Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

IV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "IV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP"— Transcript presentasi:

1 IV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP
RAKL : paling luas digunakan cocok untuk percobaan lapangan Jumlah perlakuan tidak begitu besar, fleksibel dan sederhana Areal penurunan produktivitasnya dpt diduga ada kelompok dalam jumlah yang sama, setiap kelompok dikenai perlakuan-perlakuan yang sama Tujuan : mengurangi galat percobaan.

2 Perbedaan dengan RAL RAL : hanya ada satu sumber keragaman (Variasi) : keragaman karena perlakuan  satuan percobaan harus homogen RAK keragaman karena perlakuan, pengaruh galat dan pengaruh kelompok yang berbeda  satuan percobaan tidak perlu homogen Dalam RAK yang tidak homogen dikelompokkan shg satuan percobaan dlm kelompok yang sama homogen. Proses pengacakan RAL secara penuh atau lengkap, dalam RAK dilakukan secara terpisah untuk masing-masing kelompok.

3 Teknik pengelompokan :
Pemilihan sumber keragaman yang digunakan sebagai landasan pengelompokan Pemilihan bentuk dan pedoman pengelompokan Dalam bidang budidaya pertanian sumber keragaman yang ideal sebagai landasan pengelompokan adalah : Heterogenitas tanah Arah migrasi serangga Kemiringan lahan

4 Dalam bidang THP : Perbedaan sumber bahan penelitian Perbedaan umur obyek penelitian/responden penelitian, perbedaan lokasi/wilayah. Dalam pengelompokan, identitas dan tujuan penggunaannya harus konsisten selama percobaan. Misal : analisis kadar gula darah responden tidak dapat selesai dalam satu hari yang sama maka untuk satu kelompok yang sama harus selesai pada hari yang sama.

5 Contoh Perbedaan RAL dan RAK
Penelitian untuk mengetahui pengaruh asupan ekstrak rempah-rempah selama 28 hari terhadap kadar kolesterol darah.. Perlakuan : Pemberian asupan ekstrak rempah-rempah dengan konsentrasi 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 ml/hari selama 28 hari. Ulangan perlakuan 8 ulangan Kebutuhan tikus wistar jantan umur 2 bulan adalah 6 X 8 ekor. Pengacakan :tiap ekor tikus dimasukkan dalam satu kandang, kemudian dibuat undian yang isinya satuan perlakuan AiUj : Perlakuan konsentrasi ke i ulangan ke j  sebanyak 48 buah. Dari A1U1 hingga A6U8  diundi untuk tiap kandang. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

6 Contoh Perbedaan RAL dan RAK
Kelompok I (umur 2 bulan) RAK : Penelitian untuk mengetahui pengaruh asupan ekstrak rempah-rempah selama 28 hari kadar kolesterol darah.. Perlakuan : Pemberian asupan ekstrak rempah-rempah dengan konsentrasi 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 ml/hari selama 28 hari. Ulangan perlakuan 8 ulangan Kebutuhan tikus wistar jantan adalah 6 X 8 ekor tersedia umur 2 bulan 24 ekor dan umur 3 bulan 24 ekor karena umur tidak sama  tidak homogen  dikelompokkan Pengacakan : dilakukan untuk tiap kelompok : dibuat satuan perlakuan 6 X 4 satuan yaitu dari A1U1, A1U2, A1U3, A1U4, A2U1 dst hingga A6U4  diundi untuk kelompok I dahulu jika sdh selesai baru kelompok II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Kelompok II (umur 3 bulan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

7 Model linier untuk anava RAK Dimana : Yij : nilai pengamatan dari perlakuan ke I dalam kelompok ke j u : mean populasi i : pengaruh aditif dari perlakuan ke I j : pengaruh aditif dari kelompok ke j ij : pengaruh galat dari perlakuan ke I pada kelompok ke j

8 Hipotesis : Model Tetap Model Acak H0 = 1 = 2 ….. = t = 0
H1 = minimal ada satu i ≠ 0 Untuk menguji bahwa tidak ada pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati atau pengaruh perlakuan terhadap respon adalah nol. Model Acak H0 =  = : yang berarti tidak ada keragaman dalam populasi perlakuan H1 =  > : yang berarti ada keragaman dalam populasi perlakuan

9 Contoh 2. RAK Dengan subsampling Sub sampling : dalam perlakuan terdapat ulangan perlakuan (beberapa pengamatan per perlakuan per kelompok) Model linier : ijk= pengaruh galat pengamatan ke k kelompok ke j dan perlakuan ke i

