Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MAKNAWAN CANGGIH KUSUMA, 6450405147 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Koordinator Penggerak Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MAKNAWAN CANGGIH KUSUMA, 6450405147 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Koordinator Penggerak Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)"— Transcript presentasi:

1 MAKNAWAN CANGGIH KUSUMA, 6450405147 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Koordinator Penggerak Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) Desa di Kabupaten Banjarnegara

2 Identitas Mahasiswa - NAMA : MAKNAWAN CANGGIH KUSUMA - NIM : 6450405147 - PRODI : Kesehatan Masyarakat - JURUSAN : Ilmu Kesehatan Masyarakat - FAKULTAS : Ilmu Keolahragaan - EMAIL : max_canggih pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Dra. ER Rustiana, M.Si - PEMBIMBING 2 : Drs. Bambang Budi Raharjo, M.Si - TGL UJIAN : 2010-02-18

3 Judul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Koordinator Penggerak Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) Desa di Kabupaten Banjarnegara

4 Abstrak Penilaian kinerja merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi kinerja dari anggota organisasi yang nantinya dapat mendukung tumbuh dan berkembangnya organisasi secara keseluruhan. Salah satunya adalah penilaian kinerja koordinator penggerak JPKM desa berkenaan tugasnya dalam merekrut peserta JPKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja koordinator penggerak JPKM Desa. Jenis penelitian ini adalah survey explanatory. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Desain penelitian ini dipilih kelompok koordinator penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara, Jumlah sampel sebanyak 73 orang yang ditentukan dengan metode Proporsional area random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa 57,5% responden memiliki kemampuan buruk; 82,2% responden memiliki persepsi yang baik; 58,9% responden memiliki motivasi sedang; 79,5% responden menganggap kepemimpinan atasan cukup; 86,3% responden menganggap imbalan yang diberikan sudah memuaskan dan 69,9% responden memiliki kinerja yang cukup. Berdasarkan uji statistik Rank Spearman hanya satu variabel dengan tingkat signifikansi <0,05 yaitu kemampuan (0,000<0,05) yan artinya ada hubungan yang signifikansi antara kemampuan dengan kinerja koordinator. Variabel lain memiliki tingkat signifikansi >0,05 yaitu persepsi koordinator (0,168>0,05), motivasi koordinator (0,619>0,05), kepemimpinan atasan (0,225>0,05), imbalan yang diberikan (0,252>0,05). Simpulan dari penelitian ini yaitu, ada pengaruh kemampuan koordinator JPKM dengan kinerja koordinator JPKM di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010. Saran yang diberikan oleh peneliti bagi koordinator penggerak JPKM agar bisa meningkatkan kemampuan diri dengan banyak mengikuti pelatihan dan untuk lebih sering berkoordinasi dengan kader. Pemerintah sebaiknya sering mengadakan pelatihan dan untuk lebih sering melakukan monitoring. Sedangkan bagi peneliti lain, saran yang diberikan oleh peneliti adalah agar melakukan penelitian yang lebih mendalam dengan melakukan pengukuran dengan teknik pendekatan yang berbeda dan waktu pengamatan penelitian yang lebih lama. ------------------------------------------------------> Performance appraisal is one way to evaluate the performance of the member organizations will be able to support growth and development of the organization as a whole. One of them is the assessment of driving performance JPKM village coordinator duties in regard to recruiting participants JPKM. The purpose of this research is to determine the factors associated with driving performance JPKM Village coordinator. Type of survey research is explanatory. The design used in this study is cross sectional. This research design selected group of movers JPKM Village coordinator in District Banjarnegara, Number 73 samples determined by the proportional area random sampling method. The data was collected using questionnaires. The results showed that 57.5% of respondents have a poor ability; 82.2% of respondents have a good perception; 58.9% of respondents were motivated; 79.5% of respondents considered quite superior leadership; 86.3% of respondents consider the rewards given was satisfactory and 69.9% of respondents have a sufficient performance. Based on Spearman Rank statistical test only one variable with a significance level <0.05 is the ability (0.000 <0.05) yan means there is a significance relationship between the ability of the coordinator's performance. Other variables have a significance level> 0.05 is the perception of the coordinator (0.168> 0.05), motivated coordinator (0.619> 0.05), superior leadership (0.225> 0.05), rewards are given (0.252> 0.05). Conclusion of this research is, there ability to influence the performance coordinator coordinator JPKM JPKM in Banjarnegara District in 2010. Advice given by the researchers for driving JPKM coordinator in order to improve themselves with a lot of training and for more frequent coordination with the cadre. The government should conduct frequent training and for more frequent monitoring. As for other researchers, the advice given by the researchers is to conduct a more in- depth research by performing measurements with different techniques and approaches which research observation time is longer.

