Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METEOROLOGI/KLIMATOLOGI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METEOROLOGI/KLIMATOLOGI"— Transcript presentasi:

1 METEOROLOGI/KLIMATOLOGI
OLEH : Djunijanto SMA Negeri 3 Unggulan Tenggarong

2 MENGANALISIS UNSUR-UNSUR GEOSFER
MENGANALISIS ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

3 OBYEK GEOGRAFI GEOSFER : Lapisan yang terdapat di bumi baik di atas permukaan, di permukaan maupun di bawah permukaan bumi yang berpengaruh terhadap kehidupan di bumi

4 GEOSFER TERDIRI ATAS: ATMOSFER LITOSFER HIDROSFER BIOSFER ANTROPOSFER

5 UNSUR UTAMA YANG ADA DI ATMOSFER
NITROGEN ,088% OKSIGEN 20,949% ARGON ,930% KARBON DIOKSIDA ,030% UAP AIR sedikit HIDROGEN sedikit OZON sedikit

6 NITROGEN (N2) Terdapat di udara dalam jumlah paling banyak, yaitu meliputi 78 bagian. Nitrogen tidak langsung bergabung dengan unsur lain, tetapi pada hakekatnya unsur ini adalah penting karena nitrogen merupakan bagian dari senyawa organik

7 OKSIGEN (O2) Sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup. Oksigen dapat bergabung dengan unsur kimia lain yang dibutuhkan untuk pembakaran

8 NEON (Ne), ARGON (Ar), XENON (Xe), KRYPTON (Kr)
Disebut gas mulia, karena tidak mudah bergabung dengan unsur lain. Meskipun gas ini kurang penting di atmosfer.

9 KARBON DIOKSIDA (CO2) Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar, pernafasan manusia dan hewan kemudian dibutuhkan oleh tanaman. CO2 menyebabkan efek rumah kaca (greenhouse) transparan terhadap radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang. Kenaikan konsentrasi CO2 di dalam atmosfer akan menyebabkan kenaikan suhu permukaan bumi

10 HELIUM (He) DAN HIDROGEN (H2)
Sangat jarang di udara kecuali pada panas yang tinggi. Gas ini adalah yang paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon meteorologi

11 OZON (O3) Gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat terutama pada ketinggian antara 20 dan 30 km. Ozon dapat menyerap radiasi ultra violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi tubuh manusia

12 UAP AIR (H2O) Sangat penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapat berubah fasa (wujud) menjadi fasa cair atau fasa padat melalui kondensasi dan deposisi. ES AIR UAP Pembekuan Deposisi Sublimasi Peleburan Penguapan Pengembunan

13 PENGARUH SELUBUNG ATMOSFER TERHADAP PENYINARAN MATAHARI
ABSORBSI (PENYERAPAN) DIFFUSI (PENGHAMBURAN/PENYEBARAN) REFLEKSI (PEMANTULAN)

14

15 LAPISAN ATMOSFER TROPOSFER STRATOSFER MESOSFER TERMOSFER IONOSFER
EKSOSFER

16 PEMBAGIAN LAPISAN ATMOSFER BERDASARKAN SUHU

17 SUSUNAN LAPISAN ATMOSFER

18

19

20

21 KONDISI AWAN DI INDONESIA

22 KONDISI AWAN DI INDONESIA

23

24

25 LAPISAN UDARA TROPOSFER
LAPISAN UDARA PALING BAWAH MEMILIKI KETEBALAN BERBEDA-BEDA DI PERMUKAAN BUMI, DI KHATULISTIWA 16 KM, DI DAERAH SEDANG 11 KM DAN DI DAERAH KUTUB 8 KM

26 PENURUNAN SUHU PADA TROPOSFER
DISEBABKAN OLEH SEDIKITNYA TROPOSFER MENYERAP RADIASI GELOMBANG PENDEK DARI MATAHARI, SEBALIKNYA PERMUKAAN TANAH MEMBERIKAN PANAS PADA LAPISAN TROPOSFER YANG TERLETAK DI ATASNYA MELALUI KONDUKSI, KONVEKSI DAN PANAS LATEN KONDENSASI ATAU SUBLIMASI YANG DILEPASKAN OLEH UAP AIR ATMOSFER

27 SIFAT-SIFAT FISIK LAPISAN UDARA TROPOSFER
MENURUNNYA TEMPERATUR SECARA TERATUR SESUAI DENGAN KETINGGIAN TEMPAT

28 FENOMENA YANG TERJADI PADA LAPISAN TROPOSFER
DEBU AWAN ANGIN HUJAN

29 LAPISAN STRATOSFER KENAIKAN SUHU PADA LAPISAN STRATOSFER DISEBABKAN OLEH LAPISAN OZONOSFER YANG MENYERAP RADIASI ULTRA VIOLET DARI MATAHARI

30 UNSUR-UNSUR UTAMA CUACA DAN IKLIM
INTENSITAS PENYINARAN MATAHARI SUHU UDARA ANGIN TEKANAN UDARA KELEMBABAN UDARA AWAN CURAH HUJAN