10 Derajat bebas total = sr t – 1 = total banyaknya pengamatan -1
Perhitungan Anava : Derajat bebas total = sr t – 1 = total banyaknya pengamatan -1 Derajat bebas kelompok = r – 1 = banyaknya kelompok – 1 Derajat bebas perlakuan = t – 1 = banyaknya perlakuan – 1 db galat 1 (galat percobaan) = (t - 1) (r – 1) = (db perlakuan) (db kelompok) db galat 2 (galat penarikan sampel) = t r (s – 1) = db total – db perlakuan – db kelompok – db galat 1 t : banyaknya perlakuan r : banyaknya kelompok s : banyaknya ulangan analisis/ulangan pengamatan

11 Perhitungan Anava : JKG2 = JKT – JKP – JKK – JKG1

12

13 Contoh Penerapan : Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh perlakuan pemberian ekstrak daun katuk selama 5 hari terhadap berat anak tikus yang disusui oleh induknya. Perlakuan : Pemberian ekstrak daun katuk pada berbagai volume : 0,5, 10, dan 15 ml per hari pada tikus yang telah melahirkan dengan umur anaknya 2 hari, 7 hari dan 12 hari. Kelompok : umur anak tikus Perlakuan : pemberian ekstrak daun katuk

14 Contoh Penerapan : Total kelompok Kelompok Perlakuan Ulangan 1 139 157
2 3 4 A Ulangan 1 139 157 191 202 143 161 182 193 140 163 185 197 Subtotal 422 481 558 592 2053 B 126 144 192 196 138 168 189 190 122 198 203 386 452 579 589 2006 C 150 217 137 165 174 129 180 207 416 494 539 617 2066 Total Perlakuan 1224 1427 1676 1798 6125

15 Langkah anava : Model linier
Yijk= Berat anak tikus pada pengamatan ke k dari kelompok umur ke j yang diberi ekstrak daun katuk ke i. u = meanberat tikus keseluruhan sebenarnya I = pengaruh perlakuan pemberian ekstrak daun katuk dalam berbagai volume. j = pengaruh kelompok umur anak tikus. ij = pengaruh galat percobaan dari kelompok umur ke j yang memperoleh dosis pemberian ekstrak daun katuk ke I ijk = pengaruh galat penarikan contoh pada pengamatan ke k dari kelompok umur yang memperoleh dosis pemberian ekstrak daun katuk ke i.

16 Model Tetap 2. Hipotesis : H0 = 1 = 2 ….. = t = 0
H1 = minimal ada satu i ≠ 0, i=1,2,3,4 minimal ada satu perlakuan pemberian ekstrak daun katuk yang mempengaruhi berat anak tikus. 3. Perhitungan Anava Derajat bebas Derajat bebas total = sr t – 1 =3 x 3 x 4 -1 = 35 Derajat bebas kelompok = r – 1 =3 – 1 =2 Derajat bebas perlakuan = t – 1 = 4 – 1 =3 db galat 1 (galat percobaan) = (r - 1) (t – 1) = (3-1)(4-1)=6 db galat 2 (galat penarikan sampel) = t r (s – 1)=3 x 4 X (3-1) = 24

17 Perhitungan Anava :

18 JKG2 = JKT – JKP – JKK – JKG1 JKG2 = 24. 346,31 – 21

19

20 Anava : Keterangan : * Karena F hitung perlakuan > F tabel maka Ho ditolak jadi pengaruh pemberian ekstrak daun katuk berpengaruh sangat nyata terhadap berat anak tikus. ** Tidak berbeda nyata (n.s) F tabel untuk perlakuan f1 = db perlakuan=3 , f2 = db galat1 = 6 F tabel untuk galat percobaan f1: db galat1=6, dan f2: db galat 2=24 Sumber Keragaman Derajat bebas (db) JK Kuadrat Tengah (KT) F hitung F tabel Kelompok 2 166,06 83,03 - Perlakuan 3 21930,97 7310,32 53,84* 5% 4,76 1% 9,78 Galat 1 6 814,61 135,77 2,27** 5% 2,51 1% 3,67 Galat 2 24 1434,67 59,78 Total 35 24346,31

21 Tugas Rumah Jawablah pertanyaaan berikut :
Mengapa perlu pengelompokkan dalam rancangan RAK? Tujuan pengelompokkan tersebut adalah ? Jelaskan situasi yang mengharuskan kita memilih RAK? Bagaimanakah perbedaan cara pengacakan pada rancangan RAL dan RAK ?


Download ppt "IV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google