Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi / janin

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi / janin"— Transcript presentasi:

1 Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi / janin

2 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO
TAHAP GERMINAL (1 – 10 HARI) Konsepsi yaitu bersatunya ovum dan sperma. Sebelum terjadinya konsepsi, dua kejadian lain yang terjadi terlebih dahulu adalah: - ovulasi : runtuhnya ovum dari folikel dalam ovarium - inseminasi : ekspulsi semen dari urethra pria kedalam vagina wanita Pembentukan zygota Begitu sperma memasuki ovum, ekornya dilepaskan dan kepalanya membesar untuk membentuk pronukleus laki- laki.

3 . nukleus ovum merupakan pronukleus wanita. Kedua nukleus dengan masing- masing 23 kromosomnya bersatu dan membebtuk sel pertama, yang kemudian akan membelah menjadi jutaan. setiap sel ini mengandung 46 kromosom. Sel baru yang pertama disebut zygota. Pembelahan Sel (kleavage) sekitar 24 jam setelah konsepsi, zygot mengalami pembelahan (kleavage) dengan proses menarik yang disebut mitosis. nukleus zygot mengandung 46 kromosom, kromosom ini memanjang berpasangan, masing- masing terpisah memanjang, kemudian terbagi menjadi dua, membentuk dua bentuk identik dari 46 kromosom untuk 2 sel baru yang terbentuk dari sel sperma.

4 Morula menjadi Blastula
Ovum membelah dan membelah lagi setiap 12 jam sampai 15 jam, mengikuti gerakan perlahan menuju tuba falopii. Segera ovum berbentuk seperti kelereng atau morula. Sekitar 6 hari kemudian, ketika ovum mencapai rongga uterus, terjadi perubahan besar didalamnya. Sel- sel membentuk dirinya sendiri menjadi lapisan luar dan kelompok sel- sel bagian dalam yang menonjol kedalam rongga. Cairan memenuhi ruangan diantara lapisan dan rongga yang disebut blastoderm atau blastula. Implantasi (Nidasi) sebagaimana blastula bergulir kedalam rongga uterus, ia kehilangan membran luarnya yang disebut zona pellusida, blastula kemudian bersiap untuk menjalani nidas atau implantasi dalam endometrium.

5 Lapisan luar sel, trofoblas mengeluarkan enzim proteolitik yang
Lapisan luar sel, trofoblas mengeluarkan enzim proteolitik yang melarutkan sebagian endometrium. Sel- sel trofoblas kemudian mengabsorbsi enzim tersebut. Sarang Endometrium Dengan berjalannya waktu terjadinya nidasi, uterus ibu mencapai tahap premenstrual sekresi dan kaya akan vaskularisasi. Endometrium saat ini disebut decidua basalis. Secara normal letak implantasi adalah disebelah anterior atau posterior fundus uteri. TAHAP EMBRIONIK ( HARI KE-10 s/d MINGGU KE-80 ) Dengan berakhirnya minggu ke-2 masa gestasi, ovum terbenam seluruhnya dan trofoblast yang mengelilinginya mulai membentuk chorion atau kantong bagian luar.

6 Chorion menjalarkan ratusan sel-sel yang menonjol dan disebut “VILI” yang menembus decidua dan memberikan bentuk ground work untuk plasenta. Sel-sel sitotropoblastik pada chorion menghasilkan Chorionik Gonadothropin Hormon (HCG) . Hormon ini diekskresi dalam urine wanita dan digunakan sebagai pemeriksaan kehamilan. Sementara perubahan ini terjadi di luar tubuh, perubahan yang sangat mengagumkan terjadi pada ovum. Dua ruang terlihat dalam bulatan sel. Lapisan sel baru yang disebut “Mesoderm” (kulit medialis) tumbuh menutupi sel-sel aslinya, melewati di antara ruang baru. Ruang yang lebih tengah Yolk Sac, akan benar-benar menghilang. Ruang yang lain amniotic cavity akan dengan segera menutupi embrio.

7 Diskus Embrionik Kini terdapat 3 lapisan sel-sel yang melapisi di antara Yolk Sac dan amniotic cavity. Kedua lapisan ini membentuk diskus embrionik, yang merupakan asal dari semua bagian tubuh. Ekstroderm (lapisan luar rongga amnion) akan menjadi kulit, sistem persyarafan dan organ-organ peraba. Mesoderm (lapisan tengah) secara primer akan membentuk muskuloskletal, sistem sirkulasi dan genitourinaria. Entoderm atau endoderm (lapisan dalam) akan menjadi sistem pernafasan dan traktus urinarius seperti juga halnya kandung kencing dan bagian dari sistem tubuh lain.

8 Pertumbuhan Vesikel Chorionic
Embrio berkembang dari stalk body di dalam rongga amnion. Amnion yang melapisi rongga disebut membran, yang secara normal mengandung cairan yang disebut cairan amnion. Chorion (membran kedua) ditutupi seluruhnya oleh lapisan luar vili. Semua struktur ini terpendam di bawah decidua uterin dan kini disebut “Vesikel Chorionic”. Area inilah yang akan menjadi plasenta.