31 HUBUNGAN ANTARA UNSUR IKLIM DENGAN KENDALI IKLIM
KENDALI IKLIM UNSUR IKLIM Radiasi matahari Suhu Darat dan air Endapan JENIS Tekanan tinggi Kelembaban CUACA dan rendah Tekanan Udara IKLIM Massa udara Angin Pegunungan Arus laut Badai siklonik

32 INTENSITAS PENYINARAN MATAHARI
Lamanya Waktu Penyinaran Matahari Sudut Datang Sinar Matahari Keadaan Awan Keadaan Permukaan Bumi

33 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU UDARA
Besar kecilnya sudut datang sinar matahari. Ketinggian tempat. Lama penyinaran Kondisi permukaan bumi SECARA FISIS BAHWA SEBAGAI TINGKAT GERAKAN MOLEKUL BENDA, MAKIN CEPAT GERAKAN MOLEKUL, MAKIN TINGGI SUHUNYA.

34 TEMPERATUR UDARA AKIBAT DARI PERBEDAAN RADIASI, ELEVASI, LETAK LINTANG MAKA TERJADI FLUKTUASI TEMPERATUR BAIK HARIAN MAUPUN TAHUNAN FLUKTUASI TEMPERATUR HARIAN MINIMUM TERJADI PADA JAM – 05.00 MAKSIMUM TERJADI PADA JAM FLUKTUASI TEMPERATUR TAHUNAN MINIMUM TERJADI ANTARA JANUARI-FEBRUARI MAKSIMUM TERJADI ANTARA AGUSTUS-SEPTEMBER

35 THERMOMETER

36 TEKANAN UDARA PERGERAKAN TERJADI DARI DAERAH BERTEKANAN TINGGI (+ ATAU H) MENUJU DAERAH BERTEKANAN RENDAH (- ATAU L) MAKIN TINGGI TEMPAT, TEKANAN UDARA MENURUN FAKTOR YANG BERPENGARUH ADALAH LETAK LINTANG, SEBARAN DARATAN DAN LAUTAN

37 BAROMETER AIR RAKSA

38 KELEMBABAN UDARA BANYAKNYA UAP AIR DI DALAM UDARA, MERUPAKAN INDIKATOR KAPASITAS UNTUK TERJADINYA HUJAN UAP AIR BERSIFAT MENYERAP RADIASI, SEHINGGA MEMPENGARUHI TEMPERATUR

39 KELEMBABAN UDARA KELEMBABAN MUTLAK (ABSOLUT)
JUMLAH UAP AIR YANG TERDAPAT DALAM UDARA DINYATAKAN DENGAN GRAM UAP AIR SETIAP M3 UDARA KELEMBABAN RELATIF (NISBI) PERBANDINGAN JUMLAH UAP AIR MAKSIMUM YANG DIKANDUNG UDARA DALAM SUHU YANG SAMA (DINYATAKAN DALAM %)

40 HUJAN Kemampuan udara menampung uap air berbeda-beda. Massa udara memiliki batas maksimum dalam menampung sejumlah air. Batas maksimum tersebut berkaitan dengan suhu udara. Makin tinggi suhu udara makin besar kemampuan menampung uap air. Suhu udara (º C) -20 -10 10 20 30 Jumlah maksimum uap air (gram/m3) 1,1 2,4 4,9 9,4 17,3 30,4

41 HUJAN KONVEKSI OROGRAFIS FRONTAL

42 Hujan Zenithal M

43 Hujan Orografis Pegunungan Laut

44 Hujan Frontal Front Udara panas Udara dingin

45 AWAN

46 AWAN TERJADINYA AWAN BILA UAP AIR DI UDARA YANG TEMPERATURNYA MENGALAMI PENURUNAN HINGGA MENCAPAI TITIK KONDENSASI

47 GOLONGAN AWAN CIRRUS (> 6.000 METER) AWAN TINGGI
ALTO ( METER) AWAN SEDANG STRATUS (< METER) AWAN RENDAH AWAN YANG BANYAK MENGHASILKAN HUJAN ADALAH AWAN NIMBOSTRATUS DAN CUMULUS NIMBUS

48 KILAT

49 TERJADINYA KILAT DAN GUNTUR
AWAN CUMULUS NIMBUS BERTUMBUH KEATAS (> 6 KM). TITIK-TITIK AIR DIPUNCAK AWAN MULAI MEMBEKU SEHINGGA TERJADI PEMISAHAN MUATAN (+) DIPUNCAK AWAN YANG DINGIN (- )DIDASAR AWAN PERMUKAAN BUMI BEKEMBANG JADI BERMUATAN (+) ATAU IONISASI DIMANA (-) DITOLAK)

50 LANJUTAN……. PERBEDAAN MUATAN SANGAT BESAR, BERJUTA-JUTA /MILYARD VOLT. SEHINGGA TERJADI LONCATAN MUATAN (-) KE (+) ATAU SEBALIKNYA, TEJADINYA KILAT KARENA TEMPERATUR NAIK BISA MENCAPAI derajat SEHINGGA UDARA MENGEMBANG MENGHASILKAN SUARA (GUNTUR)

