Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kajian Aspek Finansial (3): KRITERIA INVESTASI DAN RISIKO PROYEK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kajian Aspek Finansial (3): KRITERIA INVESTASI DAN RISIKO PROYEK"— Transcript presentasi:

1 Kajian Aspek Finansial (3): KRITERIA INVESTASI DAN RISIKO PROYEK
Eko Sakapurnama Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI

2 Metode Penilaian Investasi
Aspek Bahasan 2. Average Rate of Return (ARR) 1. Payback Period Undiscounted Discounted 3. Profitability Index 1. NPV 2. IRR.

3 Investment Criteria by Undiscounted Cash Flow
Payback Period= adalah waktu yang diperlukan proyek untuk menghimpun dana intern (internal generating funds atau net cash flow) guna mengembalikan jumlah dana yang telah diinvestir dalam proyek ARR = profitabilitas proyek dapat dihitung dengan jalan membagi jumlah rata-rata keuntungan yang diperoleh selama umur ekonomis proyek dengan jumlah rata-rata investasi dana, dikalikan seratus persen

4 ARR Rumus untuk menghitung ARR adalah sebagai berikut:
ARR = 1/n * ( At) x 100% (C + S) / 2 n = jumlah tahun investasi At = rata-rata net profit C = total biaya investasi S = nilai sisa umur ekonomis

5 Investor yang profesional mempunyai patokan angka persentase keuntungan investasi proyek yang dapat mereka terima. Dengan demikian apabila persentase ARR proyek yang direncanakan lebih besar dibandingkan dengan standar patokan ARR yang ditentukan investor, ditinjau dari segi profitabilitas proyek yang bersangkutan dapat dikatakan layak. Salah satu kelebihan mengukur profitibilitas dengan average rate of return, adalah mudah untuk menghitungnya. Sedangkan kelemahan utamanya adalah tidak memperhatikan nilai waktu uang.

6 Payback Period (PP) Jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi yang dihitung dari arus kas bersih Rumus = C/A, dimana C = cost/biaya investasi; A = arus kas bersih per tahun

7 Kelemahan dan Keuntungan ARR dan PP
Tidak memberikan gambaran arus kas sesudah periode pengembalian selesai Tidak mempertimbangkan time value of money Keuntungan: Sederhana Mengetahui dengan cepat waktu pengembalian proyek Memberikan indikator tingkat pengembalian secara cepat

8 Investment Criteria by Discounted Cash Flow
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang, perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan. Internal Rate of Return IRR adalah besar suku bunga yang membuat NPV menjadi 0 (nol). Profitability Index profitabilitas dicari dengan membandingkan jumlah seluruh present value net cash flows (beserta salvage value) dengan nilai investasi proyek.

9 Net Present Value (NPV)
Selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih. Untuk menghitung nilai sekarang, perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan Rumus: NPV =  CF t - I0 (1+K)t Dimana: CF t = aliran kas bersih per tahun pada periode t I0 = Investasi awal pada tahun 0 K = suku bunga (discount rate)

10 Kriteria penilaian NPV:
Proyek bisa diterima secara finansial bila NPV > 0, artinya proyek dapat meningkatkan nilai perusahaan. Bila NPV = 0, artinya proyek tidak menghasilkan perubahan nilai perusahaan, sehingga investasi mungkin lebih baik diarahkan pada bidang lainnya. Bila NPV < 0, maka proyek ditolak karena malahan menurunkan nilai perusahaan.

11 Contoh Soal Sebuah perusahaan akan mengembangkan pabrik karbon aktif dimana investasi tersebut berumur 8 tahun dengan diskon faktor 15 %. Hitung NPV proyek dari data berikut:

12 Pembahasan Hitung present value dari arus kas masuk di tahun 1 – tahun ke-8 dengan rumus berikut: Kemudian hitung selisih dengan biaya investasi awal

13 Latihan Hitunglah NPV dari suatu usaha yang memerlukan investasi awal sebesar 20 juta, dan diharapkan dapat menghasilkan arus kas bersih sebanyak 9 jt, 8 jt, 8 jt, 6jt, 4 jt dalam jangka waktu 5 tahun. Tingkat pengembalian sebesar 15 % dan pada akhir tahun tidak ada nilai sisa

14 INTERNAL RATE OF RETURN
IRR adalah besar suku bunga yang membuat NPV menjadi 0 (nol). Nilai suku bunga yang membuat NPV = 0 itulah yang disebut dengan Rate of Return. Patokan standar IRR adalah suku bunga bank yang berlaku pada saat ini. IRR yang baik bila lebih besar dari suku bunga bank. Bila proyek dibiayai sendiri, maka pembandingnya adalah suku bunga deposito. Namun, bila sebagian pembiayaan proyek berasal dari pinjaman, maka pembanding bagi IRR adalah suku bunga pinjaman.

