). Mr. Sigit Wibowo (PhD economics) – Durham University (FEUI) Mr. Sigit Pramono (PhD Islamic economics) – APU Japan (FEUI) Mrs. Mega Chalid (master Islamic finance) - IIUM Malaysia (FEUI) Mrs. Astrid Fiona (Master Islamic finance) – Durham University (FEUI) Mr. Ilham Reza (master Islamic finance) – IIUM Malaysia (FEUI) Mr. Hariyono (PhD Islamic finance) – IIUM Malaysia Mr. Farid Wibowo (PhD Islamic finance) – Durham University Mr. Indra (master Islamic finance) – Aston University (FEUI) Mr. Edo Siregar (PhD Islamic finance) – Latrobe University Mr. Eddy Gunawan (PhD Islamic economics) – Durham University Mrs. Murniati Muhsin (PhD Islamic Accounting) – Glasgow University Mrs. Nurul Hidayati (PhD Islamic accounting) – Aston University 13

14 INDONESIAN SCHOLARS (FEUI & OTHERS)
Mr. Rizky Wahyu (PhD Islamic ethic) - University Kebangsaan Malaysia (UI) Mrs. Jardine Hausman (PhD Islamic economics) – Warwick University. Mr. Muh. Nuryazidi (master Islamic finance) – Durham University (UI) Mr. Aditya R. Putra (master Islamic finance) – Durham University (FEUI) Mrs. Mega R. Chalid (master Islamic finance) - IIUM Malaysia (FEUI) Mr. Iman Sastra Mihajad (PhD Islamic law) – IIUM Malaysia Mrs. Kartika Rahajeng (PhD Islamic finance) – Durham University Mrs. Genia Sagita (master Islamic finance) – Durham University Mrs. Yuri Farika (master Islamic finance) – Durham University Mr. Fadhil (PhD economics) - Rusia 14

15 INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA
15 INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA

16 ASPEK HUKUM Central Bank Act No. 23 of 1999 (amended by Act No. 3 of 2004). Banking Act No 7 of 1992 (amended by Act No. 10 of 1998). Deposit Insurance Act No. 24 of 2004 Islamic Banking Act No. 21 of Islamic Sovereign Bond (Sukuk) Act No. 19 of 2008. Government Law No. 25 of 2009 (income tax for sharia transactions). Tax Neutrality in Government Law no. 42 of 2009. 16

17 INFRASTRUKTUR KEUANGAN SYARIAH
The IIFSA Coverage Banking Capital Market Insurance Pension Funds Finance Companies Social Social Money Market Micro Finance (Cooperatives) Pawn Shop Zakah Fund Institutions Basyarnas 17

18 Regulations: licensing & supervision
INFRASTRUKTUR BANK SYARIAH BANK INDONESIA Regulations: licensing & supervision Certification Institutions for Microfinance Professionals Otoritas Jasa Keuangan Certification for BoD Deposit Insurance Corporation A wholesale Apex for Financing MSMEs Projects National Sharia Board National Islamic Arbitrage Board Capicity Building Fatwas Dispute Mediation Indonesian Institute of Accountants Statement of Financial Accounting Standard TA, advocacy & Participation in Policy Dialogue 18

19 BLUE PRINT PERBANKAN SYARIAH
Mewujudkan perbankan syariah yang handal, efisien dan menjadi pilihan utama masyarakat yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan (visi 2020) 7 Pilar Pengembangan Regulasi dan Supervisir yg efektif Pemberdayaan nasabah yang efektif SDM berkualitas tinggi 2 Aliansi strategis yang sinergis 4 6 Infrastruktur yang mendukung Pengembangan Produk dan Pasar Struktur Perbankan yang efektif 5 3 7 1 Legal foundations, related regulatory standards, standard setting, and fatwas Syariah Akhlaq Ukhuwah Aqidah

20 TANTANGAN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA
20 TANTANGAN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA

21 POTENSI PENGEMBANGAN PASAR
Potensial Market Bisnis Model Dana Haji Daftar tunggu Calon Haji mencapai sekitar 1 juta orang (Mei 2012). Potensi dana haji sekitar Rp 25 T, 19% dikelola bank syariah (4,5 T). Dana pembangunan infrastruktur yang disalurkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum Rp 75,15 triliun Kebutuhan dana pembangunan infrastruktur untuk mendukung MP3EI sd 2025 sebesar Rp triliun Sektor Pertambangan 150 T Investment Banking Development/ Infrastructure Banking Special Purpose Banking for Hajj Agriculture Banking Government Pembiayaan IDB untuk swasta dalam negeri senilai US$1,1 miliar hingga 2014. High net worth individual (HNWI) Indonesia Oktober 2011 mencapai 112 ribu orang (Credit Suisse Research Institute) Investor lokal di Indonesia (Juni 2012) sebanyak orang atau 0,2 persen dari total penduduk Indonesia Infrastructure Banking Corporate/Wholesale Banking Investment Banking Corporate Sektor usaha di Indonesia diidominasi UMKM dg pangsa 99.9% ( unit) Pangsa Kredit Perbankan ke sektor UMKM 20.7% (481.2 T) Commercial Banking Retail Business Banking Retail Produktif (SMEs) Middle Class meningkat GDP meningkat, angka kemiskinan menurun, konsumsi masy meningkat Nasabah Mass Affluent dengan Layanan 24/7 Peningkatan kelas menengah 9 juta jiwa/tahun+baglock perumahan 13,6 juta unit Total kebutuhan rumah per tahun bisa mencapai 2,6 juta rumah (REI) Proyeksi penjualan mobil tahun 2012 mencapai 875,000 unit (GAIKINDO) Consumer Banking Retail Banking Retail Konsumtif 50% populasi dewasa belum memiliki akses finansial formal Total penyaluran dana KUR Pemerintah T(2011) Target populasi Buruh Migran domestik & internasional dan masyarakat terpencil Unbankable (micro) Micro Banking Branchless Banking Community Banking (for women) 21