51 LANJUTAN….. PENGULANGAN LONCATAN MUATAN REIONISASI SEHINGGA TERBENTUKNYA ION-ION (-) DAN ION-ION (+)

52 KILAT DAN GUNTUR TERJADI BERSAMAAN, TETAPI KITA MENDENGAR SUARA GUNTUR BELAKANGAN KARENA KECEPATAN SUARA HANYA 330 M PER DETIK, SEDANGKAN CAHAYA KM PER DETIK

53 ANGIN SIKLON DAN ANTI SIKLON MUSON PASSAT ANGIN LAUT DAN ANGIN DARAT
ANGIN LOKAL

54 ANGIN GERAK UDARA YANG SEJAJAR DENGAN PERMUKAAN BUMI. UDARA BERGERAK DARI DAERAH BERTEKANAN TINGGI KE DAERAH BERTEKANAN RENDAH

55 GAYA CORIOLIS GAYA SEMU (FIKTIF) YANG MUNCUL AKIBAT PENGARUH GERAKAN ROTASI BUMI DAN GERAKAN UDARA NISBI TERHADAP PERMUKAAN BUMI. GAYA CORIOLIS MENYEBABKAN ANGIN DIBELOKKAN KE KANAN DARI GAYA GRADIEN TEKANAN DI BELAHAN BUMI UTARA DAN DI BELOKKAN KE KIRI DI BELAHAN BUMI SELATAN.

56 ARAH ANGIN SECARA UMUM

57 CYCLON

58 TORNADO DI USA

59 ANGIN DI INDONESIA Angin muson Angin lokal : Angin darat - angin laut
Angin gunung - angin lembah Angin fohn / angin jatuh

60 DAERAH KONVERGENSI INTER TROPIK

61 DAERAH KONVERGENSI INTER TROPIK (DKIT)
HUJAN LEBAT DI DAERAH TROPIS PADA UMUMNYA DISEBABKAN OLEH KONVERGENSI ANGIN PASAT YANG BERASAL DARI BELAHAN BUMI UTARA MAUPUN SELATAN EQUATOR SERTA SELALU MENGIKUTI GERAKAN MATAHARI

62 Lanjutan ….. DKIT DIBAWA KE ARAH KUTUB SEBAGAI ENERGI POTENSIAL YANG DIUBAH MENJADI ENERGI PANAS, TERUTAMA OLEH SUBSIDENSI DI SEKITAR LINTANG 30O PADA KEDUA BELAHAN BUMI UTARA DAN SELATAN. SUBSIDENSI PARTIKEL UDARA INI MENGAKIBATKAN KEKURANGAN HUJAN PADA DAERAH LINTANG 30O SEHINGGA DI DAERAH INI BANYAK TERDAPAT GURUN SUBTROPIS

63 DASAR-DASAR PENGGOLONGAN IKLIM
KLAGES: TEMPERATUR (5 DAERAH) Daerah Tropis 2. Daerah Sub Tropis 3. Daerah Sedang 4. Daerah Dingin 5. Daerah Kutub

64 DASAR-DASAR PENGGOLONGAN IKLIM
KOPPEN: TEMPERATUR, HUJAN (5 DAERAH) 1. Daerah Tropis 2. Daerah Sub Tropis 3. Daerah Sedang 4. Daerah Dingin 5. Daerah Kutub

65 DASAR-DASAR PENGGOLONGAN IKLIM
MOHR: TEMPERATUR, HUJAN (5DAERAH) GOL. I. Daerah Basah II. Daerah Agak Basah III. Daerah Agak Kering IV. Daerah Kering V. Daerah Sangat Kering

66 DASAR-DASAR PENGGOLONGAN IKLIM
SCHMIDT-FERGUSON: CURAH HUJAN (8DAERAH) Tipe A jika Q = 0% ,3% Tipe B jika Q =14,3% - 33,3% Tipe C jika Q =33,3% - 60% Tipe D jika Q =60% % Tipe E jika Q = 100% % Tipe F jika Q = 167% % Tipe G jika Q = 300% - 700% Tipe H jika Q = > 700%

67 DASAR-DASAR PENGGOLONGAN IKLIM
OLDEMAN: KEBUTUHAN AIR UNTUK TANAMAN PADI A. Lebih dari 9 bulan basah berurutan B. 7 – 9 bulan basah berurutan C. 5 – 6 bulan basah berurutan D. 3 – 4 bulan basah berurutan E. < 3 bulan basah berurutan

68 MUSIM DI INDONESIA

69 KONVERGENSI INTER TROPIK DI INDONESIA

70 LUBANG LAPISAN OZON

71 EFEK RUMAH KACA

72                                                                                Global Warming The term global warming refers to Earth’s slowly rising temperature, especially in the last 20 years or so. A major cause of global warming is air pollution from both cars and factories. This picture shows air pollution in Brazil. D. Donne Bryant Stock/Ricardo Teles Microsoft ® Encarta ® © Microsoft Corporation. All rights reserved.


Download ppt "METEOROLOGI/KLIMATOLOGI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google