Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif"— Transcript presentasi:

1 Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif
Trisnawati, S.Sos, M.AP

2 PARADIGMA KUALITATIF Paradigma dalam metodologi penelitian merujuk pada seperangkat pranata kepercayaan bersama metode-metode yang menyertainya. Patton (1978) yang dikutip oleh Lincoln dan Guba (1985) menjelaskan bahwa Paradigma adalah pandangan ikhwal dunia, sudut pandang secara umum, cara menguraikan kompleksitas dunia sebenarnya. Paradigma menyatakan apa yang pengting ataupun tidak, apa yang boleh ataupun tidak boleh. Dengan demikian Paradigma berperan sebagai : a. rujukan dan sudut pandang b. pembatas ruang dan gerak peneliti

3 Paradigma kualitatif yang dirinci oleh Lincoln dan Guba (1985, 39-43) meliputi asas-asas berikut ini: Natural setting (latar tempat dan waktu penelitian yang alamiah) Human as primary data ghatering instrument (manusia atau peneliti sendiri sebagai instrument pengumpul data primer) Use of tacit knowledge (penggunaan pengetahuan yang tidak eksplisit) Qualitative methodes (metode kualitatif) Purposive sampling (pemilihan sampel penelitian secara purposive) Inductive data analysis (analisis data secara induktif/bottom up) Grounded theory (teori dari dasar yang dilandaskan pada data secara terus-menerus)

4 Emergent design (design penelitian yang mencuat dengan sendirinya)
Negotiated outcomes (hasil penelitian yang disepakati oleh peneliti dan respondesn) Case study reporting modes (cara pelaporan penelitian gaya studi kasus) Idiographic interpretation (tafsir idiografik/konstekstual) Tentative application of findings (penerapan tentatif dari hasil penelitian) Focus determined boundaries (batas dan cakupan penelitian ditentukan oleh fokus penelitian) dan Special criteria for trusthworththiness (mengikuti kriteria khusus untuk menentukan keterpercayaan dan mutu penelitian)

5 Seringkali mahasiswa merasa ada persoalan yang ingin diteliti namun mengalami kesulitan untuk menuangkannya dalam Proposal (desain penelitian). Biasanya kesulitan tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu: a. Tidak menguasai persoalan/permasalahan yang ingin diteliti; b. Tidak mengetahui cara menulis desain proposal; c. Tidak mampu menulis.

6 TOPIK Topik penelitian adalah gejala atau fenomena yang akan diteliti, biasanya mencerminkan hubungan antar fenomena.

7 MEMILIH TOPIK PENELITIAN
Misal topik mengenai Implementasi Kebijakan (temanya tentang Otonomi Desa (komponennya apa saja) yang akan diramu dalam sebuah fokus penelitian. Karena tema terlalu besar maka harus dikhususkan Otonomi desa variabel mana yang akan diambil misalnya tentang Peraturan Desa, kewenangan desa, Pemilihan Kepala Desa dll. Variabel ini diramu dalam bentuk pernyataan menjadi sebuah judul penelitian)

8 MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN
Kelayakan suatu usulan penelitian (proposal) didasarkan pada beberapa alasan, yaitu: Latar belakang penguasaan ilmiah dari topik yang dipilih Tersedianya data yang kemungkinan dapat dijangkau peneliti Kualitas analisis thdp data yang diperoleh berdasarkan topik yg dipilih, dgn demikian topik penelitian merupakan acuan penting sblum kegiatan penelitian dilakukan

9 Seorang calon peneliti dalam menentukan topik penelitian harus dapat memenuhi syarat:
Managable topic (topik sedapat mungkin tdk berada di luar jangkauan akademis calon peneliti) Obtainable date (kemungkinan data yg diperoleh ada, jalan u menggali data tersebut secara teknis tdk mengalami kesulitan) Significant of topic (topik yg dipilih sedapat mungkin menarik, baik berkaitan dengan fenomena yg sedang berkembang maupun teori yg sedang berlangsung) Kesiapan peneliti untuk melakukan penelitian secara tuntas Dukungan sarana dan prasarana penelitian baik yg didukung phk sponsor maupun yg disiapkan oleh peneliti sendiri.

10 PENDEKATAN DAN FORMAT RESEARCH DALAM PENELITIAN SOSIAL
Social Research approach Qualitative Grounded Case Study Survey Deskriptif Descriptive Quantitative Explanation Experiment

11 Format Descriptive Bertujuan menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi obyek penelitian. Deskriptif studi kasus Deskriptif survey

12 Deskriptif studi kasus
Memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari suatu variabel Mengutamakan kedalaman data (menusuk sasaran penelitian) Biasanya membutuhkan waktu lebih lama Merupakan penelitian eksplorasi Memainkan peranan penting dalam menciptakan hipotesis atau pemahaman tentang berbagai variabel sosial

13 Deskriptif Survey Memiliki ciri penyebaran yang luas, tidak memusatkan diri pada pada satu unit tertentu dari berbagai variabel Tidak mampu mencapai kedalaman data seperti dalam studi kasus Memungkinkan menggeneralisasikan suatu gejala sosial atau variabel sosial tertentu yang memiliki populasi lebih besar Karena populasi yang besar, memungkinkan penggunaan sampel Sehingga survei tidak mempertahankan keutuhan obyek yang diteliti (karena bukan wajah per kasus, tetapi wajah keseluruhan populasi)