5 Kata Kunci JPKM, Kinerja, Koordinator JPKM, Performance, Coordinator

6 Referensi Anorogo, P dan Ninik W.1993. Psikologi dalam Perusahan. Rineka Cipta.Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Asngari, Pang S. 1984. Persepsi Direktur Penyuluhan Tingkat Keresidenan dan Kepala Penyuluhan Pertanian Terhadap Peranan dan Fungsi Lembaga Penyuluhan Pertanian di Negara Bagian Texas, Amerika Serikat. Bogor: Media Peternakan IX: 2 Fakultas peternakan, Institut Pertanian Bogor. Atkinson, R. C. 1991. Pengantar psikologi, diterjemahkan oleh Nurjanah Taufik dan Rukmini. Barhana. Jakarta: Erlangga. Azwar,A. 1996. Pegantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksana. Jakarta. Chaplin, C.P. 1989. Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah Kartini Kartono. Jakarta: Rajawali Press. Departemen Kesehatan RI. 2002. JPKM Pengertian dan Pelaksanaanya. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. _______, 2003, Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penerapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten / Kota Sehat. Departemen Kesehatan RI, Jakarta. _______. 2006. Survei Kesehatan Nasional, Survai Sosial Ekonomi Nasional 2004 Substansi Kesehatan, Status Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Prilaku Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan. Badan Penelitian dan Pengembangan Dep Kes RI, Jakarta. Dinas Kesehatan Banjarnegara. 2004. Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Pemeliharan Kesehatan Masyarakat (JPKM) Kabupaten Banjarnegara. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Banjarnegara. ________. 2009. Lampiran SK Buati Banjarnegara No: 440/475 Tahun 2009. Dnas Kesehatan Banjarnegara. Banjarnegara. ________. 2008. Pelaksanaan JPKM 2004-2008 Kabupaten Banjarnegara. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Banjarnegara. ________. 2009. Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Banjarnegara. Ghufron, A.M. 2000. Berbagai Model Alternatif Sistem Penyelenggaran Asuransi Kesehatan di Indonesia. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Volume 03 Nomor 01.3-7 Gibson, James. 1984. Organisasi dan Manajemen, terjemahan oleh Djoerban Wahid..Jakarta: Penerbit Erlangga. _______. 1996. Organisasi Prilaku, Struktur dan Proses. Diterjemah oleh Djoerban Wahid. Jakarta: Erlangga. Hadipranata. 1996. Produktivitas Insani (Human Productivity). Jogjakarta: Buletin Psikologi IV. Handoko,H.T. 1994. Manajemen. Yogyakarta: UGM Press. Ilyas. 2001. Kinerja Teori, Penilaian dan Penelitian. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan. Jakarta: FKM UI. _______. 2003. Asuransi Kesehatan Review Utilisasi, Manajemen Klaim dan Froud (Kecurangan Asuransi Kesehatan). Jakarta: FKM UI. Jatmiko,T. 2006. Hubungan Antara Kemampuan dan Pembinaan Pegawai dengan Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. Skripsi. FISIP. UNSOED, Purwokerto (tidak dipublikasikan) Kris Yuliani. H. 2002. Penilaian Anggota Terhadap Gaya Kepemimpinan dan Dinamika Kelompok (Skripsi Sarjana Pertanian). Bogor: Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian. Kurnianingsih,R dan Nur I.2001. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargan Terhadap Keefektifan Penerapan Teknik Quality Management Studi Empiris pada Perusahan di Indonesia. Jurnal Sosio Humanika. Volume 14, no 2,7-9 Manulang M dan Marihot M. 2001. Manajemen Personalia. Yogyakarta: UGM Press. Moh.Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mulyadi dan Johny Setyawan, 1999, Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen, Yogyakarta: Aditya Media. Mulyana.2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya Offset. Nofrinaldi, Andreasta M dan Adi U. 2006. Persepsi dan Pengaruh Sistem Pembagian Jasa Pelayanan Terhadap Kinerja Karyawan di Rumah Sakit Jiwa Madrani. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Volume 09 Nomor 02.65-71. Perhimpunan Ahli Manajemen Jaminan dan Asuransi Kesehatan Indonesia. 2009. Asuransi Kesehatan Indonesia. www.pamjaki.org/pamjaki-266/.../id-11- pendahuluan.html. Prawirosentono, 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia. Jogjakarta: BPFE. Rakhmat Jalaludin. 1993. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ranupandjojo, Saud. 1990. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE. Rata Ginting. 1999. Peranan Pemimpin Informal Dalam Menggerakkan Partisipasi Masyarakat Untuk Pembangunan Desa (Disertasi Doktor). Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Rini,B.A. 2006. Hubungan Antara Persepsi Perawat Tentang Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Purbalingga. Skripsi. PSKM. UNSOED. Purwokerto (tidak dipublikasikan) Robbins. 2003. Perilaku Organisasi, Edisi Indonesia Jilid 1. Jakarta: Penerbit:PT Indeks, gramedia Grup. Siagian, Sondang P. 1997. Organisasi, Kepemimpinan & Perilaku Administrasi. Jakarta: Gunung Agung. _______. 1994. Teori dan praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta Siagian, H. 2003. Pengaruh Supervisi Kepala Ruang Rawat Inap, Kemampuan, Motivasi dan Imbalan Tenaga Perawat Pelaksana Terhadap Kinerja Tenaga Perawat Plaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Sioarjo. http://www.diglib.unair.ac.id. Diakses 15 September 2007. Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua. Jogjakarta: Bagian Penerbit STIE YKPN. Soekidjo Notoatmodjo,2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Soeroso,S. 2003.Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit.EGC. Jakarta Sri Tjahjorini Sugiharto. 2001. Persepsi anak Jalanan Terhadap Bimbingan Sosial Melalui Rumah Singgah DI Kotamadya Bandung(Tesis mangister sains). Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Sugiono, 2004. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sulaksana. J 2002. Peranan Pemimpin Informal Dalam Keberlanjutan Kelompok (Tesis Mangister sains). Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Sutarto.1995.Dasar-Dasar Organisasi. Gadjah Mada Universitiy Press.Yogyakarta Syah, N. 2008. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat dalam Pemberian Pelayanan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru tahun 2008. http://www.adln.lib.unair.ac.id. Diakses 17 Juni 2009. Umar, H. 1997. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Widodo Sutopo. 2003. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dan Implikasinya terhadap Pengelolaan Rumah Sakit. Jakarta: PERSI Hospital Expo.

7 Terima Kasih http://unnes.ac.id


Download ppt "MAKNAWAN CANGGIH KUSUMA, 6450405147 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Koordinator Penggerak Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google