Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Mengapa PERBEDAAN PENILAIAN???

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Mengapa PERBEDAAN PENILAIAN???"— Transcript presentasi:

1 Mengapa PERBEDAAN PENILAIAN???

2 ADMINISTRATIF (PAK pendelegasian)
PAK tidak disertai Daftar KTI Daftar KTI tidak dilengkapi keterangan nomor akreditasi jurnal, impact factor. Penulisan judul jurnal perlu diperhatikan Untuk peneliti baru kelengkapan administrasi seperti Karpeg, SK PNS, Ijasah tidak disertakan

3 ADMINISTRATIF (PAK TP3)
Usulan KTI unsur II.b tidak disertai dengan daftar acara dan undangan (daftar hadir) Usulan unsur V.a sebagai pembina peneliti dibawahnya, tidak disertai hasil/output yang dicapai

4 SUBSTANTIF (PAK pendelegasian)
Ijasah, selain dinilai sebagai I.A, juga dinilai sebagai I.b.6. (Daftar KTI tidak jelas jadi sulit untuk mengecek) Ada beberapa paper yang diterbitkan dalam jurnal dan proceeding isinya sangat mirip Orientasi CPNS masuk penilaian I.b.6 Partisipasi dalam evaluasi pembinaan pegawai baru dinilai unsur VII

5 Tujuan KTI harus diterbitkan oleh Publishing House
KTI tidak diterbitkan sendiri dan dibaca sendiri (tidak ada kontribusi dalam pengembangan bidang ilmu ) Menjalani proses editorial (memungkinkan tulisan direview oleh ahlinya) Jangkauan distribusi lebih luas Tidak terikat pada institusi (institusi bubar, penerbit tetap hidup)

6 Scientific Publishing House
Penerbit yang mengkhususkan diri untuk menerbitkan karya-karya tulis ilmiah dan desiminasi hasil penelitian Editor yang dipersyaratkan dalam publisher semacam ini, adalah editor yang pakar sesuai bidang tulisan, tidak sekedar editor bahasa dan lay out

7 Publishing House di Indonesia
Syarat penjadi penerbit hanya merupakan unit usaha penerbitan yang berbadan hukum. Belum ada standard mengenai editor yang baku terhadap terbitan buku-buku ilmiah. Menjadi anggota Ikapi hanya sekedar mempermudah proses pendistribusian, dan bukan merupakan syarat wajib.

8 PENERBIT = PERCETAKAN ? Dalam usaha penerbitan, percetakan hanya merupakan salah satu bagian dari rangkaian usaha penerbitan yang panjang. Usaha penerbitan dimulai dari pencarian artikel, proses editing, grafik desain, pencetakan, penjualan dan distribusi. Usaha percetakan hanya sekedar memperbanyak barang tanpa memberikan perubahan apapun terhadap isinya, sementara usaha penerbitan sangat memperhatikan konten untuk melihat layak tidaknya dijual.

9 SUBSTANTIF Penilaian Jurnal
TP2I menilai artikel dalam jurnal terakreditasi sebagai II.A.6, Dinilai TP3 menjadi unsur II.A.9 dikarenakan substansi kurang memenuhi syarat. Dinilai TP3 menjadi unsur II.A.8 karena substansi sudah cukup namun kurang memenuhi syarat untuk artikel dalam jurnal. Dinilai TP3 menjadi unsur II.A.10 karena berupa Komunikasi Pendek

10 SUBSTANTIF Penilaian Proceeding
Banyak usulan KTI dalam proceeding tidak dinilai, karena diterbitkan bersamaan waktunya dengan seminar. Syarat proceeding : diterbitkan setelah seminar dan telah melalui proses penyuntingan. Beberapa KTI diterbitkan dalam proceeding diusulkan juga pada KTI unsur II.b (metode dan analisis, sama) dinilai salah satu. Beberapa proceeding mempunyai kecenderungan sama, namun diterbitkan dalam proceeding yang berbeda dinilai salah satu (kalau tidak ketahuan ? Plagiat ???) Mengapa maintenance Peneliti Utama Batan dari proceeding melulu ?