15 Rumus perhitungan IRR secara manual harus dilakukan dengan beberapa kali simulasi coba-coba (trial and error). Rumusnya adalah sebagai berikut: NPVP IRR = iP + [ ] x [ iN – iP ] NPVP – NPVN Dimana: iP = tingkat bunga terakhir dimana NPV masih positif iN = tingkat bunga dimana NPV menjadi negatif NPVP = nilai NPV positif NPVN = nilai NPV negatif

16 Indikasi IRR > tingkat pengembalian yang diinginkan (i), proyek diterima IRR < tingkat pengembalian yang diinginkan, proyek ditolak

17 5. The IRR A Simple Illustration
Suatu investasi membutuhkan biaya awal $1,100. Selanjutnya proyek tersebut diharapkan menghasilkan arus kas bersih: $500 di akhir tahun 1 $1,000 di akhir tahun 2 What is the investment’s IRR? ($1,100) Now $500 1 $1,000 2 SOLUTION: try 20.74% p.a. PV = -$1,100 PV = $414 PV = $686 The IRR is 20.74% p.a. Add: $0 NPV

18 PROFITABILITY INDEX Profitability Index atau Benefit-Cost Ratio proyek, merupakan cara lain untuk mengukur profitabilitas rencana investasi proyek. Dalam metode ini, profitabilitas dicari dengan membandingkan jumlah seluruh present value cash inflows (beserta salvage value) dengan present value cash out flows. berikut rumus profitability index: PI =  Discounted Cash In Flows  Discounted Cash Out Flows

19 Indikasi IP >1; usulan diterima IP<1; usulan ditolak Contoh soal
Suatu proyek memerlukan biaya awal 50 jt, dengan biaya modal 9 %. Diharapkan keuntungan proyek sebesar 15,25, 49 jt. Hitung PI ?

20 Tahun i= 9 % jt ,75 ,05 ,88 Total PV = 65,68 Maka IP = 65.68/50 = 1.31

21 Risiko Proyek Silalahi (1997), yang mengartikan bahwa:
Risiko adalah kesempatan timbulnya kerugian. Risiko adalah probabilitas timbulnya kerugian. Risiko adalah suatu ketidakpastian. Risiko adalah penyimpangan aktual dari yang diharapkan. Risiko adalah probabilitas suatu hasil akan berbeda dari yang diharapkan

22 Macam-macam Risiko Proyek
Risiko SDM Risiko keuangan Risiko pemasaran Risiko Produksi/Teknologi

23 Risiko SDM Risiko yang muncul terkait dengan pengelolaan sumberdaya manusia dalam kaitannya dengan operasional dan strategi perusahaan Contoh risiko SDM: Risiko pada para top eksekutif dan pekerja inti. Risiko pada karyawan. Risiko dalam hubungan industri dan perselisihan. Risiko stres dan kesehatan yang buruk. Risiko bila tidak beretika.

24 Risiko Keuangan Risiko yang muncul yang dapat mempengaruhi aspek keuangan. Contoh: Risiko likuiditas Risiko Valuta asing Inflation risk/interest risk Risiko kredit

25 Risiko Pemasaran Risiko yang muncul terkait sales yang menurun, market share yang mengecil, kurangnya distribusi barang merupakan sebagian dari tanda-tanda kegagalan pemasaran Contoh Risiko Pemasaran Kebijakan pemerintah yang berubah. Perubahan permintaan di pasar. Perang harga. Pemalsuan. Performance produk yang rendah. Promosi yang kurang baik. Kesalahan dalam merek. Kegagalan dalam mengembangkan produk baru. Masalah distribusi.

