Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography"— Transcript presentasi:

1 Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography
KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Istilah Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography Pengembangan = development = eluasi = elusi Eluen = pelarut untuk pengembangan Eluat = pelarut yang mengandung analit hasil pemisahan dengan kromatografi Kromatogram = gambar hasil pemisahan Kromatograf = alat untuk kromatografi Rf = retardation factor = jarak migrasi analit dari titik awal / jarak migrasi fase gerak setelah pengembangan

2 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu analisis kualitatif dari suatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-komponen sampel berdasarkan perbedaan kepolaran. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang digunakan. Fase diam: padat, fase gerak: cair, Umumnya fase diam silika gel, alumina

3 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Lapis Tipis terdiri dari: Plat: kaca, Alumunium, plastik Adsorben: silika gel, alumina, selulosa, dll Macam-macam adsorben di pasaran: Silika gel G, silika gel GF, silika gel H Alumina H, Alumina HF Selulosa

4 Silika gel G (mengandung pengikat gipsum CaSO4: 5-15%
KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT SILIKA GEL: SiOH, SiO2 Sifat polar Silika gel G (mengandung pengikat gipsum CaSO4: 5-15% Silika gel S (mengandung pengikat starch =pati Silika gel GF254 (mengandung pengikat gipsum & indikator fluoresensi timah kadmium sulfida/mangan timah silikat aktif, yang berfluoresensi pada 254 nm Silika gel H/silika gel N (tanpa mengandung pengikat) biasanya untuk kromatografi vakum Silika gel F254 (tanpa pengikat, tp mengandung indikator floresensi) Silika gel PF 254 & 366 (untuk pemisahan preparatif & mengandung indikator floresensi)

5 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Alumina Al2O3 Kurang polar dibanding silika gel Almunina basa, netral, asam Alumina G, F, H, P

6 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT

7 Digunakan sebagai pendukung fase diam bukan sebagai adsorben.
KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT KIESELGUR TERDIRI SiO2 > 89% Al2O3, Fe2O3, TiO2, CaO, MgO, Na2O, dll > Aktifitas rendah Digunakan sebagai pendukung fase diam bukan sebagai adsorben. Contoh pemisahan beberapa Fenol dalam kondensat asap tembakau. Pertama fenol-fenol dipasangkan dengan diazotisasi dengan p-nitro aniline dan diekstrak dengan eter. Larutan eter dipisahkan dengan KLT yang dilapisi kieselguhr yang diempregnasi dengan formamide pemisahan dikembangkan dengansolven benzene:cyclohexane dipropylene glycol (30:70:3). Pemisahan ini menggunakan sistem distribusi cair-cair

8 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Mekanisme KLT (fase diam Silika /Alumina): Adsorbsi senyawa pada adsorben/penjerap/fase diam Kompetisi fase gerak & solut untuk berikatan dengan fase diam, dimana solut lepas dari permukaan fase diam => desorbsi Senyawa dielusi oleh eluen/pengembang/fase gerak

9 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Selulosa = polimer Mekanisme : kromatografi kertas = partisi Serat lebih pendek, bercak lebih kecil dari KKt Waktu lebih lama daripada adsorben lain, tapi lebih singkat dari KKt Tidak bisa menggunakan H2SO4

10 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Menggunakan pelarut campuran polar (misal acetonitrile/air) senyawa lebih polar (air) diserap dalam cellulose dimana berfungsi sebagai fase diam cair.

11 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Penampak Bercak: Visual => analit berwarna Penampak bercak kimia Misalnya: Uap Iodium, Asam sulfat pekat, ninhidrin Lempeng diberi fluoresensi

12 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Rf & Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT

13 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Rf & Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Penampak Bercak: Visual => analit berwarna Penampak bercak kimia Misalnya: Uap Iodium, Asam sulfat pekat, ninhidrin Lempeng diberi fluoresensi

14 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Penampak Bercak kimia, berdasarkan sifatnya: Permanen: Asam sulfat pekat, ninhidrin Sementara: Uap Iodium Penampak Bercak kimia, berdasarkan spesifisitasnya: Spesifik: ninhidrin: untuk zat dengan atom N (protein, Alkaloid dll) 2. Umum: Uap Iodium, Asam sulfat pekat (hampir semua zat)

15 MENGIDENTIFIKASI SENYAWA-SENYAWA

16 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT The TLC Reagent Spray

17 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT A Spray Cupboard Suitable for Sufuric Acid Spray

18 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT

19 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT

20 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT

21 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT An automatic TLC Plate Sampler

22 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Metode normal Pengembangan plat KLT

23 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT peralatan untuk penjenuhan plat KLT

24 Efek Penjenuhan plat pengembangan plat

25 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Penggunaan KLT 1. Untuk penentuan jumlah komponen dalam campuran. 2. Untuk penentuan identitas antara dua campuran. 3. Untuk memonitor perkembangan reaksi. 4. Untuk penentuan keefektifan pemurnian. 5. Untuk penentuan kondisi yang sesuai untuk pemisahan pada kromatografi kolom. 6. Untuk memonitor kromatografi kolom .

26 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Bagaimana mendapatkan komposisi fase gerak yang baik untuk KLT???? Cari di pustaka (jika ada) Jika tidak ada, cari yang sifatnya mirip Jika tidak ada yang mirip lakukan percobaan Lakukan eluasi dengan fase gerak paling non polar Lakukan kenaikan kepolaran secara gradien Evaluasi hasil, dan tentukan komposisi yang paling baik

27 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Contoh Peningkatan Kepolaran secara Gradien Metanol:etil-asetat: (1:10) Metanol:etil-asetat: (2:10) Metanol:etil-asetat: (3:10) Metanol:etil-asetat: (4:10) Metanol:etil-asetat: (5:10) Dst.

28 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Tingkatkan kepolaran Rf sebaiknya 0,5

29 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT Turunkan kepolaran Rf sebaiknya 0,5

30 Berdasarkan jenis fase, pengembangan dibagi:
Fase normal: jika fase diam lebih polar dari fase gerak Fase terbalik: jika fase gerak lebih polar dari fase diam Contoh fase normal: KLT dengan fase diam Silika dan fase gerak petroleum eter Contoh fase terbalik: KLT dengan fase diam C18 dengan fase gerak metanol

31 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT KLT untuk Identifikasi Umumnya parameter yang digunakan Rf Totolkan, Jika ada senyawa pembanding Gunakan lebih dari satu sistem eluen / fase gerak Jika perlu gunakan fase diam yang berbeda Jika mungkin gunakan penampak bercak yang khas Anda dapat gunakan data Rf dari pustaka sebagai pembanding Anda dapat menggunakan KLT Scanner untuk melihat identitas analit Jika perlu, anda dapat kerok dan dilakukan iden secara fisikokimia

32 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT KLT untuk Preparatif Sebaiknya gunakan plat dengan fase diam yang lebih tebal Totolkan, jika ada senyawa pembanding Anda dapat menotolkan sampel secara bergaris Setelah pengembangan, masing-masing hasil pemisahan dikerok dan dilarutkan dengan pelarut yang sesuai. Jangan semprot dengan bahan kimia, sebagai penampak bercak (gunakan UV atau uap Iod)

33 KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT KLT untuk Kuantitatif Totolkan senyawa pembanding yang diketahui kadarnya Gunakan pipet kapiler terukur volumenya / microsiringe Hitung luas zona, atau itensitas dari sampel dan bandingkan dengan senyawa pembanding Untuk menghitung intensitas anda bisa gunakan KLT scanner atau dikerok dan gunakan spektrofotometer


Download ppt "Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google