11 Draft Juknis Khusus Plagiat
Keseluruhan/utuh (complete plagiarism) Sebagian besar/ide pokok (near-complete plagiarism) Dengan redaksi lain (patchwork plagiarism) Tidak sebut sumber beberapa alenia (lazy plagiarism) Miliknya sendiri (self plagiarism) Penelitian berdua/lebih ditulis sendiri

12 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN I NDONESIA NO
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN I NDONESIA NO. 06/E/2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2009 TENTANG TATA CARA PENGUKUHAN PENELITI UTAMA UNTUK MENDAPATKAN GELAR PROFESOR RISET

13 PROFESOR RISET Pendidikan S3 Berlaku 14 April 2009
Kecuali S1/S2 yang sudah menyerahkan naskah/sudah dinilai/sudah diperbaiki sebelum 14 April 2009 tetap diproses Tidak orasi dalam kurun waktu 2 maintenance tidak berhak memperoleh gelar Profesor Riset, tetap maintenance S1/S2 wajib maintenance 80% (II/III), 20% (IV/V)

14 UNSUR PENDIDIKAN Memiliki gelar ganda pada strata yang sama tidak dinilai; Kursus/diklat kepemimpinan IV, III, II dan I tidak memperoleh angka kredit

15 PENDIDIKAN D3 (yang sudah menjadi peneliti)
Hanya s/d Peneliti Madya – IV/c Maintenance 5 Tahun (150/200 AK Kumulatif) AK tersebut tidak dapat digunakan untuk naik pangkat/golongan

16 KEGIATAN PENELITIAN DILAKUKAN JABATAN LEBIH RENDAH
Peneliti dengan jenjang jabatan lebih rendah dari ketentuan mampu melaksanakan kegiatan peneliti di atasnya/lebih tinggi diberikan angka kredit yang sama besar dengan ketentuan yang ada

17 PENERBITAN PAK Kenaikan Jabatan Peneliti setingkat lebih tinggi atau lebih masih dalam 1 (satu) nomenklatur jabatan tetap diterbitkan surat keputusan baru

18 PENGANGKATAN KANDIDAT PENELITI (1)
Berpendidikan S3 dan memiliki penghargaan ilmiah DN/LN, tanpa Diklat  melalui uji Kompetensi; Dari Jabatan Serumpun (Dosen/Perekayasa): bekerja secara penuh di unit kerja serumpun tersebut, + BUP + Persetujuan Teknis Kepala BKN; Alih Jabatan dari Fungsional lain/Jabatan Struktural minimal S2 + Usia paling tinggi 45 Tahun;

19 PENGANGKATAN KANDIDAT PENELITI (2)
4. Usul ke Peneliti Madya / Peneliti Utama wajib Diklat Peneliti Tk. Lanjut berlaku mulai tahun Sebelum 2012 disertai surat keterangan telah presentasi di hadapan Peers Group-nya; 5. SK Jabatan Peneliti Pertama s/d Peneliti Madya ditetapkan oleh Instansi masing-masing, tanpa rekomendasi BKN 6. SK Jabatan Peneliti Utama ditetapkan oleh Presiden RI setelah mendapat persetujuan Teknis Kepala BKN

20 MAINTENANCE – IV/e TMT ditetapkan 2 Tahun sesuai PAK terakhir
Kelebihan AK diperhitungkan untuk maintenance selanjutnya (Maks. 2 kali maintenance) 80% (unsur II/III), 20% (unsur IV/V) Pembinaan Kader Ilmiah Khusus S3 dapat sebagai syarat maintenance (Maks. 20%) AK dari unsur lain, tetap di hitung tapi bukan merupakan persyaratan