9 STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION
Amnion ikut membentuk selaput janin yang terdiri dari : Lapisan amnion Mesoderm Chorion Lapisan tipis dari desidua Ruangan amnion berisi ± 1 liter air ketuban. Air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis dan berasa manis. Reaksinyan agak alkalis atau netral. Komposisinyan terdiri atas 98% air, sisa albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa dan garam anorganik.

10 Asal Air Ketuban : Kencing janin (fetal urine) Transudasi darah ibu Sekresi dari epitel amnion Asal campuran (mixed origin) Cara mengenali air ketuban : Dengan lakmus Makroskopis : - Bau amis, adanya lanugo, rambut dan verniks kaseosa - Bercampur mekonium Mikroskopis : Lanugo dan rambut Laboratorium : Kadar urea (ureum) rendah dibandingkan air kemih

11 Fungsi Air Ketuban Saat kehamilan berlangsung Memberikan kesempatan berkembangnya janin dengan bebas ke segala arah Menyebarkan tekanan bila terjadi trauma langsung Sebagai penyangga terhadap panas dan dingin Menghindari trauma langsung terhadap janin Mencegah perlekatan janin dengan lanugo

12 2.Saat inpartu Menyebarkan kekuatan his sehingga serviks dapat membuka Membersihkan jalan lahir karena mempunyai kemempuan sebagai desinfektan Sebagai pelicin saat persalinan STRUKTUR, FUNGSI, DAN SIRKULASI TALI PUSAT Struktur tali pusat terdiri atas : 2 arteri umbilikalis 1 vena umbilikalis Jelly wharton

13 Tali pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian fetal dengan panjang cm dan diameter 1 – 2,5 cm. Fungsi Tali Pusat Fungsi tali pusat sebagai penyalur yang membawa darah, zat asam, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu kepada janin serta pembuangan karbondioksida dan limbah metabolisme janin ke sirkulasi ibu. .

14 Sirkulasi Tali Pusat Sirkulasi tali pusat terdiri dari pembuluh-pembuluh darahnya yang lebih panjang sehingga berkelok-kelok hingga menimbulkan tonjolan-tonjolan pada permukaan tali pusat (simpul palsu). Darah tali pusat pembuluh-pembuluh darah tersebut berjalan dalam chorion dan kemudian masuk ke villi. Darah ibu memancar ke dalam ruang intervilliar ialah rongga diantara villi. Dari arteri-arteri ibu yang terbuka pada dasar ruangan tersebut. Kemudian darah ibu menyebar ke segala jurusan dan dengan lambat laun mengalir kembali ke bawah dan masuk ke dalam vena pada dasar plasenta

15 ) Jenis Insersi Tali Pusat : Insersi sentralis (tengah plasenta) Insersi lateralis (samping plasenta) Insersi marginalis (pinggir plasenta) Insersi paracentralis (sedikit ke samping plasenta) Insersi velamentosa (pada selaput janin STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI PLASENTA Struktur Plasenta Plasenta berbentuk bundar dan ovale, dengan diameter 15 – 20 cm, tebal 2 – 3 cm, berat 500 – 600 gram. Biasanya plasenta/uri akan tebentuk lengkap pada kehamilan 16 minggu. Letak uri dalam rahim pada umumnya di corpus uteri, depan dan belakang fundus uteri.

16 Bagian-bagian plasenta terdiri dari :
Bagian janin (fetal portion) Terdiri dari chorion frondosum dan villi. Villi choriolis Ruang interviliar: darah yang berada dalam ruang ini berasal dari arteri spiralis berada di desidua basalis. Pada sistol darah dipompa dengan tekanan mmHg ke ruang intervillar sampai pada lempeng chorionik/ pangkal dari kotiledon- kotiledon. Darah membanjiri villi chorialis dan kembali perlahan- lahan ke pembuluh vena desidua dengan tekanan 8 mmHg.

17 c. Pada bagian permukaaan janin uri diliputi oleh amnion yang kelihatan licin. Tali pusat akan berinsersi pada uri bagian permukaan janin. 2. Bagian Maternal (Maternal portion) Terdiri atas desidua kompekta yang terbentuk dari beberapa lobus dan kotiledon ( buah). Desidua basalis pada uri yang matang : lempeng khorionik (basal). Dimana sirkulasi uteroplasental berjalan ke ruang- ruang intervilli melalui tali pusat. Jadi sebenarnya peredaran darah ibu dan jani terpisah. 3. Tali pusat

18 Fungsi plasenta: Nutrisasi : alat pemberi makanan pada janin Respirasi : alat penyalur zat asam dan pembuang CO2 Eksresi : alat pengeluaran sampah metabolisme Imunisasi : alat penyalur bermacam- macan antibodi ke janin Pertahanan : alat yang menyaring obat- obatan dan kuman- kuman yang bisa melewati uri.