14 Format Eksplanasi Bermaksud menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel yang lain, karena itu menggunakan hipotesis dan untuk menguji hipotesis tersebut menggunakan statistik inferensial. Dalam pengembangan teori ada yang menganggap bahwa penelitian ini memiliki kredibilitas lebih baik dari deskriptif, yaitu kredibilitas dalam mengukur, menguji hubungan sebab-akibat dari dua atau beberapa variabel, melalui statistik. Eksplanasi Survey Eksplanasi Eksperimental

15 Eksplanasi Survey hipotesis merupakan keharusan penggunaannya, karena bertujuan mencari hubungan kausal dari variabel-variabel yang diteliti

16 Eksplanasi Eksperimental
memiliki sifat eksplanasi survei, namun lebih laboratoris/eksperimental, dalam arti mengandung cara-cara kerja manipulasi obyek penelitian sedemikian rupa sesuai dengan keperluan penelitian ada dua variabel; var. yang dimanipulasi dan var. eksperiment serta di tambah satu var. lagi yakni var.kontrol

17 LANGKAH-LANGKAH UMUM PENELITIAN SOSIAL
Penjajakan, perumusan dan penentuan masalah yang akan diteliti Menyusun Proposal/Desain penelitian Menyusun instrumen penelitian Pengumpulan data penelitian Pengolahan dan analisis data Melaporkan hasil penelitian

18 Penjajakan, perumusan dan penentuan masalah yang akan diteliti
penggalian ide/inspirasi secara pribadi, mencari topik/masalah penelitian melalui pengalaman berinteraksi dengan masalah masyarakat kapan dan dimana saja (iqra) melalui informasi dari media masa, mengikuti perkembangan berita melalui penggalian dari hasil riset formal;lembaga penelitian PT, jurnal-jurnal asing, artikel-artikel, publikasi lepas baik instansi pendidikan, swasta maupun pemerinta melalui permintaan resmi dari sponsor, riset kompetisi, konsultan atau pembimbing

19 Menyusun Proposal/Desain penelitian
biasanya dibuat dalam rangka pencarian atau meyakinkan sponsor (masalah anggaran), penguatan dan argumentasi pengajuan suatu kegiatan atau proyek., memuat permasalahannya dan berapa biayanya untuk mempertimbangkan urgensi masalah yang diajukan dan resiko kerugian yang ditanggung

20 Desain Penelitian: dibuat sebagai rancangan, pedoman, aturan main atau acuan penelitian yang akan dikerjakan biasanya dibuat setelah proposal disetujui

21 Menyusun instrumen penelitian
Pengertian dasar instrumen penelitian yaitu; Instrumen penelitian menempati posisi yang teramat penting dalam hal bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk memperoleh data dilapangan. Merupakan bagian yang rumit dalam keseluruhan kegiatan/proses penelitian (terutama penelitian kuantitatif) kesalahan bagian ini dapat menyebabkan suatu penelitian akan berubah dari konsep semula.kerumitan instrumen penelitian tidak terlepas daari desain peneltian. Bahwa pada dasarnya instrument penelitian (kuantitatif) memiliki dua fungsi, yaitu sebagai substitusi dan sebagai suplement.pada beberapa instrument (misalnya angket) instrment pen. menjadi wakil satu-satunya dari peneliti (sebagai pengganti /substitusi kehadiran peneliti), bukan sekedar suplement (pelengkap alat bantu) penelitian. Sebagai ‘jala’ atau jaring untuk menangkap dan menghimpun data sebanyak2nya, punya validitas dan bereliabilitas.

22 Pengumpulan data penelitian
Data: bahan keterangan tentang suatu obyek penelitian (aspek material) Informasi: lebih bermakna penyajian, pelayanan data (aspek service) Misalnya;”Kepala Bapeda menginformasikan kepada peneliti data-data proses pelaksanaan dan penggunaan anggaran untuk pembangunan gedung sekolah dasar”. Fakta (Fact) : yaitu situasi milik obyek penelitian di daerah penelitian, tidak dapat dibawa pulang oleh peneliti yang bisa dibawa hanya data. Peneliti hanya membaca fakta yng diwujudkan dalam data.

23 Pengumpulan data yaitu: usaha memperoleh data melalui berbagai sumber data (data primer, data skunder) dengan memperhatikan metode pengumpulan data. Ada beberapa metode pengumpulan data. Penelitian KUANTITATIF dikenal dengan metode angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada penelitian KUALITATIF dikenal metode wawancara mendalam dan observasi partisipasi

24 Pengolahan dan analisis data
Merupakan kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilakukan. Pada penelitian kuantitatif pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap Memeriksa (editing), menghindari tumpang tindih Proses pemberian identitas (coding), untuk memudahkan penandaan, shg memiliki arti ttt Proses pembeberan (tabulating), memasukkan data pada tabel-tabel tertentu

25 Melaporkan hasil penelitian
Laporan penelitian adalah kerja akhir dari suatu proses panjang atau pendek dari suatu penelitian yang merupakan deskripsi sementara atau terakhir yang disusun secara sistematis, obyektif, ilmiah dan dilaksanakan tepat waktunya. Karena obyektifitasnya laporan penelitian yang baik tidak tidak selalu disambut baik oleh pihak yang bersinggungan. Lap.pen secara umum ditujukan ntuk memenuhi berbagai keperluan; keperluan studi akademis keperluan perkembangan ilmu pengetahuan publikasi ilmiah


Download ppt "Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google