21 KEPAKARAN Dapat pindah kepakaran hanya sampai dengan Peneliti Muda Kepakaran diakui digit 2

22 PEMBEBASAN SEMENTARA Apabila Pangkat lebih tinggi dari jabatan  BS dari TMT Jabatan Apabila Pangkat sama dengan Jabatan  BS dari TMT Jabatan Apabila Pangkat lebih rendah dari jabatan  BS dari TMT Pangkat yang di proses maks. 1 Tahun dari yang seharusnya Apabila pernah naik pangkat dari kenaikan 20% AK BS dari TMT Pangkat 20% Peneliti Madya/Utama -BS karena tidak memenuhi AK dan usianya sdh lebih dari 56 tahun  Tidak langsung pensiun (+ 1 tahun tanpa tunjangan)

23 Apabila Pangkat lebih tinggi dari jabatan  BS dari TMT Jabatan
Contoh : Nama : Suherman, Msi Pangkat : Penata Tk. 1-III/d, TMT : Jabatan : Peneliti muda – III/c, TMT : Angka Kredit : 210 * Apabila dalam waktu 5 tahun ( s/d ) tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif paling kurang 300 maka dibebaskan sementara dari TMT

24 Apabila Pangkat sama dengan Jabatan  BS dari TMT Jabatan
Contoh : Nama : Rukmini, MT Pangkat : Penata -III/c, TMT : Jabatan : Peneliti muda – III/c, TMT : Angka Kredit : 210  Apabila dalam waktu 5 tahun ( s/d ) tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif paling kurang 300 maka dibebaskan sementara dari TMT

25 Apabila Pangkat lebih rendah dari jabatan  BS dari TMT Pangkat yang di proses maks. 1 Tahun dari yang seharusnya Contoh : Nama : Syahrizal, ST Pangkat : Penata -III/c, TMT : Jabatan : Peneliti muda – III/d, TMT : Angka Kredit : 325 Syahrizal, ST semestinya naik pangkat Penata Tk.1–III/d , TMT : (2 tahun dalam pangkat + AK),  BS dari TMT : atau  BS dari TMT Pangkat yang diproses paling lama 1 tahun dari yang semestinya ( BS dari TMT )

26 Apabila pernah naik pangkat dari kenaikan 20% AK BS dari TMT Pangkat 20%
Contoh : Nama : Dr. Nikolas, M.Eng Pangkat : Penata Tk.1 -III/d, TMT: Jabatan : Peneliti madya – IV/b, TMT: Angka Kredit : 585  untuk kenaikan pangkat ke Gol.Pembina-IV/a,TMT : menggunakan angka 585,sedangkan ;  Untuk naik pangkat ke Gol. Pembina Tk.1-IV/b ,TMT : wajib menambah AK 20 % dari selisih yaitu (550 – 400)x20% = 30 AK  BS 5 tahun dihitung dari TMT :

27 PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Setelah 5 Tahun + 1 Dapat kembali ke Peneliti  setelah jeda 5 Tahun + belum BUP  Khusus yang disebabkan adanya bencana alam/instansi dibubarkan/sejenis

28 AKTIF KEMBALI Apabila BS dariTMS AK  Aktif Kembali pada kurun waktu 1 th setelah BS, belum BUP, dan TMT tanggal 1 bulan berikutnya) Apabila BS dari menjalani Hukuman disiplin, dan CDTN  Aktif Kembali selama TMT jabatan masih berlaku, sebelum BUP, TMT sisa masa jabatan; apabila TMT habis, dapat dilakukan maksimal 1 th setelah bekerja kembali di unit litbang Apabila BS karena Tugas belajar /Struktural/ tugas di luar litbang  Atif Kembal:sebelum BUP + berlaku 5 th lagi)

29 KOMPETENSI (penilaian diberlakukan mulai 01-01-2012)
Peneliti Pertama (Jurnal tidak terakreditasi + KTI belum terbit + Laporan Teknis) Peneliti Muda (KTI Jurnal terakreditasi + prossiding nasional + memimpin penelitian) Peneliti Madya (Diklat Lanjutan + pembinaan kader peneliti + KTI Bagian Buku) Peneliti Utama (KTI/Buku Nasional + membina kader ilmiah)


Download ppt "Mengapa PERBEDAAN PENILAIAN???"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google