19 Kesan mengenai faal plasenta dapat kita peroleh dari :
Pertumbuhan janin Pemeriksaan air ketuban (amnioskopi, amniocentesis) Dari pemeriksaan urine ibu Pemeriksaan serum oxytocinase dari darah ibu Penentuan jadar HDL Oxytocin chalinge test

20 Bentuk- bentuk plasenta:
Plasenta normal Plasenta membranosa Plasenta suksenturiata (satu lobus terpisah) Plasenta spuria Plasenta bilobus Plasenta trilobus Bentuk dan perlengketan plasenta: Plasenta adhesiva (melekat) Plasenta akreta (lebih melekat) Plasenta inkreta (sampai ke otot polos) Plasenta perkreta (sampai serosa)

21 Sirkulasi Plasenta Mula- mula makanan bagi janin diambil dengan penghancuran dan absorpsi dari desidua dan kemudian dari darah ibu. Zat yang dibutuhkan oleh janin seperti zat hidrat arang, zat lemak, zat protein, vitamin dan mineral diambil dari darah ibu, ada juga bukti bahwa zat- zat imun ibu dapat masuk ke dalam darah anak. Sebaliknya zat sampah seperti CO2 dan ureum dibuang ke dalam darah ibu. SIRKULASI DARAH FETUS Sistem sirkulasi darah janin terdiri dari: Foramen ovale Duktus arteriosus botalli Arteriae umbilikallis lateralis Ductus arteriosus arantii

22 Sirkulasi darah fetus:
Darah dari plasenta dialirkan melalui vena umbilikalis, di sirkulasi janin darah mengalir ke ductus venosus arantii dan hati (vena hepatica) menuju vena cava inferior yang dilanjutkan ke atrium kanan. Sebahagian darah pada atrium kanan mengalir ke atrium kiri melalui foramen ovale, yang dilanjutkan ke ventrikel kiri dan bermuara pada aorta. Sebahagian darah pada atrium kanan juga mengalir ke ventrikel kanan yang dilanjutkan ke arteri pulmonalis melalui ductus arteriosus botalli lalu menuju atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel kiri dan juga bermuara di aorta. Darah pada aorta sebahagian mengalir ke arteri hipogastrika interna (seluruh tubuh) dan sebahagian lagi mengalir ke arteri umbilikalis dan terus ke plasenta.

23 MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Lamanya amenorrhoe : dihitung dari tanggal haid terakhir Dari tinggi fundus uteri Sebelum bulan ketiga fundus uteri belum bisa diraba dari luar Akhir bulan III (12 minggu) : 1-2 jari diatas symphysis Akhir bulan IV (16 minggu) : pertengahan symphysis- pusat Akhir bulan V (20 minggu) : 3 jari bawah pusat Akhir bulan VI (24 minggu) : setinggi pusat Akhir bulan VII (28 minggu) : 3 jari atas pusat Akhir bulan VIII (32 minggu) : pertengahan pusat- PX

24 Akhir bulan IX (36 minggu) : 3 jari bawah PX
Akhir bulan X (40 minggu) : pertengahan PX- pusat Dari saat mulainya terasa pergerakan janin Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama janin pada usia kehamilan 16 minggu. Dari saat terdengarnya bunyi jantung janin DJJ baru dapat didengar pada akhir bulan V, walaupun dengan ultrasound (doptone)sudah dapat didengar pada akhir bulan III. Dari masuknya kepala anak ke dalam rongga panggul Pada primigravida kepala janin masuk PAP mulai minggu ke 36 Pada multigravida kepala masuk PAP pada saat persalinan

25 Dengan pemeriksaan amniosintesis
Dengan amniosintesis air ketuban dapat berwarna kuning, hijau muda dan hijau tua. Warna hijau tua menunjukkan bayi dalam keadaan bahaya (distress). Dengan ultrasonografi pemeriksaan dengan USG dengan mengukur bagian janin: - Menentukan diameter kantongan gestasi - Menentukan jarak kepala- bokong - Menentukan jarak tulang biparietal - Menentukan lingkaran perut - Menentukan panjang tulang femur

26 MENENTUKAN PERIODE KEHAMILAN
Kehamilan terdiri dari 3 periode : Trimester I Trimester II Trimester III

27 Periode Kehamilan Periode Tua Kehamilan Ciri Khas Trimester I
minggu kepala fleksi ke dada hidung, kuping dan jari terbentuk kuping lebih jelas kelopak mata terbentuk genitalia eksterna

28 2. Trimester II 13 – 28 minggu genitalia jelas terbentuk kulit merah tipis uterus telah penuh, desidua parietalis dan kapsularis menghilang- melekat kulit tebal dengan rambut lanugo kelopak mata jelas, alis dan bulu tampak

29 3. Trimester III minggu berat 1000 gram lebih menyempurnakan janin

30 BUKU SUMBER : 1. Manuaba, Ida Bagus Gde, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta; 1998 2. Mochtar, Rustam, Sinopsis obstetri jilid 1, EGC, Jakarta; 1998 3. Sasrtawinata, Sulaiman, Obstetri Fisiologi, Bagian obstetri dan Ginekologi Unpad, Bandung; 1983


Download ppt "Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi / janin"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google