26 Risiko Produksi Di dalam proses produksi/operasi produk barang dan jasa cukup banyak risiko yang perlu diantisipasi. Risiko-risiko tersebut antara lain adalah mengenai: Masalah pemasok. Risiko terjadi apabila perusahaan menggunakan pemasok yang ternyata tidak memenuhi komitmen yang sudah mereka buat, misalnya komponen-komponen yang dibutuhkan ternyata terlambat dikirim ataupun rusak. Kerusakan kualitas. Risiko karena penarikan kembali barang-barang yang ditawarkan di pasar yang disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena kualitas dan kuantitas barang yang tidak sesuai, misalnya ada barang yang hilang dan mutu pro­duk yang rendah. Kedua, karena barang yang ditawarkan di pasar adalah produk-produk yang tidak aman dikonsumsi. Berkurangnya daya saing. Risiko karena berkurangnya daya saing produk dengan produk sejenis di pasar, misalnya karena desain yang dibuat dengan teknologi yang sudah tertinggal.

27 ANTISIPASI RISIKO ANALISIS SENSITIFITAS SEBAGAI INDIKATOR RISIKO FINANSIAL Analisis Sensitifitas merupakan metode untuk menganalisa tingkat risiko suatu investasi. Risiko yang dimaksud adalah risiko perubahan tingkat (atau harga) jual, perubahan biaya, maupun perubahan tingkat suku bunga. Risiko Dampak Kenaikan Suku Bunga Untuk mengetahui dampak kenaikan suku bunga, dapat diketahui dengan menghitung IRR. Bila IRR proyek = 14 %, maka apabila bunga bank naik ke level 15 %, proyek tidak menguntungkan. Risiko Dampak Penurunan Penjualan Untuk mengetahui dampak penurunan penjualan, kita dapat menghitung secara trial and error, dengan mencari penurunan penjualan sampai sejauh berapa yang menyebabkan NPV mendekati 0 (nol). Dari Trial and Error, penurunan penjualan sebesar 15% menyebabkan NPV mendekati nol. Penurunan penjualan lebih besar dari 15% menyebabkan NPV menjadi negatif. Hal ini menunjukkan bahwa penjualan hanya boleh turun sebesar 15% dari perkiraan semula, dengan catatan bahwa variabel lainnya tetap

28 Analisis Sensitivitas dari turunnya penjualan
SEMUA VARIABEL DALAM KONDISI Keterangan Th 0 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5 A. BENEFIT PROYEK - Penjualan 15,018,253 19,248,066 22,529,101 26,143,913 30,081,482 Nilai sisa aktiva tetap 7,216,045 Total Gross Benefit 37,297,527 B. COST PROYEK Total Costs (20,446,228) (10,732,442) (12,881,865) (14,549,679) (16,634,163) (18,943,881) Net Benefit 4,285,811 6,366,201 7,979,422 9,509,750 18,353,646 Discount Factor 10% 1.0000 0.9091 0.8264 0.7513 0.6830 0.6209 Discounted Net Benefit 3,896,191 5,261,323 5,995,058 6,495,287 11,396,170 NPV 12,597,802

29 Analisis Sensitivitas dari turunnya penjualan
BILA PENJUALAN TURUN 16%, SEMUA VARIABEL LAINNNYA TETAP Keterangan Th 0 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5 A. BENEFIT PROYEK Penjualan 12,615,332 16,168,375 18,924,445 21,960,887 25,268,445 Nilai sisa aktiva tetap 7,216,045 Total Gross Benefit 32,484,490 B. COST PROYEK Total Costs (20,446,227) (10,732,442) (12,881,865) (14,549,679) (16,634,162) (18,943,881) Net Benefit (20,446,228) 1,882,890 3,286,510 4,374,766 5,326,724 13,540,609 Discount Factor 10% 1.0000 0.9091 0.8264 0.7513 0.6830 0.6209 Discounted Net Benefit 1,711,718 2,716,124 3,286,827 3,638,224 8,407,653 NPV (685,682) Dari Trial and Error, penurunan penjualan sebesar 15% menyebabkan NPV mendekati nol. Penurunan penjualan lebih besar dari 15% menyebabkan NPV menjadi negatif. Hal ini menunjukkan bahwa penjualan hanya boleh turun sebesar 15% dari perkiraan semula, dengan catatan bahwa variabel lainnya tetap

30 Risiko Dampak Kenaikan Biaya
Untuk mengetahui dampak kenaikan seluruh biaya, kita dapat menghitung secara trial and error, dengan mencari kenaikan biaya sampai sejauh berapa yang menyebabkan NPV mendekati 0 (nol).


Download ppt "Kajian Aspek Finansial (3): KRITERIA INVESTASI DAN RISIKO PROYEK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google