22 NEW APPROACHES Edukasi, sosialisasi via key opinion leader (Ustand kondang). Pendekatan ke HNWI: pengusaha, konglomerat muslim, dll Komunikasi dengan pejabat pemerintah: Kemenkeu, kementerian BUMN, Kementerian agama, dll Pendekatan kepada pimpinan ormas Pendekatan ke pemerintah pusat. Pendekatan ke pemerintah daerah (BPD, pemda, dll)

23 CLOSE AGENDA Mayoritas (next semua) dana haji dikelola bank syariah
Sukuk infrastruktur (project based) yang lebih dominan Islamic waqf bank Komisariat keuangan syariah di OJK Rencana pendirian bank BUMN syariah Pendirian direktorat keuangan syariah di Kemenkeu Spin off beberapa UUS Aplikasi BUS baru dari lokal dan asing

24 PROSPEK INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA
24 PROSPEK INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA

25 OUTLOOK BANK SYARIAH Estimasi Total Asset Pangsa Pasar Estimasi DPK
Gambar 14. Pertumbuhan Simpanan Gambar 15. Pertumbuhan DPK OUTLOOK BANK SYARIAH Estimasi Total Asset Pangsa Pasar Estimasi DPK Estimasi Pembiayaan

26 Gambar 14. Pertumbuhan Simpanan Gambar 15. Pertumbuhan DPK
OUTLOOK BANK SYARIAH 2013

27 Asumsi-asumsi Proyeksi
PROYEKSI SDI Asumsi-asumsi Proyeksi Permintaan SDI adalah dari BUS, UUS dan BPRS. Supply SDIM adalah lulusan S1, S2 dan S3 syariah PTN, PTS, PTIA. Jumlah prodi (program S1, S2, S3) syariah yang harus dibuka. Jumlah dosen yang dibutuhkan dengan asumsi 10 dosen per prodi. Required Actions Kerjasama antara pemerintah (Diknas), regulator, bank syariah untuk pemenuhan supply, penyediaan tenaga pendidik dan text book. Meningkatkan kualitas pendidik dengan program studi lanjutan.

28 Asumsi-asumsi Proyeksi Jumlah Nasabah
PROYEKSI NASABAH Asumsi-asumsi Proyeksi Jumlah Nasabah Pertambahan jumlah DPK Pertambahan jumlah BUS sd 2020. Proyeksi di-drive oleh pola historical. Industri mendekati maturity stage di th 2020 (slower pattern). Required Actions Integrated socialization Product inovation, penambahan fasilitas dan jaringan. Robust funding dan financing strategies dari bank syariah.

29 PROYEKSI PEMBIAYAAN SMEs
Asumsi-asumsi Proyeksi Pembiayaan SMEs 70%-80% pembiayaan BS adalah ke SMEs. Modal SMEs minimal Rp Proyeksi total asset BS Jumlah minimal tenaga kerja SMEs adalah 5 orang. Required Actions Kerjasama dengan Depnakertrans Kerjasama dengan Depkop dan lembaga pemerintah terkait. Robust funding dan financing strategies dari bank syariah.

30 WHAT YOU NEED TO DO? (YOUNG GENERATION)
30 WHAT YOU NEED TO DO? (YOUNG GENERATION)

31 AKTIFITAS AKADEMIK Memahami kuliah-kuliah ekonomi konvensional seperti: mikro, makro ekonomi, perbankan, moneter, ekonomi pembangunan. Memahami kuliah-kuliah syariah seperti fiqh muamalah, ushul fiqh, perbankan syariah, pasar uang syariah, dll. Memahami kuliah-kuliah kuantitatif seperti: statistik, matematik, ekonometri.

32 AKTIFITAS NON AKADEMIK
Melakukan riset dan menulis paper di journal (DN maupun LN) Presentasi di event-event syariah: Forum riset perbankan syariah (FRPS), IRTI conferences, local seminar/conferences Visiting researcher di lembaga syariah (pemerintah maupun swasta) Magang di lembaga keuangan syariah Member mailist ekonomi/keuangan syariah Menulis artikel syariah di media Korespondensi dengan pakar/pelaku ekonomi/keuangan/perbankan syariah

33 AKTIFITAS NON AKADEMIK & LAINNYA
Aktif di organisasi syariah: FOSSEI, MES, PKES. Mengadakan seminar, diskusi syariah Mengoleksi buku, journal dan literatur ekonomi, perbankan dan keuangan syariah. Membuat buku ekonomi/keuangan syariah Bercita-cita/berniat untuk berkarir di bidang ekonomi/keuagan syariah (bankir, ekonom, dosen syariah, dll) Bercita-cita/berniat untuk melanjutkan S2 dan S3 di bidang ekonomi/keuangan syariah

34 TERIMA KASIH Associate Prof. Rifki Ismal is both a
central banker and lecturer. He earned bachelor degree in economics from University of Indonesia (FEUI), master in economics from University of Michigan, ann arbor (USA) and PhD in Islamic economics and Finance from Durham University (England). An Associate Professor in Islamic Banking and Finance is from the Australian Government (Australian Center for Islamic Financial Studies) in Currently, he works in the Department of Islamic banking – Bank Indonesia and teaches in more than 15 universities in Indonesia. Moreover, he ever gave a lecture in MSc Islamic finance – Strasbrough University (France), MSc Islamic finance and law – Singapore Management University (Singapore). 34 34


Download ppt "MENGAPA BELAJAR EKONOMI SYARIAH?"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google